Anda di halaman 1dari 20

TEST PEMBEBANAN

(LOADING TEST)

Disusun Oleh :

Ama Muttahizi Ahadan Auhan


Hasan Fastajii Bulloh

TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2014
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
karunia, dan hidayah yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini.

Teriring doa dan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada


semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Semoga
Allah SWT memberikan balasan kebaikan kepada semua pihak yang tidak dapat
disebut satu persatu dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai tugas praktik kerja lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,Section Additional Ramps for Section
NS LINK. Penulis menyadari bahwa hasil tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan ilmu
pengetahuan di Indonesia.

Jakarta, Januari 2014

Penyusun

i
Daftar Isi
Kata Pengantar. i

Daftar Isi . ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang . 1

1.2 Rumusan Masalah ........ 1

1.3 Tujuan .................................. 1

1.4 Metode Penulisan . 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Definisi Loading Test ........................................... 3


2.2 Peralatan yang di Gunakan ................................ 3
2.3 Prosedur Pengukuran .... 7
Cyclic Loading Test ...8
Slow Maintained Load Test Method (SM Method) .. 8
Quick Maintained Load Test Method (QM Method). 9
Constant Rate of Penetration Test Method (CRP Test) . 9
Swedish Cyclic Test Method (SC Test) .9
2.4 Interpretasi Loading Test 10
2.5 Interpretation Method . 10
Davissons Method ..10
Chins Method .11
Mazurkiewiczs Method ..12
De Beers Method ... 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan . 16

3.2 Saran .. 16

DAFTAR PUSTAKA.. 17

ii
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekarang ini banyak bangunan yang baru didirikan atau didirikan ulang
dengan bangunan bertingkat banyak (high rise building). Beban pada bangunan
ini sangat besar, sehingga diharuskan memakai pondasi yang mampu menahan
beban yang besar. Pondasi bor merupakan jenis pondasi yang baik untuk
bangunan bertingkat banyak atau bangunan dengan beban yang berat.
Untuk menentukan daya dukung tiang bor maka dipergunakan perhitungan
secara teoritis, setelah tiang selesai dicor maka daya dukung tiang harus
diperiksa apakah memenuhi persyaratan sesuai perhitungan teoritis.
Pemeriksaan daya dukung tiang pondasi dilakukan dengan metode test beban
(loading test).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari test beban (loading test)?
2. Apa saja peralatan yang digunakan dalam test beban (loading test)?
3. Bagaimana prosedur dari test beban (loading test)?

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
a. Penulis sendiri, menambah pengetahuan dan mampu melaksanakan dan
mengembangkan ilmu tersebut pada proses kegiatan yang sama pada saat
kerja ataupun terjun dilapangan.
b. Untuk pihak-pihak lain yang membutuhkan informasi dan mempelajari hal
yang dibahas dalam makalah.

1
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

1.4 Metode Penulisan


Pada penulisan makalah ini penulis menggunakan metode observasi dan
kepustakaan.
Cara yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah :
Studi pustaka.
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku dan mencari sumber di internet
yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.

2
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Uji pembebanan tiang (pile loading test) adalah suatu metode yang
digunakan dalam Pemeriksaan terhadap sejumlah beban yang dapat didukung
oleh suatu struktur dalam hal ini adalah pondasi. Pile loading test diperlukan
untuk membuktikan akurasi perhitungan desain kapasitas daya dukung tiang di
lapangan.
Ada 2 jenis pile load test:
Static load test : compression, tension dan lateral
Dynamic load test : Pile Driving Analysis

Pile load test biasanya dilakukan dgn 2 alternatif:

Test/unused Pile, failure test (dilakukan hingga tiang mengalami


keruntuhan)
Test on a working pile (used pile), 200% design capacity Tiang yang diuji
dipilih dilokasi yang terdekatdengan penyelidikan tanah

Hasil dari pengujian beban ini berupa:

Indikasi dari daya dukung batas yang terjadi


Indikasi dari penurunan yang terjadi.
2.2 Pealatan Yang Digunakan Dalam Loading Test
1. Hydraulic jack, diletakkan tepat ditengah permukaan dari tiang uji.

Hydraulic jack

3
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

2. Dial gauges, terdiri dari minimal 2 unit dengan ketelitian pembacaan


paling sedikit sampai dengan 0.01 in (0.25 mm), untuk mengukur besarnya
pergerakan yang terjadi.

Dial Gauge
3. Reference beam, sebagai datum pembacaan dial gage dan diletakkan pada
posisi melintang dengan jarak minimal 2.5 m ke kiri dan 2.5 m ke kanan
dari tiang uji dan berada diatas pendukung yang kaku. Reference beam ini
tidak boleh mengalami perubahan selama pengukuran berlangsung.

Reference Beam

4
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

4. Pressure gauge, untuk mengukur besarnya beban yang diberikan pada


tiang uji.

Pressure gauge
5. Beban yang akan digunakan:
Kentledge (kubus beton)

Kentledge (kubus beton)

5
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

Reaction pile.

Reaction Pile
6. Crosshead/load test beam.

Crosshead/load test beam

6
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

2.3 Prosedur Pengukuran


Pembacaan dilakukan terhadap waktu, beban dan pergerakan tiang pada saat
sebelum dan sesudah tahapan pembebanan diberikan atau dikurangi.
Pada saat proses pemberian beban harus dipastikan bahwa tiang uji tidak
mengalami keruntuhan. Untuk itu dilakukan pembacaan tambahan untuk
selang waktu maksimal 10 menit selama 30 menit pertama dan selang waktu
tidak lebih dari 20 menit untuk setelah 30 menit pertama tersebut.
Setelah beban total diberikan harus dipastikan pula bahwa tiang uji tidak
mengalami keruntuhan. Untuk itu dilakukan pembacaan tambahan untuk
selang waktu maksimal 20 menitselama 2 jam pertama, selang waktu
maksimal 1jam untuk 10 jam berikutnya, serta tidak melewati selang waktu
2 jam untuk 12 jam berikutnya.
Jika keruntuhan terjadi, lakukan pembacaan sesegera mungkin sebelum
dilakukan pengurangan beban pertama.
Selama proses pengurangan beban (unloading) lakukan pembacaan untuk
selang waktu tidak melewati 20 menit.
Lakukan pembacaan terakhir pada saat 12 jam setelah seluruh beban
diangkat.

Standard Loading Test

Beban yang diujikan adalah sebesar 200% dari beban perencanaan dan
dilaksanakan dengan pertambahan 25% dari beban perencanaan, kecuali jika
terjadi keruntuhan sebelum beban tersebut dicapai. Pertambahan beban
dilakukan jika kecepatan penurunan yang terjadi tidak lebih besar dari 0.01
in/hour atau 0.25 mm/jam tetapi tidak lebih lama dari 2 jam. Jika tidak terjadi
keruntuhan maka total beban yang telah diberikan dapat diangkat kembali
(unloading) setelah 12 jam didiamkan jika penurunan yang terjadi pada 1 jam
terakhir tida lebih besar daripada 0.01 in (0.25 mm). Jika penurunan yang terjadi
masih lebih besar daripada 0.01 in (0.25 mm) maka biarkan beban selama 24
jam. Jika waktu yang dimaksudkan pada item 3 diatas telah tercapai, maka
kurangi beban dengan tahap pengurangan sebesar 50 % dari beban perencanaan
atau 25 % dari beban total pengujian untuk setiap 1 jam. Jika tiang mengalami

7
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

keruntuhan maka pemompaan hydraulic jack dilanjutkan hingga penurunan


yang terjadi adalah sama dengan 15% dari diameter tiang.

Cyclic Loading Test

Secara umum increment pemberian beban pada pembebanan cyclic ini adalah
sama dengan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya. Setelah beban yang
diberikan sama dengan 50, 100, dan 150% dari beban desain, biarkan masing-
masing beban tersebut untuk 1 jam dan angkat kembali beban dengan
pengurangan yang sama besarnya dengan pada saat increment pemberian
beban. Biarkan beban untuk selama 20 menit untuk tiap tahap pengurangannya.

Cyclic loading procedure, loading-unloading

Cycle 1: 0% 25% 50% 25% 0%

Cycle 2: 0% 50% 75% 100% 75% 50% 0%

Cycle 3: 0% 50% 100% 125% 150% 125% 100% 50% 0%

Cycle 4: 0% 50% 100% 150% 175% 200% 150% 100% 50%

Setelah beban yang diberikan diangkat semua untuk tiap tahapnya, berikan
kembali beban dengan increment sebesar 50% dari beban desain sampai dengan
sebesar tahap sebelum diangkat. Jarak antar increment tersebut adalah selama
20 menit. Kemudian beban tambahan untuk tahap berikutnya diberikan sesuai
dengan prosedur yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya. Setelah beban
total yang disyaratkan telah diberikan, tahan dan angkat beban tersebut seperti
yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya.

Slow Maintained Load Test Method (SM Method)

Beban terdiri dari 8 increment (25%, 50%, 75%,100%, 125%, 150% 175% dan
200%) hingga 200% dari beban rencana. Beban diberikan sesuai dengan
masing-masing increment hingga dicapai penurunan sebesar 0.01 in/h (0.25
mm/jam) tetapi tidak lebih dari 2 jam pada setiap incrementnya. Pada increment
beban mencapai 200%, beban ditahan hingga 24 jam. Jika waktu pada item 3
telah dicapai maka dilakukan pengurangan beban sebesar 25% pada tiap

8
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

tahapnya dengan jarak masing-masing pengurangan tersebut adalah selama 1


jam. Jika beban telah diberikan dan dikurangi seluruhnya, seperti pada langkah
1 hingga 4 diatas, berikan kembali beban sebesar 200% pada tiang dengan
increment sebesar 50% dengan jarak masing-masing beban adalah selama 20
menit. Jika beban yang diberikan telah dicapai seluruhnya (200% beban
rencana) maka tambahkan kembali beban dengan increment sebesar 10% beban
rencana hingga tiang mengalami keruntuhan. Jarak pada pertambahan beban ini
adalah sebesar 20 menit.

Quick Maintained Load Test Method (QM Method)

Beban diberikan hingga 300% beban rencana dengan increment sebanyak 20


increment (masing-masing increment sebesar 15% beban rencana). Beban
ditahan pada setiap tahapnya untuk selama 5 menit dengan pembacaan
dilakukan setiap 2.5 menit. Tambahkan increment beban jika beban pada setiap
tahap telah dicapai. Setelah interval 5 menit, kurangi beban secara keseluruhan
dalam 4 bagian increment yang sama besarnya dengan masing-masing
pengurangan berjarak 5 menit. Metoda ini cepat dan ekonomis. Waktu yang
diperlukan untuk melakukan uji ini sekitar 3 jam hingga 5 jam. Metoda ini lebih
menggambarkan kondisi undrained yang terjadi pada tiang. Metoda ini tidak
dapat digunakan untuk memperkirakan penurunan yang terjadi.

Constant Rate of Penetration Test Method (CRP Test)

Kepala tiang diberikan beban hingga kecepatan penurunan yang terjadi sebesar
0.05 in/min (1.25 mm/menit). Beban yang diperlukan untuk mencapai
kecepatan penurunan seperti yang disebutkan pada item 1 kemudian dicatat. Uji
dilakukan hingga total penurunan mencapai 2 in hingga 3 in (50 mm hingga 75
mm).

Swedish Cyclic Test Method (SC Test)

Tiang diberikan beban sebesar sepertiga dari beban rencana. Beban dikurangi
hingga seperenam beban rencana. Penambahan dan pengurangan beban
diulangi sebanyak 20 kali. Tambahkan beban hingga 50 % lebih besar dari item
1 dan ulangi seperti pada item 2. Prosedur ini dilakukan hingga terjadi

9
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

keruntuhan. Metoda ini memerlukan waktu yang cukup lama dan proses siklik
merubah perilaku tiang hingga tiang sudah tidak sama dengan kondisi aslinya.

2.4 Interpretasi Loading Test

Lihat bore log, lokasi testing


Properties tiang (strength, dimensi)
Driving Equipment (model hammer, total weight, ram weight, energy)
Driving record.
Code yg digunakan:
Intepretasi (load vs. time, displ vs. time, load vs.displ).

2.5 Interpretation Method

Davissons Method (1972)


Chins Method (1971)
Mazurkiewiczs Method (1972)
De Beers Method (1967)
Brinch Hansens Method (1963)
Butler & Hoys Method (1977)
Vander Veens Method (1953)

Davissons Method

Gambarkan kurva beban-penurunan.


Tentukan penurunan elastis, = (Qva)L/AE dari tiang dimana Qva
adalah beban yang digunakan,L adalah panjang tiang, A adalah luas
potongan melintang tiang, dan E adalah modulus elastisistas tiang.
Gambarkan sebuah garis OA berdasarkan persamaan diatas
Gambarkan sebuah garis BC yang sejajar dengan OA pada jarak sejauh
dimana x = 0.15 + D/120 in, dimana D adalah diameter tiang dalam in.
Beban runtuh ditentukan dari perpotongan garis BC pada kurva beban -
penurunan.

10
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

Kurva Beban - Penurunan

Interpretasi dengan Davissons Method

Chins Method

Gambar /Qva terhadap , dimana adalah penurunan dan Qva


adalah beban yang digunakan.
Beban ultimate (Qva)ult sama dengan 1/C1.

11
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

Kurva Beban Penurunan

Interpretasi dengan Chins Method

Mazurkiewiczs Method

Plot kurva beban-penurunan.


Pilih sejumlah penurunan dan gambarkan garis vertikal yang
memotong kurva. Kemudian gambar garis horizontal dari titik
perpotongan ini pada kurva sampai memotong sumbu beban.

12
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

Dari perpotongan masing-masing kurva, gambar garis 450 sampai


memotong garis beban selanjutnya.
Perpotongan ini jatuh kira-kira pada garis lurus. Titik yang didapat
oleh perpotongan dari perpanjangan garis ini pada sumbu vertikal
(beban) adalah beban runtuh.
Metoda ini mengasumsikan bahwa kurva beban-penurunan berupa
parabolic. Nilai beban keruntuhan yang didapat dari metoda ini
seharusnya mendekati 80% dari kenyataan.

Kurva Beban Penurunan

13
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

Interpretasi dengan Mazurkiewieczs Method

De Beers Method

Plot beban dan penurunan pada skala logarithmic


Nilai-nilai tersebut kemudian bertemu pada dua garis lurus
Beban yang gagal kemudian ditentukan oleh beban yang bertemu pada
dua garis lurus.

Kurva Beban Penurunan

14
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

Interpretasi dengan De Beers Method

15
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Uji pembebanan tiang (pile loading test) adalah suatu metode yang
digunakan dalam Pemeriksaan terhadap sejumlah beban yang dapat
didukung oleh suatu struktur dalam hal ini adalah pondasi. Pile loading test
diperlukan untuk membuktikan akurasi perhitungan desain kapasitas daya
dukung tiang di lapangan.
Tujuan dari load test adalah membuktikan bahwa tingkat keamanan suatu
struktur atau bagian struktur sudah memenuhi persyaratan peraturan
bangunan yang ada, untuk menjamin keselamatan umum.
Hasil dari pengujian beban ini berupa:
Indikasi dari daya dukung batas yang terjadi
Indikasi dari penurunan yang terjadi.
3.2 Saran
Dalam proyek dengan skala kecil sebaiknya tidak menggunakan loading
test karena test jenis ini memerlukan waktu yang relatif lama dan biaya
yang relative besar.

16
Praktik Kerja Lapangan
Pembangunan Accses Road Contruction Project,
Section Additional Ramps for Section NS LINK

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/

http://www.pu.go.id/

http://kampuzsipil.blogspot.com/

http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000014767913/mengenai-pondasi-
dan-uji-uji-pondasi-testing/

Zainal N, ING.HTL, Sri Respati N,Ir, 1995. PONDASI. Bandung : Pusat


Pengembangan Politeknik Bandung

17

Anda mungkin juga menyukai