NIM 155100200111055
Kelas B
Kelompok B3
BAB VI
PENENTUAN KONSENTRASI ZAT WARNA MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
TUJUAN:
1. Membuat kurva standar kalium permanganat
2. Menentukan konsentrasi kalium permanganat dalam larutan sampel yang belum diketahui
konsentrasinya dengan metode spektrometri
1. PRE-LAB
1. Jelaskan prinsip dasar analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis!
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dari suatu
larutan. Hukum Beer-Lambert menyatakan bahwa
=
dimana, A adalah absorbansi dari larutan sampel dengan panjang gelombang trtentu, adalah
koefisien lebur uuntuk suatu ikatan dengan panjang gelombang (M.cm)-1, c adalah
konsentrasi molar dari serap jenis, dan l adalah panjang lintasan larutan dalam satuan cm.
Oleh karena itu, jika koefisien lebur dari sampel absorbansi diketahui, absorbansi dari larutan
dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi dari absorbansi di dalam larutan (jika hanya
mengandung satu material). Pada umumnya cahaya digunakan untuk mengukur absorbansi
(Bhowmik, 2011).
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan spektrum cahaya tampak dan warna komplementer!
A.Spektrum cahaya tampak
Bagian yang terlihat dari suatu spektrum kira-kira 400-800 nm, dapat
dipisahkan kedalam komponen warna yang kita lihat dengan melewatkan cahaya matahari
melalui prisma. Ketika selesai, prisma membelokkan cahaya dengan sudut yang berbeda
sesuai dengan panjang gelombang cahaya tersebut (MaHam, 2015).
Spektrum cahaya tampak (MaHam, 2015):
1. Violet : 400-420 nm
2. Indigo : 420-440 nm
3. Biru : 440-490 nm
4. Hijau : 490-570 nm
5. Kuning: 570-585 nm
6. Oranye : 585-620 nm
7. Merah : 620-780 nm
B. Warna Komplementer
Dua warna yang dapat ditambahkan bersama atau dicampurkan untuk menghasilkan
warna putih dinamakan warna komplementer. Alat visual yang membantu adalah prisma.
Warna komplementer disusun dari warna yang berbeda dari warna yang dihasilkan oleh
prisma. Sebagai contoh biru dan kuning adalah warna kkomplementer, ketika dicampurkan
mereka menghasilkan warna putih (Mayo,2015).
3. Jelaskan yang dimaksud dengan kurva standar/kurva baku! (25)
Kurva standar/kurva baku :
Distribusi normal merupakan distribusi yang simetris dan berbentuk genta atau
lonceng. Pada benteuk tersebut ditunjukkan hubungan ordinat pada rata-rata dengan berbagai
ordinat pada berbagai jarak simpangan baku yang diukur dari rata-rata ( Iskandar,2015).
4. jelaskan hukum yang melandasi spektrofotometri ! (30)
Hukum Beer-Lambert
A= a b c
Persamaan di atas mendeskripsikan Hukum Beer-Lambert, yang mana merupakan
hukum dasar di spektrometri. Konsentrasi c dalam mol/L, b dalam cm, kemudian a dalam
L/mol cm, dan dalam kasus ini, disimbolkan dengan dan disebut koefisien lebur atau
absorsifitas molar(Sordo, 2006).
2. DIAGRAM ALIR
Hasil
Hasil
2.3. Pengukuran absorbansi sampel KMNO4
Hasil
3. TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dari suatu
larutan. Hukum Beer-Lambert menyatakan bahwa
=
dimana, A adalah absorbansi dari larutan sampel dengan panjang gelombang trtentu, adalah
koefisien lebur uuntuk suatu ikatan dengan panjang gelombang (M.cm)-1, c adalah konsentrasi
molar dari serap jenis, dan l adalah panjang lintasan larutan dalam satuan cm. Oleh karena
itu, jika koefisien lebur dari sampel absorbansi diketahui, absorbansi dari larutan dapat
digunakan untuk menghitung konsentrasi dari absorbansi di dalam larutan (jika hanya
mengandung satu material). Pada umumnya cahaya digunakan untuk mengukur absorbansi
(Bhowmik, 2011).
B. Warna Komplementer
Dua warna yang dapat ditambahkan bersama atau dicampurkan untuk menghasilkan
warna putih dinamakan warna komplementer. Alat visual yang membantu adalah prisma.
Warna komplementer disusun dari warna yang berbeda dari warna yang dihasilkan oleh
prisma. Sebagai contoh biru dan kuning adalah warna kkomplementer, ketika dicampurkan
mereka menghasilkan warna putih (Mayo,2015).
3.3. Hukum yang Melandasi Spektrofotometri
Hukum Beer-Lambert
A= a b c
Larutan KMnO4 digunakan sebagai larutan standar. Larutan dengan volume tertentu
diencerkan hingga menjadi larutan standar dengan konsentrasi yang telah ditentukan. Untuk
larutan KMnO4 diencerkan dengan menambahkan H2SO4. Pengenceran dengan
mengguanakan H2SO4 adalah untuk memberikan suasana asam pada larutan tersebut sehingga
tidak terbentuk zat pengganggu seperti MnO2.
Larutan standar dibuat dengan maksud untuk membuat kurva standar atau kurva
kalibrasi sehingga nanti akan diperoleh panjang gelombang maksimum dari larutan standar
tersebut. Kenapa panjang gelombang maksimum yang dipilih, hal ini karena di sekitar
panjang gelombang maksimum tersebut, bentuk kurva serapan adalah datar sehingga hukum
Lambert-Beer akan terpenuhi dengan baik sehingga kesalahan yang ditimbulkan pada panjang
gelombang maksimum dapat diperkecil (Novia, 2011).
4.2. Akuades
Akuades berfungsi sebagai blangko, yaitu larutan yang berisi matrik selain komponen
yang akan dianalisis. Larutan blanko biasanya mengandung sedikit zat yang akan ditetapkan
atau tidak sama sekali. Dengan menggunakan pembanding ini dan penyesuaian arus gelap,
operator menyetel suatu skala seperti yang diberikan di atas. Juga ditunjukkan sepanjang skala
itu nilai-nilai absorbans dan transmitans dari dua larutan, satu adalah larutan yang tak
diketahui yang harus diukur dan yang lain suatu larutan standard yang mengandung zat yang
ditetapkan itu dalam kuantitas yang diketahui (Underwood, 2005).
5. DATA HASIL PRAKTIKUM
500 0,740
510 0,664
520 0,694
530 0,568
540 0,173
550 0,160
Sampel Absorbansi
A 0,615
B 0,832
5.3. Kurva standar/baku yang diperoleh
Absorbansi
1.4
y = 2752x - 0.1198
1.255
R = 0.9619
1.2
1 1.008
0.8
Konsentrasi
0.74
Absorbansi
0.6 Linear (Absorbansi)
0.4
0.286
0.24
0.2
0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006
Absorbansi
5.4. Pengukuran absorbansi sampel KMnO4
-Absorbansi sampel KMnO4 diukur pada panjang gelombang maksimum= 500 nm
-Konsentrasi sampel
a. Konsentrasi sampel A adalah 2,68x10-4 M
b. Konsentrasi sampel B adalah 3,46x10-4 M