Anda di halaman 1dari 11

1.

Sikap Menghormati dan Menghargai Kehidupan Keluarga

Dalam suatu keluarga biasanya terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya. Bahkan dalam keluarga di
masyarakat kita, tidak jaranf ada juga anggota keluarga lain yang tinggal bersama. Misalnya saja anggota
keluarga yang lain itu seperti kakek/nenek, adik/kakak dari pihak ibu/bapak, saudara sepupu, dan
semacamnya. Di antara anggota keluarga itu harus ada sikap/perilaku saling menghormati serta saling
menghargai. Perwujudan sikap/perilaku saling menghormati dan menghargai itu antara lain melalui
sikap, ucapan, dan perbuatan yang menyenangkan dan bermanfaat.

Dalam interaksi antara suami dan istri misalnya suami dianggap menghormati dan menghargai istri
apabila ia memenuhi hak-hak istrinya dan menjalankan kewajibannya sebagai istri dengan sebaik-baiknya
pula.

Dalam interaksi antara anak dan orangtuanya misalnua setiap anak harus menyadari bahwa kedua
orangtuanya, merupakan irang-orang yang paling berjasa. Oleh karena itu, si anak wajib menghormati
dan menghargai kedua orang tuanya dengan cara berbakti kepada mereka. Seorang anak dianggap
berbakti kepada kedua orang tuanya, apabila sikap, tutur kata, dan perbuatannya menyenangkan serta
mendatangkan manfaat bagi mereka.

Berbahagialah anak yang senantiasa menghormati dan menghargai kedua orang tuanya dengan cara
berbakti kepada mereka, karena ia akan memperoleh ridha Allah Swt dan kebaikan-kebaikan yang
banyak. Terkait dengan iteraksi antara anak dan orangtuanya Rasulullah bersabda:

Artinya : Keridhaan Allah tergantung pada keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan Allah tergantung
pada kemurkaan kedua orang tuanya. (H.R. Turmidzi)

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda :

Artinya : Barangsiapa yang berbakti kepada kedua orang tua, maka berbahagialah ia dan Allah akan
menambahkan kebahagiaan dalam hidupnya. (H.R. Abu Yala dan Tabrani)
Bila dalam suatu keluarga sikap saling hormat-menghormati dan harga menghargai ini diterapkan, tentu
keluarga tersebut akan menjadi keluarga yang damai dan bahagia.

2. Sikap Menghormati dan Menghargai Kehidupan Bertetangga

Tetangga ialah orang-orang yang tempat tinggalnya berdekatan dengan tempat tinggal kita. Bersikap
menghormati dan menghargai tetangga termasuk akhlak mulia serta meruakan tanda dari tanda-tanda
orang beriman. Rasulullah bersabda :

Artinya : Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia menghormtai
tetangganya (H.R. Muslim)

Allah SWT berfirman, yang artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-ana yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (Q.S.
An-Nisa, 4 :36)

Seseorang dianggap menghormati dan menghargai tetangganya, apabila sikap, ucapan, dan
perbuatannya itu baik, diridhai Allah serta mendatangkan manfaat. Termasuk ke dalam perbuatan yang
baik, apabila seseorang melaksanakan kewajiban-kewajiban terhadap tetangganya. Rasulullah SAB
bersabda yang artinya : Saya, (Muawiyan bin Jundup r.a, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW)
bertanya, Wahai Rasulullah, apakah kewajiban tetangga terhadap tetangganya? Rasulullah SAW
menjawab, Jika sakit Anda jenguk, jika mati Anda antarkan jenazahnya, jika meminjam uang Anda
pinjami, jika kekurangan Anda tutupi, bila mendapat kebaikan Anda beri selamat, bila mendapat
kesusahan Anda hibur, jangan meninggikan bangunanmu di atas bangunannya, sehingga menghalangi
datangnya angin kepadanya dan jangan diganggu dengan bau masakanmu, kecuali Anda memberi hadiah
kepadanya dari masakan itu. (H.R. Tabrani)

Juga Rasulullah bersabda :

Artinya : Wahai Abu Zar, jika Anda memasak hendaklah Anda perbanyak kuahnya dan berilah hadiah
kepada tetanggamu. (H.R. At-Tirmidzi dan Annasai)
Jika berbuat baik kepada tetangga itu, merupakan suruhan Allah SWT, karena akan mendatangkan
manfaat, maka berbuat jahat kepada tetangganya termasuk ke dalam larangan-Nya karena akan
mendatangkan kerugian. Rasulullah bersabda :

Artinya : Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya, dan
pesan memesan yang baiklah kamu kepada wanita. (H.R. Bukhari).

Seseorang dianggap menyakiti tetangganya apabila ia bertutur kata keji, melakukan ghibah, fitnah, dan
mengadu domba (namimah). Sedangkan perbuatan yang dianggap menyakiti tetangga seperti
melakukan penganiayaan, melakukan pencurian, dan berzina dengan tetangga.

Seseorang yang berbuat jahat pada tetangganya dengan cara-cara seperti tersebut di atas tentu akan
memperoleh kerugian-kerugian. Dia tidak akan disenangi dalam pergaulan, memperoleh kesulitan-
kesulitan dan di alam akhirat kelak akan ditempatkan di neraka. Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya. (Al-
hadist)

Sikap Menghormati dan Menghargai Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

a. Guru dan Ulama

Guru dan ulama merupakan orang-orang yang berjasa. Sudah selayaknya setiap orang menghormati dan
menghargai guru dan ulama. Seseorang dianggap menghormati dan menghargai guru dan ulama apabila
ia bersikap dan bertutur kata sopan yang menyenangkan hati serta menghindarkan diri dari sikap dan
tutur kata jahat yang melukai hati. Demikian juga seorang dianggap menghormati guru dan ulama
apabila dapat mengambil manfaat dari apa yang disampaikan oleh mereka.

b. Orang yang Lebih Tua dan Lebih Muda


Orang yang senantiasa menghormati orang yang lebih tua atau pun sudah lanjut kelak di masa tuanya ia
akan dihormati pula oleh orang yang lebih muda.

c. Teman Sejawat dan Teman Sebaya

Seseorang biasanya bergaul dengan orang-orang yang sejawat atau sebaya daripada bergaul dengan
orang-orang yang tidak sejawat dan tidak sebaya. Oleh karena itu, hubungan dengan teman sejawat
hendaknya saling menghormati dan menghargai. Apabila hubungan antarteman sejawat sudah saling
menghormati dan menghargai biasanya akan diikuti oleh perilaku yang terpuji. Misalnya, saling
menolong dalam kebaikan dan ketakwaan dan bekerja sama untuk kebahagiaan dan kemajuan bersama.

d. Kaum Dhuafa

Ada pun terhadap kaum dhuafa dari kalangan kaum fakir miskin dan anak-anak terlantar, yang tidak
mampu berusaha, tetap harus dihargai dan dihormati dengan sikap dan tuur kata yang baik serta dengan
perbuatan yang bermanfaat.

e. Terhadap Lawan Jenis

Dalam pergaulan antara pria dan wanita hendaknya saling menghormati dan menghargai baik dengan
sikap dan tutur kata yang sopan maupun dengan perbuatan baik yang diridhai oleh Allah. Salah satu
bentuk dari saling menghargai antara pria dan wanita adalah hendaknya mereka berusaha agar tidak
terjadi fitnah.

f. Terhadap Orang yang Berlainan Agama

Dalam bergaul dengan umat beragama lain, umat Islam harus berpegang teguh dengan apa yang telah
dianutnya. Meskipun begitu, tetap harus menghormati dan menghargai orang yang berlainan agama.
Misalnya, tidak mengolok-olok ajaran agama lain, tidak mendiskriminasi orang yang beragama lain.
g. Terhadap Ulul Amri

Ulul Amri bisa diartikan pemimpin, yang mengurus, mengatur, dan memerintah. Antara pemimpin dan
yang dipimpin hendaknya saling menhormati dan menghargai. Pemimpin menghormati rakyatnya
dengan menjalankan tugas dan kewajibannya dengan ikhlas karena Allah. Yang dipimpin dianggap
menghormati pemimpinnya apabila melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai yang dipimpin dengan
niat ikhlas karena Allah.

From: Urban Depan

Pentingnya Menghormati dan Menghargai Orang Tua, Guru, dan Sesama Teman

ARTIKEL TENTANG CARA MENGHORMATI GURU

Apa yang terlintas dipikiran anda saat mendengar kata Guru? Mungkin ada yang berpendapat Guru
adalah sosok yang pintar, adapula yang berpendapat Guru adalah seseorang yang mempunyai hati mulia,
atau ada juga beranggapan Guru adalah sosok yang menakutkan. Tetapi menurut saya, Guru adalah
salah satu sosok yang berpengaruh untuk menjadikan saya menjadi orang yang jujur, pintar,
menghormati dan menghargai sesama kita.

Saya pernah mendengar cerita dari salah seorang teman, bagaimana anak-anak jaman sekarang yang
kurang sekali untuk menghargai dan menghormati guru-guru di sekolah mereka, bahkan terkesan jika
anak-anak saat berbicara dengan guru mereka terdebgar cukup kasar dan kurang sopan santun.

Sempat terpikir, apakah mereka tidak diajarkan oleh orang tua mereka dirumah untuk bisa menghargai
guru ataukah tidak ada yang menegur mereka jika mereka berkata dan berperilaku yang sopan kepada
Guru?. Atau malah anak-anak sering menirukan apa yang kita lakukan sebagai orang tua, sifat kita,
perbuatan kita, sampai pada ucapan kita ia tirukan dan mungkin saja mereka terpengaruh oleh
lingkungan nya, untuk bertindak kurang sopan dan berkata yang kurang baik.

Saat dulu orang tua saya berpesan kepadaku saat berangkat sekolah, pesan nya begini Nak, disekolah
harus baik dan sopan dengan teman dan terutama Guru mu yah. Guru adalah orang tua mu saat di
sekolah. Dan, sampai saat ini masih ternggiang dan harus kuajarkan ke anak-anak ku kelak nanti. Hari ini
saya mau berbagi kepada teman-teman semua, terutama Orang Tua, bagaimana cara menghormati
Guru? Yukkkkbaca cara-caranya dibawah ini yah
1. Saat sampai di sekolah, jangan lupa untuk mengucapkan salam ketika bertemu dengan Guru.
Sepertinya sederhana, tapi ini penting, agar anak-anak terbiasa dan terbawa sampai kelak dewasa, agar
dapat bisa menghargai siapapun natinya.

2. Berkatalah yang lemah lembut saat berbicara atau hendak menanyakan pelajaran yang belum kita
pahami.

3. Berbicara dengan ramah saat sedang berbicara dengan guru.

4. Berprilaku dengan hormat dan sopan dimanapun dan kapanpun.

5. Menyimak dengan baik saat guru menerangkan pelajaran.

6. Tidak meledek guru.

7. Memperhatikan saat diajak bicara oleh guru saat di dalam kelas.

8. Menghargai guru dengan cara mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan.

9. Tidak mencontek pekerjaan rumah (PR) atau saat ujian. Karena dengan begitu, sebagai murid kita
memperhatikan dan mengerti apa yang sudah diajarkan oleh guru saat di dalam kelas.

10. Membantu guru untuk membereskan mainan-mainan pada tempatnya. Perilaku ini menjadikan anak
yang disiplin dan bertanggung jawab.

11. Melaksanakan perintah guru agar belajar dirumah.

12. Mengikuti nasehatnya (apabila nasehatnya itu baik).

13. Tidak berbica sendiri dengan teman atau sibuk main HP atau alat-alat permainan saat guru sedang
menerangkan pelajaran di dalam kelas.

14. Tidak membuat bising atau gaduh di dalam kelas saat guru menjalankan tugas mengajar.

15. Bersikaplah rendah diri terhadap guru walaupun kita anak pejabat teras atau sebanyak apapun harta
orang tua kita.

16. Selalu mengucapkan terimakasih dalam setiap bantuan yang diberikan oleh guru.

17. Menolong guru saat sedang membutuhkan pertolongan.

18. Mematuhi peraturan sekolah. Sebagai contoh,mereka perlu datang awal ke sekolah dan tidak terlibat
dalam gengsterisme, dan lain-lain. Karena itu,jadilah pelajar yang berdisiplin.

19. Meminta ijin setiap saat akan keluar kelas saat sedang ingin ke kamar mandi ataupun yang lain (jika
di dalam kelas sedang ada bertugas guru).

20. Menjenguk apabila guru saat sedang sakit.


21. Mendoakan akan kesejahteraan guru, agar beliau tetap dapat mengajar dengan baik dan sehat.

22. Menjaga hubungan atau silahturahmi dengan guru walaupun kita telah menjadi alumni dari sekolah.

Kesimpulannya, kita harus menghargai dan menghormati guru. Karena tanpa guru, kita tidak akan bisa
membaca, menulis dan mengerti banyak hal yang ada di bumi ini.

Artikel tentang Cara menghormati orang tua

Jaman sudah makin edan, kultur ketimuran semakin terkikis dan pendidikan agama sudah banyak
dikesampingkan. Sekarang banyak ditemui anak yang hilang sopan santun hingga kurang ajar terhadap
orang tuanya, tidak mempunyai sikap berbakti bahkan menelantarkan orang tua yang sudah lanjut usia.
Berbuat baik kepada kedua orang tua hukumnya wajib, baik waktu kita masih kecil, remaja atau sudah
menikah dan sudah mempunyai anak bahkan saat kita sudah mempunyai cucu. Ketika kedua orang tua
kita masih muda atau sudah lanjut usianya bahkan pikun kita tetap wajib berbakti kepada keduanya.
Mereka membesarkan kita dengan penuh kasih sayang dan berbagai pengorbanan. Pengorbanan itu tak
hanya dalam hal tenaga, waktu dan materi, bahkan demi anak nyawa pun rela dikorbankan.

Berikut ini setidaknya ada 10 cara yang cukup sederhana yang dapat kita lakukan untuk berbakti atau
memuliakan orang tua, termasuk kepada orang tua yang telah tiada.

1. Lemah Lembut Dalam Bertutur Kata Kepada Orang Tua

Jagalah setiap tutur kata kita sebagai anak agar senantiasa lemah lembut tatkala berbicara kepada orang
tua. Jauhi ucapan-ucapan bernada tinggi, apalagi kata-kata kasar. Kepada pimpinan atau bos kita saja kita
bisa berusaha santun (meskipun terkadang hanya basa-basi), seharusnya kita pun bisa bertutur lemah
lembut kepada orang tua. Kadang kita temui anak yang berkata kepada orang tuanya dengan cara
berteriak-teriak.

2. Membantu Berbagai Pekerjaan Rumah

Banyak dari kita yang tidak menyadari sebenarnya ada berbagai rutinitas orang tua, terutamanya Ibu
yang sebenarnya cukup melelahkan, namun atas dasar tanggung jawab sebagai orang tua, perkara-
perkara rutinitas dalam keseharian itu tidak menjadikan mereka berkeluh kesah. Maka tidak ada
salahnya bagi kita untuk membantu meringankan beban orang tua tersebut, seperti halnya membantu
mencuci piring, menyapu halaman, mengepel lantai, membersihkan rumah dan semisalnya. Meskipun
mungkin kita tidak setiap hari membantu dalam meringankan pekerjaan-pekerjaan tersebut, tapi niscaya
itu akan membuat orang tua merasa bahagia.

3. Ringan Tangan Menjalankan Perintah Orang Tua

Jika orang tua memerintahkan suatu hal kepada kita, yang mana hal tersebut dapat kita jalankan, maka
janganlah menolak atau menunda-nunda jika memang kita tidak memiliki udzur dalam perkara tersebut.
Orang tua melayani kita sejak kita lahir, sejak masih bayi hingga dewasa dengan penuh kesabaran dan
kasih sayang. Sungguh tidak pantas ketika tiba saatnya orang tua kita memerintahkan kita untuk
melakukan suatu perkara yang sanggup kita kerjakan, namun kita mencari-cari alasan untuk mengelak
dari perintah tersebut.

4. Senantiasa Bersikap Sopan dan Santun

Tidak sekedar ucapan yang lemah lembut saja yang harus kita jaga, namun juga disertai dengan sikap
sopan dan santun terhadap orang tua. Semisal kita mengucapkan salam ketika pulang, tidak sekedar
seperti orang masuk pasar. Terlebih lagi kita harus menjauhi sikap kurang ajar kepada orang tua.

5. Bersikap Sabar dan Menahan Marah

Sering kali kita mendengar ucapan dari sekian banyak orang terkait orang tua yang semakin bertambah
usia mereka, maka akan semakin rewel sikap mereka, seperti anak kecil lagi. Terkadang dipicu oleh
kondisi kesehatan yang sudah tidak prima lagi, terkadang orang tua semakin usianya renta mereka jadi
lebih sensitif dan mudah marah. Dalam keadaan seperti ini kita harus berusaha untuk menahan diri
dengan bersabar. Bahwasanya surga itu adalah tempat yang salah satu ciri-ciri penghuninya adalah
mereka yang dapat menahan marah.Bayangkan bagaimana kesabaran orang tua mengasuh kita sejak
kecil hingga dewasa, sabar menghadapi kebandelan kita, sabar menasehati kita, dll.

6. Memberi Hadiah Kepada Orang Tua

Memberi hadiah tidak hanya khusus dituntunkan kepada pasangan suami-istri ataupun dari orang tua
kepada anak. Namun anak pun dapat memberikan suatu hadiah kepada orang tuanya. Hadiah tidak
haruslah yang mahal, namun yang penting dapat menyenangkan orang tua kita. Semisal untuk Ibu kita
beri hadiah berupa jilbab yg syari, atau kepada bapak kita hadiahkan sebuah sarung yang bagus, semisal
tatkala Alloh Azza wa Jalla memberi kita kemudahan dalam hal rezeki yang berlebih. Betapa orang tua
akan merasa dimuliakan anak.

7. Tidak Menyia-nyiakan Kerja Keras Orang Tua

Di jaman sekarang ini, banyak kita temui anak yang tidak bisa menghargai perjuangan dan kerja keras
orang tuanya dalam menafkahi mereka, menyekolahkan mereka, dan hal yang semisalnya yang notabene
perjuangan tersebut adalah untuk membuat kita menjadi lebih baik. Semisal bentuk tidak menghargai
perjuangan dan kerja keras orang tua adalah: bolos sekolah, menghambur-hamburkan uang pemberian
orang tua, malas belajar, dan sikap negatif lainnya yang dilakukan seorang anak.

8. Merawat Mereka Saat Usia Semakin Renta

Saat kita masih kecil hingga kita dewasa orang tua merawat kita dengan penuh kesabaran dan
ketelatenan. Saat kita sakit sejak kita bayi hingga dewasa, orang tua menjaga kita siang dan malam.
Ingatlah bagaimana Ibu kita memandikan kita, menyuapi kita dengan telaten, memakaikan baju setiap
hari, mengajari kita hal-hal yang baik, mengganti popok kita, dll. Sekarang banyak kita temui, anak-anak
yang menaruh orang tuanya di panti jompo dikarenakan mereka lebih memilih menghabiskan semua
waktu untuk mengejar nafsu duniawi. Sungguh kebanyakan orang tua akan nelangsa dengan perlakuan
seperti ini.
9. Doa Anak Yang Shalih Untuk Orang Tua Yang Telah Meninggal

Bagi Kaum Muslimin yang mana kedua orang tua atau salah satunya telah tiada, bahwasanya doa dari
anak yang sholeh begitu luar biasa memberi manfaat bagi orang tua yang telah meninggal. Telah banyak
hadits yang menerangkan tentang bagaimana kebaikan yang akan didapatkan orang tua di kehidupan
setelah mati tatkala memiliki anak-anak yang sholeh yang mau mendoakan mereka. Dan shaleh ataupun
shalehah itu harus diperjuangkan dengan cara taat pada Allah Subhanahu wa Taala dan mengikuti
tuntunan Rasul-Nya, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Sebaliknya anak-anak yang tidak mau
taat kepada perintah Alloh dan sebaliknya gemar berbuat dosa akibat meninggalkan shalat, berbuat
maksiat, tidak mau belajar ilmu agama dan hal-hal yg dibenci Alloh serta RasulNya.. maka sang anak
hanya akan memberikan beban berat yang harus dipertanggung jawabkan orang tuanya di yaumul
akhirat.

10. Menjaga Silahturahmi Dengan Kerabat ataupun Teman Orang Tua

Termasuk juga dalam ini adalah menyambung hubungan dengan teman atau sahabat dari orang tua kita
yang telah tiada. Dalam syariat Islam bahwasanya dituntunkan untuk kita senantiasa menyambung tali
silahturahmi dengan keluarga-keluarga dari orang tua kita yang telah tiada sebagai bentuk bakti kita
kepada orang tua. Kita usahakan meluangkan waktu untuk berkunjung ke rumah paman, tante dan
semisalnya.

ARTIKEL TENTANG CARA MENGHORMATI TEMAN

Kata menghargai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti bermacam-macam, di
antaranya memberi, menentukan, menilai, membubuhi harga, menaksir harga, memandang penting
(bermanfaat, berguna), menghormati. Karya orang lain adalah hasil perbuatan manusia berupa suatu
karya yang baik (positif) yaitu hasil dari ide, gagasan manusia seperti seni, karya budaya, cipta lagu,
mesin, atau sesuatu produk yang bermanfaat atau berguna untuk orang lain.

Menghargai hasil karya orang lain merupakan salah satu upaya membina keserasian dan kerukunan
hidup antarmanusia agar terwujud suatu kehidupan masyaraakat yang saling menghormati dan
menghargai sesuai dengan harkat dan derajat seseorang sebagai manusia. Menumbuhkan sikap
menghargai hasil karya orang lain merupakan sikap yang terpuji karena hasil karya tersebut merupakan
pencerminan pribadi penciptanya sebagai manusia yang ingin dihargai.

Kecenderungan manusia secara alamiah adalah keinginan untuk mendapat tanggapan atau penghargaan
atas apa yang dilakukannya. Kebutuhan untuk menuangkan ekspresi diri secara positif telah mendorong
setiap orang untuk terus menghasilkan karya terbaik demi kebaikan dirinya dan orang lain. Oleh karena
itu, upaya dan hasil karya kreatif yang berguna bagi kemaslahatan orang banyak sudah selayaknya
memperoleh penghargaan yang positif pula.

Menghormati dan menghargai hasil karya orang lain harus dilakukan tanpa memandang derajat, status,
warna kulit, atau pekerjaan orang tersebut karena hasil karay merupakan pencerminan dari pribadi
seseorang. Berkarya artinya melakukan atau mengerjakan sesuatu sampai menghasilkan sesuatu yang
menimbulkan kegunaan atau manfaat dan berarti bagi semua orang. Karya tersebut dapat berupa
benda, jasa, atau hal yang lainnya.

Teman Sejawat dan Teman Sebaya

Seseorang biasanya bergaul dengan orang-orang yang sejawat atau sebaya daripada bergaul dengan
orang-orang yang tidak sejawat dan tidak sebaya. Oleh karena itu, hubungan dengan teman sejawat
hendaknya saling menghormati dan menghargai. Apabila hubungan antarteman sejawat sudah saling
menghormati dan menghargai biasanya akan diikuti oleh perilaku yang terpuji. Misalnya, saling
menolong dalam kebaikan dan ketakwaan dan bekerja sama untuk kebahagiaan dan kemajuan bersama.

Mengapa harus menghargai orang lain? Pada paragraph dibawah ini saya akan membahas mengenai
mamfaat saling menghormati dan saling menghargai, suka atau tidak, kita hidup dengan berinteraksi
dengan orang lain. Lalu, bagaimana cara kita membina hubungan baik dengan orang lain agar hidup kita
menjadi lebih menyenangkan?

1. Saling membutuhkan

Pernahkah kalian membayangkan jika segala sesuatu harus dilakukan sendiri: bekerja sendiri tanpa
dibantu oleh costomer service lainnya? Menerima costomer sendiri? Sampai ketika ada suatu masalah
kalian mengambil keputusan sendiri? Pasti itu sangat melelahkan, merepotkan, atau bahkan tidak
mungkin dilakukan oleh diri kita sendiri. Pasti ada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan sendiri dengan
baik. Sebagai contoh atasan membutuhkan bawahan, begitu pula sebaliknya perusahaan membutuhkan
karyawan dan konsumen, serta pemimpin membutuhkan anak buah. Tentu saja kondisi ini berlaku pula
sebaliknya. Jadi intinya: kita semua saling membutuhkan.

2. Saling Menguntungkan

Selain saling membutuhkan, ternyata kita semua juga bisa saling menguntungkan. Kita merasa
beruntung karena bisa berbagi dengan orang lain: kita mendapat pemasukan uang dan mendapat
kepuasan karena ada orang lain yang mau menggunakan hasil karya kita. Orang lain juga merasa
diuntungkan dengan kebaradaan kita karena mereka bisa mendapatkan apa yang mereka perlukan dari
kita.Misalnya, perusahaan merasa diuntungkan karena adanya costomer service dan karyawan lainnya
sehingga perusahaan mendapat pemasukan.

3. Saling Mengisi

Tidak ada satu orang pun yang benar-benar serupa dengan orang lain. Anak kembar sekalipun memiliki
perbedaan. Kita memiliki perbedaan dalam kepribadian, talenta, kemampuan, gaya hidup, kebiasaan,
dan kebutuhan. Namun perbedaan inilah yang membuat hidup menjadi lebih kaya, bervariasi, dan
menyenangkan karena kita bisa saling mengisi.

4. Saling Menguatkan
Selain perbedaan, persamaan pun bisa menguntungkan. Orang-orang yang memiliki persamaan bisa
saling bekerja sama. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, begitu kata pepatah. Rupanya pepatah ini
muncul dari kesadaran bahwa dengan bekerja sama, segala sesuatu akan terasa lebih mudah. Masalah
menjadi lebih ringan dan menjadi lebih mudah dicarikan solusinya jika dipecahkan bersama. Pekerjaan
berat akan menjadi lebih mudah dan lebih cepat selesai jika dikerjakan bersama.

Kesimpulannya adalah : bekerja sebagai costomer service atau bekerja dibidang manapun sangat
penting memiliki rasa saling menghormati dan saling menghargai antar sesama rekan kerja, karyawan
lain dan costomer. Sikap saling menghargai dan menghormati harus ditanamkan selalu dalam dunia
kehidupan sehari-hari dimanapun kita berada. Jadiiii mulai saat ini dan sampai kapanpun hargailah orang
lain jika dirimu ingin di hargai

Lizamul Firdaus di 18.15

Anda mungkin juga menyukai