Anda di halaman 1dari 4

1

Laboratorium Elektronika Analog II


Osilator LC

PERCOBAAN 3
OSILATOR LC
I. TUJUAN
Menampilkan bentuk tegangan input dan output pada osiloskop dan mengukur
frekuensi resonansi untuk beberapa nilai kapasitor yang berbeda.
II. DASAR TEORI
Pengoperasian Rangkaian LC
Frekuensi osilator dengan umpanbalik biasanya ditentukan dengan menggunakan jaringan
induktor kapasitor (LC). Jaringan LC sering disebut sebagai rangkaian tangki, karena
kemampuannya menampung tegangan AC pada frekuensi resonansi. Untuk melihat
bagaimana isyarat AC dapat dihasilkan dari isyarat DC, marilah kita lihat rangkaian tangki
LC seperti terlihat pada gambar 1. Pada saat saklar ditutup sementara (gambar 1-a), maka
kapasitor akan terisi sebesar tegangan baterai. Perhatikan arah arus pengisian. Gambar 1-
c memperlihatkan kapasitor telah secara penuh termuati.
Selanjutnya akan kita lihat bagaimana rangkaian tangki menghasilkan tegangan dalam
bentuk gelombang sinus. Pertama, kita berasumsi kapasitor pada gambar 2-a telah
termuati. Gambar 2-b memperlihatkan kapasitor dilucuti melalui induktor. Arus pelucutan
melewati L menyebabkan terjadinya elektromagnet yang membesar disekitar induktor.
Gambar 2-c memperlihatkan kapasitor telah terlucuti berakibat terjadinya penurunan
elektromagnet di sekitar induktor. Ini menyebabkan arus akan tetap mengalir dalam waktu
yang singkat. Gambar 2-d memperlihatkan proses pengisian kapasitor melalui arus induksi
dari hasil penurunan medan magnet.
Selanjutnya kapasitor mulai dilucuti lagi melalui L. Perhatikan pada gambar 2-e, arah arus
pelucutan berkebalikan dari sebelumnya. Elektromagnet mulai membesar lagi (polaritas
terbalik). Gambar 2-f menunjukkan kapasitor telah terlucuti dan termuati lagi melalui arus
induksi (gambar 2-g). Demikian seterusnya proses ini akan berulang dan menghasilkan
tegangan AC. Frekuensi tegangan AC yang dibangkitkan oleh rangkaian tangki akan
tergantung dari harga L dan C yang digunakan. Ini yang disebut sebagai frekuensi
resonansi dengan harga

fr
1
Hz )
2 LC
Dimana :
fr : adalah frekuensi resonansi dalam hertz (Hz),
L : adalah induktasi dalam henry
C : adalah kapasitansi dalam farad.

Resonansi terjadi saat reaktansi kapasitif (Xc ) besarnya sama dengan reaktansi induktif
(Xl ). Rangkaian tangkai akan berosilasi pada frekuensi ini.
2
Laboratorium Elektronika Analog II
Osilator LC

Saklar OFF

VDC C L

(a)

Saklar ON
+ ++ +
VDC C L
- -- -

Arus pengisian (b)

Saklar OFF
+ ++ +
VDC C L
-- --

(c)

Gambar 1 Rangkaian tangki LC dalam proses pengisian: a) Rangkaian dasar, b) Pengisian


dan c) Kapasitor terisi.
Arus pelucutan

+ + Medan
elektromagnet
- -
membesar

(a) (b)

+ - - - - Medan
elektromagnet
- ++ + +
mengecil

(c) (d)

Arus pelucutan

+ Medan +
elektromagnet -
-
membesar

(e) (f)

+ Medan
elektromagnet
- mengecil

(g)

Gambar 2. Proses pengisian dan pelucutan rangkaian LC.


3
Laboratorium Elektronika Analog II
Osilator LC

Pada frekuensi osilasi rangkaian tangki LC tentunya memiliki resistansi yang akan
mengganggu aliran arus pada rangkaian. Akibatnya, tegangan AC akan cenderung
menurun setelah melakukan beberapa putaran osilasi. Gambar 3-a memperlihatkan hasil
gelombang rangkaian tangki. Perhatikan bagaimana amplitudo gelombang mengalami
penurunan yang biasa disebut sebagai gelombang sinus teredam (damped sine wave).
Dalam hal ini, rangkaian telah terjadi kehilangan energi yang diubah dalam bentuk panas.
Osilasi rangkaian tangki dapat dibuat secara kontinu jika kita menambahkan energi secara
periodik dalam rangkaian. Energi ini akan digunakan untuk mengganti energi panas yang
hilang. Gambar 3-b menunjukkan gelombang kontinu (continuous wave-CW) pada
rangkaian tangki yang secara periodik ditambahkan energi pada rangkaian.

(a)

(b)

Gambar 3 Tipe gelombang: a) Osilator teredam dan b) Gelombang kontinu


Tambahan energi pada rangkaian tangki dengan menghubungkan kapasitor dengan
sumber DC, tidak mungkin dilakukan secara manual. Proses pemutusan dan
penyambungan dengan kapasitor dilakukan secara elektronik dengan menggunakan jasa
transistor. Perlu diingat bahwa induktasi dari kumparan akan tergantung pada frekuensi
pengoperasian. Osilator LC biasanya dioperasikan pada daerah RF.

III. DAFTAR ALAT DAN KOMPONEN


1. Resistor 5,6 K 1 buah
2. Resistor 1 K 1 buah
3. Resistor Variabel 1 K 1 buah
4. Kapasitor 1 uF 2 buah
5. Kapasitor 0,47 uF 1 buah
6. Kapasitor 4,7 uF 1 buah
7. Kapasitor 10 uF 1 buah
8. Transformator 1 : 1 1 buah
9. Transistor BC 550 1 buah
10. Catu Daya DC 1 buah
11. Osiloskop Dual Trace 1 buah
12. Multimeter 1 buah
13. BNC Probe dan kabel penghubung
4
Laboratorium Elektronika Analog II
Osilator LC

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Susun rangkaian seperti gambar 4, dengan nilai C = 0,47 uF
- A +
+ 6V
1:1

R1
L C
5K6

VA
Cx
1uF BC
VB
550

R2 Rv
1K 1K

Gambar 4. Rangkaian Osilator LC


Hubungkan dengan osiloskop,
Kanal A : Keluaran penguat (VA) dan Kanal B : Masukan Penguat (VB)
Atur potensiometer RV hingga diperoleh osilasi tanpa cacat pada osiloskop.
Ukur juga arus I. Catat dan gambar hasil pengukuran yang telah saudara
lakukan!
2. Ganti kapasitor C dengan nilai seperti tertera pada tabel di bawah ini. Ukur
kembali periode dari osilasi yang terjadi.
Perhatikan : setiap kali mengganti kapasitor, atur kembali penguatan dengan
mengatur RV sehingga diperoleh osilasi yang tidak cacat.
C (uF) 0,47 1 4,7 10
T (mS)
I (mA)

V. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Hitung penguatan tegangan
2. Hitung nilai induktansi L (dari nilai C = 0,47 uF) dengan persamaan
1
L , dan hitung frekuensi osilasi (fr) untuk beberapa nilai C
4 f O .C
2 2

seperti table di atas.


3. Gambar grafik fr = f (C)
4. Buat kesimpulan dari percobaan ini

Anda mungkin juga menyukai