Anda di halaman 1dari 9

Nama : Viona Yashinta

Prodi : Teknik Geodesi

PELUANG KERJA JURUSAN


TEKNIK GEODESI DI
INDONESIA
Berikut merupakan 10 peluang kerja jurusan teknik geodesi di Indonesia:
1. Badan Informasi Geospasial (BIG)

BIG berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden dan dipimpin
oleh seorang kepala. Dr. Asep Karsidi, M.Sc. saat ini menjabat sebagai
Kepala BIG berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 29/M Tahun 2012.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BIG dikoordinasikan oleh Menteri
Riset dan Teknologi.Di tahun 2015 ini, BIG akan membuka penerimaan
CPNS bagi seluruh Putra-Putri Indonesia yang ingin berkarir sebagai Abdi
Negara.

Badan Informasi Geospasial mempunyai tugas melaksanakan tugas


pemerintahan di bidang Informasi Geospasial. Kualifikasi yang dibutuhkan
antara lain adalah Sarjana (S-1) jurusan
Geodesi /Geomatikasejumlah 45 (empat puluh lima) orang. Program atau
bidang pekerjaan yang dimiliki oleh BIG adalah sebagai berikut:

Sampai saat ini BIG telah mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak,
antar a lain :

Instansi Pusat

Kementrian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


Kementrian Komunikasi dan Informasi
Dirjen PHKA Kementerian Kehutanan
Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral
Balitbangkes Kementerian Kesehatan
BRKP Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Pertahanan
Kementerian Pertanian
Kementerian Dalam Negeri
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas)
Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan)
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)

Pemerintah Daerah

Pemerintah DKI Jakarta


Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Barat
Pemerintah Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur
Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Utara
Pemerintah Daerah Propinsi Gorontalo
Pemerintah Daerah Propinsi Kalimantan Tengah
Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, Yogyakarta

Akademis

Institut Pertanian Bogor (IPB)


Institut Teknologi Bandung (ITB)
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta
Universitas Diponegoro (Undip), Semarang
Institut Teknologi Nasional (ITN), Malang
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya

Swasta

PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia


PT. Exsa Internasional
Sumberdaya Komptelindotama

Luar Negeri

Kementrian Luar Negeri Republik Prancis


Centre for Environmental Remote Sensing, Chiba University, Japan
Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology Seameo Biotrop
Graduate School of Asian and African Area Studies, Kyoto University,
Japan
Centre for Southeast Asian Studies, Kyoto University, Japan
The Graduate School of Science, Kyoto University, Japan
Remote Sensing Technology Center of JAPAN (RESTEC)
ITC Netherlands

BIG juga menjalin hubungan baik dengan APSPI (Asosiasi Perusahaan survei
dan Pemetaan Indonesia) sebagai mitra kerja. Asosiasi ini beranggotakan 121
perusahaan survei dan pemetaan di Indonesia.
2. BPN ( Badan Pertanahan Nasional)

Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non


Kementrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden
dan dipimpin oleh Kepala. (Sesuai dengan Perpres No. 63 Tahun 2013)
Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Di tahun yang lalu BPN hanya membuka 20 formasi bagi Putra/Putri terbaik
Indonesia yang ingin menjadi Abdi Negara. Melihat angka tersebut,
kemungkinan besar di tahun 2015 ini, Kemenpan-RB akan menerima CPNS
lebih banyak lagi. Untuk informasi Jadwal Pendaftaran CPNS BPN tahun
2015 akan diumumkan melalui situs resmi portal CPNS
panselnas.menpan.go.id
3. LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang selanjutnya dalam
Peraturan Presiden ini disebut dengan LAPAN adalah lembaga pemerintah
non-kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang
riset&teknologi.

Perlu Anda ketahui bahwa pada tahun yang lalu LAPAN hanya menerima
CPNS sebanyak 35 orang. Hal ini berarti bahwa untuk memperebutkan kursi
CPNS di lingkungan LAPAN dibutuhkan persiapan yang sangat matang
karena LAPAN hanya menerima sejumlah orang yang sangat kompeten di
bidangnya. Namun, tidak tertutup kemungkinan di tahun 2015 ini formasi
yang dibuka juga sama banyaknya atau bahkan lebih banyak lagi formasi yang
dibuka. Karena itu, jika Anda berminat pada CPNS LAPAN ini, segera
daftarkan diri Anda dalam penerimaan CPNS LAPAN tahun 2015 di atas,
maka Anda dapat mendaftarkan diri Anda melalui website portal CPNS
panselnas.menpan.go.id atau sscn.bkn.go.id

4. TNI ( Tentara Nasional Indonesia)

Dinas Hidrografi Angkatan Laut


Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika untuk
keperluan militer, antara lain adalah :
- Pembuatan Peta Laut DISHIDROS TNI-AL.
- Pendeteksian garis pantai dan efek gelombang.
- Pendeteksian kenaikan muka air laut.
- Mengidentifikasi kedalaman dan dasar laut beserta permasalahan dan
analisisnya.
- Mengidentifikasi benda-benda bergerak di laut.
- Rekayasa penyediaan informasi spasial.
- dan lain-lain
Dinas Topografi Angkatan Darat
Pada tahun 2002, Dinas Topografi Angkatan Darat membuka penerimaan
CPNS dengan kualifikasi antara lain Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 1
(satu) orang (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2002).

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika untuk


keperluan militer, antara lain adalah :
- Mengidentifikasi benda-benda bergerak di darat.
- Rekayasa penyediaan informasi spasial.
- dan lain-lain.

Dinas Pemotretan Udara Angkatan Udara


Pada tahun 2002, TNI Angkatan Udara membuka penerimaan CPNS dengan
kualifikasi antara lain Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 1 (satu) orang
(sumber: Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2002).
Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika
untuk keperluan militer, antara lain adalah :
- Mengidentifikasi benda-benda bergerak di udara.
- Rekayasa penyediaan informasi spasial.
- dan lain-lain

Selain tugas-tugas tersebut di atas, secara umum Ahli Geodesi di lingkungan


Tentara Nasional Indonesia (TNI) sangat berperan dalam proses perundingan
perbatasan, mengingat negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang
memiliki 17.504 pulau (92 pulau-pulau kecil terluar dan 67 pulau diantaranya
berbatasan langsung dengan negara tetangga) dan garis pantai 95.181 km.

Peran Ahli Geodesi dimulai dari pada saat suatu negara akan menentukan atau
menetapkan Titik Dasar untuk penentuan dengan garis pangkal lurus atau
garis pangkal kepulauan. Untuk itu perlu dilakukan survei penentuan posisi,
pengamatan bathimetri, pembuatan peta titik dasar serta pemanfaatan dan
interpretasi berbagai citra satelit.

Dalam tahap perundingan, Ahli Geodesi sangat berperan untuk memberikan


masukan teknis, terkait dengan peta yang disepakati dalam penentuan garis
batas dan kajian dalam penentuan garis batas dengan berbagai metoda, serta
berperan dalam menentukan datum Geodesi yang disepakati bersama, dan
sebagainya.

Selain itu, peran Ahli Geodesi juga sangat diperlukan dalam pembuatan data
base yang memuat tentang data dan informasi aset-aset pertanahan negara,
berisi tabulasi aset-aset pertanahan (berupa keterangan-keterangan lahan serta
peruntukan dan kedudukannya, yang dilengkapi dengan peta-peta lokasi
instalasi-instalasi dan tempat-tempat militer). Data dan informasi keruangan
pertanahan negara tersebut disajikan dalam bentuk citra satelit, peta, video,
detail situasi, tabulasi dan foto sebagai lampiran Peraturan Pemerintah tentang
Wilayah Pertanahan Negara, berdasar Undang-undang No. 3 tahun 2002
tentang Pertanahan Negara.

Dari perbandingan jumlah penerimaan CPNS dengan pekerjaan-pekerjaan


tersebutdi atas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk saat ini dan mendatang,
TNI masih memerlukan lulusan pendidikan teknik geodesi dan geomatika
serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk merealisasikan program-
program kerja yang telah direncanakan.

5. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau yang sering disingkat dengan


BNPB adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang
mempunyai tugas membantu Presiden Republik Indonesia dalam:
mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan
bencana dan kedaruratan secara terpadu; serta melaksanakan penanganan
bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi
bencana yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan
pemulihan.

Lulusan Teknik Geodesi dapat bekerja di BNPB sebagai:


- Perencanaan Pertama yang akan di tempatkan di Biro Perencanaan
Sekretariat Utama.
- Analis Data dan Informasi yang akan di tempatkan di Pusat Data
Informasi dan Humas.
- Surveyor Pemetaan Pertama yang akan di tempatkan di Direktorat
Pemulihan dan Peningkatan Fisik Deputi Bidang Rehabilitasi dan
Rekonstruksi.

6. Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal

Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) merupakan pelaksana


pemerintah di bidang Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian
Pembangunan Daerah Tertinggal dipimpin oleh Menteri Negara
Pembangunan Daerah Tertinggal yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Presiden
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan di bidang pembangunan daerah tertinggal dalam
pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
KPDT membutuhkan lulusan Teknik Geodesi dalam bidang:
- Analis Pembangun Daerah Terpencil yang akan ditempatkan di Deputi
Bidang Pembangunan Khusus.
- Analis Peta Wilayah yang akan ditempatkan di Biro Perencanaan dan
KLN.

7. Kementrian Lingkungan Hidup

Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif, serta berperan


dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada
ekonomi hijau. Dalam Di Kementrian Lingkungan Hidup di butuhkan lulusan
S2 Teknik Geodesi sebagai Analis Kebijakan Pertama yang akan ditempatkan
di DEPUTI I.

8. Perusahaan Pertambangan

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga geodesi dan geomatika di


perusahaan pertambangan antara lain sebagai berikut :
- Mengidentifikasi area pertambangan.
- Mitigasi bencana akibat pertambangan
- Penyediaan data spasial untuk pengelolaan pertambangan rakyat antara
lain : andesit, diorit, granit, gamping, zeolit dan lain-lain.
- Penyediaan data spasial untuk pengelolaan sumber daya mineral seperti:
emas, tembaga, nikel, kalsit dan lain-lain.

Jumlah perusahaan pertambangan di Indonesia adalah 33 (tiga puluh tiga)


perusahaan (sumber : Indonesian Mining Association, 2007).
Melihat banyaknya jumlah perusahaan pertambangan di Indonesia dan
banyaknya pekerjaan-pekerjaan bidang petambangan yang membutuhkan
tenaga ahli geodesi dan geomatika, maka tidak terlepas dari penerimaan
karyawan dari lulusan geodesi dan geomatika.

9. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (disingkat LIPI) merupakan Lembaga


Pemerintah Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh
Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KMNRT).
Kegiatan ilmiah di Indonesia dimulai pada abad ke-16 oleh Jacob Bontius,
yang mempelajari flora Indonesia dan Rompius dengan karyanya yang
terkenal berjudul Herbarium Amboinese. Pada akhir abad ke-18 dibentuk
Bataviaasch Genotschap van Wetenschappen. Lalu pada tahun 1817, C.G.L.
Reinwardt mendirikan Kebun Raya Indonesia (S\'land Plantentuin) di Bogor.
Pada tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda membentuk
Natuurwetenschappelijk Raad voor Nederlandsch Indie. Kemudian tahun
1948 diubah menjadi Organisatie voor Natuurwetenschappelijk onderzoek
(Organisasi untuk Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam, yang dikenal
dengan OPIPA). Badan ini menjalankan tugasnya hingga tahun 1956.
Di tahun yang lalu LIPI membuka 250 formasi bagi Putra/Putri terbaik
Indonesia yang ingin menjadi Abdi Negara. Untuk informasi Jadwal
Pendaftaran CPNS LIPI tahun 2015 akan diumumkan melalui situs resmi
portal CPNS panselnas.menpan.go.id

10. Lembaga Oseanografi Nasional


Sejarah Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI bermula pada awal abad ke 20,
tepatnya tahun 1905, ketika Visscherij Station didirikan di Pasar Ikan, Jakarta
atas inisiatif dari Dr. J.C Koningsberger, seorang ahli Zoologi, kepala
museum Zoologi Bogor saat itu.

Lembaga ini didirikan dengan tujuan melakukan penelitian kelautan untuk


menggali sumberdaya biota laut yang bernilai ekonomi penting.
Dalam perjalanan waktu lembaga telah beberapa kali berganti nama,

Tahun 1915 lembaga ini bernama "Visscherij Station te Batavia", berdasarkan


SK Pemerintah Belanda No. 37 Tanggal 31 Juli 1911, lembaga ini secara
resmi masuk dalam struktur "sLands Plantentuin"

Tahun 1922 lembaga ini berganti nama lagi menjadi Laboratorium Voor Het
Onderzoek der Zee (LOZ) dibawah pimpinan: Dr. A.L.J. Sunier
Tahun 1949 berubah lagi namaya menjadi "Laboratorium Penyelidikan Laut"
Tahun 1955 lembaga ini berganti nama lagi menjadi "Lembaga Penyelidikan
Laut", dibawah pimpinan Prof. Klaus Wyrtki
Tahun 1962 namanya berubah menjadi "Lembaga Penelitian Laut" sebagai
salah satu bagian dari Lembaga Biologi Nasional MIPI
Tahun 1970, melalui melalui keputusan presiden No.10 tahun 1970, lembaga
ini ditetapkan sebagai lembaga berskala nasional dengan nama Lembaga
Oseanologi Nasional (LON) sebagai bagian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI)
Pada tahun 1986, terjadi reorganisasi di LIPI, berdasarkan Keppres R.I no.
1/1986, nama LON diubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan
Oseanologi-LIPI (Puslitbang Oseanologi - LIPI), dibawah kedeputian Ilmu
Pengetahuan Alam.

Tahun 2001, berdasarkan keputusan Kepala LIPI No. 1151/M/2001,


Puslitbang Oseanologi - LIPI, diubah lagi namanya menjadi Pusat Penelitian
Oseanografi - LIPI, dibawah naungan Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian.

Anda mungkin juga menyukai