Anda di halaman 1dari 14

Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

I. TUJUAN

1. Menentukan debit teoritis (Qteoritis) dari venturimeter dan orificemeter


2. Menentukan nilai koefisien discharge (Cd) dari venturimeter dan orificemeter.

II. PRINSIP DASAR

Prinsip dasar praktikum alat ukur debit saluran tertutup adalah kita mengukur temperatur
awal fluida sebelum precobaan dimulai. Lalu aktifkan Hydraulic bench dan keluarkan udara
yang ada di dalam piezometer dan posisi muka air ada di ketinggian 280 mm. Pengukuran
dilakukan pada lima variasi debit dengan tiga variasi debit pada masing-masing debit. Pada
setiap variasi debit, kita harus mengukur ketinggian air pada venturimeter (h A dan hb) serta
ketinggian air pada orificemeter (hE dan hF). Dan setelah percobaan selesai, ukur kembali
temperatur air pada Hydraulic Bench.

III. TEORI DASAR


3.1 VENTURIMETER

Persamaan dasar yang digunakan pada venturimeter adalah persamaan Bernaulli.


Misalkan kecepatan rata-rata di hulu adalah V1 dan kecepatan di hilir aalah V2, serta densitas
fluida adalah , maka:

Di bawah ini merupakan persamaan kontinuitas:

Dan dari persamaan Bernaulli adalah

1
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

Kemudian gabungkan kedua persamaan di atas

( )

Pada venturimeter, gesekan dapat diabaikan dan venture diasumsikan terpasang secara horizontal
tanpa pompa. Dan tekanan di P sama dengan tekanan di R.

( )

( )

Dari persamaan-persamaan di atas,

( ) ( )

( )
( )

( )

( )

Debit (laju volume aliran) di dapatkan sebagai berikut

2
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

( )

( )

TEORI IDEAL VENTURIMETER


( )

Dimana,

A: Area di venturi inlet,

g = percepatan gravitasi,

X: perbandingan area di venture inlet ke leher. (X = A/a).

Dalam hal ini, untuk perhitungan diperlukan faktor koreksi atau koefisien discharge,karena agar
dapat menghasilkan perhitungan yang tepat walaupun terdapat faktor gesekan fluida dan terjadi
turbulensi. Maka persamaannya menjadi:


( )

3.2 ORIFICEMETER

Orificemeter adalah salah satu alat untuk mengukur laju aliran di dalam pipa dan
merupakan alat yang paling sederhana dibandingkan alat ukur laju aliran lainnya. Untuk
venturimeter, dengan sistem manometer tertentu, laju aliran maksimum yang dapat diukut
terbatas, maka jika laju aliran tersebut berubah-ubah, diameter leher akan terlalu kecil untuk
menampung laju aliran maksimum yang baru. Dan orificemeter adalah alat untuk mengatasi
kekurangan dari alat ukur venturimeter dengan konsumsi daya yang lebih tinggi.

3
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

Prinsip alat ini hampir sama dengan prinsip alat ukur venturimeter. Penurunan
penampang arus aliran melalui orificemeter mengakibatkan head kecepatan naik dan head
tekanan turun. Penurunan tekanan diantara kedua titik sadap diukur dengan menggunakan
manometer. Persamaan Bernaulli memberikan koreksi peningkatan-peningkatan head kecepatan
dengan penurunan head tekanan.

Jika diasumsikan pipa horizontal dan tidak ada pengaruh viskositasm maka penetapan
persamaan Bernaulli di kedua titik adalah:

( )

( )

Terdapat kerugian head antara titik 1 dan 2 sehingga berlaku persamaan :

dan

4
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

Pada gambar di atas, tekanan di vena kontrakta lebih kecil dari tekanan di titik 1. Pertama
disebabkan karena luas vena kontrakta lebih kecil dari luas awal. A2 dinyatakan dengan :

A2 = C x A0, dimana C adalah koefisien kontraksi dengan nilai lebih kecil dari 1.

Kedua disebabkan oleh adanya suati kerugian head yang tidak dapat dihitung secara
teoritis. Jadi, sebuah koefisien discharge orifis Co digunakan untuk memperhitungkan kedua
efek tersebut.

( )

( )

IV. DATA DAN PERHITUNGAN

Suhu air awal percobaan = Tawal = 24C


Suhu air akhir percobaan = Takhir = 25C
Suhu air rata-rata = Trata-rata= 24,5C
Diameter pipa = 1. Venturimeter: dA = 26 mm, dB = 16 mm
2. Orificemeter: dE = 51 mm, dF = 20 mm
Massa beban = 2,5 kg
Massa jenis air = 996,5088 kg/m3

4.1 TABEL DATA

4.1.2 VENTURIMETER

Variasi hA hB hAB t(s)


1 225 277 52 26.97
36.63
36.9
2 219 290 71 30.93
31.55
30.88
3 214 303 89 27.42
26.83
27.84
4 209 313 104 25.02
25.72

5
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

25.63
5 150 307 157 19.68
19.73
19.82

4.1.2 ORIFICEMETER

Variasi hE hF hEF t(s)


1 285 210 75 36.97
36.63
36.9
2 300 202 98 30.93
31.55
30.88
3 315 192 123 27.42
26.83
27.84
4 328 183 145 25.02
25.72
25.63
5 333 108 225 19.68
19.73
19.82

4.2 TABEL HASIL

4.2.1 VENTURIMETER

Variasi Qaktual (m3/s) hAB (m) Vb (m/s) Qhitung(m3/s)


1 0.000204333 0.052 1.091353 0.000219
2 0.000241847 0.071 1.275242 0.000256
3 0.00027505 0.089 1.427771 0.000287
4 0.00029565 0.104 1.543406 0.00031
5 0.000381206 0.157 1.896328 0.000381

1. Perhitungan debit aktual (Qaktual)


Volume air

6
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

2. Perhitungan kecepatan aliran air (vB)

( )
( )
[ ]

Dimana, ( ) g = 9,8 m/s2

Maka, rumusnya menjadi:

()
( )
[ ]

Dengan luas penampang pipa :


a.

( )

b.

( )
3. Perhitungan debit teoritis (Qteoritis)

4.2.2 ORIFICEMETER

Variasi Qaktual (m3/s) hEF (m) Vf (m/s) Qhitung (m3/s)


1 0.000204333 0.075 1.227658 0.000386
2 0.000241827 0.098 1.40333 0.000441
3 0.00027505 0.123 1.57217 0.000494
4 0.00029565 0.145 1.706989 0.000536
5 0.000381206 0.225 2.126366 0.000668

1. Perhitungan debit aktual (Qaktual)


Qaktual orificemeter = Qaktual venturimeter, karena volume dan waktu rata-rata venturimeter
sama dengan volume dan waktu rata-rata di orificemeter.

7
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

2. Perhitungan kecepatan aliran air (vF)

( )
( )
[ ]

Dimana, ( ) g = 9,8 m/s2

Maka, rumusnya menjadi:

()
( )
[ ]

Dengan luas penampang pipa :

a.

( )

b.

( )

4.3 GRAFIK

4.3.1 Grafik Suhu terhadap Densitas

1010

1000

990 Grafik Suhu


terhdap Densitas
980
Poly. (Grafik Suhu
970 terhdap Densitas)
-0.0036x2 - 0.0695x + 1000.6
y =960
R = 0.9993
950
0 50 100 150

8
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

y(x) = -0.003x2 - 0.069x + 1000

y(26) = -0.003(24,5)2 - 0.069(24,5) + 1000

y(26) = 996.0508

Jadi, densitas fluida tersebut adalah 996.0508 kg/m3

4.3.2 Grafik Qaktual terhadap Qteoritis

0.0005
0.0004 y = 1.0349x
R = 0.9798 Grafik Qaktual
0.0003 terhadap Q
teoritis
0.0002
Linear (Grafik
0.0001 Qaktual terhadap
Q teoritis)
0
0 0.0002 0.0004 0.0006

Dari kurva di atas didapatkan nilai koefisien discharge pada venturimeter, yaitu:

= 0,967

0.0008
y = 1.7975x
0.0006 R = 0.9849 Grafik Qaktual
terhadap Q
0.0004 teoritis
Linear (Grafik
0.0002 Qaktual terhadap
Q teoritis)
0
0 0.0002 0.0004 0.0006

9
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

Dari kurva di atas didapatkan nilai koefisien discharge pada orificemeter, yaitu:

= 0,556

4.3.3 Grafik Qaktual terhadap perubahan ketinggian

0.2
y = 192238x1.7788
0.15 R = 0.9986 Grafik Qaktual
terhadap delta h
0.1
Power (Grafik
0.05 Qaktual terhadap
delta h)
0
0 0.0002 0.0004 0.0006

0.25
y = 274578x1.7807 Grafik Qaktual
0.2 terhadap delta h
R = 0.9983
0.15 (Orificemeter)

0.1
Power (Grafik
0.05 Qaktual terhadap
delta h
0 (Orificemeter))
0 0.0002 0.0004 0.0006

V. ANALISIS

Dalam menghitung Qaktual adalah membagi volume dengan waktu rata-rata untuk setiap
debit. Volume didapat dari massa air dengan massa jenis air yang didapat dari hasil regresi.
Massa air yang digunakan adalah 7,5 k yang didapat dari perbandingan LA : LB = 3 : 1, dan LA :

10
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

LB = MA : MB, maka MA=3MB dengan MB=2,5 kg. Maka dari itu, massa beban berbanding
terbalik dengan panjang lengannya, karena semakin besar panjang lengan maka semakin kecil
massanya, begitu juga sebaliknya.

Grafik Qaktual terhadap h pada venturimeter dan orificemeter mengalami peningkatan,


karena perbedaan ketinggian berbanding lurus dengan debitnya. Peningkatan juga terjadi pada
grafik Qaktual terhadap Qteoritis karena sesuai dengan persamaan:


( )

Sehingga, Qteoritis = AB/F x VB/F

Dari hasil pengolahan, terdapat perbedaan hasil Qaktual dengan Qteoritis yaitu sebagai
berikut:

Venturimeter: Orificemeter:

Qaktual Qhitung Qaktual Qhitung


Variasi Variasi
(m3/s) (m3/s) (m3/s) (m3/s)
1 0.000204333 0.000219 1 0.000204333 0.000386
2 0.000241847 0.000256 2 0.000241827 0.000441
3 0.00027505 0.000287 3 0.00027505 0.000494
4 0.00029565 0.00031 4 0.00029565 0.000536
5 0.000381206 0.000381 5 0.000381206 0.000668

Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa hasil Qhitung pada venturimeter mendekati nilai Qaktualnya,
namun hasil Qhitung pada orificemeter tidak terlalu mendekati nilai nilai Qaktualnya. Dan Biasanya
hasil perhitungan Qaktual lebih kecil dibandingkan Qteoritis (Qaktual < Qteoritis). Ketidakakuratan hasil
perhitungan dapat disebabkan banyak faktor, yaitu karena ketidaktepatan penggunaan stopwatch
dan penyimpanan beban pada Hydraulic Bench sehingga hasil waktu rata-rata yang didapat tidak
akurat dan dapat mempengaruhi perhitungan Qaktual karena rumus Qaktual adalah volume air dibagi
waktu rata-rata. Dapat disebabkan juga karena ketidaktepatan dalam pembacaan ketinggian pada
hA, hB, hE, dan hF, sehingga hasil perubahan ketinggian tidak akurat dan dapat mempengaruhi

11
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

perhitungan VB atau VF dan dapat juga mempengaruhi perhitungan Qteoritis yang didapat dari
perkalian antara A dan V. Selain karena faktor pengamat, ketidakakuratan hasil perhitungan juga
dapat disebabkan dari alat praktikum itu sendiri, seperti pipa dan selang yang kotor dapat
menyebabkan terjadinya gesekan antara fluida dengan permukaan pipa atau selang. Dan juga
banyaknya belokan di antara pipa-pipa dapat mempengaruhi laju aliran.

VI. APLIKASI DI BIDANG TL

6.1 HYDRAULIC BENCH

1. Hydraulic Bench adalah alat yang digunakan untuk mengukur debit aliran yang biasanya
dihubungkan langsung ke alat-alat fluida lainnya sepeti venturimeter, orifecemeter,
rotameter, dan sebagainya. Alat ini adalah alat skala kecil yaitu digunakan di
laboratorium.
2. Hydraulic Bench merupakan alat yang dapat membandingkan hasil perhitungan debit
limbah di lapangan (Qaktual) dengan debit limbah secara teoritis (Qteoritis) pada pengamatan
di laboratorium.
3. Hydraulic Bench dapat digunakan untuk mendesain alat ukur debit air di PDAM agar
dapat diketahui debit maksimum dan minimumnya, sehingga kita juga mengetahui
jumlah pasokan air yang digunakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari mereka.

6.2 VENTURIMETER
Venturimeter dapat digunakan utnuk menentukan besarnya debit air yang didistribusikan
kepada konsumen khususnya oleh PDAM dan juga dapat menghitung laju aliran air dalam sistem
perpipaan

6.3 ORIFICEMETER
Orificemeter dapat digunakan untuk mengukur aliran sungai dimana lokasi aliran sungai
melewati gorong-gorong dan.mengontrol aliran banjir dalam sebuah struktur bendungan dengan
sistem kerjanya adalah sebagai beikut:

12
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

1. Plat orifice disimpan di seberang sungai


2. Air akan mengalir melalui plat tersebut sebagai lubang yang cukup besar dari aliran
normal cross
3. Jika banjir sedang naik, laju aliran banjir akan keluar dari plat dan kemudian hanya akan
melewati aliran yang ditentukan oleh dimensi fisik lubang tersebut.
4. Arus akan muncul kembali pada bagian belakang bendungan yang rendah dalam
reservoir sementara dan secara perlahan akan dibuang melalui mulut dari orificemeter
tersebut ketika banjir sudah surut.

VII. KESIMPULAN

Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Hydraulic Bench dapat mengukur debit aktual dengan sistem kesetimbangan yang
massa debit air sama dengan tiga kali massa beban jika tuas berada pada posisi
setimbang setelah diberi beban (MA = 3MB)
2. Pada percobaan ini, kita menghitung suhu rata-ratanya. Dengan suhu ini kita dapat
mengetahui massa jenis air dengan cara meregresikan data suhu dari 00C -1000C
(sebagai sumbu x) dan densitas dari masing-masing suhu (sebagasi sumbu y) sehingga
muncul persamaan untuk mencari densitas dari suhu rata-rata.
3. Kita dapat menghitung debit aktual (Qaktual) dengan membagi volume air dengan waktu
rata-rata (Qaktual = Volume air / t rata-rata), dan volume air tersebut didapatkan dari
hasil pembagian antara massa air dengan massa jenis air. (Vair = Mair / air)

4. Biasanya hasil perhitungan Qaktual lebih kecil dibandingkan Qteoritis (Qaktual < Qteoritis)
5. Ketidakakuratan hasil perhitungan dapat disebabkan oleh ketidaktepatan penggunaan
stopwatch dan pemberian beban oleh praktikan dan faktor dari alat itu sendiri seperti
kotoran dalam pipa yang menyebabkan terjadinya gesekan antara fluida dengan pipa
dan belokan pada pipa yang mempengaruhi laju aliran fluida.

13
Praktikum 3 Alat Ukur Debit Saluran Tertutup

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Giles, Ranald V. 1996. Seri Buku Schaum, Mekanika Fluida dan Hiraulika. Jakarta:
Erlangga.
http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20101024011746AAPJAOd 26 Oktober 2013.
20:30

http://instrumentationandcontrollers.blogspot.com/2011/01/how-to-measure-flow-using-orifice-
meter.html 26 Oktober 2013. 20:25

http://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&docid=Qh
9m9Uev5_6FuM&tbnid=zypBbKFd9Mja0M:&ved=&url=http%3A%2F%2Finstrumentationand
controllers.blogspot.com%2F2011%2F01%2Fhow-to-measure-flow-using-orifice-
meter.html&ei=nSdtUvShL8S0iQfOn4CgAg&bvm=bv.55123115,d.aGc&psig=AFQjCNEzdJda
83yF5H0SWNkPwpOiR8UkXg&ust=1382971678413724 26 Oktober 2013. 20:35

http://www.scribd.com/doc/89575009/Alat-Ukur-Debit-Saluran-Tertutup-Baru 26 Oktober 2013.


21:45

Steerter, Victor L. & E. Benjamin Wylie. 1999. Mekanika Fluida Edisi Delapan Jilid I.
Jakarta: Erlangga.

14

Anda mungkin juga menyukai