Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara, yang
selanjutnya disingkat Geovetsuko, memiliki visi untuk menjadi pusat unggulan dalam
penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang
pendidikan geografi dengan wawasan lingkungan spasial secara professional serta
menjunjung tinggi nilai kejuangan. Visi ini menuntun arah pengembangan Geovetsuko untuk
menjadi institusi dengan sumberdaya manusia yang memiliki keahlian kekhususan di bidang
pengelolaan informasi dan data geospasial, yaitu sebagai spatial maestro.
Visi yang menunjukkan keunggulan spatial maestro dalam pengelolaan informasi dan data
geospasial tersebut dijabarkan melalui misi pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat. Ketiga pilar akademik tersebut menuntut Geovetsuko untuk menghasilkan spatial
maestro yang mahir dalam mengelola informasi dan data geospasial sesuai dengan tuntutan
jaman pada era industry 4.0 dan menjelang 5.0. Dalam hal ini, pengembangannya ditujukan
untuk memiliki kapasitas Spatial Thinking Ability (kemampuan berpikir spasial). Spatial
Thinking memiliki tiga dimensi, yaitu visualisasi spasial (spatial visualization), orientasi
spasial (spatial orientation), dan hubungan spasial (spatial relations) (Albert & Golledge,
1999; Golledge, Marsh, & Battersby, 2008; Kiik, Sumarmi, & Handoyo, 2017).
Lingkup informasi dan data geospasial yang akan dikelola spatial maestro, secara umum
adalah kawasan global (mendunia) dan secara khusus di kawasan Solo Raya yang meliputi
Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Boyolali, dan Klaten. Inputan informasi
dan data geospasial berdasar lingkupnya ini selanjutnya dikelola agar memiliki luaran yang
dapat dimanfaatkan dan atau diterapkan. Proses dalam Spatial Thinking mengikuti sistem
kognitif berupa masukan, proses, dan luaran. Data dan informasi spasial yang datang
dalam wujud visual (iconic) akan dikenali (masukan) kemudian dilakukan proses untuk
menyusun penjelasan (proses) terhadap masukan sehingga menghasilkan pengetahuan
atau produk baru (luaran) (Jo & Bednarz, 2009; Matlin, 2009).
1
Upaya pengembangan Geovetsuko sebagai institusi unggul dengan sumberdaya spatial
maestro dengan ciri keahlian khusus pengelolaan informasi dan data spasial memerlukan
dukungan dan kerja sama pihak yang terkait. Salah satu pihak yang penting untuk dijalin
adalah dengan ESRI Indonesia yang telah memiliki reputasi dan program yang mendukung
dunia pendidikan yang memiliki mandat dalam mendidik mahasiswa berkaitan pengelolaan
informasi dan data geospasial. Ann B. Johnson, yang menjabat sebagai Esri Higher Education
Solutions Manager, menyebutkan bahwa ESRI telah melibatkan diri dalam pengembangan
perangkat pembelajaran untuk meningkatkan kapasitas Spatial Thinking
(https://www.esri.com/news/arcuser/0706/spatial-think.html diakses pada 20 September
2019).
Hubungan dan dukungan dari ESRI Indonesia diharapkan akan berjalan secara
berkesinambungan dan simultan dalam pengembangan kapasitas spatial thinking bagi para
spatial maestro di Geovetsuko dan seiring dengan praktek penerapan pengelolaan informasi
dan data spasial di kawasan Solo Raya. Kerja sama Geovetsuko dengan ESRI Indonesia
diharapkan akan memberi luaran dan dampak baik pada masing-masing institusi dan adanya
penerapan pada pengembangan Kawasan Solo Raya melalui pilar akademik (pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat) dalam bidang terkait pengelolaan informasi dan data
geospasial.
3
Pentahapan Spatial Thinking for Spatial Maestro
November 2019
- Pelatihan oleh ESRI untuk Pemetaan dan Visualisasi on line untuk Risiko Bencana plus
Survey123
Peserta: - Maestro Spasial (Dosen-mahasiswa) Geovetsuko
- BPBD Se-Solo Raya (Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri,
Boyolali, Karanganyar, Klaten)
- Guru Geografi SMA/MA Kabupaten Sukoharjo
Tempat: Gedung H Lantai 3 Univ. Veteran Bangun Nusantara
Waktu: 26 November 2019 (tentative)
Desember 2019
- Pembentukan Klaster Geospasial Solo Raya
- Pelatihan Klaster Geospasial Solo Raya oleh ESRI untuk Pekerjaan Mobile di Lapangan (Field
Mobility) dan Monitoring untuk Monitoring dan Evaluasi Musim Hujan
Februari 2020
- Pelatihan Klaster Geospasial Solo Raya oleh ESRI untuk Analisis (Analytic) Spasial dan Sharing
& Collaboration
April 2020
- Pelatihan Klaster Geospasial Solo Raya oleh ESRI untuk Pengelolaan Data (Data
Management)
Juni 2020
- Pelatihan Klaster Geospasial Solo Raya oleh ESRI untuk Pengembangan Aplikasi (Scripting
and Development)
Pengembangan kemampuan Spatoial Thinking ini merupakan program yang menjadi prioritas
bagi Geovetsuko untuk menuju keunggulan sumberdaya manusia yang memberi dampak tidak
saja pada institusi namun juga pemerintah dan masyarakat sekitar. Dukungan dari ESRI
4
memberikan dampak kepercayaan diri dalam pelaksanaan Spatial Thinking for Spatial
Maestro serta memperkuat contoh praktik nyata penggunaan produk ESRI. Bermula dari tiga
fokus untuk manajemen bencana, ketahanan pangan, dan pembangunan berkelanjutan
diharapkan Spatial Thinking for Spatial Maestro dapat memajukan dan menjadikan hasil
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dari Geovetsuko dikenali dan
dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan pembangunan dan kemanusiaan.
Keberhasilan pengembangan kapasitas ini tergantung kepada bagaimana hasil-hasil
pertemuan/aktivitas menjadi bagian proses yang berlanjut dan terus dikembangkan.
Tantangan ini sekaligus merupakan prasyarat bahwa Spatial Thinking for Spatial Maestro
harus mendapatkan dukungan secara manajerial dan komunal, dimana keterlibatan beragam
pihak menjadi salah satu tonggaknya.