Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Allah SWT karena atas rahmat dan
tuntunan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Jurnal Ilmiah Study Kasus I
(Domestic Case Study) ini dengan judul GARUDA WISNU KENCANA SEBUAH
MAHAKARYA DI ABAD XX, Semoga jurnal ilmiah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Dalam menyusun laporan karya ilmiah ini, saya menyadari bahwa banyak
pihak yang membantu, oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankan saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih ini khususnya saya
sampaikan kepada :
Saya menyadari bahwa jurnal ilmiah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan, guna
menyempurnakan jurnal ilmiah ini.
Penulis
1
Disiapkan sebagai standard kualifikasi
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
Yogyakarta...........................
2
Disiapkan sebagai standard kualifikasi
Disusun Oleh :
ABSTRACT
Indonesia is one of the most favourite tourism destination in the world, the
popular one is Bali. This island located in the central Indonesian time. Bali has
many tourism destination and diverse culture that to be learned and developed, One
of the famous tourist attraction in Bali is Garuda Wisnu Kencana Statue. This
object is located in Nusa Dua Cape, Badung regency, take about 40 kilometers
south of Denpasar, the provincial capital of Bali. Garuda Wisnu Kencana is a
symbol of environmental rescue mission in the world. The statue is made from a
mixture of copper and steel weighing 4,000 tons, with a height of 75 meters and
width of 60 meters. Garuda Wisnu Kencana statue is going to be the biggest in the
world.
Bab I
3
PENDAHULUAN
Domestic Case Study adalah program wajib yang harus di ikuti oleh
mahasiswa semester III S-1 Hospitality dan D-3 Perhotelan, program study ini
bertujuan agar semua mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
(STIPRAM) Yogyakarta mengetahui apa saja yang terlibat di dalam hal dunia
pariwisata. Dalam kegiatan Domestic Case Study yang diaadakan di Bali pada
tanggal 27-31 Mei 2014 dan hanya di adakan di Sekolah Tinggi Pariwisata
Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta.
4
obyek wisata yang ada di Indonesia sebagai standar kualifikasi dalam proses
kegiatan perkuliahan.
BAB II
PEMBAHASAN
5
A. Hubungan Terhadap Pemerintah, Industri dan Masyarakat
1. Pemerintah
2. Industri
3. Masyarakat
6
Potensi pariwisata di Bali memberikan keuntungan tersendiri bagi
masyarakat sekitar. Wisatawan datang silih berganti mengunjungi setiap sudut
kota di Bali. Hal itu menjadi peluang ekonomi masyarakat sebagai mata
pencaharian sehari-hari. Tak hanya itu saja, dengan adanya pertunjukan
kesenian di Garuda Wisnu Kencana, bagi masyarakat sekitar membuktikan
bahwa masyarakat masih konsisten untuk melestarikan keudayaan sehingga
menjadikan obyek wisata yang mampu mempersatukan buadaya, tradisi, dn
adat-istiadat yang telah berumur ratusan tahun dengan tehnologi global yang
berkembang saat ini.
Terletak diatas dataraan tinggi batu kapur padas dan menatap kawasan
wisata dipesisir selatan Bali, Garuda Wisnu Kencana adalah jendela seni dan
budaya Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta panorama yang
sangat mengagumkan. Dengan jarak tempuh 15 menit dari Pelabuhan Udara
7
dan kurang dari satu jam dari lokasi perhotelan utama, GWK menjadi salah satu
tujuan utama untuk berbagai pertunjukan kesenian, pameran dan konferensi
ataupun kunjungan santai bahkan kunjungan spiritual. Kawasan seluas 250
hektar ini merangkum berbagai kegiatan seni budaya, tempat pertunjukan serta
berbagai layanan tata boga. Sebagaimana istana-istana Bali pada jaman dahulu,
pengunjung GWK akan menyaksikan kemegahan monumental dan kekhusukan
spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan modern
dengan fasilitas dan pelayanan yang tepat guna.
8
seperti itu, maka dari kawasan GWK, kita bisa melihat jelas dan menikmati
pemandangan matahari terbenam di sekitar Jimbaran yang berpasir putih.
Pada suatu ketika, para dewa mengaduk samudra purba dengan air suci
amertha sari, air suci yang membawa keabadian bagi siapapun makhluk yang
meminumnya. Bersamaan dengan peristiwa itu muncullah kuda yang bernama
Ucaihsrawa. Didorong oleh rasa kecemburuan yang telah menahun, Kadru
menantang Winata untuk bertaruh mengenai warna kuda Ucaihsrawa. Barang
siapa yang kalah dalam pertaruhan tersebut, maka ia harus menjadi budak
seumur hidup yang harus taat dan patuh terhadap apapun kehendak dan perintah
sang pemenang. Dalam taruhan, Kadru bertaruh Ucaihsrawa berwarna hitam.
Sedangkan Winata memilih warna putih.
9
Para Naga tahu bahwa kuda Ucaihsrawa sebenarnyalah berwarna putih.
Mereka kemudian melaporkan hal tersebut kepada Kadru, ibunda mereka. Atas
pelaporan para Naga, putranya, Kadru secara licik memerintahkan para Naga
untuk menyemburkan bisa mereka ke tubuh kuda putih agar nampak seperti
kuda hitam. Pada saat Ucaihsrawa tiba di hadapan Kadru dan Winata,
nampaklah kuda yang dipertaruhkan berwarna hitam, bukan putih sebagaimana
aslinya. Singkat cerita, Winata harus menjadi budak dan melayani segala
perintah Kadru seumur hidupnya yang tersisa.
Dengan air suci amertha sari, para Naga berniat mandi untuk segera
mendapatkan keabadian hidup. Bersamaan dengan itu, Dewa Indra yang
kebetulan melintas mengambil alih air suci. Dari wadah Kamandalu, tersisalah
10
percikan air pada sisa tali ilalang. Tanpa berpikir panjang, percikan air pada
ilalang tersebut dijilati oleh para Naga. Tali ilalang sangatlah tajam bagaikan
sebuah mata pisau. Tatkala menjilati ilalang tersebut, terbelahlah lidah para
Naga menjadi dua bagian. Inilah asal-usul kenapa seluruh keluarga besar Naga
dan semua keturunannya memiliki lidah bercabang.
11
pula. Bahan pembuatnya terdiri dari tembaga dan kuningan untuk kulit patung.
Stainless steel di bagian rangka kulit patung. Serta stainless steel dan Galvanize
untuk rangka pengaku kulit patung. Sungguh, seandainya burung itu menjelma
menjadi makhluk hidup, ia akan menjadi penguasa angkasa yang tiada tanding
dan tiada banding.
Berdiri gagah di atas bukit Ungasan, Jimbaran, Bali, areal itu memang
diproyeksikan menjadi sebuah kawasan wisata spektakuler. Pembuatan patung
yang dimulai sejak tahun 1997 ini sempat tertunda karena masalah dana.
Sehingga vakum dari tahun 2003-2012. Kini sejak Januari 2013, I Nyoman
Nuarta mulai melanjutkan lagi cita-citanya ini. Seniman asal Bali ini, yang
tinggal di Bandung, baru menyelesaikan bagian kepala burung dan badan
Wisnu. Melihat dua bagian itu saja, sulit membayangkan akan berapa besar
patung itu nanti. I Gusti Rai Dharmaputra, salah satu pelaku wisata di Bali
mengatakan, ide pembangunan GWK datang dari mantan Menteri Pariwisata,
Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel), Joop Ave. Alasannya, Bali
membutuhkan objek wisata bergaya baru. "Karena wisata budaya mau tidak
mau memang akan menjenuhkan. Orang bila disuguhi sesuatu yang sama,
lama-lama akan jenuh juga," ujar rai. Selain itu, kawasan Bukit Ungasan yang
sebenarnya merupakan wilayah gersang ini juga akan menjadi museum
kebudayaan internasional. Bangunan penyangga patung merupakan gedung
berlantai 14, akan digunakan sebagai plaza kebudayaan dari berbagai dunia.
12
Semoga saja 2015 nanti bentangan sayap dan tajamnya sorotan Garuda itu
benar-benar mengemparkan dunia. Disekitar lokasi, nampak jelas bebatuan
cadas/karang di potong secara vertikal membentuk dinding-dinding tribun
dengan hamparan rumput hijau pada bagian dasarnya. Bagian tengah sebuah
jalan terbuat dari conblock membelah lapangan rumput dari bagian paling
belakang hingga kedepan patung garuda. Dari luas yang ada nampak sekali
bahwa area ini akan sanggup menampung puluhan ribu pengunjung, sangat
cocok digunakan sebagai tempat pertunjukan sentra budaya berskala
internasional.
13
Patung yang berdiri gagah dan megah di atas bukit Ungasan, Jimbaran,
Bali, merupakan kawasan yang akan menjadi wisata spektakuler yang ada di
Indonesia khususnya. Pembuatan patung dimulai sejak tahun 1997, Namun
sayang, pembangunannya terhenti pada bulan Oktober di tahun yang sama.
Krisis moneter yang melanda Indonesia disebut-sebut sebagai alasan
penghentian pembangunan maha karya tersebut. Meski terhenti, proyek yang
direncanakan rampung dalam kurun waktu 3 tahun itu tetap disosialisasikan.
Patung Wisnu yang baru jadi sebatas bahu ditempatkan di Plaza Wisnu. Dan
patung Kepala Garuda diletakkan di area luas bernama Lotus Pond.
Awal dari pembangunan GWK digagas oleh Gubernur Bali kala itu, Ida
Bagus Oka dan Dirjen Pariwisata Joop Ave, ketika berbincang di Bandara I
Gusti Ngurah Rai pada tahun 1997. Selanjutnya, seorang pematung asal Bali,
Nyoman Nuarta ditunjuk sebagai penanggung jawab pembangunan GWK,
begitulah patung itu biasa disebut hingga saat ini.
14
1. Wisnu plaza
2, Lotus Pond
Adalah area outdoor terbesar di Bali yang ada di Taman Budaya Garuda
Wisnu Kencana. Lotus Pond merupakan tempat yang tepat untuk mengadakan
outdoor dengan skala besar. Selama bertahun-tahun GWK telah dipercaya
mengadakan event dengan skala besar, baik nasional maupun internasional
seperti konser musik, pertemuan internasional. Lotus Pond juga merupakan
tempat yang unik dengan pilar batu kapur di sisi dan patung megah Garuda
sebagai latar belakang.
3. Amphitheatre
Jendela Bali The Panoramic Resto terletak di atas sebuah bukit yang
menghadap pantai Bali di sebelah utara, dengan lokasi 300 meter di atas
permukaan laut, kita bisa melihat dua sisi laut yang mengapit Pulau Bali,
dengan pantai barat Jimbaran dan Pantai Kuta, di pantai timur Tanjung Benoa
15
dan Pantai Sanur dengan latar belakang Gunung Agung dan Gunung Batur. Kita
juga bisa melihat pesawat lalu lintas di Bandara Ngurah Rai. Saat senja senja
kita bisa melihat matahari terbenam di Pantai Jimbaran, dan di malam hari kita
dapat menikmati lampu berkelap-kelip indah yang menghiasi daerah Jimbaran,
Kuta, Tanjung Benoa dan Denpasar. Jendela Bali The Panoramic Resto adalah
tempat yang sempurna untuk makan siang atau makan malam dengan masakan
Bali sambil menikmati indahnya panorama Pulau Bali.
5. Segway
7. Fasilitas Pelengkap
16
Garuda Wisnu Kencana juga menyediakan area umum yang cukup luas
dan stategis dengan fasilitas seperti : Money Changer, ATM, Bank, Food Court,
Pusat Informasi, Loker, Toilet, Kantor Administrasi serta area parkir yang dapat
menampung kurang lebih sekitar 700 mobil pribadi, 1500 motor, dan 50 bus.
BAB III
PENUTUP
17
A. SIMPULAN
Dengan kegigihan banyak pihak yang peduli dengan maha karya itu,
Walaupun berkali-kali mengganti desain, ukurannya, I Nyoman Nuarta pun tak
patah arang karena cita-cita yang besar yang membuat kita berani bertahan.
GWK diproyeksikan selesai pada tahun 2016 hingga berdiri gagah menantang
langit Bali.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
18
Data Domestic Case Study, tanggal 27 - 31 Januari 2014 di Pulau Bali.
LAMPIRAN
19