Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A Habibie sebagai salah satu rumah sakit yang
memberikan pelayanan dialisis di Indonesia memiliki kapasitas mesin sebanyak 60
mesin dialisis, dengan jumlah perawat 70 orang , sehingga untuk persamaan presepsi,
pemahaman, cara pandang dan perubahan paradigma perawat maka diperlukan
adanya pedoman kerja bagi komite keperawatan di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.
R.A Habibie.

Dengan pemahaman yang sama pada seluruh perawat di Rumah Sakit Khusus Ginjal
Ny. R.A Habibie diharapkan akan mempermudah terselenggaranya komite
keperawatan yang bisa membangun iklim profesionalisme keperawatan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A
Habibie, sehingga berdampak pada kepuasan pelanggan baik pelanggan ekternal
maupun internal di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A Habibie.

B. TUJUAN
1. UMUM
Secara umum pedoman ini merupakan landasan bagi komite keperawatan di Rumah
Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A Habibie dalam menyelenggarakan kegiatan untuk
meningkatkan profesionalisme perawat yang berdampak terhadap mutu layanan.

2. KHUSUS
Adapun tujuan khususnya dalah sebagai berikut:
a. Terbentuknya persamaan pemahaman, persepsi dan cara pandang serta
paradigma dalam penyelenggaraan komite keperawatan di Rumah Sakit Khusus
Ginjal Ny. R.A Habibie.
b. Terselenggaranya komite keperawatan di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A
Habibie yang memiliki makna terhadap tata kelola klinis (clinical governance)
keperawatan sesuai evidence based.
c. Terbentuknya iklim professional keperawatan dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A
Habibie, sehingga berdampak pada kepuasan pada pelanggan Rumah Sakit.

1
BAB II
KOMITE KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY. R.A
HABIBIE

A. PENGERTIAN
Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada pimpinan rumah sakit
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan.

Komite keperawatan mempunyai fungsi utama mempertahankan dan


meningkatkan profesionalisme keperawatan sehingga pelayanan asuhan
keperawatan kepada pasien diberikan secara benar (ilmiah) sesuai standar dan
evidence based sesuai kode etik profesi serta diberikan oleh perawat yang
kompeten dengan kewenangan yang jelas sesuai levelnya masing-masing.

Komite keperawatan merupakan bagian dari organisasi rumah sakit bertujuan


untuk menghimpun, merumuskan dan mengkomunikasikan pendapat dan ide-ide
perawat sehingga memungkinkan penggunaan gabungan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dari profesi keperawatan.

B. VISI DAN MISI


1. RUMAH SAKIT
a. VISI
Menjadikan Rumah sakit Khussu Ginjal Ny. RA Habibie sebagai center of
excellent untuk pelayanan kesehatan ginjal di seluruh Indonesia.

b. MISI
1. Memberikan pelayanan dengan standar mutu tinggi dan terjangkau
2. Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang yang berkualitas dan memadai
3. Membantu pasien yang tidak mampu melalui subsidi silang
4. Melakukan pelayanan secara profesional, didasari nilai pengabdian dan
kekeluargaan.
5. Meningkatkann kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan
ginjal dengan mengikut sertakan dalam pelatihan dan pendidikan.
6. Menjadikan Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. RA Habibie sebagai pusat
pelatihan, penelitian dan pengembangan kesehatan ginjal.

2. KOMITE KEPERAWATAN
a. VISI
Mewujudkan etos kerja disiplin ilmu keperawatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan terutama kesehatan ginjal yang berorientasi pada kepuasan pelanggan

b. MISI
1. Terciptanya standarisasi Standar Asuhan Keperawatan yang aplikatif

2
2. Terciptanya tindakan keperawatan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
(SPO)
3. Terciptanya dokumentasi keperawatan yang sesuai standar.
4. Terciptanya tenaga keperawatan yang kompeten sesuai dengan levelnya
5. Terciptanya komite keperawatan yang tertib program, tertib dokumen dan tertib
pelaporan.

C. MOTTO
MOTTO :

D. TUJUAN, TUGAS, FUNGSI DAN PERAN


Mengacu pad buku pedoman penyelenggaraan komite keperawatan rumah sakit
yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011, maka komite keperawatan di Rumah
Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A Habibie mempunyai tujuan, peran, fungsi dan tugas
sebagai berikut :

1. TUJUAN
Komite keperawatan rumah sakit di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A
Habibie mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Mewujudkan profesionalisme dalam pelayanan keperawatan
b. Memberikan masukan kepada pimpinan rumah sakit berkaitan dengan
profesionalisme perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
c. Menyelesaikan masalah-masalah terkait dengan penerapan disiplin dan kode
etik keperawatan.
d. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

2. PERAN
Peran komite keperawatan di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A Habibie
adalah sebagai berikut :

a. Memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan profesi keperawatan dan


melalui kegiatan terorganisasi
b. Mempertahankan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan aman bagi
pasien dan keluarganya.
c. Menjamin tersedianya perawat yang kompeten, etis sesuai kewenangannya.
d. Menyelesaikan masalah keperawatan yang terkait dengan disiplin etik dan
moral perawat
e. Melakukan kajian berbagai aspek keperawatan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan.
f. Menjamin diterapkannya standar praktek, asuhan dan prosedur keperawatan
g. Membangun dan membina hubungan kerja tim di dalam rumah sakit.
h. Merancang mengimplementasikan serta memantau dan menilai ide-ide baru.

3
i. Mengkomunikasikan, mendidik, negosiasi dan merekomendasikan hasil
kinerja perawat untuk pengembangan karirnya.

3. FUNGSI
Fungsi kepengurusan komite keperawatan di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.
R.A Habibie adalah sebagai berikut :
a. Menjamin tersedianya norma-norma ; standar praktek/asuhan/prosedur
keperawatan sesuai lingkup asuhan dan pelayanan serta aspek penting asuhan
area keperawatan
b. Menetapkan lingkup praktek, kompetensi dan kewenangan fungsional
tenaga keperawatan, merumuskan norma-norma; harapan dan pedoman
perilaku serta menyediakan alat ukur pantau kinerja tenaga keperawatan.
c. Menjamin kompetensi tenaga keperawatan dengan melaksanakan
assesment, mempertahankan dan mengembangkan kompetensinya.
d. Menjaga kualitas asuhan melalui perumusan rencana peningkatan mutu
keperawatan di tingkat rumah sakit.
e. Memantau pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu dan evaluasi mutu
keperawatan.
f. Mengintegrasikan proses peningkatan mutu keperawatan dengan renstra
rumah sakit.
g. Mengkomunikasikan menginformasikan hasil telaah mutu keperawatan
kepada semua bidang yang terkait.
h. Memberi masukan/saran-saran solusi kepada manajemen tentang system
pemberian asuhan dan pengembangan SDM keperawatan.
i. Memprakarsai perubahan dalam meningkatkan mutu asuhan
keperawatan.
j. Mempertahankan keterkaitan antara teori, riset dan praktek sesuai dengan
perkembangan disiplin ilmu keperawatan.

4. TUGAS
Secara garis besar tugas dari komite keperawatan di Rumah Sakit Khusus
Ginjal Ny. R.A Habibie adalah sebagai berikut :
a. Menyusun dan menetapkan standar asuhan keperawatan di rumah sakit.
b. Memantau pelaksanaan asuhan keperawatan.
c. Menyusun model praktek keperawatan professional.
d. Memantau dan membina perilaku etik dan professional tenaga
keperawatan.
e. Meningkatkan profesionalisme keperawatan melalui peningkatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
f. Bekerja sama dengan direktur atau bidang keperawatan dalam
melaksanakan program kewenangan tenaga perawat.
g. Memberikan rekomendasi dalam rangka pemberian kewenangan profesi
bagi tenaga perawat yang akan melakukan tindakan asuhan keperawatan.

4
h. Mengkoordinir dan menyampaikan laporan kegiatan-kegiatan komite
keperawatan kepada seluruh tenaga perawat.

E. STRUKTUR KEPENGURUSAN
Kepengurusan komite keperawatan di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A
Habibie dibentuk melalui surat keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ginjal
Ny. R.A Habibie tentang pembentukan susunan komite keperawatan Rumah Sakit
Khusus Ginjal Ny. R.A Habibie, dengan sebagai berikut :

1. Ketua
2. Sekretaris
3. Sub komite kredensial dan disiplin keperawatan
4. Sub komite mutu keperawatan
5. Sub komite pelayanan dan dokumentasi keperawatan

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN RSKG NY. RA


HABIBIE BANDUNG

DIREKTUR RS

KETUA KOMITE KEPERAWATAN

SEKRETARIS

SUB KOMITE MUTU SUB KOMITE ETIK SUB KOMITE KREDENSIAL


PROFESI DAN DISIPLIN
PROFESI
F. URAIAN TUGAS KEPENGURUSAN
1. Ketua
Ketua bekerja sama dan saling mengisi dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya yaitu sebagai berikut :
1. 1. Memberikan motivasi, dukungan, bimbingan dan arahan kepada sub
komite
1. 2. Memberikan masukan kepada bidang keperawatan dan direktur rumah
sakit terhadap ketenagaan, sistem dan standar pelayanan keperawatan
1. 3. Bersama pengurus lain dan anggotanya menyususn rencana program
komite keperawatan
1. 4. Mengesahkan rencana program komite ke direktur rumah sakit dan

5
mensosialisasikan dengan bidang keperawatan dan anggota komite
keperawatan
1.5. Terlibat langsung dalam pembuatan, pengembangan dan evaluasi standar
praktek keperawatan
1. 6. Memfasilitasi dalam penyusunan, pelaksanaan pengembangan profesi
keperawatan
1. 7. Terlibat langsung dalam penyusunan standar etik, evaluasi penerapan
kode etik profesi dan proses pembinaan
1. 8. Memberikan rekomendasi terhadap pemecahan masalah keperawatan
1. 9. Berkoordinasi dengan bidang keperawatan dalam pelaksanaan, evaluasi
standar praktek keperawatan, penerapan etik profesi dan peningkatan
profesionalisme tenaga keperawatan
1. 10 Melakukan kajian berbagai isu yang berkembang dan merujuk ke sub
komite yang sesuai
1.11 Memberikan pertimbangan tentang penempatan tenaga keperawatan di
rumah sakit
1. 12 Memantau kegiatan/ program kerja dari sub komite
1.13 Menjalin hubungan dengan organisasi profesi nasional seperti PPNI
dan IPDI

2. Sekertaris
Sekertaris komite keperawatan mempunyai tugas pokok dan fungsinya yaitu
sebagai berikut :
2. 1. Melaksanakan kegiatan tatausaha/kesekretariatan dan kerumahtanggaan
komite keperawatan
2. 2. Membuat agenda kerja bersama ketua komite dan sub komite
keperawatan
2. 3. Menyusun dan memfasilitasi proses pelaksanaan program komite
keperawatan
2. 4. Melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan kegiatan komite keperawatan
2. 5. Membuat dan mengedarkan undangan rapat-rapat yang terkait dengan
komite keperawatan
2. 6. Membuat notulen rapat dan membuat laporan kepada pihak terkait
2. 7. Mengendalikan surat masuk dan keluar komite keperawatan
2. 8. Melaksanakan tugas pencatatan ide-ide atau masukan dari anggota
komite keperawatan untuk ditindaklanjuti dalam rapat komite keperawatan
2. 9. Melaksanakan hal-hal yang ditugaskan oleh ketua/wakil ketua komite
keperawatan yang berkaitan dengan lingkup tanggung jawab sebagai sekretaris
komite

3. Bendahara
Bendahara komite keperawatan mempunyai tugaspokok dan fungsi adalah
sebagai berikut :

6
3. 1. Melakukan perencanaan dan pengendalian pendanaan komite
keperawatan dalam pelaksanaan tugas komite dan hal-hal lain yang terkait
dengan pengelolaan keuangan komite keperawatan
3. 2. Melakukan pencatatan dan pembukuan serta mengumpulkan bukti
keuangan
3. 3. Memberikan informasi perkembangan keuangan komite keperawatan
3. 4. Mengikuti rapat-rapat komite keperawatan
3. 5. Melakukan koordinasi dengan ketua/wakil ketua komite dalam
pelaksanaan keuangan komite keperawatan
3. 6. Mengumpulkan berkas pelaporan keuangan komite keperawatan
3.7. Mempersiapkan laporan keuangan bulanan, triwulanan dan tahunan
sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku dilingkungan komite
3. 8. Melaksanakan hal-hal yang ditugaskan oleh ketua/wakil ketua komite
keperawatan yang berkaitan dengan lingkup tanggung jawab sebagai
bendahara komite

4. Sub.Komite Kredensial

Tujuan dibentuknya sub komite kredensial di Rumah Sakit


4.1. Memberi kejelasan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan;
4.2 Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga
keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan memiliki
kompetensi dan Kewenangan Klinis yang jelas;
4.3 Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan yang berada
di semua level pelayanan.

1. Tugas
1. 1. menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis;
1. 2. menyusun buku putih (white paper) yang merupakan dokumen
persyaratan terkait kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap jenis
pelayanan keperawatan dan kebidanan sesuai dengan standar
kompetensinya. Buku putih disusun oleh Komite Keperawatan dengan
melibatkan Mitra Bestari (peer group) dari berbagai unsur organisasi
profesi keperawatan dan kebidanan, kolegium keperawatan, unsur
pendidikan tinggi keperawatan dan kebidanan;
1. 3. menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM
meliputi:
- ijazah
- STR
- Sertifikat kompetensi
- Logbook yang berisi uraian capaian klinerja
- Surat pernyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit atau
orientasi diunit utama atau orientasi di unit tertentu bagi tenaga keperawatan
baru.

7
1. 4. Merekomendasikan tahapan proses Kredensial:
- perawat mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan Klinis
kepada Ketua Komite Keperawatan
- ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial
untuk melakukan proses Kredensial
- sub komite membentuk panitia adhoc untuk melakukan review, verifikasi
dan evaluasi dengan berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi;
- sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat
menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan
1.5. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
1.6. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan.
1.7.Sub komite membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan ke kepala/direktur Rumah Sakit.

2. Kewenangan
Kewenangan Sub komite kredensial mempunyai kewenangan menilai dan
merekomendasi kewenangan klinis (clinical appointment) yang adekuat
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki setiap tenaga keperawatan sesuai
jenjang karir

3. Mekanisme Kerja

a) Mempersiapkan kewenangan klinis mencakup kompetensi sesuai area (12


kompetensi kunci)
b) Menyusun kewenangan klinis dengan kriteria : pendidikan, lisensi, prestasi
penjagaan dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan, status personal,
status kesehatan serta tidak pernah terlibat dalam tindak kriminal dan
kekerasan jika melakukan praktek mandiri, dapat menjelaskan pola praktik
dan implementasinya.
c) Melakukan assessment kewenangan klinis dengan berbagai metode yang
disepakati.
d) Membuat keputusan untuk memberikan kewenangan klinik dengan
memberikan rekomendasi kepada komite keperawatan.
e) Melakukan pembinaan dan pemulihan kewenangan klinik secara berkala.
f) Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan

5) Memberikan keputusan kepada yang bersangkutan melalui direktur atas


ajuan dari sub komite kredensial berbentuk surat rekomendasi komite
keperawatan
6) Melakukan pembinaan profesionalisme keperawatan dengan cara :
- Terus menerus
- Terprogram

8
- Metode yang dilakukan : diskusi, ceramah, lokakarya simposium, bedside
teaching, refleksi diskusi kasus disesuaikan dengan SDM yang tersedia
- Ada kerjasama dengan bidang keperawatan, diklat dan organisasi
keperawatan lain yang terkait

5. Sub.Komite Mutu Profesi

Tujuan
Memastikan mutu profesi tenaga keperawatan sehingga dapat memberikan
asuhan keperawatan yang berorientasi kepada keselamatan pasien sesuai
kewenangannya.

1. Tugas
a) Mempersiapkan bahan SAK dan SPO
b) Merevisi dan Menyusun SAK dan SPO keperawatan.
c) Mengevaluasi dan meningkatkan mutu dokumentasi keperawatan
d) Menciptakan model dokumentasi yang simpel, mudah dan kompeten
e) Menyusun dan mengembangkan Metode Asuhan Keperawatan
Profesional
f) Menyusun dan merevisi rencana peningkatan mutu keperawatan
g) Memantau dan memastikan kepatuhan perawat terhadap SAK dan
SPO
h) Menyusun data dasar profil perawat sesuai area praktik
i) Melakukan pendataan kompetensi perawat sesuai jenjang karir pada
setiap area praktik
J) Mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
pengembangan profesional berkelanjutan (continuing professional
development/CPD) tenaga keperawatan dan kebidanan berkoordinasi
dengan bidang keperawatan.
k) Melakukan audit keperawatan
l) Melakukan koordinasi dengan unit mutu rumah sakit, untuk telaah
temuan kualitas sehingga dapat dilakukan tindak lanjut perubahan
mutu
m) Mengadakan pertemuan ilmiah, pelatihan internal rumah sakit,
berdasarkan hasil assesment kompetensi dan kemajuan IPTEK
n) Mengadakan kegiatan ilmiah, pelatihan di luar rumah sakit bagi
perawat sesuai area praktik pada setiap jenjang karir.
o) Memfasilitasi proses pendampingan couch
(preceptorship/mentorship) selama melaksanakan praktik
keperawatan.
p) Mengidentifikasi perubahan kompetensi berdasarkan fakta melalui kaji
ulang

9
2. Kewenangan
Subkomite mutu profesi mempunyai kewenangan memberikan
rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan, pendidikan
keperawatan dan kebidanan berkelanjutan serta pendampingan.

3. Mekanisme Kerja Sub.Komite Mutu Profesi:


a) Melakukan koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh
data dasar tentang profil tenaga keperawatan.
b) Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi sesuai dengan perkembangan
IPTEK, kesenjangan tersebut menjadi dasar perencanaan baik dilakukan
di dalam maupun di luar rumah sakit
c) Melakukan koordinasi dengan supervisor, CE (clinic Educator),
melakukan couch bimbingan (preceptor/mentorship) selama
melaksanakan praktek
d) Melakukan audit keperawatan dan pembahasan kasus
e) Mengidentifikasi fenomena klinik, telaah kompetensi perawat sebagai
bahan mengadakan perbaikan mutu pelayanan keperawatan
f) Memberikan masukan kepada bidang keperawatan, direktur untuk
pengembangkan SDM dalam hal peningkatan dan mempertahankan
kompetensi.

6. Sub. Komite Etik dan disiplin profesi

Tujuan:
1. agar tenaga keperawatan menerapkan prinsip-prinsip etik dalam
memberikan asuhan keperawatan
2. melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan
yang tidak profesional;
3. memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan.

Tugas :
1. Menyusun Standar Etik Profesi, hak dan kewajiban perawat, hak dan
kewajiban pasien, peraturan rawat jalan, rawat inap, Unit hemodialisa,
HCU, IGD dan kamar operasi.

2. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;


3. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan;
4. Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan;
5. Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin
dan masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi dan asuhan
keperawatan
6. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis dan/atau surat
Penugasan Klinis (clinical appointment);

10
7. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan keperawatan

Kewenangan
Subkomite etik dan disiplin mempunyai kewenangan memberikan usul
rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis (clinical privilege) tertentu,
memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian Kewenangan Klinis
(delineation of clinical privilege), serta memberikan rekomendasi pemberian
tindakan disiplin.

Mekanisme kerja
Mekanisme kerja Subkomite etik dan disiplin yaitu:

1. Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:


mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin di
dalam rumah sakit;
melakukan telaah atas laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin
profesi.
2. Membuat keputusan. Pengambilan keputusan pelanggaran etik profesi
dilakukan dengan melibatkan panitia Adhoc.

3. Melakukan tindak lanjut keputusan berupa:


pelanggaran etik direkomendasikan kepada organisasi profesi keperawatan
dan kebidanan di Rumah Sakit melalui Ketua Komite;
pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada direktur medik dan
keperawatan/direktur keperawatan melalui Ketua Komite Keperawatan;
rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis diusulkan kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada kepala/direktur Rumah
Sakit.
4. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan,
meliputi:
pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat dalam pelaksanaan
praktik keperawatan dan kebidanan sehari-hari.
Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topik dan metode
serta evaluasi.
metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah, lokakarya, coaching,
simposium, bedside teaching, diskusi refleksi kasus dan lain-lain
disesuaikan dengan lingkup pembinaan dan sumber yang tersedia.

11
BAB IV
PENUTUP

Demikian buku pedoman kerja komite keperawatan di Rumah Sakit Khusus


Ginjal Ny. R.A Habibie, semoga dapat digunakan sebagai panduan dalam
menyelenggarakan kegiatan komite keperawatan sehingga profesi
keperawatan di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A Habibie terus kompeten
sesuai dengan perkembangan keilmuannya.

Bandung,
Desember 20...
Komite Keperawatan Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A Habibie
Periode Tahun 20.......
KETUA

12

Anda mungkin juga menyukai