Pengenalan Teknologi Boiler CFB
Pengenalan Teknologi Boiler CFB
A. Pengertian CFB.
- CIRCULATING : Terjadinya sirkulasi batubara yang belum habis terbakar dari FURNACE ke CYCLONE
kemudian masuk ke SEAL POT dan kembali ke FURNACE.
- FLUIDIZED : Penghembusan udara primer untuk menjaga material bed dan batubara tetap melayang
didalam Furnace.
- BED : Material berupa partikel-partikel kecil (pasir kuarsa, bottom ash) yang digunakan sebagai media
awal transfer panas dari pembakaran HSD ke pembakaran Batubara ( 100 ton).
1. FURNACE yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pembakaran bahan bakar. Komponen yang
terdapat di Furnace: Wall tube, Panel Evaporator, Panel Superheater .
2. CYCLONE yang berfungsi untuk memisahkan batubara yang belum terbakar dengan abu (ash)
sisa pembakaran dan mengembalikannya ke Furnace. Komponen utama Cyclone: Cyclone,
SealPot, Seal Pot Duct.
3. BACKPASS yang berfungsi sebagai ruang pemanfaatan kalor yang terdapat dalam flue gas.
Komponen utama di Backpass: Finishing Superheater, Low Temperature Superheater,
Economizer, dan Tubular Air Heater.
B. Konsep Pembakaran Boiler CFB
a. CFB Boiler mampu membakar dengan tingkat emisi yang rendah (SO x dan NOX yang sangat
rendah).
b. Coal dibakar pada bagian `bed of hot material` yang mengambang dan sirkulasi dalam
furnace karena kecepatan udara yang tinggi sehingga menyebabkan fluidisasi pada bed
material.
c. Bed inventory terdiri dari coal fuel, sorbent, inert sand, dan reinjected coal dari cyclone.
Teknologi Boiler tipe CFB ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan jenis boiler
Pulvurized Coal yang kita kenal selama ini. Berikut adalah beberapa perbandingan antara Boiler Tipe CFB
dan Boiler PC (Pulvurized Coal).
Seperti jenis boiler lainnya, pertama-tama dilakukan Purging selama 5 menit untuk
membersihkan ruang bakar dari gas-gas yang berpotensial menimbulkan ledakan pada saat burner
dinyalakan. Setelah purging selesai 2 burner (sisi berseberangan ) dinyalakan. Kenaikan temperature
furnace di jaga tidak lebih dari 95 0C per jam untuk menjaga material dari termal stress dan menjaga
refractory agar tidak retak. Setelah temperature Furnace 530 oC Batubara dimasukkan melalui 3 coal
feeder pada minimum flow rate (6 Ton/jam) / coal feeder sambil kedua burner masih menyala. Setelah
temperature furnace mencapai 660 oC kedua burner dimatikan satu persatu. Selanjutnya pembakaran
dilakukan dengan batubara. Selama boiler beroperasi tidak diperlukan support burner karena dapat
menyebabkan materal bed meleleh. Burner hanya digunakan pada saat proses start up sampai
temperature yang diizinkan diatas.
Salah satu kelebihan dari boiler type CFB ini adalah restart pada saat trip boiler. Pada boiler tipe
CFB trip boiler disebut MFT (Master Fuel Trip). Ada 2 kondisi MFT pada boiler CFB:
Pada kondisi ini boiler harus dipurging kembali kemudian burner dinyalakan.
Temp Furnace < 530 C Dilakukan purging ulang lalu Start Oil Burner
1. Coal dan limestone dimasukkan ke dalam Furnace, serta fluidizing air / primary air dari air
plenum melalui nozzle grate. Tekanan primary air menyebabkan bed material melayang
dibagian bawah furnace (primary zone).
2. Aliran udara turbulen menyebabkan coal cepat bercampur dengan limestone secara merata
dengan bed material. Fluidizing air/primary air dan bed temperatur menyebabkan material
terbakar dan sirkulasi.
3. Material Batubara yang telah terbakar semakin lama naik ke bagian upper furnace karena
massanya berkurang kemudian masuk cyclone melalui transition piece. Sebelum masuk ke
cyclone batubara menabrak vortex vendor sehingga flue gas dan fly ash terpisah dari
material.
4. Material solid berputar menuju cyclone outlet cone dengan bantuan udara dari fuidizing air
blower menuju seal pot dan diinjeksikan kembali ke furnace melalui seal pot return duct.
Pressure drop of primary zone (chamber utama) yang mengindikasikan density dari bed material
sebagai variabel kontrol yang digunakan untuk mengontrol bed temperatur.
Pressure drop of secondary zone (chamber bagian atas) mengindikasikan density dari upper
furnace digunakan untuk mengevaluasi jumlah material.
Bed temperatur sebagai parameter yang dikontrol untuk menghasilkan pembakaran yang efisien.
CaO + SO CaSO
Ditulis Oleh:
NIP : 7905008 B2
e-Mail : otnielmarrung@yahoo.com