Kain asahi merupakan sejenis bahan kain sintetis yang dibuat dengan cara ditenun
dengan teknik silang polos. Dibandingkan dengan kain errow atau hero, kain asahi ini
biasanya dijual dengan harga yang lebih murah karena mengandung lebih banyak
polyester. Merk yang populer di pasaran diantaranya APL, SPTI, PMTI, bunga lily, dll
Arrow/Hero
Furing Arrow adalah jenis furing yang paling nyaman dan enak dipakai, namun
harganya lebih mahal dibanding kain furing lainnya. Furing ini lebar kecil (115 cm).
Jenis furing inilah yang digunakan oleh RJH saat ini. Seandainya tidak ada stok furing
Hero yang warnanya kita inginkan, ada alternatif lain, yaitu menggunakan kain katun
paris tipis yang halusnya melebihi Hero
SPTI
Furing SPTI masih lebih baik dibandingkan furing Asahi.
Pada sebagian proses produksi di industri garmen, proses penempelan atau fusing
berbeda dengan tahapan mengerjakan pengepresan, dimana perbedaan tersebut
terletak pada material atau bahan pelapis yang digunakan. Pada proses penempelan
(fusing), bahan pelapis yang digunakan adalah interfacing, sedangkan pada tahapan
mengerjakan pengepresan menggunakan bahan pelapis, yaitu underlining, interlining,
dan lining. Akan tetapi pada sebagian proses produksi yang lain, penempelan (fusing)
dan pengepresan merupakan satu tahapan pekerjaan yang sama yang disesuaikan
dengan standar prosedur kerja di tiap-tiap industri garmen.
Pengetahuan Bahan Pelapis (Underlying)
Bahan pelapis yang digunakan sebagai salah satu material atau bahan pembuatan
pakaian berpengaruh terhadap pembentukan pakaian yang berkualitas. Bahan pelapis
dapat didefinisikan sebagai bahan tambahan yang terletak di bawah bahan utama yang
berfungsi sebagai pembentuk, penopang kain, menjaga kekuatan kain dari gesekan,
lipatan, tekanan, dan tahanan rendaman. Bahan pelapis juga dapat berfungsi sebagai
pemberi rasa nyaman saat pemakaian (rasa sejuk, hangat, dan menghindari dari rasa
gatal).
Desain pakaian yang berstruktur dan berdetail, maka kebutuhan akan bahan
pelapis akan semakin besar pula. Selain itu, bobot bahan pakaian merupakan
faktor lain untuk diperhatikan. Semakin ringan bobot atau kelembutan dari
suatu bahan utama pakaian, maka semakin besar pula kebutuhan bahan
penyokongnya. Tidak semua pakaian menggunakan keempat jenis bahan pelapis
secara bersama-sama. Akan tetapi apabila digunakan secara bersama-sama,
maka secara berurutan penempatan bahan pelapis adalah sebagai berikut :
Kain asahi merupakan salah satu jenis bahan kain sintetis yang dibuat
dengan cara ditenun dengan teknik silang polos. Kain asahi sendiri pada
dasarnya bersifat panas dan cenderung kering. Karena memiliki kandungan
polyester yang lebih banyak, umumnya kain asahi ini dijual dengan harga yang
lebih murah jika dibandingkan dengan kain errow. Merek asahi yang paling
populer dan paling banyak dijumpai yaitu berupa APL, SPTI, PMTI, bunga lily,
dan beberapa merek terkenal lainnya. Selain dimanfaatkan sebagai kain pelapis
pakaian, furing asahi ini juga biasa digunakan sebagai kantong baju, tempat
pensil, maupun tas. Salah satu alasan mengapa jenis kain furing tersebut
kemudian banyak digunakan sebagai bahan tas, karena harganya cukup
terjangkau dan ketersediaan bahannya cukup melimpah. Adapun beberapa
model tas yang dapat dibuat dari kain asahi ini diantaranya berupa tas promosi
perusahaan maupun tas souvenir pernikahan. Berbeda dengan produk pakaian
yang membutuhkan bahan kain tipis dan lembut sebagai furingnya, tas promosi
pada umumnya memerlukan kain furing yang cenderung bertekstur, sedikit
kaku, dan tidak terlalu tipis. Untuk pembuatan tas promosi sendiri, kain asahi
banyak dipilih karena tekstur kainnya tidak terlalu tipis dan lembut seperti jenis
furing hero dan furing SPTI. Karena kain furing asahi dapat diperoleh dengan
harga yang murah, maka tas furing yang dibuat dari bahan asahi tersebut
umumnya juga dijual dengan harga yang relatif terjangkau.