Anda di halaman 1dari 3

LIMA MOTIF HIAS SUMATERA BARAT

1. BATIK

Di Padang, batiknya yang terkenal bernama batik tanah liek/tanah liat.


Dinamakan demikian karena dalam proses pewarnaannya, batik ini dicelupkan ke
dalam tanah liat. Namun, seiring dengan permintaan pasar, batik tanah liek ini tidak
hanya berwarna cokelat saja. Batik ini pada akhirnya juga diwarnai menggunakan
sumber-sumber pewarna alam lainnya. Sebut saja seperti kulit jengkol, kulit
rambutan, gambir, kulit mahoni, dan lain-lain. Bahannya pun ada yang terbuat dari
katun ataupun sutera. Motifnya juga bermacam-macam antara lain tumbuhan
merambat atau akar berdaun, keluk daun pakis, pucuk rebung, dan lain-lain.

2. SONGKET

Songket adalah kain mewah yang aslinya memerlukan sejumlah emas asli
untuk dijadikan benang emas kemudian ditenun tangan menjadi kain cantik. Jenis
songket khas sumetera barat yaitu motif barantai merah dan motif kunang-kunang.
Kain songket digunakan pada acara besar, seperti upacara adat ataupun upacara
pernikahan.
3. UKIRAN

Nama nama motif Minangkabau diambil sesuai dengan bentuk dasar motif
yang diubah motif tersebut barasal dari nama nama tumbuhan, binatang, atu benda-
benda lainnya. Beberapa motif dari motif ragam hias minangkabau yang bertalian erat
dari kata kata adat yang mempunyai hubungan dengan kehidupan masyarakat
minangkabau adalah sebagai berikut :

a. Itiak Pulang Patang

Motif itiak pulang patang menyuguhkan suatu susunan bentuk yang harmonis
dan selaras yang di ambilkan dari gerak irama bebek ketika berbaris pulang dari
tempat mencari makannya.
Makna tersebut adalah, pertama, mengenai keselarasan dan keserasian
kehidupan masyarakat Minangkabau dengan alamnya, kedua, tata pergaulan dalam
kehidupan sehari-hari antar individu dalam masyarakat, ketiga, tatanan sistem
pemerintahan, keempat, hubungan sinergis pada hubungan system kekerabatan antara
mamak dan kemenakan, kelima, keteguhan dalam menjalankan prinsip- prinsip
hidup, keenam, kebersamaan dan kekompakan dalam kehidupan masyarakat
Minangkabau.
b. Kaluak Paku

Adat Minangkabau mengajarkan seseorang janganlah hanya memikirkan


kepentingan anaknya saja, ia juga harus membimbing kemenakannya ia tidak boleh
lupa pada tetangga dan negerinya, hidup tidak boleh mementingkan diri sendiri,
ingatlah juga kepentingan orang lain. Kaluak paku melambangkan budi pekerti yang
baik yang harus dimiliki oleh setiap anggota masyarakat.

c. Kuciang Lalok

Motif kuciang lalok melambangkan manusia tidak boleh serakah,namaun tidak


boleh selalu bermalas malasan,berusahalah dalam setiap waktu dengan jalan sah dan
halal.

Anda mungkin juga menyukai