E Book Kimia Hidrolisis Garam PDF
E Book Kimia Hidrolisis Garam PDF
Hidrolisis Garam
Model Problem Based Learning (PBL)
Penulis
Barista Kristyaningsih
Pembimbing
Prof. Sulistyo Saputro, M.Si, Ph.D
Prof. Sentot Budi R., Ph.D
Untuk Kelas XI IPA
Semester ii
The Fundamental Laws of Chemistry
HIDROLISIS
i
HIDROLISIS
E-Book Kimia
Hidrolisis Garam
Untuk SMA/MA Kelas XI IPA Semester II
Disusun oleh:
Barista Kristyaningsih
Konsultan Ahli:
Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D.
Rusmiati, M.Pd.
Reviewer Guru:
Kristianita Sunaringtyas, S.Pd
ii
HIDROLISIS
Penulis
iii
HIDROLISIS
Pendahuluan .......................................................................................... 1
M2 (Mari Membaca) ............................................................................. 2
YKS (Yuk Kita Selidiki) ......................................................................... 3
PC (Praktikum Ceria) ............................................................................ 4
Speak Up ................................................................................................. 8
Reportase ................................................................................................ 8
Asam Kuat-Basa Kuat ...................................................................... 9
Asam Kuat-Basa Lemah ................................................................. 11
Asam Lemah-Basa Kuat ................................................................. 14
Asam Lemah-Basa Lemah ............................................................. 18
Latihan Soal .......................................................................................... 21
Glosarium ............................................................................................. 24
Daftar Pustaka ...................................................................................... 25
iv
HIDROLISIS
KOMPETENSI INTI:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR:
KD 1.1 : Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia
yang kebenarannya bersifat tentatif.
KD 2.1 : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
KD 2.2 : Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta
hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
KD 2.3 : Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
KD 3.12 : Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.
KD 4.11 : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
v
HIDROLISIS
INDIKATOR PEMBELAJARAN
vi
HIDROLISIS
Berikut ini merupakan gambaran e-book yang akan dipelajari. Berisi tentang
semua fitur e-book disertai penjelasan dan fungsinya. Diharapkan dengan
mengetahui gambaran e-book ini siswa akan lebih mudah dalam
menggunakan e-book.
vii
HIDROLISIS
viii
HIDROLISIS
ix
HIDROLISIS
Setelah semua praktikum selesai, cuci semua peralatan dan kembalikan pada tempatnya.
x
1
HIDROLISIS
Pendahuluan
Pada pembahasan larutan asam dan basa terdahulu telah dipelajari bahwa reaksi
asam dan basa menghasilkan garam. Asam terdiri dari asam kuat dan asam lemah.
Berikut ini disajikan beberapa contoh dari asam kuat dan asam lemah pada Tabel 1 dan
2.
Tabel 1. Larutan asam kuat Tabel 2. Larutan asam lemah
Demikian juga basa, ada yang termasuk ke dalam basa kuat dan ada juga yang
merupakan basa lemah. Beberapa contoh basa kuat dan basa lemah ditunjukkan
dalam Tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Larutan basa kuat Tabel 4. Larutan basa lemah
HIDROLISIS
M2 (Mari Membaca)
Telah kita ketahui bahwa garam adalah
senyawa yang dibentuk dari reaksi antara asam
dan basa. Garam adalah senyawa yang dihasilkan
dari reaksi netralisasi antara larutan asam dan
larutan basa. Secara umum :
Asam + Basa Garam + Air Sumber : www.merdeka.com
Mengapa ada garam yang dapat dikonsumsi dan ada garam yang tidak dapat dikon-
sumsi? Coba diskusikan bersama teman-temanmu. Bentuklah kelompok yang terdiri
dari @ 5-6 orang untuk mendiskusikan masalah ini. Kalian dapat mengumpulkan data
dan informasi dari buku,internet,ataupun interview dengan guru. Sebutkan 5 senyawa
garam yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan tulis kegunaannya
seperti contoh pada tabel di bawah ini! Selamat bekerja!
4
Di kelas X, kalian telah mempelajari sifat asam dan basa dari suatu senyawa.
Bagaimanakah sifat keasaman atau kebasaan suatu garam? Mari kita coba
praktikum sederhana berikut ini, untuk mengkaji lebih lanjut tentang sifat
senyawa garam. Bentuklah kelompok yang terdiri dari @ 5-6 orang sesuai
dengan tugas sebelumnya. Setiap kelompok diharapkan mempersiapkan alat
dan bahan sesuai petunjuk praktikum di bawah ini :
PC (Praktikum Ceria)
(Asam, Basa,
atau Netral)
(NH4)2S
Forum Diskusi
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, coba diskusikan bersama anggota
kelompokmu beberapa pertanyaan berikut ini!
1. Dari hasil pengamatan, kelompokkan senyawa garam yang telah diuji ber-
dasarkan sifat garamnya!
2. Ada berapa kelompok larutan garam berdasarkan sifatnya? Sebutkan!
3. Bilamana garam dapat bersifat netral?
4. Tuliskan persamaan reaksi yang menghasilkan garam bersifat netral!
5. Bilamana garam dapat bersifat asam?
6. Tuliskan persamaan reaksi yang menghasilkan garam bersifat asam!
7. Bilamana garam bersifat basa?
8. Tuliskan persamaan reaksi yang menghasilkan garam bersifat basa!
9. Dari hasil pengamatan, kelompokkan sifat larutan garam berdasarkan kom-
ponen penyusunnya sesuai tabel 5 berikut :
6
Komponen Penyusun
Sifat
Nama Garam Asam Basa pH
garam
Kuat Lemah Kuat Lemah
Netral
Asam
Basa
Analisislah pengaruh asam-basa penyusun garam terhadap sifat garam pada praktikum
yang telah dilakukan:
Buat kesimpulannya:
7
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum dan jawaban dari forum diskusi, buatlah
laporan tertulis praktikum sederhana tersebut. Format penulisan laporan meliputi :
A. Judul praktikum
B. Tujuan praktikum
C. Dasar teori
D. Alat dan bahan yang digunakan
E. Cara kerja
F. Data pengamatan praktikum
G. Analisa data pengamatan
H. Jawaban pertanyaan
I. Kesimpulan
Setelah itu buatlah presentasi untuk memaparkan hasil kerja kelompokmu. Buatlah desain
presentasi kalian semenarik mungkin! Pada pertemuan berikutnya, setiap kelompok akan
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas secara bergantian. Selamat bekerja!
Menyenangkan bukan bisa mengetahui bahwa ternyata sifat senyawa garam belum
tentu netral? Jika ingin melakukan praktikum sederhana tersebut di rumah, gunakan
indikator alam untuk mengetahui sifat senyawa yang diuji. Masih ingat cara kerja
indikator alam dalam penentuan sifat asam basa suatu larutan? Cara kerja tersebut
dapat juga dilihat pada video berikut:
Klik link di http://www.youtube.com/watch?v=nf_QNT6VGcg
Atau klik button di bawah ini:
8
Speak Up
Pada kegiatan ini, presentasikan laporan praktikum yang telah dilakukan beserta
dengan analisis dari forum diskusi. Melalui kegiatan ini, kalian akan melatih rasa percaya
diri dan kemampuan dalam berkomunikasi. Sampaikan pendapat kelompokmu di depan
kelas secara bergantian, sehingga kelompok yang lain dapat memberikan masukan dan pen-
dapat demi perbaikan laporan. Setiap kelompok akan diberikan waktu selama 10 menit un-
tuk mempresentasikan hasil laporannya, sedangkan kelompok yang lain dapat bertanya dan
berpendapat.
Reportase
1. Ion-ion yang berasal dari asam lemah (misalnya CH3COO, CN, dan S2) atau ion-ion
yang berasal dari basa lemah (misalnya NH4+, Fe2+, dan Al3+) akan bereaksi dengan air.
Reaksi suatu ion dengan air inilah yang disebut hidrolisis. Berlangsungnya hidrolisis dise-
babkan adanya kecenderungan ion-ion tersebut untuk membentuk asam atau basa asalnya.
Contoh:
CH3COO + H2O CH3COOH + OH
NH4+ + H2O NH4OH + H+
2. Ion-ion yang berasal dari asam kuat (misalnya Cl, NO3, dan SO42) atau ion-ion yang
berasal dari basa kuat (misalnya Na+, K+, dan Ca2+) tidak bereaksi dengan air atau tidak
terjadi hidrolisis. Hal ini dikarenakan ion-ion tersebut tidak mempunyai kecenderungan
untuk membentuk asam atau basa asalnya. (Ingat kembali tentang kekuatan asam-basa!)
Na+ + H2O tidak terjadi reaksi
SO42- + H2O tidak terjadi reaksi
Hidrolisis hanya dapat terjadi pada larutan garam yang terbentuk dari ion-ion asam
lemah, ion-ion basa lemah, ataupun keduanya. Jadi, garam yang bersifat netral (dari asam
kuat dan basa kuat) tidak terjadi hidrolisis. Untuk lebih memahami tentang hidrolisis, per-
hatikan teori berikut :
Berdasarkan reaksi tersebut, senyawa NaCl mengalami ionisasi sempurna, baik kation
maupun anion, hanya terhidrasi oleh air, tidak mengalami reaksi dengan air. Dengan
demikian, garam tersebut tidak terhidrolisis dalam air. Akibatnya, konsentrasi ion H+ tidak
berubah terhadap konsentrasi ion OH-, sehingga larutan garam tersebut bersifat netral dan
memiliki pH = 7.
Sekarang perhatikan senyawa garam yang lain dari data praktikum yang terbentuk dari asam
kuat dan basa kuat. Bagaimana sifat senyawa garam tersebut? Jika ada kelompok yang
datanya tidak bersifat netral, coba selidiki dan analisis kembali mengapa hal tersebut dapat
terjadi.
Contoh Soal
Sumber : www.bumbou.com
Senyawa NH4OH lebih cenderung membentuk molekul, sedangkan senyawa HCl akan
lebih cenderung membentuk ion-ionnya. Sehingga dalam larutan tersebut [H+] > [OH-], hal ini
terjadi karena OH dari H2O membentuk molekul NH4OH sedangkan H+ tidak membentuk
molekul. Selanjutnya NH4+ (kation yang berasal dari spesi basa lemah) terhidrolisis oleh air.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
NH4+(aq) + H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq) Persamaan ..(1)
Hidrolisis kation yang berasal dari basa lemah menghasilkan ion H+, sedangkan anion
Cl- (berasal dari spesi asam kuat) tidak terhidrolisis oleh air. Akibatnya, konsentrasi ion H+
menjadi lebih tinggi dibandingkan konsentrasi ion OH-. Dengan demikian, larutan garam
tersebut mengalami hidrolisis sebagian (hanya kation saja). Larutan garam tersebut bersifat
asam dan memiliki pH < 7.
12
[NH4OH][H+]
K [H2O] =
[NH4+]
Dimana [H2O] harganya selalu tetap maka persamaan diatas dapat dituliskan sebagai
harga tetapan hidrolisis (Kh).
[NH4OH][H+]
Kh = Persamaan ..(2)
[NH4+]
Selanjutnya harga tetapan hidrolisis (Kh) dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi basa
lemah (Kb) dan tetapan kesetimbangan air (Kw). Jika konsentrasi NH4+ mula-mula sebe-
sar M dan hidrolisis sebesar , maka konsentrasi semua komponen dalam persamaan 1
adalah:
Garam yang berasal dari
NH4+(aq) + H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq)
asam kuat dan basa
lemah akan mengalami
hidrolisis sebagian
(kation)
Karena nilai sangat kecil, maka besarnya pada M- diabaikan, sehingga untuk M- =
M. Besarnya konsentrasi NH4OH dan H+ adalah sama, maka persamaan tetapan hidrolisis
dapat ditulis :
[H+]2
Kh = Persamaan ..(3)
[NH4+]
13
[NH4+][OH-]
Kb = Persamaan ..(4)
[NH4OH]
Kw = [H+][OH-]
Sehingga jika dihubungkan dengan persamaan 2 akan menjadi :
[NH4OH][H+] [OH-]
Kh = x
[NH4+] [OH-]
[NH4OH]
Kh = x [H+] [OH-]
[NH4+] [OH-]
Kw
Kh Persamaan ..(5)
Kb
Konsentrasi H+ dapat ditentukan berdasarkan persamaan 3 dan 5 :
[H+]2 = Kh x [NH4+]
pH = - log [H ] +
Keterangan :
Kw : tetapan kesetimbangan air (1.10-14)
Kb : tetapan ionisasi basa lemah
[asam konjugasi] : konsentrasi asam konjugasi
14
Sekarang perhatikan kembali hasil dari tabel 5 yang telah kalian kerjakan, cobalah hitung
berapa pH senyawa garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah menggunakan
perhitungan di atas. Apakah hasilnya sesuai dengan hasil praktikum kalian? Jika tidak,
diskusikanlah bersama kelompokmu mengapa hal tersebut dapat terjadi!
Contoh Soal
pH larutan NH4Cl 0,42 M! (Kb NH4OH = Dengan demikian, larutan garam tersebut
1,8.10-5) adalah ... mengalami hidrolisis parsial dan bersifat
a. 3,82 asam.
b. 4,82 NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)
c. 7,82 Ion yang terhidrolisis adalah ion NH4+. Kon-
d. 8,82 sentrasi ion NH4+ adalah 0,42 M. Dengan
e. 9,82 demikian, pH larutan garam dapat diperoleh
Penyelesaian: melalui persamaan berikut :
Jawab: c
Larutan amonium klorida terbentuk dari cam- [H+] =
puran basa lemah (NH4OH) dengan asam
kuat (HCl). [H+] = 1,53.10-5 M
Dengan demikian, pH larutan garam terse-
but adalah 4,82.
Coba perhatikan kembali tabel 5 yang telah kalian kerjakan, lihatlah salah satu con-
toh garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat. Misalnya CH3COONa (Natrium
Asetat). Berapakah pH dan sifat larutan CH3COONa 0,1 M yang kalian temukan?
Bagaimana larutan tersebut bisa bersifat basa? Jika CH3COONa dilarutkan dalam air,
bayangkan terjadinya kesetimbangan berikut :
CH3COONa(s) + H2O(l) CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
-
[CH3COOH] [OH ]
K =
-
[CH3COO ] [H2O]
-
[CH3COOH] [OH ]
K [H2O] =
-
[CH3COO ]
16
Dimana [H2O] harganya selalu tetap maka persamaan diatas dapat dituliskan sebagai harga
tetapan hidrolisis (Kh).
-
[CH3COOH] [OH ]
Kh = Persamaan ..(8)
-
[CH3COO ]
Selanjutnya harga tetapan hidrolisis (Kh) dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam
lemah (Ka) dan tetapan kesetimbangan air (Kw). Jika konsentrasi CH3COO- mula-mula se-
besar M dan hidrolisis sebesar , maka konsentrasi semua komponen dalam persamaan 7
adalah :
Karena nilai sangat kecil, maka besarnya pada M- diabaikan, sehingga untuk M- =
M. Besarnya konsentrasi CH3COOH dan OH- adalah sama, maka persamaan tetapan
hidrolisis dapat ditulis :
[OH-]2
Kh = Persamaan ..(9)
-
[CH3COO ]
Ingat kembali tetapan asam lemah pada kesetimbangan asam lemah Natrium Asetat :
[CH3COO-][H+]
Ka = Persamaan ..(10)
[CH3COOH]
Kw = [H+][OH-]
17
-
[CH3COOH] [OH ] [H+] Garam yang berasal dari
Kh =
x
- asam lemah dan basa
[CH3COO ] [H+]
kuat akan mengalami
Kw
Kh Persamaan ..(11)
Ka
Konsentrasi OH- dapat ditentukan berdasarkan persamaan 9 dan 11 :
[OH-]2 = Kh x
-
[CH3COO ]
pOH = - log [H ] +
pH = 14pOH
Keterangan :
Kw : tetapan kesetimbangan air (1.10-14)
Ka : tetapan ionisasi asam lemah
[basa konjugasi] : konsentrasi basa konjugasi
18
Sekarang perhatikan kembali hasil dari tabel 5 yang telah kalian kerjakan, cobalah hitung
berapa pH senyawa garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat menggunakan
perhitungan pada persamaan 12. Apakah hasilnya sesuai dengan hasil praktikum kalian?
Jika tidak, diskusikanlah bersama kelompokmu mengapa hal tersebut dapat terjadi!
Contoh Soal
Berapakah pH larutan dari 200 mL larutan barium asetat 0,1 M? (Ka CH3COOH = 2.10-5)
Penyelesaian :
Larutan barium asetat terbentuk dari campuran basa kuat (Ba(OH)2) dengan asam lemah
(CH3COOH). Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis parsial dan
bersifat basa.
Ba(CH3COO)2(aq) Ba2+(aq) + 2 CH3COO-(aq)
Ion yang terhidrolisis adalah ion CH3COO-. Konsentrasi ion CH3COO- adalah 0,2 M. De-
ngan demikian, pH larutan garam dapat diperoleh melalui persamaan berikut :
[OH-] =
[OH-] = 10-5 M
Dengan demikian, pOH larutan adalah 5. Jadi, pH larutan garam tersebut adalah 9.
dihubungkan dengan tetapan kesetimbangan air (Kw), maka lemah akan mengalami
tetapan hidrolisis untuk garam yang berasal dari asam lemah dan hidrolisis total
[[CH3COOH] [NH4OH]
Kh = x x [H+] [OH-]
-
[CH3COO ] [H+] [NH4+] [OH-]
Kh = Kw
Ka.Kb
20
[CH3COO-]
[CH3COOH]
=
-
[CH3COO ]
[CH3COO-][H+]
Ka =
[CH3COOH]
Contoh Soal
Hitunglah pH larutan NH4CN 2,00 M! (Ka HCN = 4,9.10-10 dan Kb NH4OH = 1,8.10-5)
Penyelesaian :
Larutan amonium sianida terbentuk dari campuran basa lemah (NH4OH) dengan asam le-
mah (HCN). Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis total.
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + CN-(aq)
Ion yang terhidrolisis adalah ion NH4+ dan ion CN-. Dengan demikian, pH larutan garam
dapat diperoleh melalui persamaan berikut :
Kw.Ka
[H+] =
Kb
[H+] = 5,22.10-10 M
Dengan demikian, pH larutan garam tersebut adalah 9,28.
21
Latihan Soal
I. Pilihan Ganda
Beri tanda silang (X) pada pilihan A, B, C, D, atau E yang anda anggap sebagai jawaban
benar!
1. Ion berikut yang tidak mengalami C. asam kuat dan basa kuat
E. S2 A. KOH + CH3COOH
A. 5 C. NaOH + HCN
B. 6 D. KOH + HCl
C. 7 E. HCl + NH3
A. KNO2 B. CH3COOK
B. KCl C. Na2NO3
C. NH4Cl D. CH3COONH4
D. (NH4)2SO4 E. BaSO4
15. Harga tetapan ionisasi asam, Ka CH3COOH = 1,8 X 10-5. Harga tetapan ionisasi basa, Kb
NH4OH = 1 X 10-6, Kw = 1x 10-14. Maka garam CH3COONH4 bersifat ...
A. asam
B. basa
C. netral
D. asam Kuat
E. tidak dapat ditentukan
1. Sebutkan 5 contoh senyawa garam yang tidak mengalami hidrolisis! (rumus molekul
dan nama senyawa) !
2. Tuliskan reaksi pembentukan dari 5 senyawa garam yang telah anda sebutkan pada soal
nomor 1!
3. Berapakah pH larutan yang mengan-dung NH4C2H3O2 0,01 M, apabila diketahui Ka
HC2H3O2 = 1,75 105 dan Kb NH3 = 1,75 105?
4. Hitunglah pH larutan 0,1 M NH4OCN, dengan harga Ka HOCN adalah 3,3104 dan Kb
NH3 = 1,75 105!
5. Hitunglah pH larutan NH4CN 0,2 M, jika Ka HCN = 4 104!
Semoga Berhasil
24
Derajat keasaman (pH): ukuran keasaman suatu larutan, dihitung dari fungsi logaritma
dari konsentrasi ion H+ dalam larutan.
Hidrolisis garam: reaksi penguraian garam oleh air, dimana ion garam tersebut men-
galami reaksi dengan air menghasilkan asam lemah atau basa lemah.
Hidrolisis total: hidrolisis garam dimana kedua ion bereaksi dengan air untuk mengha-
silkan asam lemah dan basa lemah.
Reaksi netralisasi: merupakan reaksi antara sebuah ion H+ dengan sebuah ion OH-
membentuk sebuah molekul H2O.
Tetapan ionisasi asam (Ka): sebagai ukuran relatif suatu asam terhadap asam yang lain.
Tetapan ionisasi basa (Kb): sebagai ukuran relatif suatu basa terhadap basa yang lain.
Tetapan kesetimbangan air (Kw): merupakan hasil kali konsentrasi ion H+ dengan ion
OH- dalam larutan (dengan pelarut air).
25
Brown, Theodore L. 1968. General Chemistry Second Edition. OHIO: Charles E. Merril Publishing
Company Columbus.
Chang, Raymond. 2008. General Chemistry The Essential Concepts Fifth Edition. New York: Mc
Graw.Hill International Edition.
Effendi. 2007. A-Level Chemistry for Senior High School Students Volume 1B. Malang: Jurusan Ki-
mia FMIPA Universitas Negeri Malang (UM). Effendi. 2007. A-Level Chemistry for Senior
High School Students Volume 1B. Malang: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Ma-
lang (UM).
Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2009. Chemistry for Senior High School. Jakarta: Yudistira.
Petrucci, Ralph H, dkk. 2007. General Chemistry Principles & Modern Applications. New Jersey:
Pearson Prentice Hall.