Kerangka Acuan Penanggulangan Bencana
Kerangka Acuan Penanggulangan Bencana
PENANGULANGAN BENCANA
No.Dok : TU/KA- /2016
KERANGKA No. Revisi : 00
ACUAN Tanggal Terbit : 03 Maret 2016
Halaman : 1 dari 6
A. PENANGGULANGAN BENCANA
1. Pengertian
a. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis.
b. Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh
Kepala puskesmas Puskesmas untuk jangka waktu tertentu atas dasar
rekomendasi Tim Penanggulangan Bencana yang diberi tugas untuk
menanggulangi bencana. Status keadaan darurat dimulai sejak status siaga
darurat, tanggap darurat dan transisi dari darurat ke pemulihan.
c. Tanggap Darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
d. Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar pada saat status keadaan darurat.
e. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau
meninggal dunia akibat bencana.
f. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi
g. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan
ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
h. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna.
i. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera
mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada
suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
j. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana
1
RENCANA KERJA
PENANGULANGAN BENCANA
No.Dok : TU/KA- /2016
KERANGKA No. Revisi : 00
ACUAN Tanggal Terbit : 03 Maret 2016
Halaman : 2 dari 6
2. Jenis Bencana
1) Kebakaran
Kebakaran bisa terjadi pada Puskesmas akibat korsleting listrik, ledakan gas,
rokok yang dibuang sembarangan. Korban kebakaran bisa terjadi luka bakar,
trauma, sesak nafas, gangguan psikologis dan meninggal.
2) Kecelakaan Akibat B3
Kecelakaan akibat zat-zat berbahaya meliputi kebocoran atau tumpahan atau
sengaja mengeluarkan cairan dan gas yang mudah terbakar, zat-zat yang
bersifat korosif, beracun, zat-zat radioaktif.
3) Gempa Bumi
Lokasi kepulauan di Indonesia berada pada area lempengan bumi di bawah
laut yang sewaktu-waktu dapat bergerak dan menghasilkan gempa, dan
kepulauan di Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang sangat
memungkinkan terjadinya gempa bumi.
4) Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kejadian luar biasa(KLB) adalah suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.
KLB yang mungkin terjadi adalah Diare, Demam Berdarah, Difteri, dsb.
5) Banjir
Banjir merupakan bencana yang bisa terjadi di akibat luapan sungai atau
2
RENCANA KERJA
PENANGULANGAN BENCANA
No.Dok : TU/KA- /2016
KERANGKA No. Revisi : 00
ACUAN Tanggal Terbit : 03 Maret 2016
Halaman : 3 dari 6
3
RENCANA KERJA
PENANGULANGAN BENCANA
No.Dok : TU/KA- /2016
KERANGKA No. Revisi : 00
ACUAN Tanggal Terbit : 03 Maret 2016
Halaman : 4 dari 6
4
RENCANA KERJA
PENANGULANGAN BENCANA
No.Dok : TU/KA- /2016
KERANGKA No. Revisi : 00
ACUAN Tanggal Terbit : 03 Maret 2016
Halaman : 5 dari 6
b. Rekonstruksi
Rekonstruksi pada wilayah pascabencana dilakukan melalui kegiatan:
1) Pembangunan kembali prasarana dan sarana;
2) Penerapan rancang bangun yang tepat dan
3) Penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan bencana;
4) Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan,
dunia usaha dan masyarakat;
5) Peningkatan kondisi sosial, ekonomi.
6) Peningkatan fungsi pelayanan publik;
7) Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.
C. URAIAN TUGAS
Uraian tugas yang dimaksud disini adalah tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh
setiap personal dalam sistem penanganan bencana di puskesmas sesuai dengan
5
RENCANA KERJA
PENANGULANGAN BENCANA
No.Dok : TU/KA- /2016
KERANGKA No. Revisi : 00
ACUAN Tanggal Terbit : 03 Maret 2016
Halaman : 6 dari 6
struktur yang telah disusun. Struktur ini diaktifkan saat terjadinya situasi bencana baik
di dalam puskesmas maupun penanganan korban bencana dari luar puskesmas .
1. Kepala puskesmas
Bertanggung Jawab Kepada Kepala Dinas Kesehatan
Bertanggung Jawab untuk Mengatur pengelolaan penanganan bencana dan korban
bencana di puskesmas
TUGAS:
a. Memberi arahan kepada Komandan Bencana untuk pengelolaan penanganan
korban
b. Melaporkan proses penanganan bencana kepada kepala dinas kesehatan
c. Memberikan briefing kepada komandan bencana, ketua medical support dan
ketua management support
d. Memberikan informasi terkait proses penangan bencana kepada pihak lain di
luar puskesmas
e. Melakukan evaluasi pelaksanaan pelayanan bencana puskesmas