ANALISIS PENGARUH SEDIMENTASI TERHADAP KAPASITAS TAMPUNG
EMBUNG GURIOLA DI DESA RAENYALE KECAMATAN SABU BARAT
KABUPATEN SABU RAIJUA
ANALISIS KAPASITAS TAMPUNG EMBUNG GURIOLA UNTUK
PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU DAN IRIGASI DI DESA RAENYALE KECAMATAN SABU BARAT, KABUPATEN SABU RAIJUA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 1. LATAR BELAKANG NTT adalah salah satu provinsi di indonesia yang memiliki musim kemarau yang panjang yaitu mulai di bulan april bulan oktober dan juga sering mengalami kekeringan karena anomali iklim yang berdampak pada berkurangnya curah hujan di NTT, sehingga perlu adanya solusi untuk mengatasi kebutuhan masyarakat akan air dalam hal ini air baku dan irigasi di NTT untuk mengurangi resiko kekeringan yang mengakibatkan gagal panen bagi para petani dan juga kekurangan air baku bagi masyarakat.
NTT merupakan provinsi yang masih membutuhkan ketersedianaan air untuk
mencukupi kebutuhan masyarakat yang masih banyak kekurangan air baku dan irigasi, oleh sebab itu peranan pemerintah dalam mengatasi permasalahan kebutuhan air ini sangat penting sehingga kebutuhan akan air baku bagi masyarakat NTT dapat teratasi dengan baik. Sala satu solusi untuk mengatasi keterbatasan kebutuhan air di NTT adalah dengan menyediakan bangunan air (embung kecil) sebagai penampung/penadah air pada musim hujan untuk digunakan pada musim kemarau, namun permasalahan yang dialami saat ini merupakan lokasi perencanaan penempatan embung bagi masyaraakat yang kurang tepat sehingga ada embung yang di dipakai secara baik dan maksimal, maka perlu untuk melihat bagaimana awal perencanaan yang baik untuk lokasi embung sehingga embung tersebut dapat bermanfaat baik bagi masyarakat. Kriteria Pemilihan Lokasi Embung : Lokasi embung diutamakan pada daerah cekungan tempat mengalirnya aliran permukaan saat terjadi hujan. Lokasi pengembangan embung diupayakan tidak di bangun pada tanah berpasir, porous (mudah meresap) karena air cepat hilang. Bila terpaksa dibangun ditempat yang porous, maka dasar embung harus dilapisi ( Linning/plastik/tanah liat/goemembran). Embung dibuat dekat lahan usaha tani yang rawan terhadap kekeringan, mudah dialirkan ke petak-petak lahan usaha tani. Apabila lokasi lahan usaha berada diatas embung dapat dialiri dengan menggunakan pompa atau alat lainnya. Lokasi tempat pengembangan embung status kepemilikannya jelas (tidak dalam sengketa) dan tidak ada ganti rugi yang dilengkapi dengan surat pernyataan oleh kelompok penerima manfaat. Setelah tempat embung dipilih maka perlu dilakukan pengukuran geodetik dan selanjutnya penyelidikan geoteknik sederhana.