Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR PUSTAKA

Adriyana, dkk. 2012. Efikasi Pestisida Nabati Minyak Atsiri Tanaman Tropis
terhadap Mortalitas Ulat Bulu Gempinis. Jurnal Agroekologi Tropika 1(1):
1-11.

Agrios, G.N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan (Terjemahan Munzir Busnia).


Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Burger, I., et al. 1998. Triterpenoid saponin From Bacium gradivlona Var.
Obovatum Phytochemistry. 49. 2087-2089.

Harborne, J.B dan B.L Turner. 1984. Plant Chemosystematics. Academic Press.
London.

Harborne, J. B. 1996. Metode Fitokimia. Penerbit ITB. Bandung.

Haryati, S., dkk. 2004. Pemanfaatan Ekstrak Gulma Siam Untuk Mengendalikan
S. Exigua Pada Pertanaman Bawang merah di Kretek Bantul. Program
Kreativitas Mahasiswa. UGM. Yogyakarta.

Hidayah, N. 2007. Prospek Gulma Siam (Chromolaena odorata) sebagai


Pengendali spodoptera litura pada Tanaman Tembakau. Diunduh dari
http://herbisidablog.blogspot.co.id/2012/11/pestisida-nabati.html pukul
20.00 WIB 13 Desember 2016.

Robinson ,T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. ITB.


Bandung.

Semangun.2000 . Penyakit-penyakit Tanaman Hortikutura di Indonesia. Gadjah


Mada University Press. Yogyakarta.
IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah:

1. Ramuan alami pembasmi hama yang bahan aktifnya berasal dari alam seperti
ekstrak tanaman tertentu yang sudah diketahui efek positifnya dalam
membasmi hama tertentu efektif menghambat pertumbuhan patogen
tumbuhan.
2. Diameter paling besar sepanjang 5 cm dengan perlakuan 0 ppm, dan diameter
C.capsici paling kecil sepanjang 0,4 cm dengan perlakuan 100 ppm.
3. Diperoleh hasil kelompok 0 ppm pertumbuhan jamur pada pengamatan
pertama sepanjang 3 cm dan 2 cm, pengamatan kedua 2 cm, dan 3,3 cm.
4. Rata-rata diameter koloni terbesar pada perlakuan 0 ppm, dan yang terkecil
pada perlakuan 250 ppm.
5. Kandungan Chromolaena odorata flavonoid, alkanoid, dan saponin.

Anda mungkin juga menyukai