Pendahuluan
Penyediaan pangan, terutama beras dengan jumlah yang cukup dan harga yang
terjangkau merupakan salah satu tujuan utama pembangunan pertanian
Indonesia. Hal ini dikarenakan beras merupakan makanan pokok bagi 95%
rakyat Indonesia dan keberadaannya memiliki nilai sosial, budaya dan ekonomi
yang tinggi bagi petani.
Isu strategis yang sedang dihadapi dunia saat adalah perubahan iklim global,
krisis pangan dan energi yang berdampak pada harga pangan dan energi
sehingga negara-negara pengekspor cenderung menahan produknya untuk stok
pangan. Untuk itu setiap negara, termasuk Indonesia dituntut untuk
meningkatkan ketahan pangan agar mampu memenuhi kebutuhan pangan yang
cukup bagi warganya.
Peningkatan produksi padi sangat sulit dilakukan karena alih fungsi lahan
pertanian untuk penggunaan lain terus berlanjut, kerusakan prasarana irigasi,
perubahan iklim global dan lokal menyebabkan degradasi lahan dan kerusakan
tanaman, meningkatnya jenis dan intensitas serangan hama dan penyakit yang
menyebabkan rendahnya produksi.
Dari sisi ekonomi, berbasis pada peningkatan produksi GKP, pendapatan petani
meningkat sebesar Rp 5,580,000/ha dengan dasar harga jual Rp 3,700/kg
(HPP). Dengan tambahan biaya produksi sebesar Rp 1,010,000/ha, keuntungan
petani meningkat sebesar Rp 4,570,000/ha (17 %). Peningkatan keuntungan
tersebut akan bertambah apabila petani (kelompok tani) memproses gabah
menjadi beras.
1
Teknologi Peningkatan Produksi dan Kualitas Hasil Panen Padi
CITORIN
Citorin adalah biostimulan organik yang mengandung fitohormon, asam amino, asam
organik, vitamin, unsur makro dan mikro esensial. Kandungan Citorin dihasilkan dari
ekstrak beberapa jenis herbal dan ganggang coklat yang tumbuh di daerah tropis di
Indonesia dan dibuat dalam formulasi yang unik dan stabil yang dapat mendorong
pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman untuk meningkatkan produksi dan kualitas
hasil panen.
Cara kerja :
Merangsang pertumbuhan tunas baru
Merangsang pembentukan dan pertumbuhan akar
Meningkatkan kesehatan tanaman
Meningkatkan pembentukan asimilat untuk pengisian biji
Memperbaiki pembentukan biji
Cara aplikasi :
Konsentrasi Kebutuhan
Produk Waktu aplikasi Dosis Cara Aplikasi
Larutan Larutan
Citorin Perendaman 1,5 ml/kg Perendaman
1,5 ml/lt 1 lt/kg benih
(Perendaman) benih benih benih
Citorin 10-15 HST 200 ml/ha 1 ml/lt 200 lt/ha Penyemprotan
2
Teknologi Peningkatan Produksi dan Kualitas Hasil Panen Padi
HUMAKOS
Humakos adalah pembenah tanah yang mengandung asam humat organik yang
diperkaya dengan ekstrak rumput laut dalam formulasi yang stabil dan berfungsi
untuk memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan efisiensi pemupukan dan
merangsang pertumbuhan tanaman
Cara kerja :
Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
Meningkatkan pasitas tukar kation (KTK) sehingga dapat meningkatkan
ketersediaan unsur hara
Mengkhelat unsur hara pemupukan sehingga tidak terjerap tanah, menguap
atau tercuci
Meningkatkan kapasitas mengikat air
Menetralisir kontaminan dalam tanah
Merangsang perkecambahan biji dan pertumbuhan tanaman
Cara aplikasi :
Konsentrasi Kebutuhan
Produk Waktu aplikasi Dosis Cara Aplikasi
Larutan Larutan
Humakos Sebelum Tanam 4 lt/ha 16 ml/lt 250 lt/ha Penyemprotan
3
Teknologi Peningkatan Produksi dan Kualitas Hasil Panen Padi
Bioassay
Dalam tahap awal, dilakukan
uji in vitro di laboratorium.
4
Teknologi Peningkatan Produksi dan Kualitas Hasil Panen Padi
Uji efikasi lapang Citorin dilakukan selama 2 musim, yaitu pada MT2-2014 dan MT1-
2015. Kombinasi perlakuan meliputi konsentrasi stock biostimulan Citorin dan waktu
aplikasi dibandingkan dengan tanpa perlakuan dan perlakuan benih.
14,00
13,50
13,00
12,50
12,00
11,50
11,00
10,50
10,00
9,50
9,00
Malang Ngawi Cilacap Blitar Average
Control FH 2 FH 3 FH 4 FH 5 FH 6 FH 7 FH 8 FH 9 FH 10 FH 11 FH 12
Bobot biji per malai lebih tinggi 4% dibandingkan kontrol dan bobot 1000 butir naik
4%. Sedangkan rata-rata hasil panen naik sebesar 968 kg/ha atau 15% lebih tinggi
dibandingkan kontrol
8.500
Kg/Ha
8.000
7.500
7.000
6.500
6.000
5.500
5.000
Malang Ngawi Cilacap Blitar Average
Control FH 2 FH 3 FH 4 FH 5 FH 6 FH 7 FH 8 FH 9 FH 10 FH 11 FH 12
5
Teknologi Peningkatan Produksi dan Kualitas Hasil Panen Padi
Uji perbandingan (side by side trial) dilakukan di tingkat petani, yaitu membandingkan
perlakuan teknologi dengan kontrol. Perlakuan teknologi yang dimaksud adalah :
1. Aplikasi Humakos 4 l/ha sebelum pindah tanam
2. Aplikasi Citorin untuk perendaman benih selama 12 jam dengan konsentrasi 1,5
ml/lt air
3. Aplikasi Citorin untuk penyemprotan tanaman pada umur 10-15 HST dengan
konsentrasi 1 ml/lt air
4. Aplikasi Citorin untuk penyemprotan tanaman pada umur 50-60 HST (bunting tua)
dengan konsentrasi 1 ml/lt air
Dalam uji perbandingan (side by side trial), perlakuan teknologi Citorin dan Humakos
konsisten meningkatkan jumlah anakan produktif dan hasil panen. Kenaikan anakan
produktif rata-rata 3,3 anakan atau 19,2% lebih banyak dibanding kontrol.
35,0
30,0
25,0
20,0
15,0
10,0
5,0
0,0
6
Teknologi Peningkatan Produksi dan Kualitas Hasil Panen Padi
Pada saat yang sama, hasil panen naik sebanyak 1,508 kg/ha or 21% lebih tinggi
dibanding kontrol. Kenaikan jumlah anakan produktif yang signifikan merupakan faktor
utama pada kenaikan hasil panen.
16,00
Ton/Ha
14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
Rendemen (%)
72
70
68
66
64
62
60
58
56
54
52
Kadi - Imam Damari Damari H Sadam - Rata-rata
Sidoarjo Hidayat - Ngrajek - Ngronggot Karawang
Nganjuk Nganjuk Nganjuk
Perlakuan Kontrol
7
Teknologi Peningkatan Produksi dan Kualitas Hasil Panen Padi
Gambar 10. Jumlah malai per rumpun lebih banyak, produksi meningkat
8
Teknologi Peningkatan Produksi dan Kualitas Hasil Panen Padi
Kesimpulan
9
Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia
Jl. Taman Kencana No 1, Bogor 16128
Jawa Barat