Anda di halaman 1dari 5

Minute of Meeting

"Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru dalam SKKNI IG"


Tempat
Tanggal
Pemimpin Rapat
Peserta Rapat

Agenda

Ruang Rapat Gedung Utama BIG, Gedung A lantai 2


17 Maret 2015
Kepala Bidang Standardisasi Penyelenggaraan IG
1. Kepala Pusat Standardisasi dan Kelembagaan IG
2. Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Industri
IG
3. Kepala Bidang Standardisasi Penyelenggaraan IG
4. Kepala Bidang Kelembagaan dan Simpul Jaringan
IG
5. Drs. Adi Rusmanto, MT (Ketua AKI)
6. Kepala Pokja JDSN
7. Prof. Aris Poniman (BIG)
8. Prof. Dr. Hartono DEA. DESS (Ketua IGI)
9. Dr. Eko Haryono, M.Si (IGI UGM)
10.Dra. Asma Irma Setianingsih, M.Si (IGI UNJ)
11.Dr. Rer. nat. Eko Kusratmoko, M.Si (IGI UI)
12.Purwanto (UM Malang)
13.Iman Hilman (UNSIL)
14.Sri Tampomas L.T (BIG)
15.Lalitya Narieswari (BIG)
16.Fitri Nurcahyani (BIG)
17.Yenni Elfrida Hutasoit (BIG)
18.Teguh Mulyadi (BIG)
19.Rahmatia Susanti (BIG)
20.Anindita Diah K (BIG)
21.Florence Elfriede S. (BIG)
22.Nicolaus Fristo (BIG)
23.Mira Harimurti (BIG)
24.Mahardika Ega (BIG)
25.Yusniar Rah Ayu (BIG)
Pembahasan usulan penambahan sub bidang
geografi dalam SKKNI bidang IG

Pembukaan (Deputi IIG) :


SKKNI
bidang
IG
sudah
ditetapkan
dengan
6
sub
bidang,
untuk
menyempurnakannya masukan-masukan terhadap sub bidang baru masih terbuka.
Usulan sub bidang baru diantaranya adalan oseanografi dan geografi. Untuk lebih
mendalami usulan sub bidang geografi maka diskusi dengan para pakar perlu
diadakan. Memperhatikan adanya kaji ulang SKKNI maka masukan-masukan sangat
Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru SKKNI bidang IG bersama IGI
17 Maret 2015

diperlukan. Mohon dijadwalkan tindak lanjut usulan untuk pembahasan yang lebih
lanjut. Hal ini berlaku tidak hanya untuk sub bidang geografi tetapi juga usulan
untuk sub bidang lain misalnya oseanografi.
Pengantar (Kapus SKIG)
Usulan sub bidang baru dalam SKKNI perlu dibahas bersama-sama dikarenakan
bidang pembahasan tersebut seperti geografi dan oseanografi diperlukan dalam
rangka percepatan penyusunan peta tata ruang. Saat ini SKKNI sudah memiliki 6
sub bidang, geografi mengandung substansi analisis kewilayahan dan
pembelajaran. Sub bidang ini diperlukan agar tidak terjadi kekeliruan dalam
perencanaan pewilayahan.
Pemaknaan informasi geospasial merupakan amanat UU IG pasal 57 ayat 1 dimana
Badan melakukan pembinaan mengenai pemaknaan, pengarahan, perencanaan,
dan evaluasi terhadap penyelenggaraan IGT. Pemaknaan IG untuk analysis
stoctaking meliputi Pembangunan basis data yaitu kompilasi data (citra satelit,
kawasan izin usaha hutan, usulan RTRWP/K, Status Tanah, Kawasan Transmigrasi,
RTR Pertanian, Izin Pertambangan), Kedalaman data, Spatial Gap Analysis (proses
tumpang tindih kawasan/ overlay).

Geografi, geofisik, dan oceanografi dijadwalkan untuk dikaji sebagai kandidat sub
bidang, karena merupakan mandat UU tata ruang. SKKNI saat ini ada 6 sub bidang,
5 sub bidang terkait pengumpulan dan pengolahan data, sedangkan 1 sub bidang
untuk penyajian. Perlu pemaknaan IG yang menjadi peran geografi. Pemaknaan ini
perlu untuk aplikasi keruangan, uji forensik spasial juga akan dibentuk timnya oleh
Bappenas.
Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru SKKNI bidang IG bersama IGI
17 Maret 2015

Pengembangan SDM IG dan Penyusunan SKKNI (Kabid Pengembangan


SDM dan Industri IG)
Tujuan pengembangan SDM IG adalah untuk penyiapan SDM IG yang kompeten. IG
Indonesia masih kurang baik dari kualitas, kuantitas, dan penyebaran SDM.
Penyiapan SDM IG yang kompeten menjadi tantangan.
Prinsip-prinsip SKKNI meliputi :
Relevan dengan kebutuhan dunia usaha/ industri di masing-masing sektor
atau lapangan usaha
Valid terhadap acuan dan pembanding yang sah
Dapat diterima oleh para pemangku kepentingan
Fleksibel untuk diterapkan dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan
Mampu telusur dan dapat dibandingkan dan atau disetarakan dengan standar
kompetensi lain
Usulan sub bidang baru, geografi harus dicocokan dengan peta kompetensi IG yang
sudah ada dalam SKKNI bidang IG. Pertemuan ini adalah pertemuan awal untuk
brainstroming untuk ke tahap yang lebih lanjut.
Inisiasi Pembentukan Sub Bidang Geografi (Adi Rusmanto)
Industri IG kekurangan lulusan khususnya lulusan geografi. Pertemuan dengan
pihak diknas di Jogja menyimpulkan bahwa bidang geografi mengangkat informasi
geospasial sebagai salah satu profesi. Bidang kompetensi geodesi telah diangkat
dalam kompetensi dan dijabarkan menjadi sub-sub bidang dalam SKKNI, Unit-unit
kompetensi didalamnya tentunya harus bisa terukur. Analisis kewilayahan dapat
diangkat menjadi sub bidang pada SKKNI, geodesi merupakan bidang pengetahuan
dan terbagi menjadi sub bidang seperti survei terestris, hidrografi, sehingga untuk
geografi ini kompetensi apa yang perlu diusulkan sehingga dapat diuraikan elemen
kompetensinya, kriteria unjuk kerja, sehingga lulusan geografi dapat mempunyai
sertifikat keahlian. AKI akan mendaftar ke LPJIG sebagai asosiasi profesi yang
nantinya mempunyai wewenang melakukan sertifikasi terhadap keahlian kartografi.
Tidak hanya analisis kewilayahan saja pada bidang geografi yang dapat dipetakan,
geografi fisik juga berpotensi, selain itu operator tingkat 1 apakah memang tidak
diperlukan, dilain sisi KKNI masih mewadahi mulai SD-SMP. Bila kita menambah sub
bidang, kita perlu pemetaan kompetensi, bila hanya koreksi terhadap KUK, hanya
perlu kaji materi.
Keahlian Bidang Geografi (Prof. Hartono)
IG dan Geografi dalam naskah akademik Rancangan UU IG sangat berhubungan,
geografi sangat relevan dengan geospasial, yang menyangkut 3 pengertian : letak,
keadaan objek (fisik, non fisik), informasi pada lokasi.

Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru SKKNI bidang IG bersama IGI


17 Maret 2015

Dalam geografi terdapat beberapa analisis :


analisis ekologis,
analisis spasial (pola spasial, sturuktur spasial, organisasi spasial),
analisis wilayah (Spatial pattern, spatial stucture, spatial process, spatial
interaction, spatial association, spatial organization, spatial tendency, spatial
comparion, spatial synergism),
analisis bencana alam,
analisis geopolitik.
SKKNI Geografi (Pak Eko Haryono, IGI UGM)
Rencana Sub bidang Geografi lebih ke analisisnya, dari pemetaan komepetensi
hanya dapat mengisis level 6 sampai dengan level 9. Mengintegrasikan informasi
tematik menjadi informasi sumberdaya. Dalam melaksanakan survey tematik
terdapat ahli/perencana yang dapat mengintegrasikan informasi tematik dan dapat
mensinergikan tentang kewilayahan Geograf.
Beberapa alternatif usulan Unit Kompetensi dalam sub bidang Geografi :
Level 6
- Mengumpulkan IGT Kewialayahan
- Mengkompilasi Data IGT Kewilayah
- Mendeskripsi dan menyajikan DG Kewilayah
Level 7
- Melakukan pengelolahan DG - Wialayah
- Melakukan Analis IGT Wilayah (daya dukung wilayah, dinamika wilayah)
Level 8
- Menentukan Kebutuhan Data Kewilayahan
- Menentukan Metode Analisis Kewilayah
Level 9
- Merencanakan Pekerjaan IGT Kewilayahan
- Menevaluasi Pekerjaan DG Kewilayahan
Skills in Professional Geograhpy (Pak Eko Kusratmoko, IGI UI)
kartografi, GIS, analisis spasial, geografi regional/ wilayah, perspektif global
Acuan
informasi
:
http://geomap.illinoisstate.edu/Skills%20in%20Professional
%20Geography.pdf
Dengan melihat acuan tersebut kompetensi ilmu geografi menjadi sangat luat.
Dalam penyusunan SKKNI geografi merupakan bagian dari informasi geospasial.,
dengan demikian bagian-bagian dari ilmu geografi bisa dimasukan ke dalam SKKNI
bidang IG yang ada. Penentuan kompetensi geografi harus melihat kesiapan industri
Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru SKKNI bidang IG bersama IGI
17 Maret 2015

yang akan menggunakannya. Misalnya industri pertambangan yang memerlukan


analisis lingkungan, membutuhkan geograf. Geograf bisa mengakomodir analisis
lingkungan dan analisis daya dukung wilayah.
Poin-poin diskusi
Permasalahan yang dihadapi limu geografi dalam penyusunan SKKNI
diantaranya adalah lingkup ilmu geografi sangat luas, pendefinisian spasial
menurut ilmu geografi juga masih bervariasi. Bila geografi dijadikan bidang
sendiri, kemungkinan memiliki sub bidang yang tidak mengakomodir spasial,
selain itu kompetensi-kompetensi teknis bisa berbenturan dengan SKKNI
bidang IG.
Alternatif terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan memasukan geografi ke
dalam sub bidang di SKKNI IG. Yang harus dilakukan adalah melakukan
pemetaan masing-masing sub bidang mana saja yang belum mengakomodir
analisis geografi.
Sertifikasi dapat melindungi industri dalam bidang mendapatkan SDM yang
berkualitasdan juga melindungi SDM contohnya untuk menghadapi MEA.
Sebagian besar sertifikasi sudah diterapkan oleh pihak industri. Beberapa
pekerjaan sangat memerlukan SKA dan SKT.
Perlu dilakukan menyusunan kurikulum, dengan melihat usulan level dalam
unit-unit kompetensi sub bidang geografi yang umumnya level 7.
Sertifikasi SKKNI IG harus mengakomodir geograf baik dari bidang sains
maupun keguruan. Untuk level guru S1 yang ingin mendapatkan sertifikasi
level 7 sebaiknya memperhitungkan juga unsur pengabdian masyarakat.
Peta-peta pendukung RTRW (14 tema) sesuai amanat UU tata ruang untuk
skala detil belum ada sehingga lapangan pekerjaan untuk surveyor tematik
terbuka lebar. Hal ini membutuhkan kajian akademik yang harus disampaikan
ke pihak industri.
TINDAK LANJUT:
1. Pertemuan akademisi bidang geografi dengan Industri.
2. Pertemuan industri dengan pemerintah terkait kegiatan pemetaan tematik
(PU, ESDM, APSPIG) awal april (dengan mempresentasikan hasil pertemuan
antara akademisi dengan bidang IG)

Pembahasan Usulan Sub Bidang Baru SKKNI bidang IG bersama IGI


17 Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai