Anda di halaman 1dari 12

MODELING MOVING OBJECT CONTROL SYSTEM

FOR MOTORIZED ARM ROBOT USING ADAM SERIES


Senoaji1, Taufiqurrahman 2, Wahjoe Tjatur Sesulihatien 2, Rusminto Tjatur Widodo2
1
Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS
2
Dosen Pembimbing, Staf Pengajar di Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Electronics Engineering Polytechnic Institute of Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, INDONESIA
Tel: +62 (31) 594 7280; Fax: +62 (31) 594 6114
email :senoaji@student.eepis-its.edu
taufiqurrahman@eepis-its.edu
wahjoe@eepis-its.edu
rusminto@eepis-its.edu

Abstrak Proyek akhir ini membahas tentang suatu sistem robotika. Keunggulan dalam teknologi robot dapat dikatakan
yang dapat digunakan sebagai alat bantu kecerdasan untuk telah menjadi ikon kebanggaan negara-negara maju didunia
berinteraksi antara robot lengan dengan manusia. Sistem robot seperti Jepang, Amerika, dan Jerman.
lengan dibuat dengan menggabungkan kombinasi antara Istilah robot hampir tak dapat dipisahkan dengan dunia
mekanik (robot lengan tipe ED-7220-4), rangkaian elektronika industri. Dalam dunia industri, robot merupakan alat yang
(mikrokontroler Atmega 16), sensor (optocoupler) dan dapat digunakan sebagai alat bantu manusia yang memiliki
aktuator (driver motor LM298 dan motor DC). Melalui beberapa kelebihan. Kelebihan tersebut salah satunya adalah
persamaan permodelan kinematika robot lengan tipe ED- dapat digunakan pada tempat-tempat yang tidak
7220-4, sistem ini mampu memberikan informasi mengenai memungkinkan untuk di jangkau atau berbahaya bagi
nilai sudut dan koordinat tiap join lengan robot (base, manusia. Sebuah industri laboratorium riset kimia adalah
shoulder, elbow, wrist-pitch/roll). Permodelan kinematika contoh tempat yang kadang tidak memungkinkan manusia
(kinematik maju dan kinematik terbalik) menggunakan berada di tempat itu karena bahaya gas beracun. Contoh lainya
metode Denavit-Hartenberg akan diuji melalui implementasi yaitu pada industri pembuatan disk yang perlu beroperesi pada
hardware (plant robot lengan tipe ED-7220-4) dan ruangan steril dan industri perakitan elektronik. Oleh karena
implementasi software (animasi 3D berbasis OpenGL pada itu dalam pelaksanaan kerjanya, diperlukan adanya batasan
QT Nokia Sdk). Dari pengujian hardware tiap join mulai join jarak antara manusia itu sendiri terhadap obyek yang akan
base, shoulder, elbow, wrist-pitch/roll diperoleh hasil error dikerjakan. Dengan adanya batasan tersebut, maka
pergerakan tiap join berbeda-beda. Dan hasil error/kesalahan penggunaan robot sebagai alat bantu kerja merupakan
pergerakan tiap join sendi terakumulasi pada ujung end of alternatif yang aman bagi manusia yang berkerja tersebut.
effector dengan nilai sekitar 4% hingga 20%. Proyek akhir ini Seiring penggunaanya didunia industri sehingga
juga membahas tentang sistem integrasi antara robot lengan munculah istilah industrial robot dan robot manipulator.
ED-7220-4 (machine to machine) dan plant projek lainya Salah satu contoh robot yang populer yaitu robot lengan (arm
yaitu FA (factory automation) dengan menggunakan sistem robot) yang diciptakan untuk berbagai keperluan dalam
komunikasi data secara ethernet melalui fasilitas ADAM. meningkatkan produksi, memiliki bentuk lengan-lengan kaku
yang terhubung secara seri dan memiliki sendi yang dapat
Kata kunci: Robot Lengan ED-7220-4, Atmega 16, bergerak memanjang/memendek (translation) maupun
optocoupler, driver motor LM298, motor DC, kinematik gerakan berputar (rotation). Robot lengan memiliki bentuk
maju/kinematik terbalik, Denavit-Hartenberg, QT Nokia Sdk, seperti layaknya tangan manusia dimana satu sisi lengan yang
human-machine interface, ethernet, ADAM disebut pangkal ditanam pada bidang atau meja yang statis,
sedangkan sisi lain yang disebut sebagai ujung (end of
BAB I effector) dapat dimuati oleh tool tertentu sesuai dengan tugas
PENDAHULUAN dari robot. Didalam dunia mekanikal, robot lengan memiliki
dua bagian yaitu bagian tangan (arm) dan pergelangan (wrist).
1.1 Latar Belakang Pada bagian pergelangan itulah dapat dipasang berbagai tool.
Dalam merencanakan suatu lengan robot untuk
Saat ini perkembangan teknologi sudah sangat maju aplikasi tertentu, perlu pertimbangan berbagai macam
dan pesat, begitu pula perkembangan teknologi dibidang alternatif yang akan digunakan. Mulai pemilihan jenis

1
penggerak, konfigurasi robot, jenis joint dan lainnya. Oleh 3. Menggunakan permodelan kinematika maju, robot
karena itu, dalam tugas akhir ini dirancang sebuah lengan lengan tipe ED-7220-4 akan bergerak berdasarkan
robot yang dilengkapi cara perhitungan kinematika maju dan input nilai sudut angle () sehigga menghasilkan output
kinematika terbalik dengan metode geometric. Selain itu berupa koordinat posisi (x,y,z).
dalam tugas akhir ini juga dirancang perangkat lunak yang 4. Menggunakan permodelan kinematika terbalik, robot
digunakan dalam berinteraksi antara manusia dengan robot lengan tipe ED-7220-4 akan bergerak berdasarkan
lengan atau lebih sering dikenal dengan HMI (human-machine input nilai berupa koordinat posisi (x,y,z).
interface). Pembuatan HMI ini sangat penting, karena HMI 5. Kecepatan gerakan robot lengan tipe ED-7220-4 dibuat
memudahkan manusia (operator robot) dalam mengendalikan konstan dengan tegangan motor sebesar 12-15 volt,
gerakan robot lengan sehingga gerakan robot dalam mencapai sehingga disini robot hanya diatur keakuratan saja.
goal position. 6. Pergerakan robot lengan tipe ED-7220-4 dibuat
sekuensial, sehingga robot akan join robot lengan
1.2 Tujuan bergerak bergantian secara berurutan.
Proyek akhir ini bertujuan untuk membuat suatu 7. Pergerakan robot lengan tipe ED-7220-4 dibuat tanpa
analisa permodelan kinematika pergerakan Robot lengan ED- memerhatikan momen inersia dan torsi (dinamika).
7220-4 dalam memindahkan benda dari koordinat satu 8. Komunikasi robot lengan tipe ED-7220-4 dengan
kekoordinat lainya. Robot lengan ED-7220-4 terdiri dari konsole komputer menggunakan kabel serial.
mekanik, elektronik, sensor dan aktuator akan dikontrol 9. Komunikasi robot lengan tipe ED-7220-4 dengan
menggunakan mikrokontroler dan perangkat lunak HMI server menggunakan kabel ethernet.
(human main interface). 10. Menggunakan Mikrokontroler ATmega 16 sebagai
Kemudian robot lengan juga mampu berintegrasi kontroller pergerakan robot.
dengan plant project lainya yaitu FA (factory automation) 11. Pembuatan HMI dilakukan dengan menggunakan
dengan bantuan sistem komunikasi via ethernet membentuk software Qt.
sebuah SCADA. Sehingga kedepannya robot lengan dapat
diaplikasikan sebagai media pembelajaran untuk mata kuliah
SMT (Sistem Manufaktur Terpadu) di kampus Politeknik BAB II
Elektronika Negeri Surabaya.
DASAR TEORI
1.3 Permasalahan 2.1 Pengantar robotika
Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai
Robotika adalah ilmu yang mempelajari robot. Istilah
berikut :
robot pertama kali dipakai oleh dramawan dan novelis Ceko,
1. Bagaimana menggabungkan unsur mekanik, elektronik,
Karol Capek pada tahun 1917. Kata robot berasal dari bahasa
sensor dan akuator (motor DC) pada robot lengan tipe
Ceko yaitu robota yang memiliki makna kerja (work).
ED-7220-4.?
Robotika sendiri terdiri menjadi beberapa interdisiplin
2. Bagaimana membuat perencanaan permodelan
ilmu seperti mekanika, elektronika, teknik kontrol,
kinematika (kinematik maju/ kinematik terbalik) robot
mikroprosesor dan komputer [1].
lengan 5 DOF tipe ED-7220-4 dengan menggunakan
metode Denavite Hatenberg.?
2.2 Robot Lengan (Arm Robot)
3. Bagaimana membuat aplikasi dengan QT Nokia Sdk
agar lengan robot tersebut dapat mengetahui goal
position.?
4. Bagaimana membuat program simulasi pergerakan
robot lengan menggunakan animasi 3D berbasis
OpenGL.?

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasanbatasan masalah yang dibuat agar
dalam pengerjaan proyek akhir ini dapat berjalan dengan baik Gambar 2.2 Komponen Robot Lengan
adalah sebagai berikut:
Link
1. Persamaan permodelan kinematika robot lengan tipe Bagian robot yang bentuknya tetap dan dapat
ED-7220-4 kinematik maju dan kinematik terbalik bergerak. Link biasanya dihubungkan dengan joint.
yang diperoleh menggunakan metode Denavit- Joint
Hartenberg. Penghubung link dengan link atau base yang dapat
2. Hasil persamaan permodelan kinematika robot lengan
bergerak aktif (biasanya terdapat akuator).
tipe ED-7220-4 (kinematik maju dan kinematik
End of Effector
terbalik) akan diuji melalui implementasi hardware
Ujung robot yang dapat berinteraksi dengan objek.
(robot lengan) dan software (animasi 3D).

2
Tools 2.4 Sistem Hardware
Bagian yang diletakan pada ujung robot (End of
2.4.1 Driver Motor (LM298)
Effector). Terdapat banyak jenis tools yang dapat
dipasang. Namun pada robot lengan tools umumnya Rangkaian driver motor DC L298N ini disebut dengan h-
berupa gripper atau penjepit bridge dikarenakan konfigurasi susunan transistornya
DOF (Degree of Freedom) membentuk huruf H. Transistor2 ini digunakan sebagai
Adalah jumlah derajat kebebasan atau jumlah switching sehingga nantinya motor dapat berputar searah
gerakan independen yang dapat dilakukan oleh suatu jarum jam (clockwise) dan berlawanan arah jarum jam
robot. (counter-clockwise).

2.3 Permodelan Matematika Robot Lengan


Berikut adalah point-point yang diperlukan dalam
permodelan matematika.

2.3.1 Deskripsi Ruang dan Transformasi


Secara umum berdasarkan sistem koordinat kerjanya,
robot dapat dibagi dalam 4 kategori [3]: Gambar 2.4 Rangkaian Driver Motor H-Bridge
a. Cartesian Coordinate
b. Cylindric Coordinate 2.4.2 Sensor Putaran (Optocoupler)
c. Spherical Coordinate Sensor optocoupler berfungsi untuk menghitung jumlah
d. Revolute or Articulate Coordinate putaran motor menggunakan piringan berlubang. Sensor
optocoupler menghasilkan pulsa dari putaran roda cacah yang
2.3.2 Kinematika Maju (Forward Kinematic) dan berputar, pulsa ini yang akan digunakan sebagai masukan
Kinematika Terbalik (Invers Kinematic) pada mikrokontroler untuk dihitung berapa pulsa yang
Kinematika mengandung komponen transformasi ruang diterima pada satuan waktu tertentu.
Cartesian ke ruang sendi ataupun sebaliknya. Jika jari-jari dan
dari suatu struktur robot n-DOF diketahui maka posisi
P(x,y,z) dapat dihitung. Transformasi koordinat ini dikenal
sebagai kinematik maju.

2.3.3 Metode Denavite-Hartenberg


Denavit-Hartenberg (DH) merupakan standar
permodelan dan pergerakan robot. Metode ini dipublikasikan
Gambar 2.5 Rangkaian Sensor Optocoupler
pertama kali oleh R.S.Denavit dan J.Hartenberg pada tahun
1947. Setiap robot akan dapat digambarkan secara kinematika
2.4.3 Mikrokontroler (Atmega 16)
dengan memberikan empat parameter (DH) untuk setiaap link.
Secara umum bentuk tabel DH adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tabel Denavit-Hatenberg


JOINT-i i i ai di Keterangan
1 1 1 a1 d1 Base
2 2 2 a2 d2 Shoulder
3 3 3 a3 d3 Elbow
4 4 4 a4 d4 Yaw
5 5 5 a5 d5 Roll
Gambar 2.6 Minimum Sistem ATmega 16

Dari Tabel Denavit Hatenberg diatas dapat diubah AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit
menjadi persamaan Matriks sebagai berikut [6]: buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction
Set Computer). ATMega16 mempunyai empat buah port yang
sin sin a
i-1 cos a sin bernama PortA, PortB, PortC, dan PortD.
Ai = .............(2.1)
0 sin
0 0 0 1 2.4.4 Adam 5000/485 Series
ADAM merupakan piranti yang banyak digunakan untuk
aplikasi kontrol dan akuisisi data pada peralatan industri.

3
BAB III
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1 Konfigurasi Sistem


Gambar 2.8 Adam 5000/485 series Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan
sistem yang akan dibuat. Terdapat 2 macam konfigurasi
sistem yakni konfigurasi sistem keseluruhan (Scada) dan
2.4.5 Serial Komunikasi RS-232 konfigurasi sistem robot lengan.
RS-232 adalah interface yang paling umum yang
digunakan untuk berkomunikasi secara serial, tapi mempunyai 3.1.1 Konfigurasi Sistem Keseluruhan (Scada)
batas-batas tertentu.

Gambar 2.9 Serial komunikasi RS-232

2.5 Sistem software Gambar 3.1 Konfigurasi sistem keseluruhan Scada

2.5.1 Code Vision AVR 3.1.2 Konfigurasi Sistem Robot Lengan


CodeVisionAVR merupakan software C-cross compiler, Terpisah dari konfigurasi sistem keseluruhan,
dimana program dapat ditulis menggunakan bahasa-C. konfigurasi sistem robot lengan dapat bekerja sendiri sebagai
Dengan menggunakan pemrograman bahasa-C diharapkan plant kontrol. Sistem kerja robot lengan diatur oleh sebuah
waktu disain (developing time) akan menjadi lebih singkat. HMI (Human-Machine Interface) melalui komunikasi serial.
Melalui HMI dapat dilakukan fungsi kerja kontrol pergerakan
dan monitor pergerakan.
Berikut ilustrasi dari konfigurasi sistem robot lengan:

SERIAL
RS-232

I/O
A-D/D-A
Mikro

PC-HMI
ROBOT ARM
(Console)
Gambar 2.10 Code Vision AVR
ARM ROBOT
ED-7220

Gambar 3.2 Konfigurasi Sistem Robot Lengan


2.5.2 QT SDK by Nokia
3.2 Perencanaan Perhitungan Kinematika Lengan Robot
QT SDK by Nokia (open Source) adalah toolkit yang
digunakan untuk membangun aplikasi berbasis GUI di Unix. 3.2.1 Spesifikasi Robot Lengan tipe ED-7220C
Robot lengan ED 7220 merupakan robot tipe
SCORBOT.

Gambar 2.11 Tampilan QT Example and Demos Gambar 3.3 Robot Lengan tipe ED-7220C

Robot lengan ED 7220 memiliki lima derajat kebebasan


5 DOF (Degree of Freedom) yaitu base, shoulder, elbow,
wrist-pitch, dan wrist roll. Kemudian pada End of Effector

4
yang ditambahkan tools berupa gripper. Berikut adalah tabel C 4 0 S4 0
spesifikasi dari robot lengan ED 7220: S 0 C4 0 ................................................. 3.4
3
A4 4
Tabel 3.1 Spesifikasi Robot Lengan ED-7220 0 1 0 0
MODEL Robot Lengan tipe ED-7220D
0 0 0 1
Struktur Robot articulated Vertikal
Koordinat Robot 5 derajat kebebasan (5DOF) + Matriks transformasi (join Roll) 4 A5 :
gripper
C5 S5 0 0
Berat Robot 33 kg S C 0 0
Berat beban maksimum 1 kg 4
A5 5 5 ................................................. 3.5
Batasan Base (0-270) 600 Pulsa/put 0 0 1 d5
Gerak Shoulder (0-85) 450 Pulsa/put
Elbow (0-170) 450 Pulsa/put 0 0 0 1
Wrist (0-170) Pulsa/put
Matriks transformasi 0T5 :
Wrist.rot (0-170) Pulsa/put
gripper 55mm 100 Pulsa/put
0
T5 0 A11 A2 2 A3 3 A4 4 A5
Kapasitas daya 10-24 volt
C1 0 S1 0 C 2 S2 0 a 2C2
Jangkauan atas maksimum 960 mm
S 0 C1 0 S C2 0 a 2S2
T4 1 2
Jangkauan bawah maksimum 100 mm 0

Jangkauan depan 610 mm 0 1 1 d1 0 0 1 0
Gripper Open 55 mm
Closed 30 mm 0 0 0 1 0 0 0 1
Material Stainless steel C3 S3 0 a 3C3
d1= 370 mm a1= 20 mm S C 0 a S
d5= 80 mm a2= 220 mm 3 3 3 3

a3= 220 mm 0 0 1 0

0 0 0 1
3.2.2 Parameter DH Robot Lengan tipe ED-7220C
C 4 0 S 4 0 C 5 S 5 0 0
Metode Denvit-Hatenberg membutuhkan parameter (i,, S 0 C 0 S C 0 0
i, di dan ai) dari robot lengan. 4 4 5 5
0 1 0 0 0 0 1 d 5
Dari Tabel D-H diperoleh persamaan matriks nilai
tiap join i-1Ai. 0 0 0 1 0 0 0 1
C1C234C5 S1S5 C1C234S5 S1C5 C1S234 C1 a1 a 2C2 a 3C23 d5S234
0 S C C C S S C S C C S S S a a C a C d S
Matriks transformasi (join base) A1 : 1 234 5 1 5 1 234 5 1 5 1 234 1 1 2 2 3 23 5 234

S234C5 S234S5 C234 d1 a 2S2 a 3S23 d5S234


C1 0 S1 0
0 0 0 1
S 0 C1 0 ....................................... 3.1 Sehingga persamaan matriks lengan robot ED-7220-4
0
A1 1
0 1 1 d1 yang didapatkan adalah :
nx = C1C234C5 S1S5 ...................................................................... 3.6
0 0 0 1
ny = S1C234C5 C1S5 ....................................................................... 3.7
1
Matriks transformasi (join shoulder) A2 : nz = S 234C 5 ........................................................................................ 3.8
C 2 S2 0 a 2C2 sx = C1C234S5 S1C5 ................................................................. 3.9
S C2 0 a 2S2 ....................................... 3.2
1
A2 2 sy = S1C234S5 C1C5 ................................................................ 3.10
0 0 1 0
sz = S234S5 .................................................................................... 3.11
0 0 0 1
ox = C1S234 ..................................................................................... 3.12
Matriks transformasi (join elbow) 2 A3 :
oy = S1S234 .................................................................................... 3.13
C 3 S3 0 a 3C3 oz = C 234 .......................................................................................... 3.14
S C3 0 a 3S3 ....................................... 3.3
2
A3 3 px= C1 a1 a 2C2 a 3C23 d5S234 ......................................... 3.15
0 0 1 0
py= S1 a1 a 2C2 a 3C23 d5S234 ......................................... 3.16
0 0 0 1
3
pz= d1 a 2S2 a 3S23 d 5S234 ................................................... 3.17
Matriks transformasi (join pitch) A4 :
Dari persamaan matriks diatas, dengan memasukkan
nilai awal berupa sudut orientasinya maka akan diperoleh
posisi gripper.

5
Kinematika Terbalik Robot Lengan Tipe ED-7220-4
C234C5 C 234S5 S234 a 3C23 a 2C2 - d 5C234
Kebalikan dari kinematika maju, kinematika terbalik S C S S C234 a 3S23 a 2S2 d 5S234 .......... 3.22
digunakan untuk mengetahui sudut-sudut tiap joint pada saat 234 5 234 5

S5 C5 0 0
posisi orientasi gripper terhadap sumbu base diketahui. Perlu
diingat bahwa persamaan matriks transformasi lengan robot 0 0 0 1
empat axis yang sudah didapat adalah
0
T4 0 A1 1 A 2 2 A3 3 A 4 4 A5 Sehingga bentuk persamaan matriks transformasi menjadi
:
Maka cara perhitungan dalam kinematika terbalik adalah
C1n x S1n y C1s x S1s y C1o z S1o y C1p x S1p y
dengan mengalikan masing-masing ruas kiri dan ruas kanan
1 n sz oz p z d1
persamaan diatas dengan 0 A1 yang mana merupakan z
S1n x C1n y S1s x C1s y S1o x C1o y S1p x C1p y
0
inverse dari matriks transformasi A1 . 0 0 0 1
C234C5 C234S5 S234 a 3C23 a 2C2 - d 5C234
0
Berdasarkan inverse matriks dari A1 adalah :
S C S S C234 a 3S23 a 2S2 d 5S234 ........... 3.23
C1 S1 0 a1
0 0 1 d ......................................... 3.18 234 5 234 5

S5 C5 0 0
A1
1

0 1

S1 C1 0 0 0 0 0 1

0 0 0 1
Dengan mengalikan ruas kiri dan ruas kanan persamaan Langkah berikutnya dengan menyelidiki hubungan tiap
0 1 elemen pada matriks transformasi yang telah didapatkan.
matriks transformasi dengan A 1 , maka :
Penyelidikan dilakukan dengan cara membuat sama dengan
1 0 1 0 1
0
A1 4TA 0
1
2 3 4
A A A3 A4 A5 ........................... 3.19
1 2
tiap-tiap elemen dalam matriks transformasi ruas kiri dan ruas
1 kanan. Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai
A1 1 , maka persamaan 4.8 menjadi :
0
Karena 0 A1 berikut :
1 0 Pencarian 5
0
A1 4T A2 A3 3 A4 4 A5 ..................................................
1 2
3.20
Dalam hal ini ditentukan nilai 5 adalah 0. Hal tersebut
Dengan menganggap 0T5 masih dalam bentuk persamaan
dikarenakan nilai 5 tidak mempengaruhi nilai hasil akhir
3.20, maka ruas kiri persamaan matriks transformasi
perhitungan kinematika robot.
adalah :
Pencarian 1
C1 S1 0 a1 nx s x ox px Dengan menyamakan komponen matriks (3, 4) (dibaca :
0 0 1 d n s o p
1 y y baris tiga, kolom empat) didapat persamaan sebagai
A1 0 T5
0 1 y y

S1 C1 0 0 nz s z oz pz berikut :
S1p x - C1p y 0
0 0 0 1 0 0 0 1
C1n x S1n y C1s x S1s y C1o z S1o y C1p x S1p y - a1 S1 p y
C1p y S1p x
nz sz oz p z d1 C1 p x

S1n x C1n y S1s x C1s y S1o x C1o y S1p x C1p y py
1 arctan .................................................................. 3.24
0 0 0 1 px
.................................................................................... Dalam mencari 1, perlu diingat definisi dari nilai arctan
3.21 (y/x) dalam jangkauan 0 . Dalam hal ini perlu
agar dapat ditentukan kuadran sudut yang tepat. Nilai
Ruas kanan persamaan matriks transformasi adalah : tangen untuk fungsi arctan dengan jangkauan 0
1
A 2 2 A3 3 A 4 4 A 5 adalah :
00 900 x positif, y positif
C 2 S2 0 a 2C2 C3 S3 0 a 3C3
S 900 1800 x negatif, y positif
C2 0 a 2S2 S3 C3 0 a 3S3 1800 2700 x negatif, y negatif
2
0 0 1 0 0 0 1 0 2700 3600 x positif, y negatif

0 0 0 1 0 0 0 1
Pencarian 234 :
C 4 0 S4 0 C5 S5 0 0 Dengan melihat hubungan komponen matriks (1, 3) dan
S 0
4 0 C4 0 S5 C5 0 (2, 3) didapatkan persamaan sebagai berikut :
C1ox S1oy S234
0 1 0 0 0 0 1 d5

0 0 0 1 0 0 0 1 oz C234

6
S 234 C1ox S1o y b2 C 2 a 3S3 S 2 (a 3 C 3 a 2 ) ............................ 3.32

C234 oz ................................. 3.25 Untuk menyelesaikan persamaan 3.32 dan 3.33,

234 arctan
C o 1 x S1o y digunakan metode Cramer. Mengenai beberapa aturan
dalam metode Cramer akan dijelaskan dibawah ini :
oz Suatu sistem persamaan linear yang terdiri dari
234 disesuaikan dengan posisi home, dimana posisi
Nilai persamaan :
home adalah 2 90, 3 0, 4 180 . a1x1 b1x2 y1
Maka nilai 234 adalah -90 a2 x1 b2 x2 y2
Maka penyelesaian untuk mencari x1 dan x2 :
Pencarian 3
Dengan melihat hubungan komponen matriks (1,4) dan a b1
1 a 1b 2 a 2 b1
(2,4), yaitu : a 2 b2
C1 p x S1 p y - a 1 a 3 C 23 a 2 C 2 d 5 S 234 y1 b1
x1 y1b 2 y 2 b1
p z d 1 a 3 S 23 a 2 S 2 d 5 C 234 y2 b2
Karena 1 dan 234 telah diketahui, maka persamaan diatas a1 y1
dapat disusun menjadi : x 2 a 1 y 2 a 2 y1
C1 p x S1 p y - a 1 d 5 C 234 a 3 C 23 a 2 C 2 a2 y2
x1 x 2
p z d 1 d 5 C 234 a 3 S 23 a 2 S 2 x1 x2

Elemen ruas kiri diberi notasi, sehingga menjadi :
Maka penyelesaian untuk mencari S2 dan C2 adalah :
b1 C1px S1p y - a1 d5C234 a 3C23 a 2C2 .. 3.26 b1 a 3S3
b2 pz d1 d5C234 a 3S23 a 2S2 .................. 3.27 C2 b1a 3C3 a 2 b2a 3S3
b2 a 3C3 a 2
Kedua persamaan 3.27 dan 3.28 dikuadratkan dan
a 3C 3 a 2 b1
kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan 3 : S2 b2a 3C3 a 2 b1a 3S3
b1 a 3C23 a 2C2
2 2 a 3S3 b2
a 3C3 a 2
b22 a 3S23 a 2S2 2
a 3S3
a 3 C 3 a 2 a 3S 3
2 2

a 3S3 a 3C3 a 2
b12 a 3 C23 a 2 C2 2a 3C23a 2C2
2 2 2 2

C 2 b1a 3 C 3 a 2 b2a 3S3


b22 a 3 S23 a 2 S2 2a 3S23a 2S2
2 2 2 2
C2
a 3 C 3 a 2 2 a 3S3 2
2

b12 b2 2 a 3 C 23 S 23 a 2 C 2 S 2
2 2
2
2 2
2a 2 a 3 C 2 C 23 S 2 S
S2
S232

b2a 3 C 3 a 2 b1a 3S 3
b1 b2 a 3 a 2 2a 2a 3C3
2 2 2 2
a 3 C 3 a 2 2 a 3S3 2
b12 b22 a 3 a 2
2 2 S2 b2a 3C3 a 2 b1a 3S3
C3 Tan 2
2a 2a 3 C2 b1a 3C3 a 2 b2a 3S3
b2a 3C3 a 2 b1a 3S3 ................. 3.33
b12 b22 a 3 a 2
2 2
2 arctan
3 arcos b1a 3C3 a 2 b2a 3S3
2a 2a 3 .................... 3.28 Pencarian 4 :
Pencarian 2 : 234 2 3 4
Dengan melihat hubungan antara b1 dan b2 :
Maka diperoleh nilai untuk theta 4 adalah:
b1 a 3C23 a 2C2
4 234 2 3 ....................................................... 3.34
a 3 C2C3 S2S3 a 2 C2
3.3 Perencanaan perangkat Keras (Hardware)
C2 a 3C3 a 2 S2 a 3S3 ........................... 3.29
3.3.1 Rangkaian Driver L298N
b 2 a 3S23 a 2S2
Disini kami merencanakan sebuah rangkaian driver
a 3 S2C3 C2S3 a 2S2 ............................. 3.30 motor menggunakan IC L298.
C2 a 3S3 S2 a 3C3 a 2 Berikut table koneksi Driver Motor L298- motor DCdan
keperluan PORT pada mikro.
Dari hasil penyederhanaan 3.30 dan 3.31, maka dapat
diperoleh dua persamaan baru : Tabel 3.3 Koneksi Driver dan keperluan PORT pada mikro
b1 C 2 a 3 C 3 a 2 S 2 a 3S3 .......................... 3.31 No Driver OUT 1-2 / 3- IN1/3 IN2/4 ENA1/2
Motor 4
L298 ke Motor

7
1 Motor A Port Port Port B.4 Gambar 3.11 Skematik koneksi Sensor Optocoupler ke Mikro
Driver
Gripper B.2 B.3
Motor
2 Motor B Roll Port Port Port B.0 3.3.3 Mikrokontroler Atmega 16
1
C.6 B.7
3 Motor C Port Port Port C.5 Mikrokontroller adalah pusat kontrol yang mengatur
Driver
Pitch C.3 C.4 sensor Optocupler dan akuator motor DC sehingga robot
Motor
4 Motor D Port Port Port C.2
2 lengan mampu bergerak sesuai dengan yang diinginkan.
Elbow C.0 C.1
5 Motor E Port Port Port C.7
Driver
Shoulder D.5 D.6
Motor
6 Motor F Base Port Port Port D.4
3
D.2 D.3

Dari table diatas dapat direncanakan skematik sebagai


berikut:

Gambar 3.12 Skematik Rangkaian Mikro

Berikut pembahasan tentang perencanaan mikrokontroller


adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Koneksi Port Mikro

No PORT A PORT B PORT C PORT D


0 Sensor F EN1- Roll IN1- Elbow TX-SERIAL
Gambar 3.8 Perencanaan Sistem Driver Motor L298 dan Mikro
Base
3.3.2 Sensor Putaran (Optocoupler) 1 Sensor E IN3- Gripper IN2- Elbow RX-
Shoulder SERIAL
Berikut tabel koneksi Sensor optocoupler dengan 2 Sensor D IN4- Gripper EN1- IN1-Base
mikrokontroller. Elbow Elbow
3 Sensor C EN2- IN3- Pitch IN2-Base
Tabel 3.4 Koneksi Sensor dan keperluan PORT pada mikro Pitch Gripper
No Sensor optocoupler Port Mikro 4 Sensor B - IN4- Pitch EN1-Base
Roll
1 Motor A Gripper Port A.5 5 Sensor A - EN2- Pitch IN3-
Gripper Shoulder
2 Motor B Roll Port A.4 6 - - IN3- Roll IN4-
3 Motor C Pitch Port A.3 Shoulder
4 Motor D Elbow Port A.2 7 - - IN4- Roll EN2-
Shoulder
5 Motor E Shoulder Port A.1
6 Motor F Base Port A.0
3.4 Perencanaan perangkat Lunak (Software)
Perencanaan perangkat lunak meliputi 2 bagian yakni:
Dari table diatas dapat direncanakan skematik koneksi Perencanaan program QT Nokia Sdk.
rangkaian sensornya ke mikro. Berikut gambarnya desainnya Perencanaan program Code Vision.
dengan menggunakan program proteus.
3.4.1 Perencanaan Program HMI (Human-Machine
Interface) menggunakan QT

Perencanaan pada program QT Nokia Sdk sendiri akan


dibagi menjadi 5 perencanaan yang meliputi:
Tampilan Login
Tampilan 3D animasi QT OpenGL
Tampilan HMI (forward kinematics)
Tampilan HMI (inverse kinematics)
Tampilan HMI (ADAM series)

8
kinematik terbalik. Berikut halaman utama tampilan
HMI (inverse kinematics):

Gambar 3.15 Tampilan HMI QT (Login)

Gambar 3.16 Tampilan pesan error saat salah loggin

Setelah user memasukan password dengan Gambar 3.19 Tampilan HMI (Inverse Kinematics)
benar, maka program dapat diakses oleh user.
3.4.1.4 Tampilan HMI (ADAM)
3.4.1.1 Tampilan 3D Animasi QT OpenGL Pada perencanaan halaman utama tampilan HMI
Berikut perencanaan tampilan halaman utama (ADAM Series) akan diberi program koneksi QT ke
Tampilan 3D Animasi QT OpenGL: network. Berikut halaman utama tampilan HMI
(ADAM):

Gambar 3.20 Tampilan HMI (ADAM)

Gambar 3.17 Tampilan 3D Animasi QT OpenGL Berikut ini tabel perencanaan data protokol
serial yang akan dikirim oleh QT:
3.4.1.2 Tampilan HMI (Forward kinematic) 3.4.2 Perencanaan Program Code Vision AVR
Pada perencanaan halaman utama tampilan HMI 3.4.2.1 Perencanaan Program Parsing Data
(forward kinematics) akan diberi program
perhitungan kinematik maju. Berikut halaman utama MULAI

tampilan HMI (forward kinematics): Mikrokontroller menunggu data serial yang masuk
dari QT. ketika data masuk mikrokontroller
membaca data secara urut dari data pertama
hingga data terakhir.

Case1: Cek Header


Apakah #?

N
Case2: Cek join
Apakah a,b,c,d,e,f,g,h,I,j?

Y
N
Case3: baca data
data1, data2, data3 dst

Gambar 3.18 Tampilan HMI (forward kinematics) Data 1, data 2, data 3 disimpan. Menjadi nilai
derajat dengan range 000 s/d 999

3.4.1.3 Tampilan HMI (Inverse Kinematic)


BERHENTI
Pada perencanaan halaman utama tampilan HMI
(inverse kinematics) akan diberi program perhitungan Gambar 3.21 Flowchart Perencanaan Parsing Data

9
3.4.2.2 Perencanaan Program Sensor optocoupler dan
driver motor 4.1.1 Pengujian Join Base Secara Hardware
MULAI Berikut data hasil pengujian posisi join base
secara hardware:
Inisialisasi
PORTA.0 s/d PORTA.5 input dari sensor optocoupler
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Hardware Join Base
PORTC.0 s/d PORTC.7 dan PORTD.3 s/d PORTD.7 PENGUJIAN JOIN BASE HARDWARE
output untuk driver motor LM298
KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT
SUDUT X Y Z
Cek kondisi
-130 -1.37 -1.45 37
Interupt==1?
-120 -1.09 -1.67 37
N
Y -110 -0.77 -1.84 37
Motor BERGERAK -100 -0.43 -1.95 37
-90 -0.08 -1.99 37
CONTER PUTARAN
SENSOR OPTOCOUPLER -80 0.27 -1.98 37
-70 0.61 -1.9 37
N
CEK KONDISI
NILAI PUTARAN = DATA
-60 0.94 -1.76 37
SERIAL
-50 1.24 -1.56 37
Y
-40 1.5 -1.31 37
Motor BERHENTI
-30 1.71 -1.02 37
-20 1.87 -0.70 37
BERHENTI
-10 1.96 -0.36 37
Gambar 3.22 Flowchart Membaca Sensor Putaran dan 0 2 0 37
driver motor 10 1.96 0.34 37
20 1.87 0.69 37
30 1.72 1.01 37
BAB IV 40 1.51 1.30 37
PENGUJIAN DAN ANALISA 50 1.25 1.55 37
60 0.96 1.75 37
70 0.63 1.89 37
Pengujian software QT OpenGL dan hardware akan 80 0.28 1.97 37
dilakukan tiap join, mulai join base, shoulder, pitch, elbow, 90 -0.068 1.99 37
roll dan gripper. Berikut hasil pengujian dan analisanya: 100 -0.42 1.95 37
110 -0.76 1.84 37
4.1 Pengujian Pegerakan Join Base 120 -1.08 1.68 37
1) Pengujian Software Join Base 130 -1.36 1.46 37
Tabel 4.1 Hasil pengujian Software Join Base
PENGUJIAN JOIN BASE SOFTWARE 4.2 Pengujian Pegerakan Join Shoulder
KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT
SUDUT X Y Z
4) Pengujian Software Join Shoulder
-130 -1.28 -1.53 37 Tabel 4.4 Hasil Pengujian Software Join Shoulder
-120 -0.99 -1.73 37 PENGUJIAN JOIN SHOULDER
-110 -0.68 -1.88 37 KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT
-100 -0.34 -1.96 37 SUDUT X Y Z
-90 0 -2 37 30 21.05 0 47.99
-80 0.34 -1.96 37 40 18.85 0 51.13
-70 0.68 -1.88 37 50 16.14 0 53.84
-60 1 -1.73 37 60 13.01 0 56.04
-50 1.28 -1.53 37 70 9.53 0 57.67
-40 1.53 -1.28 37 80 5.84 0 58.67
-30 1.73 -0.99 37 90 2.01 0 59
-20 1.88 -0.68 37 100 -1.81 0 58.67
-10 1.96 -0.34 37 110 -5.51 0 57.68
0 2 0 37 115 -7.27 0 56.98
10 1.96 0.34 37
20 1.88 0.68 37 4.2.1 Pengujian Join Shoulder Secara Hardware
30 1.73 1 37 Berikut data hasil pengujian secara hardware:
40 1.53 1.28 37
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Hardware Join Shoulder
50 1.28 1.53 37
PENGUJIAN JOIN SHOULDER
60 0.99 1.73 37
KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT
70 0.68 1.88 37
SUDUT X Y Z
80 0.34 1.96 37
30 21.15 0 47.82
90 0 2 37
40 19.1 0 50.83
100 -0.34 1.96 37
50 16.44 0 53.59
110 -0.68 1.88 37
60 13.17 0 55.95
120 -1 1.73 37
70 9.73 0 57.6
130 -1.28 1.53 37
80 5.84 0 58.67

10
90 2.01 0 59 4.4 Pengujian Pegerakan Join Pitch/Roll
100 -1.81 0 58.67
110 -5.32 0 57.74 4.4.1 Pengujian Join Pitch/Roll Secara Software
115 -7.1 0 57.02
Tabel 4.10 Hasil pengujian Software join Pitch/Roll
4.3 Pengujian Pegerakan Join Elbow PENGUJIAN JOIN PITCH/ROLL SOFTWARE
KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT
4.3.1 Pengujian Join Elbow Secara Software SUDUT X Y Z
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Software Join Elbow -210 15.03 0 73.51
PENGUJIAN JOIN ELBOW -200 16.13 0 75.88
KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT -190 16.81 0 78.41
SUDUT X Y Z -180 17.03 0 81
-105 23.26 0 53.47 -170 16.8 0 83.61
-100 23.68 0 55.18 -160 16.12 0 86.13
-90 24.01 0 59 -150 15.02 0 88.5
-80 23.68 0 62.81 -140 13.52 0 90.64
-70 22.69 0 66.52 -130 11.67 0 92.49
-60 21.07 0 69.99 -120 9.53 0 93.99
-50 18.87 0 73.13 -110 7.16 0 95.09
-40 16.16 0 75.84 -100 4.63 0 95.77
-30 13.02 0 78.05 -90 2.03 0 96
-20 9.55 0 79.67 -80 -0.56 0 95.77
-10 5.85 0 80.66 -70 -3.09 0 95.09
0 2.03 0 81 -60 -546 0 93.99
10 -1.78 0 80 -50 -7.6 0 92.49
20 -5.45 0 79.69 -40 -9.45 0 90.64
30 -8.96 0 78.06 -30 -10.95 0 88.5
40 -12.1 0 75.87 -20 -12.05 0 86.13
50 -14.81 0 73.16 -10 -12.73 0 83.61
60 -17.02 0 70.02 0 -12.97 0 81
65 -17.91 0 68.32 10 -12.73 0 78.41
20 -12.06 0 75.88
4.3.2 Pengujian Join Elbow Secara Hardware 30 -10.96 0 73.51
Berikut data hasil pengujian posisi join elbow
secara hardware: 4.4.2 Pengujian Join Pitch/Roll Secara Hardware

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Hardware join Elbow Berikut data hasil pengujian posisi join Pitch/Roll
PENGUJIAN JOIN ELBOW secara hardware:
KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT Tabel 4.11 Hasil Pengujian Hardware join Pitch/Roll
SUDUT X Y Z PENGUJIAN JOIN PITCH/ROLL HARDWARE
-105 22.36 0 53.68 KOORDINAT KOORDINAT KOORDINAT
-100 23.8 0 55.93 SUDUT X Y Z
-90 24.01 0 59.38 -190 16.81 0 78.41
-80 23.65 0 63 -182 17.02 0 80.48
-70 22.69 0 66.52 -175 16.97 0 82.31
-60 20.87 0 70.32 -165 16.52 0 84.89
-50 18.99 0 72.98 -158 15.93 0 86.62
-40 16.31 0 75.72 -150 15.02 0 88.5
-30 13.02 0 77.95 -143 14.01 0 90.03
-20 9.55 0 79.67 -130 11.67 0 90.49
-10 5.85 0 80.66 -127.5 11.16 0 92.9
0 2.03 0 81 -116.5 8.72 0 94.42
10 -1.78 0 80.67 -108 6.66 0 95.26
20 -5.66 0 79.61 -100 4.63 0 95.77
30 -9.29 0 77.86 -90 2.03 0 96
40 -12.39 0 75.62 -80 -0.56 0 95.77
50 -14.81 0 73.16 -71.5 -2.77 0 95.22
60 -16.82 0 70.35 -61.5 -5.11 0 94
65 -17.57 0 69.01 -52.5 -7.92 0 92.9
-47.5 -8.9 0 92.06
-39 -9.61 0 90.4
-30 -10.95 0 88.5
-23 -11.76 0 86.86
-16 -12.38 0 85
-5 -12.96 0 82
0 -12.96 0 81
10 -12.73 0 78.4

11
BAB V DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP

Berdasarkan hasil uji coba dan analisa dari proyek [1] Pitowarno, E. (2006). Robotika: Desain, Kontrol, dan
akhir ini maka dapat ditarik kesimpulan dan beberapa saran, Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Andi
sebagai berikut : [2] Zuhantoro, A. (2006). Sistem pembelajaran
Kinematika Robot Lengan 3D. Surabaya: Proyek
5.1 Kesimpulan Akhir T. Elektronika PENS ITS.
1. Sistem robot lengan tipe ED-7220-4 terdiri atas unsur [3] Risnumawan, A. (2009). Human Friendly Arm robot
mekanik (robot tipe ED-7220-4), elektronik (Atmega Menggunakan Interaktif Optimasi Partikel Swarm
16), sensor (optocoupler) dan akuator (driver motor (IPSO). Surabaya: Proyek Akhir T. Elektronika PENS
L298 dan motor DC). ITS.
2. Pergerakan animasi 3D robot lengan ED-7220-4 [4] K.S.Fu, R.C.Gonzales, C.S.G.Lee. (1987). Robotics:
adalah berdasarkan nilai memasukan rumus Control, Vision, and intelligence. McGraw-Hill
persamaan Denavite Hatenberg dimana nilai i,, i, di International Edition.
dan ai (parameter Denavite Hatenberg) dihitung [5] Manjunath.T.C.(2007). Kinematic Modeling and
berdasarkan komputasi komputer, sehingga hasil Maneuvering of 5 Axes Articulated Robot Arm.
pengujian implementasi pada software adalah ideal International Journal of Mechanical, Industrial and
dan tidak terdapat error dalam mencapai goal Aerospace Engineering.
position. [6] Lung-wen-tsai. (1999). Robot analysis: the
3. Setelah dilakukan pengujian hardware tiap join mechanical of serial manipulator.Wiley-interscience
mulai join base, shoulder, elbow, pitch/roll dilakukan publication.
perbandingan hasil error dengan software. Maka [7] Firdaus, Ermas. (2009). Inverse Kinematics dengan
diperoleh hasil error pergerakan tiap join berbeda- menggunakan metode geometril pada lengan robot .
beda untuk tiap join. Berikut hasil error pergerkan Surabaya: Proyek Akhir T. Elektro ITS.
tiap join: [8] Melani Shoemaker and Blake Hannaford, 2003 :
a. Error rata-rata pergerakan base adalah (0.88%). Inverse Kinematics, Example: Chair Helper 5-DOF
b. Error rata-rata pergerakan shoulder adalah Robot.
(0.5%). brl.ee.washington.edu/Education/EE543/EE543_2006/n
c. Error rata-rata pergerakan elbow adalah otes/pdfs/shoemaker.h.pdf.
(0.67%). [9] J.J. Pickle, Robotics Research Group. Joint Type,
d. Error rata-rata pergerakan pitch/roll adalah http://www.robotics.utexas.edu/rrg/learn_more/low_ed
(9.9%). /joints/
Robot lengan ED 7220-4 yang digunakan adalah tipe [10] Huda, M. (2006). Sistem Kontroller Untuk
articulate arm robot dimana nilai hasil error Pergerakan 3D pada Robot Lengan yang dipandu
/kesalahan pergerakan sendi terakumulasi pada ujung dengan Dua Kamera. Proyek Akhir : T. Elektronika
sendi. Sehingga total error rata-rata pada ujung end PENS ITS
of effector adalah 11.95%. [11] Budiharto, Widodo. (2008). Panduan Praktikum
5.2 Saran Mikrokontroler AVR ATMega 16. Jakarta : Elex
Adapun saran dari penulis untuk TA selajutnya adalah: Media
[12] Advantech Co, Ltd, September 2001, Datasheet
1. Sensor putaran dapat ditambahkan menjadi 2 buah
sehingga robot lengan lengan tipe ED-7220-4 mampu ADAM 5000, 26 Juni 2006, www.eepis-its.edu.
membaca arah putaran kanan kiri. [13] Gunadharma,. Komputer dan Industri,
2. Pergerakan robot lengan lengan tipe ED-7220-4 saat http://ocw.gunadarma. ac.id/course/industrial-
ini hanya bergantian/ sekuensial sehingga untuk technology /informatics-engineering -s1/pengantar-
kedepannya robot lengan lengan tipe ED-7220-4 teknologi-komputer-dan-informatika-c/komputer-dan-
mampu bergerak secara bersamaan. industri
3. Error pergerakan robot lengan lengan tipe ED-7220- [14] Supriato. (2007). Sistem Pengaturan dan
4 masih ada karena pengaruh mekanik dan motor. Pengendalian 5-joint Arm Robot Trainer. Malang:
Error dapat diatasi dengan menambahkan kontroler Tugas Akhir T. Elektro UMM Malang.
dengan kontrol PID misalnya. [15] ED Laboratory. (2001). Robot Trainer with ED-MK4
4. Sistem ini dapat dikembangan kearah yang lebih Instructions manual. Korea: ED Laboratory
komplek yaitu trajektori gerakkan robot, selain [16] Verma Anurag, Deshpande Vivek A. (2011). End of
mampu menentukan koordinat posisi tetapi juga Effector Posisition Anayisis of SCORBOT-ER plus
mampu mengambil benda serta menghindari Robot. International Journal of Smart Home Vol 5
obstacle/halangan dan memindahkan kesuatu tempat, No.1.
menentukan seberapa kuat dalam menjepit benda. [17] http://doc.qt.nokia.com/4.7.html

12

Anda mungkin juga menyukai