MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL
KELOMPOK KOMPETENSI E
PROFESIONAL :
PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN, TANDA PENGAMAN,
PENGHAPUS / PEMBERSIH KACA
Penulis :
Rinson Sitanggang, S.T., M.T., sitanggang_rinson@yahoo.com, 08123306589
Penelaah :
Amirono, M.T., 08123307816
Penyunting :
PEDAGOGIK :
Penulis :
Suryanto, M.Pd.; suryanto_999@yahoo.com; 08123308020
Penelaah :
Dr. Sihkabudin, M.Pd.
Penyunting :
Copyright 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif dan Elektronika
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kata Sambutan
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten mem-
bangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendi-
dikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru
sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun peme-
rintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompe-
tensi guru. Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam
upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan
kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk
kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil
UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam pengu-
asaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut
dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut
pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada
tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengem-
bangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk mening-
katkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi
peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru di-
laksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda Daring Murni
(online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap muka dengan
daring).
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan rahmat dan karunianya sehingga Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan
Elektronika (PPPPTK BOE) Malang dapat menyelesaikan revisi modul ini dengan
baik. Revisi modul ini merupakan penyempurnaan dari modul Guru Pembelajar
yang telah disusun pada tahun 2016. Fokus revisi terletak pada pengintegrasian
Penguatan Pendidikan Karakter dan pengembangan soal.
Dr. Sumarno
NIP 195909131985031001
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL
KELOMPOK KOMPETENSI E
PROFESIONAL :
PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN, TANDA PENGAMAN,
PENGHAPUS / PEMBERSIH KACA
Penulis :
Rinson Sitanggang, S.T., M.T., sitanggang_rinson@yahoo.com, 08123306589
Penelaah :
Amirono, M.T., 08123307816
Penyunting :
Copyright 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif dan Elektronika
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Daftar Isi
HAL
Daftar Gambar
HAL
Gambar 1. 1 Lampu kepala 2 filamen .................................................................. 12
Gambar 1. 2 Konstruksi H4................................................................................... 13
Gambar 1. 3 Lampu kepala dengan lampu pijar .................................................. 15
Gambar 1.4 Titik api sejajar dengan sumbu utama reflektor untuk lampu jauh .. 16
Gambar 1.5 Filamen lampu terletak di depan titik api .......................................... 16
Gambar 1.6 Kaca bias .......................................................................................... 17
Gambar 1.7 Macam-macam kaca bias................................................................. 18
Gambar 1.8 Arah penyinaran yang salah ............................................................. 18
Gambar 1.9 Arah penyinaran yang betul.............................................................. 19
Gambar 1.10 Aturan sinar lampu kepala .............................................................. 19
Gambar 1.11 Proyeksi sinar pada papan penyetel .............................................. 20
Gambar 1.12 Proyeksi sinar Lampu dekat simetris papan penyetel ................... 20
Gambar 1.13 Proyeksi sinar lampu dekat asimetris Europa pada papan penyetel
............................................................................................................................... 20
Gambar 1.14 Konstruksi sendok (tundung) lampu pijar asimetris ....................... 21
Gambar 1.15 Proyeksi sinar lampu dekat asimetris Amerika pada papan
penyetel ................................................................................................................. 21
Gambar 1.16 Proyeksi sinar lampu jauh asimetris Amerika pada papan penyetel
............................................................................................................................... 22
Gambar 2. 1 Rangkaian lampu tanda belok dengan pengedip bimetal ............... 26
Gambar 2. 2 Pengedip model kawat panas mulai dengan lampu hidup ............. 27
Gambar 2. 3 Pengedip model kawatpanas mulai dengan lampu mati ................ 28
Gambar 2. 4 Pengedip Koondensator .................................................................. 28
Gambar 2. 5 Simbol dari rangkaian transistor dengan komponen-komponen lain.
............................................................................................................................... 29
Gambar 2. 6 Rangkaian pengedip sirkuit integritas ............................................. 29
Gambar 2. 7 Klakson listrik dengan arus bolak-balik (AC) .................................. 30
Gambar 2. 8 Klakson model piringan ................................................................... 31
Gambar 2. 9 Klakson model siput (spiral) ............................................................ 31
Daftar Tabel
HAL
Tabel 1.1 Nama,tegangan dan daya lampun dan daya lampu ............................ 14
Tabel 6. 1 Penghantar listrik ................................................................................. 76
Tabel 6. 2 Penghantar listrik ................................................................................. 76
Tebal 6.3 garis gambar sangat tergantung pada besar arus dan lokasi
(kegunaan) ............................................................................................................ 76
Tabel 6.4 Sistem penerangan sederhana ............................................................ 80
Tabel 6.5 Komponen-komponen .......................................................................... 80
Tabel 6.6 Rangkaian lampu kota denga relay ...................................................... 83
Tabel 6. 7 Nama Simbol ....................................................................................... 90
Tabel 6. 8 Nomor Kode Terminal.......................................................................... 91
Tabel 8.1 Daftar kontrol sistem listrik ................................................................. 118
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Modul Diklat PKB Guru Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan modul E ini
berisikan materi tentang perbaikan sistem penerangan, tanda, pengaman,
penghapus/pembersih Kaca. Materi yang ada dirangcang untuk dapat memenuhi
tuntutan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari Kompetensi Dasar (KD)
yang terdapat dalam Standar Kompetensi Guru Profesional (SKG) bagi guru
paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
sebagainya yang mungkin bisa terjadi. Dengan demikian pembelajar akan dapat
mengantisipasi dan melaksanakan pembelajaran Keterampilan dengan baik
dan aman. Ketuntasan pembelajaran Keterampilan adalah jika pembelajar
dapat melaksanakan materi keterampilan tertentu dengan hasil baik dan tepat
waktu. Oleh karena itu diperlukan latihan keterampilan yang berulang-ulang
untuk mencapai ketuntasan keterampilan tersebut.
B. Tujuan
Melalui proses pembelajaran mandiri dengan sumber belajar utama modul ini,
diharapkan guru pembelajar memiliki kompetensi, dengan indikator sebagai
berikut:
1. Menelaah sistem penerangan,tanda,pengaman
2. Mendiagnosis kerusakan sistem penerangan,tanda,pengaman
3. Memperbaiki sistem penerangan,tanda,pengaman
4. Menelaah sistem penghapus/pembersih kaca
5. Mendiagnosis kerusakan pada sistem penghapus/pembersih kaca
6. Memperbaiki sistem penghapus/pembersih kaca
C. Peta Kompetensi
KELOMPOK KOMPETENSI G
KELOMPOK KOMPETENSI C
KELOMPOK KOMPETENSI D
KELOMPOK KOMPETENSI H
KELOMPOK KOMPETENSI E
KELOMPOK KOMPETENSI F
KELOMPOK KOMPETENSI J
KELOMPOK KOMPETENSI I
Perbaikan Sistem Kopling,
Kaca
D. Ruang Lingkup
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat
dijelaskan sebagai berikut,
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta
diklat untuk mempelajari :
Latar belakang yang memuat gambaran materi
Tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
Kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
Ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
Langkah-langkah penggunaan modul
b. Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi E, Pedagogi,
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran pada SMK, fasilitator memberi
kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang
diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar.
Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun
berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In
service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk
mempelajari :
latar belakang yang memuat gambaran materi
tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
langkah-langkah penggunaan modul
Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan
menyelesaikan tagihan pada on the job learning.
Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh
peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.
C. Uraian materi
1. Pendahuluan
Menurut fungsi sistem penerangan dapat dibagi menjadi dua kegunaan utama
yaitu:
1) Untuk melihat (pengemudi)
2) Yang terlihat orang lain
3) Yang terlihat pada siang hari
4) Yang terlihat pada malam hari
Terdiri dari :
1) Lampu pijar biasa
2) Lampu pijar halogen
Fungsi: Apabila filamen menjadi panas walfram akan memijar dan mengeluarkan
cahaya sekitar 10 18 lumen/watt. Supaya filamen tidak terbakar udara harus
dikosongkan. Filamen disini tidak boleh terlalu panas karena walfram akan
menguap dan menghitamkan gelas.
Konstruksi lampu H4
Gambar 1. 2 Konstruksi H4
Fungsi :
Lampu halogen menyala lebih terang dari pada lampu pijar biasa karena filamen
lebih panas.
Akibat filamen yang lebih panas walfram akan menguap lebih cepat. Supaya uap
walfram tidak berkondensasi di atas gelas, maka lampu harus diisi dengan gas
halogen.
Gas halogen akan membantu supaya walfram bisa kembali sendiri ke filamen.
Spesifikasi :
a) Tekan gas :
1) 10 bar
2) Ruang didalam lampu harus kecil
3) Ruangan yang kecil tutup gelas menjadi lebih dekat dengan filamen,
akibatnya gelas juga lebih panas
b) Tutup gelas lampu :
Karena gelas juga akan menjadi lebih panas maka gelas dibuat dari pasir
kuarsa yang tahan terhadap temperature tinggi
c) Gas halogen :
Terbuat dari Natrium Bromida
Konstruksi
1.1.5. Reflektor :
Apabila sinar datang dari titik api maka sinar akan dipantulkan sejajar sumbu
utama reflektor
Dengan berpedoman pada sifat reflektor maka filamen lampu jauh diletakkan
pada titik api supaya cahaya yang dipantulkan dapat dipantulkan sejajar
Gambar 1.4 Titik api sejajar dengan sumbu utama reflektor untuk lampu jauh
Filamen lampu dekat terletak di depan titik api, supaya hasil pantulan bisa
sempurna ke bawah, maka bagian bawah dan depan filamen ditutup dengan
sendok
Suatu lampu kepala yang menggunakan filamen reflektor dan kaca bias dirakit
menjadi satu tidak bisa dibuka-buka. Kalau satu filamen rusak semua unit perlu
diganti. Kaca bias di sini berfungsi untuk melindungi filamen dan penyebar
cahaya
Fungsi :
Dengan adanya kaca bias, maka cahaya yang datang akan dibagi-bagi menjadi
beberapa fokus baru, yang menyebarkan sinar supaya penerangan di atas jalan
lebih sempurna.
Lampu kepala perlu distel supaya sinar lampu kepala tidak mengganggu
pengemudi lawan arah
1.2.1. Proyeksi sinar pada jalan raya dan papan penyetel lampu kabut
Keuntungan :
Sopir (pengemudi) akan melihat
orang-orang atau sepeda yang jalan
di sebelah kiri lebih awal tanpa
mengganggu mobil yang
bersimpangan
Gambar 1.13 Proyeksi sinar lampu dekat
asimetris Europa pada papan penyetel
Gambar 1.15 Proyeksi sinar lampu dekat asimetris Amerika pada papan
penyetel
D. Aktivitas belajar
3
4
E. Latihan/kasus/tugas
F. Rangkuman
Menurut fungsi sistem penerangan dapat dibagi menjadi dua kegunaan utama
yaitu:
1. Untuk melihat (pengemudi)
2. Yang terlihat orang lain
3. Macam-macam Lampu Pijar
4. Lampu Kepala
1) Lampu kepala pijar
2) Lampu kepala dengan sealed beam
Reflektor : reflektor merupakan cermin cekung yang berbentuk parabola
fungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar
5. Kaca bias :
H. Kunci jawaban
C. Uraian materi
Lampu tanda belok harus berkedip, lamanya kedipan lampu ini adalah 60-90
kedipan permenit, sedangkan lamanya lampu menyala dan mati adalah kira-kira
sama,agar lampu dapat mengedip seperti ketentuan diatas, maka pada sistem
lampu tanda belok diperlukan suatu alat yang dinamakan pengedip (Flasher)
Macam-macam pengedip
1) Model bimetal
2) Model kawat panas
3) Kondensator
4) Transistor
5) Sirkuit integritas
Konstruksi pengedip ini adalah yang paling sederhana, terdiri atas 2 batang
logam dengan muai panjang yang berbeda.
Pada mulanya titik kontak dalam keadaan menutup, bila sakelar lampu tanda
belok dihubungkan, maka arus dari Baterai, melalui bimental terus ke lampu
tanda belok ke massa akibatnya lampu tanda belok menyala.
Bila kawat panas menjadi dingain, akan menarik K1 sampai lepas, hingga
kemagnetan relai berkurang, K2 juga lepas saat ini lampu-lampu akan mati.
Demikian seterusnya,
Pengedipan model kawat panas ini ada bentuk lain seperti rangkaian di bawah
ini.
Cara kerja :
Membuka dan menutup kontak
adalah pada saat kondensator
mengisi dan mengosongkan.
Pengedip Transistor
Rangkaian transistor berfungsi untuk
memutus dan menghubungkan kontak,
sehingga lampu dapat berkedip.
1.3. Klakson
Dalam klakson listrik DC, kita perlukan kotak pemutus dan pegas plat agar
membran dapat bergetar, Bila kontak (3) tertutup arus mengalir ke magnet
listrik(1), membran akan tertarik ke arah magnet listrik Jangkar akan membuka
kontak pemutus
1.3.4. Klakson listrik piringan
1. Plat Resonansi
2. Membran
3. Jangkar
4. Magnet listrik
5. Pegas
6. Baut oengikat
7. Kontak pemutus
8. Kondensator
9. Mur penyetel kontak
10. Baut penyetel kontak
Cara kerja
Bila kontak pemutus menutup, magnet listrik menarik jangkar dan membran,
gerakan jangkar akan membuka kembali kontak-kontak pemutus, kemagnetan
hilang, jangkar kembali pada posisi semula akibat dorongan pegas plat.
Perbedaan dengan model piringan hanya corong resonansi dan suara yang
dihasilkan.
1) Pada model piringan suara yang terdengar akan lebih jauh dan lurus ke
depan
2) Pada model siput suara akan terdengar lebih menyebar
3) Panjang corong resonansi pada model siput harus disesuaikan dengan
frekuensi yang biasanya lebih rendah dari model piringan
Agar klakson dapat bekerja lebih cepat, maka penempatan motor listrik harus
lebih dekat dengan klakson.
Apa sebabnya ?
Dengan selang/pipa yang lebih panjang, maka udara akan lebih lama sampai ke
klakson, dibandingkan dengan selang/pipa yang pendek
Klakson udara dengan sistem ini banyak dipakai pada kendaraan besar yang
memakai sistem rem angin
1) Kompresor (F) yang digerakkan oleh tenaga motor kendaraan itu sendiri
mengisi tangki udara tekan(E).
2) Bila sakelar klakson (C) dihubungkan, maka katup relai elektro pneumatis
(B) akan membuka saluran udara ke klakson.
Udara tekan akan menggerakkan plat getar hingga klakson berbunyi.
D. Aktivitas belajar
E. Latihan/kasus/tugas
3. Sebutkan alat yang digunakan untuk lampu tanda belok supaya dapat
berkedip!
4. Sebutkan macam-macam pengedip (Flasher)!
F. Rangkuman
H. Kunci jawaban
3. Alat yang digunakan untuk lampu tanda belok supaya dapat berkedip
adalah:
Pengedip (flasher)
C. Uraian materi
1. Relai
Fungsi relai memperkecil rugi (kehilangan) tegangan pada rangkaian listrik
sehingga komponen kelistrikan dapat bekerja dengan optimal
A = Kontak relai
B = Kumparan relai
C = Pegas kontak
30 = Arus utama baterai
87 = Arus utama beban
86 =Aru pengendali dari 30/15
85 =Arus pengendali ke saklar
beban
Bila arus listrik mengalir ke terminal 86, magnet listrik dan massa, maka magnet
listrik menarik kontak.
Rugi tegangan dapat diperkecil, karena arus utama dapat dihubungkan langsung
dari baterai ke pemakai, tanpa melewati sakelar-sakelar, steker terminal dan
kabel yang panjang.
1. Lampu kabur
2. Relai Lampu
3. Saklar lampu kabut
Contoh pemakaian relai menutup pada rangkaian kipas pendingin mesin dengan
motor listrik
1. Motor listrik
2. Sakelar temperatur
Bila mesin dingin sakelar temperatur menutup motor listrik kipas mati
Air pendingin panas, sakelar temperatur membuka, motor listrik kipas hidup,
sampai sakelar temperatur menutup lagi.
1.2.3. Relai kombinasi Pada relai ini terdapat terminal arus utama untuk
dihubungkan ke pemakai (terminal 87 & 87a)
dengan dua terminal ini relai dapat dijadikan relai
membuka atau relai menutup serta kombinasi
keduanya Pada relai ini terdapat terminal arus
utama untuk dihubungkan ke pemakai (terminal
87 & 87a) dengan dua terminal ini relai dapat
Gambar 3. 8 Relai kombinasi dijadikan relai membuka atau relai menutup
serta kombinasi keduanya
Pada relai 2 langkah mempunyai kontak pemutus dan 2 terminal arus utama ke
pemakai (56a, 56b), arus utama 30 juga dijadikan arus pengendali. Relai ini
dipakai untuk lampu kepala dengan lampu blit (dim)
1. Tombol
2. Relai dua langkah
Bila saklar lampu kepala
digunakan, arus dari terminal
56....lampu dekat / jauh.
Pada saat menggunakan saklar
blit, relai akan menggganti posisi
dekat.Selama pergantian posisi
itu lampu jauh tetap menyala
P
a
Gambar 3. 10 Rangkaian lampu kepala dengan relai 2 langkah
d
a
Bila sakelar lampu kepala mati dan sakelar lampu blit kita pakai, maka lampu blit
saja yang menyala
s
a
1.2.5. Mengurangi Induksi diri pada relai
a
Induksi diri pada relai akan terjadi bila aliran arus pada gulungan magnet listrik
t
dihentikan/terputus
m
Induksi ini akan sangat mengganggu/ merusak peralatan elektronika yang ada
e
pada kendaraan, seperti unit kontrol atau peralatan elektronika lainnya. Guna
n
mengurangi induksi diri, pada relai dipasang tahanan atau dioda
g
g
44 Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan u
n
a
k
Teknik Kendaraan Ringan KK E
a. Memakai tahanan
b. Memakai diode
Lampu rem di atas dapat dilihat dari jauh, meskipun masih ada mobil-mobil
diantaranya
Pengemudi pada kendaraan III masih dapat melihat lampu rem di atas yang
menyala pada kendaraan I
Rangkaian :
Bila tekanan minyak rem sudah mencapai 0,5 1,5 bar membran (2) akan
tertekan, membran juga akan menekan kontak sampai berhubungan sehingga
lampu rem menyala
Terletak pada ruang panel berfungsi untuk memberi tanda pada pengemudi,
bahwa ada masalah pada rem hidraulis atau rem mekanis (rem parkir) masih
bekerja.Biasanya satu lampu yang menyala dengan warna merah dihubungkan
dengan sakelar-sakelar pengontrol rem mekanis, pengontrol permukaan dan
tekanan minyak rem.
1. Baterai
2. Sakelar pengontrol
3. Pelampung
4. Tangkai minyak rem
5. Minyak rem
Bila ada kebocoran pada sistem rem, permukaan minyak rem akan turun
sehingga sakelar menghubung lampu kontrol menyala.
1) Pada posisi diam (pedal rem tidak ditekan) kontak 87a tidak berhubungan
2) Dengan terminal 82a lampu kontrol dan lampu rem tidak menyala.
3) Bila tidak terjadi kerusakan pada sistem rem, pada saat pedal rem ditekan
lampu rem akan menyala, karena terminal 81 berhubungan dengan 82a.
4) Salah satu sistem rem rusak (tekanan minyak rem tidak mencapai 0,5 bar)
lampu kontrol menyala.
Sakelar pengontrol dipasang pada sepatu rem piringan bila sepatu rem sudah
mencapai ketipisan tertentu lampu kontrol akan menyala.
Rangkaian
A. Lampu kontrol
B. Relai membuka
C. Saklar kontrol
a. Lampu rem
b. Lampu rem
c. Lampu kontrol rem
d. Saklar kontrol
permukaan minyak
rem
e. Saklar rem parkir
Gambar 3.26 Rangkaian lengkap lampu rem dan lampu kontrol rem
a. Saklar lampu
mundur
b. Lampu mundur
c. Pengedip
d. .Klakson
Gambar 3.28 Sakelar lampu mundurterpasang pada rumah roda gigi transmisi
D. Aktivitas belajar
E. Latihan/kasus/tugas
F. Rangkuman
1) Relai
2) Konstruksi dasar terdiri dari sebuah magnet listrik dan kontak pemutus.
3) Kontak pemutus dibuka dan ditutup oleh magnet listrik dan pegas.
4) Konstruksi dasar relai
5) Macam-macam relai
Mengurangi Induksi diri pada relai Induksi diri pada relai akan terjadi bila aliran
arus pada gulungan magnet listrik dihentikan/terputus
Lampu rem
H. Kunci jawaban
C. Uraian materi
Sekring/fuse, fusible link dan circuit breaker , insulating kabel, clam kabel, dan
konector yang digunakan sebagai komponen komponen yang melindungi sirkuit.
Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit kelistrikan. Bila arus yang
berlebihan melalui sirkuit,maka sekring akan berasap atau terbakar yang
menandakan elemen dalam sekring mencair sehingga sistem sirkuit terbuka dan
mencegah komponen komponen lain dari kerusakan yang disebabkab oleh arus
yang berlebihan.
a) Tipe Sekring
Tipe sekring dikelompokan kedalam tipe sekring blade dan tipe sekring cartridge.
Tipe sekring blade paling banyak digunakan pada saat ini, tipe ini dirancang
lebih kompak dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang
yang diberi kode warna untuk masing masing tingkatan arus. Tipe sekring
cartridge terdiri atas rumah pelindung kaca tembus pandang, terminal dan
elemen penghubung arus, elemen penghubung arus ini akan mencair (terbakar)
jika arus yang melewatinya melebihi kapasitas elemen
b) Identifikasi Sekring
Gambar 4. 2 Sekring tipe blade Maxi, Standart dan Mini dan tipe cartridge
Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan sekring.
Perbedaan utamanya adalah fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih
besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal.
Seperti sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika arusnya melebihi
kapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru
b) Konstruksi
Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical dan
Automatic resetting type Mechanical terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang
dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan
Tipe penyetelan
Circuit breaker dapat disetel. penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe biasa.
karena arus yang berlebihan tetapi akan menyetel secara otomatis ketika
temperatur dari lempengan bimetal turun.
b. Tipe penyetelan biasa
Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring. Saat circuit
breaker terbuka disebabkan adanya arus yang berlebihan, circuit breaker disetel
kembali seperti yang diperlihatkan dibawah ini:
D. Aktivitas Pembelajaran
E. Latihan/kasus/tugas
F. Rangkuman
Sekring/fuse, fusible link dan circuit breaker , insulating kabel, clam kabel, dan
konectoctor yang digunakan sebagai komponen-komponen yang melindungi
sirkuit.
Sekring ( fuse
Tipe Sekring dikelompokan kedalam:
1) tipe sekring blade
2) Tipe sekring cartridge.
Sekering diidentifikasikan berdasarkan kapasitas masing masing jenis
Fungsi Fusible link
Tipe Fusible link diklasifikasikan kedalam dua tipe,yaitu:
1) tipe cartridge
2) tipe link. Fusible link tipe cartridge
Circuit breaker
Cara kerja circuit breaker
H. Kunci jawaban
C. Uraian materi
Fungsinya untuk : membersihkan kaca mobil dari air dan kotoran yang menempel
pada kaca depan, belakang atau kaca lampu kepala
Konstruksi umum penghapus kaca depan terdiri dari sebuah motor listrik DC (1)
dengan gerakkan berputar, roda gigi transmisi (2), mekanisme penggerak (3) dan
lengan penghapus kaca (4).
Dari gambar dapat dilihat gambar d adalah gerakan lengan penghapus yang
terbaik, karena hampir mengenai keseluruhan permukaan kaca
Pada rangkaian ini ada satu kecepatan saja pada motor, bila sakelar
dihubungkan, arus listrik mengalir dari terminal 15 ---- 53 sikat dan massa (31)
kecepatan (dengan tiga sikat)
Sakelar dimatikan, arus pada terminal 53 a akan diputuskan oleh nok melalui
sakelar pemberhentian.
Sakelar interval dipakai bila ada hujan gerimis kecil-kecil dan kita tidak
memerlukan penghapus kaca yang bergerak terus menerus.
Semua sistem penghapus kaca yang memakai sakelar pemberhentian terakhir
bisa dilengkapi dengan interval.
Untuk itu kita memasang sebuah relai impuls pada rangkaian penghapus kaca,
agar penghapus kaca dapat bergerak secara periodik dengan selang waktu kira-
kira 5 detik.
Relai impuls yang memberikan arus listrik secara periodik ke terminal 53, ada
yang elektronika ada juga dengan bimetal seperti pada pengedip (flasher)
Lengan penghapus kaca
1. Lengan penekan
2. Plat alur penahan
3. Bibir
4. Tepi pembersih
5. kaca
Posisi penyemprot dapat diatur/distel agar penyemprotan tepat pada bagian kaca
yang akan dibersihkan,adakalanya kotoran yang menempel pada kaca sangat
sukar dibersihkan hanya dengan air pembersih biasa, oleh karena itu air
pembersih perlu ditambahkan dengan cairan pembersih khusus
D. Aktivitas Pembelajaran
E. Latihan/kasus/tugas
F. Rangkuman
H. Kunci jawaban
Dari gambar di atas dapat dilihat gambar d adalah gerakan lengan penghapus
yang terbaik, karena hampir mengenai keseluruhan permukaan kaca
4. Motor (DC) penghapus kaca ada 2 macam sebagai berikut:
1) Dengan magnet permanen
2) Dengan magnet listrik
C. Uraian materi:
Sejajar dan
Vertical Horizontal Rangkaian tertentu tebalnya sama
b) Sambungan :
c) Garis:
Tebal 6.3 garis gambar sangat tergantung pada besar arus dan lokasi
(kegunaan)
Dalam suatu gambar menggunakan garis yang sama bila berbeda maksimum
hanya boleh dua macam tebal saja.
2. Rangkaikan tahanan-tahanan
tersebut pada baterai agar
aliran arus dan besar tegangan
sesuai dengan yang
dibutuhkan.
Berapa penunjukkan
amperemeter ? bila
R1 = 3A, 4 R3 = 9V,
9
R2 = 1A, 3W R4 =
12V, 24W
Gambar II
a. Baterai 30, 31
b. Sakelar lampu kepala 30, 56, 58
c. Sakelar dim 56, 56a, 56b
d. Sekering 56a, 56b 40/45 w
e. Lampu kepala 58, 31
f. Lampu kota belakang 58 5 10 w
g. Lampu nomer 58 57w
Rangkaian lampu rem dan lampu mundur arus yang mengalir harus melalui kunci
kontak
Gambar 6. 4 lampu rem dan lampu mundur arus yang mengalir harus melalui
kunci kontak
Rangkaian lampu kota hanya menggunakan 2 sekering dan lampu nomer ikut
lampu kota sebelah kanan
Gambar 6. 5 Lampu kota hanya menggunakan 2 sekering dan lampu nomer ikut
lampu kota sebelah kanan
Gambar 6. 6 lampu rem dan lampu mundur melalui kunci kontak Lampu kota
menggunakan 2 sekering dan lampu nomer ikut lampu kota sebelah kanan
No Nama Keterangan
(kombinasi) diputar
5 Relai
Gambar 6. 7 Rangkaian lampu kepala dengan Relai sebagai kontrol lampu blit
Tugas :
Rangkaikan skema ini !
Beri nomer kode terminal pada sakelar lampu kepala, sakelar dim dan relai!
Petunjuk : Arus utama lampu blit harus melalui Relai.
Rangkaian lampu kepala dengan Relai sebagai Sakelar dim
Pada posisi vertikal lampu dekat terletak di bagian bawah dan lampu ini juga
terdapat dua filamen untuk jauh dan dekat.
Pada waktu lampu jauh menyala ada 4 filamen yang menyala yaitu : lampu jauh,
lampu jauh tambahan.
5. Rangkaikan dan beri nomor kode terminal dari komponen yang perlu diberi
nomor kode untuk skema sebagai berikut :
Gambar 6.11 rangkaian lampu jauh tambahan.
Gambar 6.12 rangkaian 4 lampu kepala sealed beam. (tidak diberi nomer
kode).
Gambar 6.13 rangkaian lampu kepala halogen.
Gambar 6.14 rangkaian lampu kabut tambahan.
a. Baterai
b. Saklar lampu kepala
c. Saklar lampu dim
d. Relai untuk lampu jauh/dekat
e. Relai untuk lampu kota
f. Lampu kota
g. Lampu jauh tambahan
h. Lampu kontrol jauh
i. Sekering
Rangkaian 2 klakson :
Flasher Bimetal
Flasher Kondensator
Pindahkan Item dan nomer kode terminal pada skema gambar 6.21 dan 6.22
kemudian gambarkan rangkaiannya.
D. Aktivitas Pembelajaran
E. Latihan/kasus/tugas
F. Rangkuman
H. Kunci jawaban
1. Alat:
a) Lampu kontrol
2. Bahan
a) Rak Rangkaian Sistem Kelistrikan Bodi Standart
b) Kabel perangkai
c) Sekering otomatis
d) Kotak sekering
e) Saklar lampu kepala
f) Saklar dim
g) Saklar Rem/klakson
h) Saklar tanda belok
i) Kunci kontak
j) Lampu kepala
k) Lampu kombinasi depan (Lampu kota & tanda belok
l) Lampu nomor
m) Lampu kombinasi belakang (Lampu kota/rem, tanda belok dan
mundur)
n) Blok Relai
o) Saklar kombinasi / saklar kemudi
p) Saklar lampu kabut
q) Lampu kabut
r) Klakson
s) Pengedip / Flasher
3. Keselamatan Kerja
C. Uraian materi
1. Langkah Kerja
1.1. Pendahuluan sistem pengabelan
PETUNJUK
a) Arus listrik akan mengalir pada rangkaian tertutup dari terminal baterai + ke
rangkaian pemakai kemudian lewat massa kembali ke baterai
b) Untuk kabel massa pergunakan kabel hitam
c) Untuk kabel plus pergunakan kabel merah
d) Sebelum melaksanakan job amati gambar-gambar dan beri nama-nama
komponen yang tersendiri.
1.1.1. Rangkaian 1
Apabila pengabelan pertama ini sudah selesai, kontrol sekali lagi apakah
rangkaian berfungsi dengan baik/tidak. Hasilnya harus dilaporkan kepada guru
pembimbing untuk mengontrolnya.
Bila rangkaian tidak sesuai dengan skema dan lay out di atas, buatlah rangkaian
yang baru yang sesuai.
Gambar 7. 9 Rangkaian lampu kota dan lampu kepala dengan lampu blitz
Gambar 7. 10 Rangkaian lampu kota dan lampu kepala,lampu blitz dengan relai
a) Buat rangkaian ini pada rak sesuai dengan skema tersebut di atas !
b) Laporkan kepada instruktur apabila ada kesulitan atau sudah selesai !
1.5.6. Rangkaian V Rangkaian lampu rem dan lampu kontrol rem tangan
1.5.7. Rangkaian VI Rangkaian lampu rem dan lampu kontrol rem tangan
D. Aktivitas Pembelajaran
E. Latihan/kasus/tugas
F. Rangkuman
1. Arus listrik akan mengalir pada rangkaian tertutup dari terminal baterai + ke
rangkaian pemakai kemudian lewat massa kembali ke baterai
2. Untuk kabel massa pergunakan kabel hitam
3. Untuk kabel plus pergunakan kabel merah
Pengabelan sederhana
1. Pengabelan rangkaian lampu kota
2. Pengabelan rangjaian lampu kepala
3. Pengabelan rangkaian lampu rem
4. Pengabelan lampu kepala dekat/jauh dan blit
5. Pengabelan rangkaian lampu kepala menggunakan relai pemindah 2
langkah
Rangkaian lampu tanda belok dan hazard
1. Rangkaian lampu tanda belok dengan lampu kontrol 1 biji
2. Rangkaian lampu tanda belok dengan lampu kontrol 2 biji
3. Rangkaian hazard dan lampu tanda belok menggunakan dioda
4. Rangkaian hazard dan lampu tanda belok
5. Rangkaian hazard dan lampu tanda belok menggunakan flasher elektronik
Klakson, Lampu Rem dan Lampu Mundur
1. Rangkaian klakson sederhana
2. Rangkaian 2 dua klakson
3. Rangkaian 2 klakson dengan relai
4. Rangkaian 3 klakson dengan relai
5. Rangkaian lampu rem dan lampu kontrol rem tangan
H. Kunci jawaban
yang terjadi pada rangkaian menjadi sangat kecil sehingga nyalanya lampu
kepala menjadi lebih terang.
5. Apa tujuan pada lampu tanda belok diberi lampu kontrol 2 biji!
Supaya pengemudi tahu bahwa lampu tanda belok sedang nyala atau tidak
1.Alat 2. Bahan
a) Lampu kontrol a) Mobil
b) Kotak alat b) Bola lampu
c) Sikat pembersih c) Mobil dengan :
d) Kotak alat d) Lampu kepala
e) Papan penyetel e) Sistem Europa
f) Lampu f) Lampu kepala
g) Meteran g) Sistem Amerika
3.Keselamatan Kerja
C. Uraian materi
Lampu kota
Lampu dekat
Lampu jauh, blit
Lampu tanda belok
Lampu rem
Lampu mundur
Lampu nomor
Lampu ruang penumpang
Penerangan papan instrumen
Perlengkapan khusus/kenyamanan
Lampu jauh tambahan
Lampu kabut
Hazard (lampu darurat)
Lampu ruang bagasi
Lampu ruang motor
Lampu kontrol pintu
Penyala rokok
Ventilator (semua kecepatan)
A.C
Pemanas kaca jendela belakang
Penggerak listrik jendela pintu
Jam
Gambar 8.3 Cara melepas lampu tusuk dorong ke dalam/tarik keluar dengan
lurus
Gambar 8.4 Cara melepas lampu sofite tempelkan salah satu ujung Kemudian
dorong atau tarik
1.2.5. Lampu halogen
Gambar 8.6 Kondisi karet dan kelonggaran pada engsel dan bantalan lengan
penghapus
Kontrol / stel arah semprotan nosel pembasuh ! Dengan jarum (kawat yang
digerinda pada ujungnya)
Petunjuk
Operasi sakelar-sakelar
Sakelar kombinasi (kanan & kiri roda kemudi)
Periksa tekanan ban dan tambah atau kurangi angin bila perlu
Mobil harus tanpa beban, supaya sinar lampu tidak menunjuk ke atas !
Pilihlah lantai yang rata !
Kalau roda depan berbelok, bagian depan mobil akan sedikit terangkat,
akibatnya sinar lampu menuju ke atas.Posisikan kemudi lurus !
a) Tempatkan mobil tegak lurus terhadap papan penyetel.
Jarak penyetel tergantung pada jenis lampu kepala, yang dapat ditentukan
dengan memperhatikan garis-garis pada kaca bias.
Sistem Europa
Jarak penyetel p = 5m
b) Ukuran tinggi pusat lampu pada papan penyetel, kemudian stel tali
horisontal pada papan 10% kurang tinggi (t)
Gambar 8. 1 Posisi penyetelan lampu kepala antara lampu kepala dan papan
penyetel.
D. Aktivitas Pembelajaran
E. Latihan/kasus/tugas
F. Rangkuman
Bola lampu yang terbakar kacanya mudah pecah : Untuk mengganti, lindungi jari
dengan lap.
Pengontrolan bagian depan dan belakang mobil harus dengan satu orang yang
membantu memeriksa :
a) Lampu menyala atau tidak
b) Terang cahaya lampu
c) Kondisi kaca bias dan reflektor
d) Frekuensi tanda belok
Penghapus kaca
Kontrol kondisi karet dan kelonggaran pada engsel dan bantalan lengan
penghapus !
Nosel pembasuh
Kontrol / stel arah semprotan nosel pembasuh ! Dengan jarum (kawat yang
digerinda pada ujungnya) Sakelar kombinasi (kanan & kiri roda kemudi)
berfungsi untuk menyalakan:
a) Lampu kota tingkat 1
b) Lampu jauh/dekat, tingkat 2
c) Lampu blitGanti posisi jauh/dekat
d) Lampu tanda belok
e) Motor penghapus kaca
f) Pembasuh/penyemprot air
Macam-macam simbol lampu kontrol waktu Kunci kotak ON
a) Lampu kontrol pengisian
b) Lampu kontrol Tekanan oli
c) Lampu kontrol Rem tangan & kerusakanrem kaki
d) Lampu kontrol Pemanas mula (Diesel)
e) Lampu kontrol Lampu jauh
f) Lampu kontrol Tanda belok
Ukuran tinggi pusat lampu pada papan penyetel, kemudian stel tali horisontal
pada papan 10% kurang tinggi (t).
Dengan baut penyetel yang terletak di atas lampu, kita stel lampu ke atas/bawah
Dengan baut penyetel yang terletak di samping lampu, kita stel lampu ke kanan/
kiri.
H. Kunci jawaban
1. Apa yang dikontrol jika lampu tidak hidup walaupun filamennya tidak
putus?
Jika lampu tidak hidup walaupun filamennya tidak putus, kontrol rangkaian
listrik dengan cara menghubungkan lampu kontrol antara terminal plus dan
tabung soket.
3. Sebutkan apa saja yang dikontrol pada nosel pembasuh atau nosel
penyemprot air?
Kontrol / stel arah semprotan nosel pembasuh,dengan jarum (kawat yang
digerinda pada ujungnya)
7. Berapa % tinggi (t) pada papan penyetel dari tinggi pusat lampu kepala?
Ukuran tinggi pusat lampu pada papan penyetel, kemudian stel tali
horisontal pada papan 10% kurang tinggi (t).
8. Apa kegunaan baut penyetel yang terletak di atas lampu dan baut penyetel
yang terletak di samping lampu?
a) Dengan baut penyetel yang terletak di atas lampu, kita stel lampu ke
atas/bawah
b) Dengan baut penyetel yang terletak di samping lampu, kita stel
lampu ke kanan/kiri.
5. Periksa kerja lampu kota & rem belakang, lampu tanda belok dan lampu
mundur dengan prosedur dengan benar
6. Ganti bola lampu kota & rem belakang, lampu tanda belok dan lampu
mundur dengan prosedur dengan benar
7. Identifikasi macam dan kode warna yang dikgunakan dalam rangkaian
kelistrikan
8. Tentukan ukuran kabel yang sesuai dalam rangkaian
9. Perbaikan rangkaian kelistrikan mobil
10. Sebutkan macam macam wire conector
11. Lepaskan dan pasang wire conector
12. Perbaikan wire conector yang rusak
1.Alat 2.Bahan
a) Lampu kontrol a) Mobil
b) Kotak alat b) Bola lampu
c) Tang kabel c) Oli/ penetran
d) Sikat pembersih d) Sekering
e) Kotak alat e) Sepatu kabel
f) Solder f) Soket (wire conector)
g) Tutup fender g) Kabel
h) Heater h) Heat shring tube
3. Keselamatan Kerja
C. Uraian materi
Ada dua jenis sekering dilihat dari bentuknya yaitu type blade/pipih dan
cartridge/tabung.
Langkah perbaikan
1) Keluarkan terminal konektor dari rumah konenektor dengan cara menekan
pengunci menggunakan kawat atau obeng (-) ukuran kecil.
1.5.4. Macam macam bentuk terminal konektor kabel (soket) dan Tang
terminal konektor Kabel
Gambar 9. 8 Macam macam bentuk terminal konektor kabel (soket) dan Tang
terminal konektor Kabel
D. Aktivitas Pembelajaran
E. Latihan/kasus/tugas
F. Rangkuman
Sekering sudah aku ganti berulang ulang tapi selalu putus kenapa bisa ya, apa
penyebabnya?,Jika sekering putus berulangkali, itu menandakan adanya suatu
masalah dalam rangkaian.
Ada dua jenis sekering dilihat dari bentuknya yaitu type blade/pipih dan
cartridge/tabung.
Langkah langkah mengganti sekering.
Langkah langkah mengganti bola lampu kepala
H. Kunci jawaban
1.Alat
a) Lampu kontrol
2.Bahan
a) Mobil instruksi
b) Rak rangkaian lengkap dengan
komponennya
c) Motor penghapus kaca
d) Saklar penghapus kaca
e) Penyemprot air/wasser
f) Interval penghapus kaca
3.Keselamatan Kerja
a) Jangan menghubungkan langsung pada baterai (membuat hubungan singkat)
b) Tiap tiap rangkaian harus menggunakan sekering
C. Uraian materi
1. Langkah kerja
1.1. Merangkai penghapus kaca dan interval
a) Baca gambar rangkaian penghapus kaca dengan satu kecepatan dan
posisi mati automatis
b) Buat rangkaian pada rak rangkaian/mobil sesuai dengan gambar rangkain
penghapus kaca dengan satu kecepatan dan posisi mati automatis
c) Laporkan kepada guru pembimbing apabila selesai merangkai
d) Operasikan penghapus kaca yang telah dirangkai
e) Baca gambar rangkaian berikutnya kemudian buat rangkaiannya
f) Setelah merangkai pada rangkaian, periksa sistem rangkaian pada mobil
instruksi dan periksa motor wiper yang telah tersedia
1.1.1. Rangkaian penghapus kaca dengan satu kecepatan dan posisi mati
automatis
Gambar 10. 1 Rangkaian penghapus kaca dengan satu kecepatan dan posisi
mati automatis
1.1.2. Rangkaian penghapus kaca dengan dua kecepatan dan posisi mati
automatis.
Gambar 10. 2 .Rangkaian penghapus kaca dengan dua kecepatan dan posisi
mati otomatis.
Gambar 10. 5 Rangkaian penghapus kaca dengan interval yang diregulasi pada
motor
D. Aktivitas Pembelajaran
E. Latihan/Kasus/Tugas.
F. Rangkuman
Rangkaian penghapus kaca dengan satu kecepatan dan posisi mati automatis
Rangkaian penghapus kaca dengan dua kecepatan dan posisi mati automatis.
Rangkaian penghapus kaca dua kecepatan yang dilengkapi dengan interval
tetap
Rangkaian penghapus kaca yang dilengkapi dengan penyemprot air
H. Kunci jawaban
4. Buatlah rangkaian penghapus kaca dengan satu kecepatan dan posisi mati
otomatis!
5. Buatlah rangkaian penghapus kaca dengan dua kecepatan dan posisi mati
automatis
Pengembangan Soal
Bahasa
Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia.
Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan
satu kesatuan pengertian. Letakkan kata tersebut pada pokok soal.
b. Konstruksi
Rumusan kalimat soal harus menggunakan kata tanya/perintah yang
menuntut jawaban terurai.
Buatkan petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
c. Bahasa
Butir soal menggunakan kalimat yang sederhana dan komunikatif
Butir soal tidak mengandung kata yang dapat menyinggung perasaan
siswa
Butir soal tidak menggunakan kata yang menimbulkan penafsiran ganda
KARTU SOAL
Tahun Ajaran : .........................
Jenis Sekolah : Nama Penyusun :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Kompetensi Buku Sumber:
Dasar
Materi SOAL
Indikator
Evaluasi
2. Perhatikan gambar di bawah!,pada saat pedal rem diinjak lampu rem tidak
menyala,disebabkan oleh.
a. Hubungan kabel pedal rem terhadap sumber arus (baterai)
b. Arus listrik dari baterai ke lampu rem melalui saklar rem
c. Hubungan kabel antara saklar pedal rem terhadap kunci kontak
d. Hubungan kabel dari lampu rem ke saklar rem
4. Pada saat pedal rem diinjak lampu rem tidak menyala,lakukan diagnosa
penyabab lampu rem tidak menyala,bola lampu rem dan hubungan ke
massa baik !
a. Diognosa hubungan kabel antara saklar pedal rem terhadap lampu
rem
b. Diagnosa hubungan listrik dari baterai kunci ke lampu rem melalui
saklar rem
8. Lampu kepala dinyalakan jarak jauh lampu kiri dan kanan menyala dengan
baik,kemudian dinyalakan lampu kepala jarak dekat sebelah kanan
menyala dengan sempurna,sebelah kiri tidak menyala,lakukan perbaikan
supaya lampu menyala.
a. Perbaikan hubungan kabel dan arus dari saklar lampu kepala ke
lampu kepala
b. Perbaikan hubungan kabel dan arus dari saklar lampu kepala ke
baterai
10. Pada saat tombol klakson ditekan klakson tidak dapat berbunyi,hubungan
arus positip ke klakson kondisinya baik,maka perbaikan yang dilakukan
adalah....
a. Massa klakson melalui tombol klakson.
b. Kabel tombol klakson ke klakson
c. Kabel tombol klakson ke massa
d. Kabel klakson positip dan negatif.
Penutup
Semoga pembahasan di dalam modul ini sesuai dengan kebutuhan guru dan
tenaga kependidikan SMK, khususnya terkait pengembangan profesionalisme di
bidang Teknik Kendaraan Ringan. Modul ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan belajar mandiri yang dapat mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi guru. Agar topik dan pembahasan modul PKB senantiasa relevan dengan
perkembangan kebutuhan guru di lapangan, kami terbuka untuk menerima saran
dan kritik membangun terkait topik dan isi modul. Untuk itu, silakan menghubungi
PPPPTK BOE Malang Jl.Teluk Mandar,Arjosari, Kotak Pos 5, Malang 65102 atau
ke alamat email: vedcmalang@vedcmalang.or.id.
Akhirnya semoga kita semua dapat ikut berperan dalam mencerdaskan bangsa,
sesuai dengan bidang keahlian kita masing-masing.
Terima kasih
Daftar Pustaka
Battery Ignition system, Robert Bosch GmbH, 1985 Postfack 50. D-7000 Stuttgart
Benttly Robert, Automotive Hand Book UDI Verlag Germany, 1989
Ignition System, Toyota General Service Training Toyota Motor Corporation
Pedoman Reparasi Mesin Seri K Februari 1981, Toyota Astra Motor
Petter A. Weller, Fachkunde Fahrzeugtechnik Holland Josenshaus, Germany,
1989
Spuller, Anton Schneider, Sistem Pengapian Konvensional, VEDC Malang
Sullivan`s Kalvin R. (2004),Diagnosis&Testing,WWW.Autoshop 101. Com
Sullivan`s Kalvin R. (2004),Analogand DigitalMeter,WWW. Autoshop 101. com
Sullivan`s Kalvin R. (2004), ElectricCircuit, WWW. Autoshop 101. Com
Sullivan`s Kalvin R. (2004), WireandConectors,WWW. Autoshop101. com
Sullivan`sKalvinR.(2004), ElectricFundamentals,WWW.Autoshop101. com
Sullivan`sKalvinR.(2004), WiringDiagrams, WWW.Autoshop101. Com
TEAM (1995), NewStep1TrainingManual, Jakarta, Toyota AstraMotor
TEAM (1996),ElectricalGroupStep2, Jakarta, Toyota Astra Motor
Toyota Astra Motor (t.th). Materi engine group step 2,Jakarta , Toyota Astra
Motor
Zundkerzen, BOSCH Technische Unterrichtung, Stuttgart, 1976
Glosarium
KELOMPOK KOMPETENSI E
PEDAGOGIK:
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
Penulis:
Suryanto, M.Pd. ; 08123308020; suryanto_999@yahoo.com
Penelaah:
Dr. Sihkabudin, M.Pd.
Penyunting:
Copyright 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif dan Elektronika, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Daftar Isi
Hal.
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... v
Pendahuluan .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan........................................................................................................... 1
C. Peta Kompetensi .......................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup Materi .................................................................................. 2
E. Cara Penggunaan Modul ............................................................................. 3
Kegiatan Pembelajaran 1 Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) ...................................................................................................................... 11
A. Tujuan......................................................................................................... 11
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................. 11
C. Uraian Materi .............................................................................................. 11
D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 24
E. Latihan/Tugas ............................................................................................ 26
F. Rangkuman ................................................................................................ 26
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................. 27
Kegiatan Pembelajaran 2 Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komputer (E-Learning) ....................................................................................... 29
A. Tujuan......................................................................................................... 29
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................. 29
C. Uraian materi .............................................................................................. 30
D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 39
E. Latihan/Tugas ............................................................................................ 42
F. Rangkuman ................................................................................................ 42
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................. 42
Kunci Jawaban Latihan / Tugas ........................................................................ 45
A. Kunci Jawaban latihan KP. 1 ..................................................................... 45
B. Kunci Jawaban Latihan KP.2 ..................................................................... 45
Evaluasi ................................................................................................................ 47
Kunci Jawaban Evaluasi..................................................................................... 51
Penutup................................................................................................................. 53
A. Kesimpulan ................................................................................................. 53
B. Tindak Lanjut .............................................................................................. 53
Daftar Pustaka........................................................................................................ 1
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1. Alur Pembelajaran Moda Tatap Muka.................................................. 3
Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ................................................ 4
Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In .................................. 6
Gambar 4. Sistem Komunikasi Data .................................................................... 20
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1. Daftar Lembar Kerja ................................................................................. 9
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Latar belakang adalah sebuah informasi awal sebelum mempelajari modul, dan
harus dibaca untuk mengetahui kenapa dan ada apa dengan materi ini perlu
dipelajari. Konten materi modul ini adalah TIK. Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) atau Information Communication and Technology (ICT)
merupakan sarana penunjang kerja untuk semua bidang pekerjaan, sehingga
bekerja menjadi efektif dan efisien, apalagi dengan profesi seorang guru ketika
menyusun bahan ajar maupun presentasi. Oleh sebab itu ICT perlu dikuasi oleh
guru, lebih khusus guru kejuruan yang berkecimpung pada bidang-bidang
teknologi. Jadi fungsi dari ICT ini untuk meningkatkan kinerja guru terutama
dalam mempercepat pekerjaan dalam mempersiapkan pembelajaran. Tentu tidak
bisa bidang ini berdiri sendiri, melainkan masih ada keterkaitan antara bidang
satu dengan yang lainnya sebagai contoh bidang akuntasi yang menggunakan
program aplikasi Myob, bidang garmen perlu aplikasi desain bentuk coral draw,
bangunan dengan aplikasi Autocad dan lain sebagainya, semua program ini
terkait dengan peralatan hard ware maupun soft ware komputer. Jadi TIK / ICT
perlu dipelajari sebagai dasar penunjang kompetensi. Untuk mensikapi
permaslahan ICT ini adalah hanya dengan tekun berlatih dan mencoba tanpa
mencoba tidak mungkin bisa. Modul ini dengan moda tatap muka maupun in on
in akan membantu untuk menguasai TIK / ICT demi penunjang kompetensi
sebagai seorang profesional dalam bidang keguruan.
B. Tujuan
C. Peta Kompetensi
POSISI MODUL
KODE UNIT
NAMA UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI
6. Perkembangan elearning
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat
dijelaskan sebagai berikut,
a. Pendahuluan
b. Mengkaji Materi
Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir
yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak mengikuti
tes.
Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-
2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar
pada alur berikut ini.
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta
diklat untuk mempelajari:
latar belakang yang memuat gambaran materi
deskripsi singkat tentang materi
tujuan kegiatan pembelajaran secara menyeluruh
materi pokok dalam modul
Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul, guru sebagai peserta mempelajari
kembali materi yang telah diuraikan pada In Service Learning 1 (IN1).
Guru sebagai peserta, mempelajari kembali materi sebagai bekal dalam
mengerjakan tugas-tugas yang ditagihkan pada kegiatan On the Job
Learning (ON)
3. Lembar Kerja
Keterangan.
TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh
IN1 : Digunakan pada In service learning 1
ON : Digunakan pada on the job learning
Kegiatan Pembelajaran 1
Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
A. Tujuan
Kompetensi yang harus dicapai oleh guru pembelajar melalui modul ini, adalah
dengan indikator sebagai berikut:
1. Konsepsi teknologi informasi dan komunikasi dijelaskan sesuai dengan
pembelajaran yang diampu saat berdiskusi dengan guru , dengan harapan
terjadi proses menghormati perbedaan ide dan saling kerja sama untuk
menyelesaikan tugas.
C. Uraian Materi
Populasi penduduk Indonesia lebih dari 240 juta jiwa yang merupakan potensi
sumber daya manusia yang sangat strategis bagi pelaksanaan pembangunan.
Pendidikan menjadi kunci utama daya saing bangsa, dan keberadaan ICT
diharapkan dapat memberikan dukungan besar dalam upaya peningkatan
kualitas SDM Indonesia. Namun dibalik itu semua ada beberapa tantangan dan
hambatan dalam pemenfaatan ICT yang harus dihadapi bersama yaitu:
Pertama dana: dana sering kali menjadi hambatan dalam pengunaan ICT yang
membutuhkan investasi yang sangat besar. Perencanaan arsitektur ICT yang
baik dengan memperimbangkan kapasitas pendanaan menjadi sangat
diperlukan. Kerjasama dengan pihak lain melalui outsourcing juga merupakan
alternative yang perlu dipertimbangkan seorang kepala sekolah dalam konteks ini
harus mendasari bahwa focus penggunaan ICT dalam tahapan ini tidak untuk
efisiensi tetapi untuk efektifitas (Earl dan Feeny, 1997). ICT adalah untuk
mengerjakan sesuatu yang benar (efektivitas) dan bukan untuk mengejakan
sesuatu dengan benar (efisiensi). Manfaat ICT dalam efisiensi akan terlihat pada
masa yang akan datang setelah dibarengi dengan perubahan-perubahan
mandasar lain dalam organisasi.
Kedua Komitmen: kurangnya komitmen dan dukungan dari kepala sekolah akan
menjadi hambatan dalam pemanfaatan ICT di sekolah. Sikap do it to me adalah
salah satu bentuk kekurangan komitmen. Dalam banyak studi tentang
pemanfaatan ICT, komitmen kepala sekolah selalu menjadi kondisi penentu
keberhasilan. (Bashein, Markus, dan Riley, 1994).
begitu, TIK/ICT mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya . Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung
pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
Dalam menghadirkan fungsi teknologi asas praktis, efektif dan efisien menjadi
acuan utama. Artinya kalau kehadirannya justru menyulitkan dan menambah
beban materi dan waktu maka kehadiran TIK justru tidak ada gunanya. Namun
rasanya hal ini tidak akan terjadi di era informasi ini. Di mana perangkat
komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok pedesaan. Kehadiran
teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang tepat.
Kesimpulan:
Dengan demikian, tujuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan sejalan
dengan tujuan pendidikan itu sendiri ketika digunakan dalam pembelajaran.
Penggunaan TIK tidak justru menjadi penghambat dalam pembelajaran namun
akan memberi manfaat yang lebih dalam pembelajaran. Perlu ditegaskan bahwa
peran TIK adalah sebagai enabler atau alat untuk memungkinkan terjadinya
proses pendidikan dan pembelajaran. Jadi TIK merupakan sarana untuk
mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.
Buat power point secara individu sesuai dengan materi yang diampu dan
menggunakan animasi
Sejak dekade 90-an telah dilakukan berbagai macam uji coba pendidikan
berbasis TIK terutama pada jenjang pendidikan tinggi (dikti) dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Sudirman: (2008). Lebih jauh beliau menyampaikan
bahwa pada tahun 2008 lebih dari sepuluh ribu sekolah terutama SMA dan SMK
bahkan SD dan SMP sudah mulai online.
Untuk mencapai pada generasi keenam ada tahapan integrasi, ini dikarenakan
kondisi masing-masing daerah sangat berbeda dalam hal demografi dan
indikator pendidikannya, yang pada gilirannya menyebabkan perbedaan dalam
mengambil kebijakan dan implementasi TIK dalam pendidikan. Pada salah satu
sisi ada sekolah di daerah terpencil, karena keterbatasan sumber daya
keuangan, tidak ada pasokan listrik, atau kurangnya infrastruktur dasar lainnya,
belum dapat mulai memperkenalkan TIK di sekolah-sekolah. Di tempat lainnya,
ada sekolah yang telah sepenuhnya mengintegrasikan TIK dalam kurikulum di
semua mata pelajaran sedemikian rupa sehingga preoses belajar mengajar,
ruang kelas dan administrasi sekolah, dan seluruh etos organisasi berubah
menggunakan TIK.
Untuk mengukur tahap integrasi TIK yang dicapai oleh daerah atau sekolah atau
bahkan kelas, UNESCO memberikan model tahapan integrasi. Model ini
berfungsi sebagai representasi dan integrasi TIK dalam pendidikan, ada empat
tahapan model integrasi TIK pada system pendidikan dan sekolah, yang oleh
UNESCO diistilahkan dengan Emerging, Applying, Infusing dan Transforming.
a. Tahap emerging; dicirikan dengan pemanfaatan TIK oleh sekolah pada tahap
permulaan. Pada tahapan ini, sekolah baru memulai mebeli atau membiayai
infrastrktur TIK, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak.
Kemampuan TIK guru-guru dan staf administrasi seolah masih berada pada
tahap memulai eksplorasi penggunaan TIK untuk tujuan manajemen dan
penambahan TIK pada kurikulum. Pada tahap ini sekolah masih menerapkan
system pembelajaran konvensional, akan tetapi sudah ada kepedulian tentang
bagaimana pentingnya penggunaan TIK tersebut dalam konteks pendidikan.
Pada tahap ini, focus di kelas sering belajar keterampilan TIK dasar dan
mengidentifikasi komponen TIK. Guru pada tahap ini sering menggunakan
peralatan yang tersedia untuk tujuan professional mereka sendiri, seperti
pengolahan kata untuk mempersiapkan lembar kerja, spreadsheet untuk
mengelola daftar kelas dan, jika internet juga tersedia, untuk mencari
informasi atau beromunikasi melalui e-mail. Dengan cara ini, guru
mengembangkan keterampilan literasi TIK meraka dan belajar bagaimana
menerapkan TIK ntuk berbagai tugas professional dan pribadi. Penekanannya
adalah pada belajar menggunakan berbagai tools dan aplikasi, dan menjadi
dasar akan potensi TIK dalam pengajaran kedepannya. Pada tahap emerging.
Praktik kelas masih sangat banyak berpusat pada guru.
b. Tahap applying; dicirikan dengan sudah adanya pemahaman tentang
kontribusi dan upaya menerapkan TIK dalam konteks manajemen sekolah
dan pembelajaran. Dan biasanya di negara-negara tersebut sudah ada
kebijakan masional TIK.
Para tenaga pendidik dan kependidikan telah menggunakan TIK untuk tugas-
tugas yang berkaitan dengan manajemen sekolah dan tuga-tugas
berdasarkan kuriklum. Sekolah juga sudah mencobamengadaptasi kurikulum
agar dapat lebih banyak menggunakan TIK dalam berbagai mata pelajaran
dengan piranti lunak yang tertentu.
c. Tahap infusing; tahap ini menuntut adanya upaya untuk mengintegrasikan dan
memasukkan TIK ke dalam kurikulum. Pada pendekatan ini, sekolah telah
menerapkan teknologi bebasis computer di laboratorium, kelas dan bagian
administrasi. Guru berada pada tahap mengekplorasi cara atau metode baru
dimana TIK mengubah produktivitas dan pekerjaan professional mereka untuk
meningkatkan belajar siswa dan pengelolaan pembelajaran. Kuriklum mulai
menggabungkan subyek pembelajaran yang mencerminkan aplikasi dunia
nyata.
d. Tahap Transforming; dicirikan dengan adanya upaya sekolah untuk
merencanakan dan memperbaharui organisasi dengan cara yang lebih kreatif.
TIK menjadi bagian integral dengan kegiatan pribadi dan kegiatan
professional sehari-hari di sekolah. TIK sebagai alat yang digunakan secara
rutin untuk membantu belajar sedemikian rupa sehingga sepenuhnya
terintegrasi di semua pembelajaran di kelas. Focus kurikulum mengacu pada
learnercentered (berpusat pada peserta didik) dan mengintegrasikan mata
pelajaran dengan dunia nyata. TIK diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri
dengan level professional dan disesuaikan dengan bidang-bidang pekerjaan
sekaligus sebagai ilmu untuk mendukung model pembelajaran berbasis TIK
Dewasa ini pemanfaatan TIK dalam pendidikan dapat dilakukan melalui model
lain yang dikenal dengan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ). Jadi
PTJJ merupakan alternatif model dalam proses pembelajaran yang
memberikan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk belajar kapan
saja, dimana saja dan dengan siapa saja. Kapan saja artinya setiap waktu
tidak kenal hari libur, pekerjaan belajar bisa dilakukan. Dimana saja artinya
tidak kenal tempat baik desa maupun kota yang penting adalah bisa akses
internet. Dengan siapa artinya pihak provider sudah menyiapkan segala
piranti untuk bahan-bahan yang sudah siap dikumpulkan dalam server, siap
untuk di download dan dilakukan proses pembelajaran.
Tugas: LK 1.3. Latihan down load materi bentuk doc dan PPT
a. Infrastruktur Fisik
Suatu infrastruktur fisik, sesuai dengan namanya fisik, maka akan banyak
berhubungan dengan komponen fisik suatu jaringan (tentunya sesuai
dengan design jaringan yang anda buat) seperti:
1) Yang berhubungan dengan masalah perkabelan jaringan, yaitu kabel
jaringan yang sesuai dengan topology jaringan yang anda pakai. Misal
jika dalam jaringan anda memakai backbone Gigabit Ethernet maka
sudah seharusnya anda memakai kabel CAT5e yang bisa mendukung
speed Gigabit.
2) Semua piranti jaringan seperti:
a) router yang memungkinkan komunikasi antar jaringan local yang
berbeda segmen,
b) switches, bridges, yang memungkinkan hosts terhubung ke jaringan
c) Servers yang meliputi seperti server data file, Exchange server,
DHCP server untuk layanan IP address, DNS server dan lain-2, dan
juga hosts.
3) Infrastruktur fisik bisa termasuk didalamnya technology Ethernet dan
standard wireless 802.11a/b/g/n, jaringan telpon umum (PSTN),
Asynchronous Transfer Mode (ATM), dan semua metoda komunikasi
dan jaringan fisik nya.
b. Infrastruktur Logical
Dan yang lebih penting juga adalah masalah planning anda dalam
menghadapi suatu disaster suatu bencana dalam jaringan anda.
Bagaimana anda menyiapkan terjadinya suatu disaster, dan bagaimana
anda akan melakukan restorasi kalau disaster itu benar-2 terjadi dan
menyebabkan system anda ambruk. Untuk itu anda harus bisa
mengantisipasi sejak dini dengan suatu perencanaan terhadap disaster.
D. Aktivitas Pembelajaran
Religius
Religius yang mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha
Esa yang diwujudkan dalam perilaku untuk melaksanakan ajaran agama
dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama,
menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan
kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.
Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu
hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu
dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan
dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan.
Subnilai religius: cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama,
teguh pendirian, percayadiri, kerja sama lintas agama, antibuli dan
kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak,
melindungi yang kecil dan tersisih.
Nasionalis:
Nasionalismerupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga
kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta
tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati
keragaman budaya, suku, dan agama
Mandiri:
Mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain
dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan
harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai kemandirian antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan
banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi
pembelajar sepanjang hayat
Gotong Royong
Integritas
Integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada
upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan
kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).
E. Latihan/Tugas
F. Rangkuman
Secara keseluruhan bahwa dengan TIK yang sudah dirancang oleh pemerintah
akan merangsang untuk diaplikasikan tidak hanya pada kelompok jenjang
pendidikan tinggi dan kejuruan saja tetapi dimulai dari sejak sekolah dasar. Cara
dan upaya untuk memenuhi hal tersebut yaitu mengupayakan system
pembelajaran dengan menggunakan media elektronik yang memungkinkan bisa
1. Umpan Balik
a. Hal-hal apa saja yg sudah saudara kuasai berdasarkan pemahaman dan
pengalaman yang berkaitan dengan materi pokok Konsep Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) ?
b. Hal-hal apa saja yg masih belum saudara kuasai berdasarkan
pemahaman dan pengalaman yang berkaitan dengan materi pokok
Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ?
2. Tindak lanjut
Skor maksimal latihan ini adalah 100. Nilailah diri sendiri dengan jujur dan
profesional agar bisa diketahui riil penguasaan yang sebenarnya dari modul
ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda masih kurang dari
75% , Anda harus meremidi atau mempelajari bab ini lagi dengan penuh
semangat, pantang menyerah, dan disiplin. Berdiskusi dan bekerjasamalah
dengan teman Anda dengan sikap saling menghargai, tidak memaksakan
kehendak, berpikir terbuka dan tetap kritis secara profesional bila ada
bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Bagi Anda yang memperkirakan
bahwa skor Anda minimal sudah mencapai 75%, berarti Anda telah
menguasai materi ini. Selanjutnya silahkan Anda untuk mempelajari materi
kegiatan pembelajaran berikutnya.
Kegiatan Pembelajaran 2
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komputer (E-Learning)
A. Tujuan
Kompetensi yang harus dicapai oleh guru pembelajar melalui modul ini, adalah
dengan indikator sebagai berikut:
1. Konsep pembelajaran berbasis TIK dijelaskan berdasarkan konsep e-learning.
Khususnya saat berdiskusi tentang sisten off line dan on line dalam
berinteraksi yang berfungsi sebagai bagian dari sistem pembelajaran.
2. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi diidentifikasi sesuai dengan
bentuk pembelajaran langsung (syncronous) dan tidak langsung
(ansyncronous), saat mencoba menggunakan e-mail untuk komunikasi dan
juga chating sebagai sarana komunikasi dengan menggunakan www.
Google.com. sifatnya tnggung jawab masing-masing orang
3. Perkembangan e-learning dijelaskan sesuai dengan perubahan dari tahun ke
tahun. Secara mandiri mengidentifikasi perbedaan menggunakan komputer
lama yang tergantung dari hard ware (CD atau Disk) dan komputer yang
sudah dengan jaringan wifi atau internet
4. Kekurangan dan kelebihan e-learning dijelaskan sesuai dengan model
pembelajaran online. Saat berdiskusi kelebihan menggunakan pembelajaran
dengan media on line (TIK) kerja sama dalam kelompok untuk menghasilkan
kesimpulan dari manfaat e-lerning.
C. Uraian materi
Tenaga didik dan pendidikan pada suatu sekolah adalah komponen utama yang
harus dipersiapkan terlebih dahulu baik pengetahuan, keterampilan maupun
sikap mentalnya dalam pemanfaatan TIK. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan
secara mandiri maupun secara terprogram yang dilaksanakan oleh sekolah
melalui pendidikan dan pelatihan baik lembaga pendidikan, pelatihan maupun
melalui belajar dengan teman sejawat. Sudah barang tentu sekolah sekali lagi
harus mengeluarkan biaya maupun merencanakan waktu untuk
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran maupun administrasi sekolah.
Pola-pola seperti di atas semua berbeda satu dengan yang lain. E-learning lebih
luas dibandingkan dengan online learning. Online learning hanya menggunakan
Internet/intranet/LAN/WAN tidak termasuk menggunakan CD ROM.
Karakteristik Penjelasan
Non-linearity Pemakai (user) bebas untuk mengakses (browse)
tentang objek pembelajaran dan terdapat fasilitas
untuk memberikan persyaratan tergantung pada
pengetahuan pemakai.
Self Managing Pemakai dapat mengelola sendiri proses
pembelajaran dengan mengikuti struktur yang telah
dibuat.
Feedback-Interactivity Pembelajaran dapat dilakukan dengan interaktif dan
disediakan feedback pada proses pembelajaran.
3. Perkembangan E-learning
Dalam dunia e-learning, SDM merupakan faktor yang sangat vital dalam
implementasi e-learning. Mengapa demikian? Karena e-learning muncul justru
untuk meningkatkan kualitas SDM, baik itu di perusahaan, instansi, institusi/dunia
pendidikan, maupun di dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu SDM
yang ada perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya sebelum e-learning
dijalankan. SDM suatu perusahaan/institusi harus mempunyai pola pikir yang
menyatakan bahwa e-learning menjadi kebutuhan perusahaan/institusi untuk
mencapai visi dan misi perusahaan/institusi itu sendiri, sehingga e-learning harus
dilakukan.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara
langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-
learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak
bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan
learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
D. Aktivitas Pembelajaran
Ambillah lap top, kemudian hubungkan dengan internet yang sifatnya off line dan
kemudian on line, dan komunikasikan dengan teman atau diskusikan dengan
teman dikelas untuk melihat proses akses materi lewat internat maupun intranet,
apa yang terjadi ketika akses materi atau down load materi dan membuat email
serta melakukan cathing. Jangan lupa integrasikan nilai-nilai karakter dalam
tugas tersebut untuk diri sendiri, sebagai bahan referensi, berikut adalah definisi
dan contoh penerapan 5 Nilai Pokok Peningkatan Pendidikan Karakter :
Religius
Nasionalis
Mandiri
Mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain
dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan
harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai kemandirian antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan
banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi
pembelajar sepanjang hayat
Gotong Royong
Integritas
E. Latihan/Tugas
F. Rangkuman
1. Umpan Balik
2. Tindak lanjut
Skor maksimal dari hasil mengerjakan latihan/tugas adalah 100. Nilailah diri
Anda dengan jujur dan profesional. Jika Anda memperkirakan bahwa
pencapaian Anda masih kurang dari 75% sebaiknya Anda ulangi kembali
mempelajari bab ini dengan pantang menyerah, disiplin dan kerja keras.
Berdiskusi dan bekerjasamalah dengan teman atau Anda dengan rasa saling
menghargai, tidak memaksakan kehendak, berpikir terbuka dan tetap kritis
secara profesional bila ada bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Bagi
Anda yang memperkirakan bahwa skor Anda minimal sudah mencapai 75%,
berarti Anda telah menguasai materi ini. Silahkan Anda mengembangkan dan
mempelajari materi pengembangan. Selain itu, kemampuan Anda akan
semakin kuat dengan dukungan informasi yang bisa Anda dapatkan dari
internet. Tetaplah menjadi guru yang belajar sepanjang hayat, pantang
menyerah dan disiplin.
d. Semua benar
d. Semua benar
Evaluasi
Soal
6. Saat ini internet sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat termasuk
dunia pendidikan sehingga ketika guru ingin menayangkan materi ajar untuk
peserta didik tidak secara individual, layanan yang dapat digunakan guru
adalah.
a. chatting
b. browsing
c. unggah (upload)
d. unduh (download)
9. Melalui teknologi informasi dan komputer, guru dapat mengontrol peserta didik
yang sedang melakukan program praktik kerja industri yang berjarak ribuan
kilometer, baik melalui tanya jawab maupun tatap muka. Strategi yang dapat
digunakan guru dalam hal ini adalah ....
a. e-mail
b. browsing
c. unggah (upload)
d. tele-conference
10. Untuk sekolah di daerah terpencil yang belum memiliki jaringan internet,
guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komputer dalam bentuk....
a. Local Area Net
b. Global Area Net
c. Regonal Area Net
d. International Area Net
6. Saat ini internet sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat termasuk
dunia pendidikan sehingga ketika guru ingin menayangkan materi ajar untuk
peserta didik tidak secara individual, layanan yang dapat digunakan guru
adalah.
b. unggah (upload)
10. Untuk sekolah di daerah terpencil yang belum memiliki jaringan internet,
guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komputer dalam bentuk....
a. Local Area Net
Penutup
A. Kesimpulan
B. Tindak Lanjut
Daftar Pustaka
Bashein, B.J., Markus, M.L., dan Riley, P. (1994). Preconditions for BPR Success
and How to Prevent Failures. Information System Management, 7-13
Earl, M. J., dan Feeny, D.F (1997). Is your CIO Adding Value? Dalam Willcocks,
L,. Feeny,D. dan Islei, G. (Eds), Managing IT as A Strategic resource,
London: McGraw-Hill, 3-20.
http://www.jaringan-komputer.cv.sysneta.com/infrastruktur-jaringan
Munir, M.IT (2009) Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi, Bandung: Alfabeta
Sampul Belakang