KINERJA POMPA
Disusun Oleh :
KElOMPOK : IV
Rosdelima (061130401047)
TEKNIK KIMIA
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat rahmat-
Nya pula kami dapat menyelesaikan makalah mekanika fluida yang berjudul Industri
Pulp And Paper ini.
Adapun penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Mekanika Fluida pada semester 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya tahun
akademik 2012.
Tidak lupa kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia
membantu menyesaikan maklah ini, diantaranya :
1. Ir. Aida Syarif, M.T., selaku dosen mekanika fluida
2. Teman-teman seperjuangan dan juga semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu per satu.
Pada akhirnya, sesuai dengan kata pepatah juga, bahwa tak ada gading yang tak
retak. Begitu juga makalah kami ini yang rasanya masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari itulah kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati untuk
bahan penyempurna makalah kami ini kedepannya.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Sejak tahun 1940-an, pompa sentrifugal menjadi pompa pilihan untuk berbagai
aplikasi. Riset dan pengembangan menghasilkan peningkatkan kemampuan dan
dengan ditemukannya material konstruksi yang baru membuat pompa memiliki
cakupan bidang yang sangat luas dalam penggunaannya. Sehingga tidak
mengherankan jika hari ini ditemukan efisiensi 93% lebih untuk pompa besar dan 50%
lebih untuk pompa kecil.
Pada fase selanjutnya pompa sentrifugal ini paling banyak digunakan di pabrik
kimia. Pompa sentrifugal biasa digunakan untuk memindahkan berbagai macam
fluida, mulai dari air, asam sampai slurry atau campuran cairan dengan katalis padat
(solid). Dengan desain yang cukup sederhana, pompa sentrifugal bisa disebut sebagai
pompa yang paling populer di industri kimia.
Tekanan suatu fluida dapat diasumsikan sebagai tekanan pada suatu kolom vertikal
berisi fluida dimana karena pengaruh beratnya memberikan tekanan yang sebanding
dengan tekanan di semua titik. Tinggi kolom ini disebut head statis dan ditampilkan
dalam terminologi feet atau meter. Head statis atas suatu tekanan tertentu bergantung
pada berat fluida menurut rumus berikut:
g = 32.2 Feet/Detik2
Itulah sebabnya mengapa kita harus selalu mendasarkan pada pemahaman head
fluida dalam feet/meter dan bukan pada tekanan, saat menghadapi pompa centrifugal.
Suatu pompa dengan suatu jenis impeller dan dengan suatu kecepatan, akan
menaikkan fluida pada ketinggian tertentu tanpa perlu menghiraukan berat fluida
sebagaimana terlihat pada gambar 1 di bawah ini:
Fig. 1 Pompa yang identik akan dapat melayani fluida dengan berbagai tingkat
kekentalan.
Fig. 2-a Suction Lift : Menunjukkan besaran Head Statis dalam sebuah sistem
pemompaan dimana Pompa terletak di posisi lebih tinggi dari Tangki tempat
penghisapan. (Static Suction Head)
SUCTION HEAD terjadi saat sumber suplai di atas garis tengah pompa. Jadi
STATIC SUCTION HEAD adalah jarak vertikal dalam satuan feet atau meter dari
garis tengah pompa hingga ketinggian fluida yang dipompa.
Fig. 2-b Suction Head : Menunjukkan Static Head di sebuah sistem pemompaan
dimana Pompa terletak lebih rendah dari Tangki hisap. (Static Suction Head)
(1). Impeller
Impeller merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida
yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi
tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan. Sebagaimana
kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih
rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik. Jumlah
impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap memiliki satu impeler
dan sangat cocok untuk layanan head (=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki
dua impeler yang terpasang secara seri untuk layanan head sedang. Pompa multi-tahap
memiliki tiga impeler atau lebih terpasang seri untuk layanan head yang tinggi.
Impeler dapat digolongkan atas dasar:
a. Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial, aliran
campuran
b. Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda
c. Bentuk atau konstruksi mekanis
Macam-macam jenis impeller adalah sebagai berikut:
a. Impeller yang tertutup
Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel (penutup)
pada kedua sisinya. Biasanya digunakan untuk pompa air, dimana baling-baling
seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah perpindahan air dari sisi pengiriman ke
sisi penghisapan, yang akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk
memisahkan ruang pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan sebuah
sambungan yang bergerak diantara impeler dan wadah pompa. Penyambungan ini
dilakukan oleh cincin yang dipasang diatas bagian penutup impeler atau dibagian
dalam permukaan silinder wadah pompa. Kerugian dari impeler tertutup ini adalah
resiko yang tinggi terhadap rintangan.
b. Impeler terbuka dan semi terbuka
Memudahkan dalam pemeriksaan impeller. kemungkinan tersumbatnya kecil. Akan
tetapi utnuk menghindari terjadinya penyumbatan melalui resirkulasi internal, volute
atau back-plate pompa harus diatur secara manual untuk mendapatkan setelan impeler
yang benar.
c. Impeler pompa berpusar/vortex
Impeller ini cocok untuk bahan-bahan padat dan berserabut akan tetapi pompa ini
50% kuran efisien dari rancangan yang konvensional.
Fungsi utama kasing adalah menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman
pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada ujung penghisapan
dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung pengiriman dapat dua
puluh kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap. Untuk pompa multi- tahap
perbedaan tekanannya jauh lebih tinggi.
kasing dirancang untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk menjamin
batas keamanan yang cukup. Fungsi kasing yang kedua adalah memberikan media
pendukung dan bantalan poros untuk batang torak dan impeler. Oleh karena itu kasing
pompa harus dirancang untuk:
Pada keliling luar kipas, zat cair mengalir dalam rumah pompa dengan tekanan dan
kecepatan tertentu. Dalam rumah pompa ini zat cair disalurkan sedemikian rupa,
sehingga terdapat perubahan kecepatan ke dalam tekanan yang sempurna. Oleh karena
ini, kolom zat cair dalam saluran kempa digerakkan. Zat cair ini bergerak dalam aliran
yang tak terputus-putus dari saluran isap melalui pompa ke saluran kempa.
Namun disamping memiliki keunggulan pompa sentrifugal ini juga tidak luput dari
yang namanya kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa ini adalah:
a. Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak
dapat memompakan udara).
b. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang
kecil.
c. Tidak self priming, walaupun dengan desain khusus dapat dibuat menjadi self
priming.
d. Tidak cocok untuk kapasitas yang kecil
BAB III
SOAL & PEMBAHASAN
1. Sebutkan parameter apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemilihan suatu
pompa?
Karakteristik yang diperhatikan dalam pemilihan suatu pompa adalah :
Kecepatan rotasi
Debit yang dihasilkan
Tekanan pompa
Daya yang dihasilkan
Efisiensi pompa
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan spesific speed? Dan jelaskan bagaimana
aplikasinya dalam pemilihan jenis pompa?
Spesific speed adalah kombinasi dari tiga parameter utama yaitu kecepatan rotasi,
debit yang dihasilkan dan tekanan. spesific speed adalah standar internasional yang
digunakan unutk menilai karakteristik suatu pompa. Semua pompa memiliki spesific
speed-nya masing-masing.
Aplikasi dalam pemilihan jenis pompa adalah pada pemilihan Pompa, jika kita
membutuhkan arus yang lebih dari 1000 gpm dengan nilai kecepatan spesific 7000,
maka pompa yang dipilih adalah pompa aliran campuran.
Affinity laws digunakan dalam hidraulik dan HAVC yang termasuk didalam
centrifugal dan axial flow, yang mana ketentuan dalam mengatur hubungan antara
parameter parameter yang termasuk dalam pompa atau fan yaitu : tekanan,
kecepatan aliran rata rata, shaft speed dan daya. Ketentuan berdasarkan :
Impeller diameter held constant
Shaft speed held constant
a) Performa pompa
b) Karakteristik pompa
6. Jelaskan hubungan antara kapasitas debit, head power, dan efisiensi pada suatu
pompa!
Q, H, P, Efficiency
Semakin besar debit maka semakin besar pula tekanan (head) yang terjadi.
Hp
Discharge (Q)
Kapasitas semakin besar, maka power yang terjadi semakin besar dan efisiensi
yang terjadi begitu besar pula.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pada bagian isi makalah dapat diambil beberapa buah kesimpulan:
a) Pompa sentrifugal pertama kali dibuat pada tahun 1689 oleh Denis Papin di eropa dan
dikembangkan di Amerika Serikat
c) Sistem proteksi pompa sentrifugal terdiri dari, proteksi terhadap aliran balik, proteksi
terhadap overload, fibrasi, minimum flow, dan proteksi terhadap low NPSH available.
d) Manfaat dari pompa sentrifugal banyak dipakai di bidang industri, seperti perminyakan,
perkapalan dan lain-lain
e) Pompa sentrifugal lebih unggul dibanding pompa lainnya dalam beberapa hal.
DAFTAR PUSTAKA
http://bpompa.blogspot.com/2009/09/sejarah-pompa-sentrifugal_04.html
http://begokmild.com/2010/03/pompa-sentrifugal/
http://www.scribd.com/doc/27804524/pompa-sentrifugal#
http://industrikimia.com/tutorial/mengenal-komponen-dalam-pompa-centrifugal
www.cheresources.com/centrifugal...s3.shtml
http://me-poltekkapal.info/2010/04/analisis-pompa-sentrifugal/