Daftar Isi
Daftar Isi .......................................................................................................................................i
Daftar Gambar ............................................................................................................................... i
1. Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
1.1. Deskripsi Umum ............................................................................................................... 1
1.2. Abu Padat (Bottom Ashes) .................................................................................................. 1
1.3. Abu Terbang (Fly Ashes) ................................................................................................... 1
2. Sistem Pengendali Cemaran Udara (Air Pollution Control System) ............................................... 2
2.1. Scrubber .......................................................................................................................... 2
2.1.1. Wet Scrubber ................................................................................................................. 3
2.1.2. Dry Scrubber ................................................................................................................. 6
2.2. Bag/Fabric Filter.............................................................................................................. 6
3. Kesimpulan .............................................................................................................................. 7
4. Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 8
Daftar Gambar
Gambar 2.1. Proses Insinerasi Pada Tuas South Incineration, Singapura ........................................... 2
Gambar 2.2. Mikro-Vane Scrubber ................................................................................................ 3
Gambar 2.3. Dynamic Scrubber ..................................................................................................... 4
Gambar 2.4. Ventury Scrubber ...................................................................................................... 4
Gambar 2.5. Multi Ventury Scrubber.............................................................................................. 5
Gambar 2.6. Absorption Tower ...................................................................................................... 5
Gambar 2.7. Two Stage Absorption Tower...................................................................................... 6
Gambar 2.8. Skema Umum Dry Scrubber ...................................................................................... 6
Gambar 2.9. Skema Insinerator MSW dengan flue gas cleaning ....................................................... 7
Gambar 2.10. Skema Hitachi Catalytic Fabric Filter ....................................................................... 7
Gambar 3.1. Skema Insinerator Tipe Stoker (Takuma, Japan) .......................................................... 8
1. Latar Belakang
1.1. Deskripsi Umum
Ratusan juta ton limbah padat perkotaan diproduksi setiap tahunnya sehingga menjadikan pengendalian
dan pengolahan limbah padat sangat diperhatikan dibeberapa kota dan negara. Salah satu sistem
pengolahan limbah padat perkotaan adalah insinerasi yang dapat mengurangi massa sampah 70% dan
volumenya hingga 90% dan dapat juga menjadi sumber tenaga pembangkit listrik, tetapi disamping itu,
pembakaran insinerasi menghasilkan limbah tambahan yang memerlukan penanganan khusus sebelum
dilepaskan ke alam. Secara umum, Insinerasi Limbah Padat Perkotaan (ILPP) menghasilkan dua tipe
abu, yang dapat dikelompokkan menjadi Abu Padat (Bottom Ashes) dan Abu Terbang (Fly Ashes). Abu
padat dan abu terbang terkadang mengandung zat zat yang beberapa diantaranya berpotensi
karsinogenik, toksik dan asam tinggi, hal ini menjadikan abu terbang dan abu bawah membutuhkan
penanganan dan pengaturan khusus sebelum akhirnya dilepas ke alam. Makalah ini hanya membahas
terbatas mengenai elemen Air Pollution Control yaitu : Scrubber, Absorption Tower, Bag/Fabric filter
dan Snuffing System.
Dalam beberapa kasus, abu terbang dapat mengandung kontaminan yang berbahaya bersifat akut
maupun kronis. Sebelum dilepas ke udara ataupun diambil untuk proses daur ulang, sistem pengendali
polutan udara (Air Pollution System) bekerja untuk memastikan abu terbang memenuhi baku mutu
standar tertentu.
2.1. Scrubber
Secara umum, scrubber adalah peralatan yang ditujukan untuk memisahkan liquid atau partikel
partikel solid yang terikut dari gas pembawanya. Scrubber dapat juga dikatakan berfungsi untuk
mengurangi cemaran udara (deacidisasi fly ashes). Scrubber dilengkapi dengan Mist eliminator (yang
berfungsi sebagai) yang umumnya berkisar antara 50 200 micron ukurannya. Kebanyakkan Scrubber,
khususnya tipe Wet Scrubber, dilengkapi dengan LCV (Level Control Valve) untuk mengendalikan
ketinggian liquid dalam vessel agar tidak terlalu tinggi (menyebabkan liquid carry over yang akan
berpotensi merusak downstream equipment) maupun slurry menjadi jenuh air.
Scrubber mempunyai beberapa tipe yang berbeda karakteristik dan penggunaanya, antara lain :
b. Venturi Scrubber
Venturi scrubber bermanfaat untuk koleksi asam belerang. Metode pemisahan venturi
didasarkan atas kecepatan gas yang tinggi pada bagian yang disempitkan dan kemudian gas
akan bersentuhan dengan butir air yang dimasukkan didaerah sempit tersebut.
c. Absorption Tower,
Dalam Absorption Tower, fly ash diserap oleh penyerap (absorbent) dan dikontakkan dengan
cairan dengan tujuan untuk memisahkan satu atau lebih komponen dari abu terbang dan
menghasilkan gas dalam cairan. Terkadang absorption tower dikombinasikan dengan venturi
scrubber . Tujuan sistem absorpsi ini adalah untuk mendapatkan pemurnian udara tertinggi
sehingga sangat aman ketika gasnya terlepas kembali ke udara alam bebas.
3. Kesimpulan
Sistem pengendali cemaran udara (Air Pollution Control System) harus disesuaikan dengan
karakteristik dan unsur dari abu terbang dan abu padat. Pada beberapa insinerator tipe Stoker tidak
menggunakan Scrubber tetapi menggunakan bag/fabric filter.
Pada beberapa insinerator lainnyayang menggunakan cold venting dan berada pada daerah yang tingkat
terjadinya petir tinggi, CO2 Snuffing System akan digunakan.Penentuan elemen dan komponen Air
Pollution Control harus disesuaikan dengan karakteristik abu yang akan ditangani.
4. Daftar Pustaka
1. J. R. Donnelly, M. T. Quoch, J. T. Moller, "Joy/Niro Spray Dryer Absorption Flue Gas
Cleaning System," Acid Gas & Dioxin Control Conference, Washington, DC, 1985.
2. J. T. Moller, O. B. Christiansen, "Dry, Scrubbing of MSW Incinerator Flue Gas by Spray
Dryer Absorption: New Developments in Europe," APCA Annual Meeting, Detroit, 1985.
3. Uoya et al., Technology on Flue Gas Treatment of Fine Harmful Compounds from Municipal
Incinerators, Mitsubishi Heavy Industries Technical Review Vol. 29 No. 2 (1992).
4. Horaguchi et al, Development of Catalytic Bag Filter (part 1), Proceedings of the 2002
Symposium on Environmental Engineering, The Japan Society of Mechanical Engineers, p.
245 (2002).
5. Okada et al, High Removal Efficiency of Dioxins and Hg by Lower Temperature Bag Filter
for MSW Incineration Flue Gas, Proceedings of the 2nd Annual Conference of The Japan
Society of Waste Management Experts, p. 473 (1991)