Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PEMBAHASAN

Ppraktikum Geomorfologi dan Geologi Foto acara Bentang Alam Fluvial telah
diadakan pada hari Kamis, tanggal ... Maret 2017.
Praktikan mengamat berdasarkan peta topografi daerah Randudongkal dan sekitarnya
dengan dibedakan menjadi satuan fluvial, struktural, serta denudasional (Warna hijau untuk
satuan deliniasi fluvial, warna coklat untuk satuan deliniasi denudasional, warna ungu tua
untuk satuan deliniasi struktural rapat dan ungu muda untuk satuan deliniasi struktural
renggang) . kemudian dilakukan juga deliniasi trhapda pola aliran (biru) dan jalan (merah).
Berikut penjelasannya.

5.1 Satuan Fluvial


Satuan deliniasi fluvial mencakup sungai hingga dataran Induk sungai
meliputi K. Tjomal dan K. Wakung, serta anak sungai yang meliputi K. Bandjaran,
K. Widjen, K. Subah, K. Pring, K. Paku, K. Asal, K. Sodong, K. Ujah, K.
Bandungan, dll.
Lalu dibuat sayatan sebanyak 5 buah secara menyebar di seluruh peta yaitu
dari batas sungai hingga ke kontur terdekat ??? dari dataran banjir tersebut.
Kemudian itu, sayatan tersebut dihitung panjang sayatannya yang berguna untuk.....
menentukan kelerengan ?? Hasilnya, memiliki persentase kelerengan sebesar 68,32
%, tergolong kedalam relief pegunungan terjal (Van Zuidam, 1983).
Tabel 5.1 Klasifikasi Kelerengan Menurut Van Zuidam (1983)

Klasifikasi Relief % Relief Beda Tinggi


Datar / hampir datar 02 < 50
Bergelombang landai 37 550
Bergelombang miring 8 13 25 75
Berbukit bergelombang 14 20 50 200
Berbukit terjal 21 55 200 500
Pegunungan terjal 56 140 500 1000
Pegunungan sangat terjal > 140 >1000
Dilihat dari polanya, menunjukkan pola aliran dendritk karena adanya aliran
anak-anak sungai yang bercabang serta menjari dari sungai induknya dengan bentuk
yang tidak beraturan dengan litologi batuan yang resistensinya seragam ?? Daeah itu
terdapat banyak zona lemah, sehingga akan mengakibatkan adanya rekahan-rekahan
dimana rekahan tersebut akan terisi oleh aliran air yang menjadikannn terbentuknya
anak sungaibercabang.
Pada daerah tinggi, erosinya berupa erosi vertikal, sedangkan pada daerah
rendah cenderung dipengaruhi erosi horizontal

Gambar 5.1

5.2 Satuan Deliniasi Denudasional


Satuan ditandai menggunakan pensil cokelat. Satuan denudasional pada peta
topografi tersebut mencangkup daerah Randudongkal, Karangmontjol,
Bandjaran, Semingkir, dan daerah sekitarnya. Kenampakan yang dilihat pada
peta topografi yaitu pada daerah tersebut memiliki kontur yang sangat renggang
diindikasikan termasuk satuan denudasional.
Satuan deliniasi daerah denudasional dicirikan dengan adanya elevasi yang
rata karena adanya proses denudasi yang tinggi baik berupa erosi, pelapukan
maupun gerakan tanah.
Proses yang memepengaruhi diinterpretasikan kaena longsorsan. proses
longsoran dari dataran yang lebih tinggi yang memiliki kelerengan yang curam,
setelah sekina lama daerah tersebut akan sama elevasinya.
Gambar :

Satuan Deliniasi Struktural Rapat


. Wilayah yang memiliki kontur rapat ditanda dengan pensil warna ungu tua
pada kertas kalkir meliput daerah G. Wadasgumantung, G. Djenggol, Igir Sibenda,
G. Tedjaula, G. Serut, G. Mritja, dan daerah sekitarnya.
Hal tersebut diindikasikan sebagai daerah struktural rapat karena pada kenampakan
peta topografi tersebut memiliki kontur yang rapat, ( semakin rapat suatu kontur
maka ketinggian suatu daerah akan semakin curam)
Lalu dibuatlah 5 sayatan yang memotong 5 garis kontur pada letak yang
berbeda dan saling menyebar. Setelah itu, sayatan tersebut dihitung panjang
sayatannya.. Berdasarkan dari perhitungan morfometri, hasil dengan kontur yang
rapat memiliki persentase kelerengan sebesar 29, 7 % Berdasarkan dari hasil
perhitungan tersebut, maka dapat diklasifikasikan bahwa wilayah yang memiliki
satuan kontur rapat tergolong kedalam relief berbukit terjal (Van Zuidam, 1983).
Tabel 5.2 Klasifikasi Kelerengan Menurut Van Zuidam (1983)

Klasifikasi Relief % Relief Beda Tinggi


Datar / hampir datar 02 < 50
Bergelombang landai 37 550
Bergelombang miring 8 13 25 75
Berbukit bergelombang 14 20 50 200
Berbukit terjal 21 55 200 500
Pegunungan terjal 56 140 500 1000
Pegunungan sangat terjal > 140 >1000

pat diinterpretasikan bahwa batuan yang terbentuk pada satuan kontur rapat tersebut
diindikasi terdiri dari batuan beku serta terdapat batuan sedimen cukup rresiten. .

Berdasarkan peta topografi pada wilayah yang memiliki kontur rapat, terdapat
banyak aliran sungai yang memiliki pola pengaliran dendritik.. Pada peta topografi,
pola pengaliran sungai ditandai dengan warna biru tua maupun muda. Berdasarkan
hal tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa pada wilayah kontur rapat terdapat
banyak hulu sungai yang mengalir dari puncak.

Anda mungkin juga menyukai