Anda di halaman 1dari 28

Pertemuan ke-12

Aliran Melalui Pipa


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Rizka Arbaningrum, ST., MT


rizka.arbaningrum@upj.ac.id
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)

Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

1. PENGANTAR MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA


2. SIFAT-SIFAT ZAT CAIR
3. HIDROSTATIKA
4. KESEIMBANGAN BENDA TERAPUNG
5. KESETIMBANGAN RELATIF
6. KINEMATIKA ZAT CAIR
7. PERSAMAAN BERNOULLI
8. UJIAN TENGAH SEMESTER
9. PERSAMAAN MOMENTUM
10. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
11. ALIRAN ZAT CAIR
12. ALIRAN MELALUI PIPA
13. ALIRAN MELALUI SISTEM PIPA
14. ALIRAN MELALUI SALURAN TERBUKA
15. MODEL DAN ANALISIS DIMENSI
16. UJIAN AKHIR SEMESTER
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)

Pokok Bahasan

ANGKA REYNOLD

KEHILANGAN ENERGI PRIMER/ GESEKAN

PERSAMAAN TAHANAN GESEK

RUMUE EMPIRIS

PENGALIRAN DALAM PIPA TIDAK LINGKARAN

KEHILANGAN ENERGI SEKUNDER


(PEMBESARAN, PENGECILAN DAN BELOKAN)
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
PENGERTIAN PIPA ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN

1. Pendahuluan
PIPA 2. Angka Reynold
3. Kehilangan Energi
Primer
• Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya 4. Persamaan Tahanan
berpenampang lingkaran dan digunakan untuk Gesek
5. Rumus Empiris
mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh. 6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
• Apabila zat cair di dalam pipa tidak penuh maka aliran Sekunder
termasuk jenis aliran saluran terbuka.
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
MANFAAT ALIRAN DALAM PIPA ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN

1. Pendahuluan
2. Angka Reynold
3. Kehilangan Energi
Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
KEHILANGAN ENERGI/ TENAGA ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN

KEHILANGAN ENERGI 1.
2.
Pendahuluan
Angka Reynold
3. Kehilangan Energi
Primer
4. Persamaan Tahanan
• Fluida yang mengalir melalui pipa dapat berupa Gesek
zat cair atau gas. Sedangkan jenis aliran yang 5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
terjadi dapat laminer atau turbulen. Aliran zat Pipa Tidak Lingkaran
cair riil yang melalui pipa selalu disertai 7. Kehilangan Energi
Sekunder
kehilangan tenaga searah dengan aliran
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
ANGKA REYNOLD ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN

1. Pendahuluan
Angka Reynolds mempunyai bentuk: 2. Angka Reynold
3. Kehilangan Energi
VD Primer
Re  4. Persamaan Tahanan

 5.
Gesek
Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Dengan: Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
V : kecepatan aliran Sekunder

D : diameter pipa
v : kekentalan kinematik
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
KONSEP ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN

• Besarnya angka Reynolds dapat menunjukkan jenis 1. Pendahuluan


2. Angka Reynold
aliran. 3. Kehilangan Energi
Primer
Re < 2000 → aliran laminer 4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
2000 < Re < 4000 → aliran transisi 6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Re > 4000 → aliran turbulen Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
ALIRAN LAMINER ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN

1. Pendahuluan
2. Angka Reynold
3. Kehilangan Energi
Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
ALIRAN TRANSISI ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN

1. Pendahuluan
2. Angka Reynold
3. Kehilangan Energi
Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
ALIRAN TURBULEN ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN

1. Pendahuluan
2. Angka Reynold
3. Kehilangan Energi
Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
SOAL ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN

Air mengalir melalui pipa berdiameter 150 mm dan 1. Pendahuluan


2. Angka Reynold
kecepatan 5,5 m/d. Kekentalan kinematik air adalah 3. Kehilangan Energi
1,3 x 10-6 m2/d. Selidiki tipe aliran! Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
KONSEP ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN

1. Pendahuluan
2. Angka Reynold
3. Kehilangan Energi
Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
𝑃1 𝑉1 2 𝑃3 𝑉3 2 Sekunder
𝑍1 + + = 𝑍3 + + + Σℎ𝑓 + Σℎ𝑒
ɣ 2𝑔 ɣ 2𝑔
𝑉 2
𝐾𝑒ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 ℎ𝑓 : 𝑘
2𝑔
𝐿
𝐾𝑒ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑘 : 𝑓
𝐷
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
KOEFISIEN GESEK PADA ALIRAN LAMINER ALIRAN DALAM PIPA

• Pada aliran laminer, kehilangan tenaga terutama disebabkan oleh adanya


kekentalan fluida dan tidak dipengaruhi oleh bidang batas atau kekasaran dinding, POKOK BAHASAN
seperti ditunjukkan oleh persamaan Poiseuille sebagai berikut :
• dengan 1. Pendahuluan
2. Angka Reynold
ν : kekentalan kinematik 3. Kehilangan Energi
V : kecepatan aliran; 32VL
hf  4.
Primer
Persamaan Tahanan
L : panjang pipa; gD 2 Gesek
g : percepatan gravitasi;
5. Rumus Empiris
D : diameter pipa. 6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
Persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk persamaan Darcy-Weisback :

L V2 64
hf  f dengan
f 
D 2g Re
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
KOEFISIEN GESEK ALIRAN DALAM PIPA

Koefisien gesek pada pipa halus POKOK BAHASAN

0,316 1. Pendahuluan
f   Untuk Aliran Turbulen (4000<Re<105) 2. Angka Reynold
Re 0, 25 3. Kehilangan Energi
Primer
Dalam praktek, pipa yang digunakan kebanyakan tidak halus tetapi mempunyai kekasaran 4. Persamaan Tahanan
dinding. Tahanan pada pipa kasar lebih besar daripada pipa halus. Gesek
5. Rumus Empiris
Koefisien gesek pada pipa kasar 6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
Untuk pipa kasar nilai f tidak hanya tergantung pada angka Reynolds tetapi juga pada sifat 7. Kehilangan Energi
dinding pipa yaitu kekasaran k/D atau : Sekunder

f   Re, k / D  Untuk Aliran Laminer, Turbulen dan Transisi

Pada tahun 1944, Moody mengemukakan suatu grafik yang memberi gambaran f tergantung
angka Reynolds (Re) dan kekasaran relatif (k/D ). Grafik tersebut dikenal sebagai grafik Moody
(Gambar di bawah).
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
Grafik Moody ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN

1. Pendahuluan
2. Angka Reynold
3. Kehilangan Energi
Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
Nilai K ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN
Beberapa nilai kekasaran pipa (k) dapat dilihat pada tabel di bawah. 1. Pendahuluan
2. Angka Reynold
3. Kehilangan Energi
Jenis pipa (baru) Nilai k (mm) Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
 Kaca 0,0015 5. Rumus Empiris
 Besi dilapis aspal 0,06 – 0,24 6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
 Besi tuang 0,18 – 0,90
7. Kehilangan Energi
 Plester semen 0,27 – 1,20 Sekunder
 Beton 0,30 – 3,00
 Baja 0,03 – 0,09
 Baja dikeling 0,90 – 9,00
 Pasangan batu 6
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
Soal ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN
Soal 1. Pendahuluan
2. Angka Reynold
1. Hitung kehilangan tenaga karena gesekan di dalam pipa 3. Kehilangan Energi
sepanjang 1500 m dan diameter 20 cm, apabila air mengalir Primer
dengan kecepatan 2 m/d. Koefisien gesekan f = 0,02. 4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
2. Air mengalir melalui pipa berdiameter 150 mm dan kecepatan 6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
5,5 m/d. Kekentalan kinematik air adalah 1,3 x 10-6 m2/d. 7. Kehilangan Energi
Apabila panjang pipa 2 km dan jenis pipa baja dengan nilai k Sekunder
sebesar 0,05. hitunglah kehilangan tenaga/energi akibat
gesekan didalam pipa.
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
Penyelesaian ALIRAN DALAM PIPA

Soal 1
POKOK BAHASAN
Kehilangan tenaga
1. Pendahuluan
L V2 1500 22 2. Angka Reynold
hf  f  0,02    30,58 m 3. Kehilangan Energi
D 2g 0,2 2  9,81 Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
RUMUS EMPIRIS UNTUK KECEPATAN ALIRAN DALAM PIPA ALIRAN DALAM PIPA

Kecepatan V dan debit aliran Q merupakan faktor yang penting dalam studi hidraulika.
Dalam hitungan praktis, rumus yang banyak digunakan adalah persamaan kontinuitas, POKOK BAHASAN
Q=A.V, dengan A adalah tampang aliran. Apabila kecepatan dan tampang aliran diketahui,
maka debit aliran dapat dihitung. Demikian pula jika kecepatan dan debit aliran diketahui 1. Pendahuluan
maka dapat dihitung luas tampang aliran yang diperlukan untuk melewatkan debit 2. Angka Reynold
tersebut. 3. Kehilangan Energi
Primer
1. Rumus Manning
4. Persamaan Tahanan
2 1 V = Kecepatan rerata Gesek
1 R = jari-jari hidraulis (R=D/4 untuk pipa lingkaran)
V R I 3 2 5. Rumus Empiris
n = koefisien kekasaran Manning (lihat tabel) 6. Pengaliran dalam
n nilainya berbeda-beda untuk tiap bahan pipa.
I = Kemiringan pipa/ garis tenaga Pipa Tidak Lingkaran
hf 7. Kehilangan Energi
I  Sekunder
L
2. Rumus Chezy
V = kecepatan rerata
C = Koefisien Chezy tergantung pada kekasaran dinding
V  C RI R = Jari-jari hidraulis
I = Kemiringan pipa/garis tenaga
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
KOEFISIEN MANNING ALIRAN DALAM PIPA

POKOK BAHASAN

1. Pendahuluan
2. Angka Reynold
3. Kehilangan Energi
Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
Pengaliran pada pipa tidak lingkaran ALIRAN DALAM PIPA

Kehilangan Energi POKOK BAHASAN

f L V2 1. Pendahuluan
hf  2. Angka Reynold
4 R 2g 3. Kehilangan Energi
Primer
Angka Reynold 4. Persamaan Tahanan
4 RV Gesek
Re  5. Rumus Empiris
v 6. Pengaliran dalam
Koefisien kehilangan energi (f) dapat dicari menggunakan diagram moody (k/D) diganti Pipa Tidak Lingkaran
dengan (k/4R) 7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
KEHILANGAN ENERGI SEKUNDER DALAM PIPA ALIRAN DALAM PIPA

Pembesaran Penampang POKOK BAHASAN

2 1. Pendahuluan
𝐴1 V
K= 1 −
𝐴2
²  he  K 2.
3.
Angka Reynold
Kehilangan Energi
2g
Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
KEHILANGAN ENERGI SEKUNDER DALAM PIPA ALIRAN DALAM PIPA

Pembesaran Penampang POKOK BAHASAN

1. Pendahuluan
2. Angka Reynold
V1  V2
2 2 3. Kehilangan Energi
he  K ' Primer
2g 4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
KEHILANGAN ENERGI SEKUNDER DALAM PIPA ALIRAN DALAM PIPA

Pengecilan Penampang POKOK BAHASAN

2
1. Pendahuluan
V2 2. Angka Reynold
he  K 3. Kehilangan Energi
2g Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
KEHILANGAN ENERGI SEKUNDER DALAM PIPA ALIRAN DALAM PIPA

Pengecilan Penampang POKOK BAHASAN

2
1. Pendahuluan
V2 2. Angka Reynold
he  K ' 3. Kehilangan Energi
2g Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA (CIV-106)
KEHILANGAN ENERGI SEKUNDER DALAM PIPA ALIRAN DALAM PIPA

Belokan Pipa POKOK BAHASAN

2
1. Pendahuluan
V2 2. Angka Reynold
hb  K b 3. Kehilangan Energi
2g Primer
4. Persamaan Tahanan
Gesek
5. Rumus Empiris
6. Pengaliran dalam
Pipa Tidak Lingkaran
7. Kehilangan Energi
Sekunder
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai