PENDAHULUAN
jenis, yaitu penafsiran secara kualitatif dan kuantitatif. Penafsiran peta kualitatif
memfokuskan pada semua aspek dari suatu peta, yaitu aspek kelerengan peta (lereng
terjal atau landai), jenis iklim yang ada (beriklim kering atau basah), ada tidaknya
kontrol struktur. Pertanyaan pertanyaan tersebut harus dapat dijawab secara baik
pertanyaan pertanyaan yang berbeda. berapa derajat sudut lerengnya, berapa nilai
kerapatan sungainya (drainage densities, berapa derajat arah dari bukit yang ada di
penafsiran kualitatif, namun berbeda dalam hal mengukur panjang suatu obyek,
volume, frekuensi dalam analisis. Kedua analisa, baik analisa kualitatif maupun
analisa kuantitatif yang dilakukan secara sendiri sendiri sudah cukup untuk
memahami suatu peta topografi. Kedua analisa dapat saling menguatkan dalam
memahami resistensi batuan dan struktur batuan, proses proses erosi dan
pengendapan, dampak waktu terhadap suatu evolusi bentangalam. Maka dari itulah
Adapun maksud dari praktikum acara interpretasi Peta topografi adalah agar
praktikan dapat menginterpretasi peta topografi sehingga dapat mengenali bentang
alam suatu daerah.
Sedangkan tujuan dari praktikum acara ini adalah:
1. Dapat menentukan relief pada berdasarkan peta topografi
2. Dapat menentukan jenis litologi berdasarkan peta topografi
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut:
1. Peta RBI
2. Kertas kalkir ukuran A3
3. Kertas grafik ukuran A3
4. Alat tulis menulis
5. Pulpen mekanik 0,1, 0,3, 0,5
6. Penggaris
7. Pensil warna
8. Kertas A4S
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peta
Peta adalah suatu penyajian pada bidang datar dari seluruh atau sebagian
unsur permukaan bumi digambar dalam skala tertentu dan sistem proyeksi tertentu.
Peta seringkali sangat efektif untuk menunjukkan lokasi dari obyek obyek alamiah
maupun obyek buatan manusia, baik ukuran maupun hubungan antara satu obyek
dengan obyek lainnya. Sebagaimana dengan foto, peta juga menyajikan informasi
yang barangkali tidak praktis apabila dinyatakan atau digambarkan dalam susunan
kata-kata. Secara umum peta diartikan sebagai gambaran konvensional dari pola
bumi yang digambarkan seolah olah dilihat dari atas ada bidang datar melalui satu
Informasi ruang mengenai bumi sangat kompleks, tetapi pada umunmya data
yang diperlukan. Hubungan ruang, hubungan lojik atau kuantitatif diantara objek-
objek ruang, Waktu, merupakan waktu untuk perolehan data, data atribut dan
ruang.
c. Pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka Bumi yang berupa
alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, serta simbol-simbol dari
d. Penyajian unsur-unsur permukaan bumi di atas peta dibatasi oleh garis tepi kertas
serta grid atau gratikul. Diluar batas tepi daerah peta, pada umumnya dicantumkan
berbagai keterangan yang disebut tepi. Keterangan tepi ini dicantumkan agar peta
penempatan keterangan tepi bukan merupakan hal yang mudah, karena semua
Kontur adalah suatu garis yang digambarkan diatas bidang datar melalui titik-
titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi tertentu. Garis
ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama
terhadap suatu bidang referensi atau garis khayal yang menghubungkan titik – titik
yang mempunyai ketinggian yang sama.Penarikan garis kontur bertujuan untuk
memberikan informasi relief (baik secara relatif maupun absolut).
Tabel 2.1Kelas lereng, dengan sifat-sifat proses dan kondisi alamiah yang kemungkinan
terjadi dan usulan warna untuk peta relief secara umum(Van Zuidam, 1985)
Dalam interpretasi batuan dari peta topografi, hal terpenting yang perlu diamati
a. Pola kontur rapat menunjukan batuan keras, dan pola kontur jarang menunjukan
b. Pola kontur yang menutup (melingkar) diantara pola kontur lainnya, menunjukan
c. Aliran sungai yang membelok tiba-tiba dapat diakibatkan oleh adanya batuan
d. Kerapatan sungai yang besar, menunjukan bahwa sungai-sungai itu berada pada
terhadap erosi.
kontur yang rapat atau berdekatan. Hal ini juga dapat ditandai dengan melihat titik
ketinggian ataupun interval kontur suatu peta. Pada peta topografi diberikan symbol
Relief miring pada topografi merupakan antara kontur yang rapat dan kontur
yang renggang. Biasanya kontur tidak terlalu rapat dan tidak terlalu renggang dengan
nilai interval kontur yang berbeda dari tinggi kerendah maupun sebalinya. Pada peta
Relief landai diinterpretasi dengan cara melihat kontur yang renggang relief
terjal dan miring. Pada peta topografi diberikan symbol dengan warna Kuning.
Dalam interpretasi yaitu dengan melihat pola kontur. Pola kontur bisanya
dilihat jika rapat maka batuan tersebut maka batuan tersebut merupakan batuan yang
Batuan beku ditandai dengan garis kontur yang rapat dan teratur, bentuk
membundar dan menutup hal ini menandakan batuan tersebut merupakan batuan
Batuan sedimen dicirikan oleh garis kontur yang jarang atau hampir tidak
ada. Hal ini dikarenakan daerah sedimen biasanya merupakan hasil pelapukan
sehingga terendapankan. Hal lain yang bisa diketahui yaitu jika terdapata sungai
material yang dibawa oleh arus sungai. Simbolnya diberi warna kuning dan biru pada
batu gamping.
Batuan metamorf dicirikan oleh garis kontur yang rapat dan tidak teratur, dan
batuan vulkanik ditandai dengan adanya pola kuntur seperti lidah yang menandakan
membuat sayatan yang memotong banyak kontur, kemudian sayatan tersebut disalin
pada kertas lain dan ditandai titik perpotongan serta ketinggian konturnya. Dari titik
perpotongan tersebut, maka buatlah grafik yang menunjukkan ketinggian dari garis
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Nuratika, Saputri. 2016. Cara Membuat Diagram Penampang pada Peta Topografi.
https://saputrinuratika.blogspot.co.id/2016/01/cara-membuat-diagram--
penampang-pada-peta-topografi.html diakses pada tanggal 13 Maret 2017
pukul 21.35 WITA