Dalam policy making process, riset bukan untuk riset (research for the sake
of research), namun untuk perbaikan mutu kebijakan (research for the sake
of policy betterment).
Riset Kebijakan bersifat kompleks:
o Aktor Kebijakan: Government & non-government dengan preferensi &
kepentingan yang beragam;
o Lingkungan Kebijakan: Ipoleksosbud;
o Dimensi Kebijakan: lintas disiplin, lintas sektor, lintas issu.
Kebijakan publik harus didukung riset (kajian/studi) yang komprehensif
One study for one policy is no longer appropriate !!
Meta Analisis menjadi opsi baru untuk menghasilkan kebijakan publik yang
berkualitas.
Antara Analisis & Meta Analisis
Sumber: Ruswana Anwar, 2005, Meta Analisis, Bandung: FK Unpad. Pendapat lain menyatakan bahwa systematic
review untuk teknik kuantitatif disebut Meta Analisis, sedangkan untuk teknik kualitatif disebut Mena Sistesis.
Lihat: Siswanto, 2010, Systematic Review sebagai Metode Penelitian Untuk Mensintesis Hasil-hasil Penelitian
(Sebuah Pengantar), dalam Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 13 No. 4 Oktober.
MA SR
Mengapa MA / SR?
Sumber: Hardani Widhiastuti, 2002, Studi Meta-analisis Sumber: Ruswana Anwar, 2005, Meta Analisis, Bandung: FK
Tentang Hubungan Antara Stress Kerja Dengan Prestasi Kerja, Unpad.
dalam Jurnal Psikologi, No. 1
Langkah MA / SR
Francis C. & Baldesari, 2006. Systematic Reviews of Qualitative Literature. Oxford: UK Cochrane Centre .
Dikutip oleh Siswanto, 2010, Systematic Review sebagai Metode Penelitian Untuk Mensintesis Hasil-hasil Penelitian (Sebuah
Pengantar), dalam Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 13 No. 4 Oktober.
Langkah MA / SR
Arindam Basu, 2005, How to do Meta Analysis, Fogarty International Training Program, Kolkata, India
Pencarian & Seleksi Literatur
Abstraksi / Evaluasi Data
Terima Kasih