Anda di halaman 1dari 5

Resume Laporan Kuliah Kerja Lapangan Peran dan Tugas Produser Dalam Program

Berita KANAL 22 di Stasiun TVRI Jogja

Maria Francisca Oktaviani 090903848

Penulis melaksanakan KKL di divisi pemberitaan tepatnya pada program

acara Kanal 22 di TVRI D.I Yogyakarta. Pelaksanaan KKL dimulai pada tanggal 1

Mei 2013 hingga 31 Mei 2013. Penulis mengangkat topik mengenai peran dan tugas

produser pada program Kanal 22. Penulis tertarik mengangkat topik tersebut karena,

menurut penulis produser memiliki peran dan tugas yang menarik untuk dipelajari.

Program acara televisi tidaklah semata-mata dibuat dengan asal-asalan, namun

sangat terencana dan terkonsep dengan matang sehingga menjadi layak untuk

ditonton. Oleh sebab itu kerabat kerja dalam sebuah program acara memiliki peranan

yang sangat penting. Keberhasilan program acara tersebut bergantung pada kerabat

kerja yang bertugas yakni produser, editor, kameraman, soundman, pengarah acara

dan manager dalam pembuatan program acara termasuk acara berita. Salah satu

pelaksana yang kedudukannya sangatlah vital karena diperlukan dalam keberhasilan

sebuah tayangan produksi televisi adalah seorang produser.

Produser pada produksi program berita, bertanggung jawab terhadap suatu

program berita. Stasiun televisi biasanya meyiarkan lebih dari satu program berita

dalam sehari semalam. Stasiun televisi biasanya memiliki tiga hingga empat program

berita regular yaitu program berita pagi, siang, sore, dan malam. Masing-masing

program berita itu dipimpin oleh satu atau beberapa orang produser. Produser akan

memutuskan apa saja yang akan disiarkan dalam program beritanya, berapa lama
durasi suatu berita dapat disiarkan, format berita apa yang akan digunakan. Produser

harus menyusun bagaimanan urutan beritanya, apa yang akan ditampilkan pertama

dan apa yang akan dikeluarkan terakhir (Morissan, 2008:44).

Program berita yang memerlukan tingkat produksi dengan tenggat waktu yang

sangat sedikit dan dengan sistem deadline harus dikemas sedemikian rupa. Untuk

itulah, menurut hemat penulis diperlukan produser yang bertanggung jawab dan

tangkas untuk mengkonsep produksi acara seakurat mungkin di mana kaidah

jurnalistik yakni aktualitas dan faktualitas tetap harus dijunjung tinggi.

Seseorang yang memiliki tugas sebagai produser merupakan penentu arah

produksi yang sedang ditangani atau dengan kata lain sebagai komandan produksi

acara televisi yang mengemas acara sehingga menarik dan layak untuk di tonton.

Maka orang yang menyandang posisi ini haruslah berkompetensi dan memiliki

kriteria yang membuatnya patut disebut sebagai seorang pemimpin sekaligus

komandan.

Alasan-alasan di atas yang kemudian membuat penulis tertarik dan tertantang

untuk lebih mendalami peranan dan tugas seorang produser dalam memproduksi

program televisi pada program berita Kanal 22 di Stasiun TVRI Jogja dalam kerja

praktek lapangan.

Program Kanal 22 merupakan program berita yang memberikan informasi

seputar peristiwa yang terjadi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Program ini

menyajikan berita dengan tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa dan

bahasa Inggris. Pada segmen bahasa Indonesia berita yang disampaikan cenderung
Hard news sedangkan pada segmen bahasa Jawa dan bahasa Inggris materi berita

yang disampaikan merupakan Soft news.

Penulis melihat bahwa TVRI Jogja bisa menampilkan potensi lokal lewat

program beritanya. Untuk itu dalam melaksanakan kuliah kerja lapangan penulis

memilih Televisi Republik Indonesia Jogja (TVRI Jogja), penulis melihat bahwa

TVRI Jogja adalah stasiun yang menyajikan tayangan yang memiliki nilai tradisi

daerah Jogja, sesuai dengan slogannya tradisi tiada henti. Hampir setiap program

acara TVRI Jogja mengandung nilai tradisi, salah satu program beritanya yaitu Kanal

22. Program tersebut menyajikan berita dengan tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia,

bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa

Inggris sebagai bahasa Internasional dan bahasa Jawa sebagai bahasa daerah.

Sehingga semua lapisan masyarakat dapat menikmatinya, sebab bahasa yang

digunakan adalah bahasa yang umum di telinga masyarakat Jogja. Dalam dunia

pertelevisian daerah terutama di Yogyakarta yang masih kental akan budaya,

informasi dengan menggunakan bahasa lokal merupakan suatu hal yang sangat

penting agar tidak ditinggalkan oleh pemirsanya.

Program Kanal 22 tercetus karena jam siaran TVRI daerah yang sangat

terbatas yaitu empat jam siaran. Sehingga diperlukan strategi untuk mengatur agar

semua program yang dimiliki TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta tetap bisa ditayangkan

semua. Keadaan tersebut menuntut divisi pemberitaan untuk merombak program

beritanya, semula ada tiga program berita yaitu Berita Jogja, Jogja Destination, dan

Yogyawarta. Tiga program tersebut dikolaborasikan menjadi satu paket berita tanpa
menghilangkan ciri khas dari ketiga program tersebut. Maka tercetuslah program

Kanal 22. Nama Kanal 22 dipilih karena TVRI berada pada saluran 22 UHF.

Begitulah sedikit gambaran mengenai divisi pemberitaan khususnya pada program

Kanal 22.

Penyajian program berita Kanal 22 menarik tanpa meninggalkan ciri sebuah

program news dan tidak meninggalkan nilai tradisi. Selain itu konsep berita dengan

menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa dan bahas Inggris

membuat penulis tertarik. Nilai tradisi lokal Yogyakarta juga terdapat pada konten

dan beritanya, misalnya berita mengenai tradisi sekaten dan adanya segmen berita

yang dibawakan dalam bahasa jawa.

Selama melaksanakan KKL di TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta pada divisi

pemberitaan, penulis mendapatkan banyak hal baru mengenai tugas dan tanggung

jawab produser berita. Penulis menemukan perbedaan teori dan praktek dilapangan.

Di TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta tugas dan peran seorang produser di program kanal

22 tidak terlalu tampak, sebab ada double jobdesk. Seorang Kepala bagian berita yang

merangkap sebagai seorang produser eksekutif dan Kepala seksi produksi berita yang

merangkap sabagai produser pelaksana. Double jobdesk tersebut membuat binggung

karena peran dan tugas mereka menjadi tidak jelas. Peran seorang produser program

kanal 22 justru tampak pada seorang EIC. EIC tidak hanya bertugas untuk mengedit

naskah saja, EIC juga memiliki tanggungjawab untuk menentukan berita yang laik

siar.
Secara keseluruhan tugas dan tanggungjawab produser di program berita

Kanal 22 sudah cukup baik. Akan tetapi peran seorang produser tidak tampak secara

jelas karena adanya double jobdesk sehingga peran seorang produser kurang tampak.

Tugas dan tanggungjawab seorang produser justru tampak pada seorang EIC yang

berperan penting dalam penentuan berita yang laik tayang. Double jobdesk tak hanya

terjadi pada produser, beberapa kru juga memiliki banyak peran dan tanggungjawab.

Diantaranya reporter yang merangkap sebagai editor sekaligus playback, reporter

yang merangkap sebagai EIC, pegawai administrasi yang merangkap sebagai

program director dan floor director. Selain adanya double jobdesk penulis juga

menemukan konten berita yang itu-itu saja. Terutama pada berita bahasa inggris yang

seringkali hanya mengulang dari berita bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai