0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
497 tayangan2 halaman
1. Manajemen respons alergi umumnya meliputi identifikasi alergen yang diketahui, pemantauan gejala setelah paparan alergen baru, dan instruksi untuk menghindari dan mengelola paparan alergen.
1. Manajemen respons alergi umumnya meliputi identifikasi alergen yang diketahui, pemantauan gejala setelah paparan alergen baru, dan instruksi untuk menghindari dan mengelola paparan alergen.
1. Manajemen respons alergi umumnya meliputi identifikasi alergen yang diketahui, pemantauan gejala setelah paparan alergen baru, dan instruksi untuk menghindari dan mengelola paparan alergen.
menunjukkan respon alergi 1. Mengidentifikasi alergi yang sistemik (0706) dari skala diketahui (misalnya, obat-obatan, berat ke skala ringan sampai makanan, serangga, lingkungan) tidak ada. dan reaksi yang tidak biasa. Dengan kriteria hasil 2. Memberitahukan pemberi sebagai berikut : pelayanan dan petugas kesehatan mengenai alergi yang sudah 1. Perubahan warn akulit diketahui. ringan (IIH, 070701) 3. Memonitor pasien terhadap reaksi 2. Reaksi alergi ringan(IIH. alergi pada pengobatan baru, 070703) formula, makanan, karet dan atau 3. Respon inflamasi yang uji coba bahan celup. terlokalisir ringan (IIH, 4. Memonitor pasien mengenai 070704) paparan berikutnya terhadap agen 4. Gatal ringan (IIH, yang diketahui dapat 070709) menyebabkan alergi dengan 5. Fungsi respirasi normal adanya gejala kemerahan, (IIH, 070718) angiodema, urtikaria batuk 6. Fungsi gastrointestinal paroksimal, kecemasan berat, ringan (IIH, 070720) sesak napas, muntah ,sianosis atau syok. 5. Menjaga pasien tetap di bawah pengawasan selama 30 menit setelah pengelolaan bahan yangdiketahui bisa membuat atau memicu respon alergi. 6. Menginstruksikan pasien mengenai pengobatan alergiuntuk dapat menanyaka semua resep baru yang potensial menimbulkan reaksi alergi. 7. Menyiapkan pengukuran bantuan hidup selama syok anafilaksis atau reaksi ynag berat. 8. Menyiapkan obatobatan untuk mengurangi atau meminimalkan respon alergi. 9. Membantu dengan melakukan tes alergi. 10. Mengelola injeksi anti alergi sesuai kebutuhan. 11. Menginstruksikan pasien untuk menghindari bahan yang menyebabkan alergi. 12. Menginttuksikan pasien bagaimana cara merawat kemerahan, muntah, diare atau masalah pernafasan yang berhubungan dengan paparan dari bahan yang membuat alergi. 13. Mendiskusikan metode untuk mengontrol alergen dari lingkungan (misalnya., debu, jamur, dan serbuk sari) 14. Mengintruksikan pasien dan pemberi layanan untuk mencegah situasi yag memicu reaksi anafilaksis dan bagaimana meresponnya jika muncul reaksi anafilaksis.