PENDAHULUAN
beberapa ratus juta orang telah menderita karena penyakit sendi dan
tulang (reumatik dan asam urat) dan angka tersebut diperkirakan akan
Indonesia, arthritis pirai (asam urat) menduduki urutan kedua yaitu 6-8 %
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
klinis yang sering adalah rasa sakit, ngilu, kaku, atau bengkak di sekitar
sendi.4
b. Klasifikasi Artritis
a) Osteoarthritis (OA)
Arthritis jenis ini biasanya sebagai akibat dari kerusakan sistem kimia
tubuh. Kondisi ini paling sering menyerang sendi kecil, terutama ibu jari
kaki. Arthritis gout hampir selalu dapat dikendalikan oleh obat dan
pengelolaan diet.4
menyebabkan kecacatan.2,4
2. Atritis Gout
a. Definisi
b. Epidemiologi
beberapa ratus juta orang telah menderita karena penyakit sendi dan
tulang (reumatik dan asam urat) dan angka tersebut diperkirakan akan
Indonesia, arthritis pirai (asam urat) menduduki urutan kedua yaitu 6-8 %
Di Indonesia, penyakit asam urat bahkan terjadi pada usia yang lebih
muda, sekitar 32% pada pria berusia kurang dari 34 tahun. 7 Di Minahasa,
pada tahun 2003, tercatat proporsi kejadian arthritis gout sebesar 29,2%
5
dan pada etnik tertentu di Ujung Pandang sekitar 50% penderita rata-rata
telah menderita gout 6,5 tahun atau lebih setelah keadaan menjadi lebih
kelompok usia muda, yaitu antara 15-45 tahun, sebesar 0,8%; meliputi
c. Etiologi
meningkatnya produksi asam urat akibat proses penyakit lain dan obat-
obatan, serta bisa juga terjadi karena komplikasi penyakit lain seperti
d. Patomekanisme
hipersaturasi asam urat yaitu kelarutan asam urat di serum yang telah
seperti pada sendi perifer tangan dan kaki, dapat menjelaskan kenapa
yang menyusun asam nukleat atau inti dari sel dan termasuk dalam
lebih luas.1 Peradangan pada artritis gout akut adalah akibat penumpukan
agen penyebab yaitu kristal monosodium urat pada sendi. Hal ini diduga
pada sendi perifer seperti kaki dan tangan, dapat menjelaskan mengapa
daerah tersebut.1,9
plasma pada siang hari selanjutnya bila cairan sendi diresorbsi waktu
kelarutan ini meninggi, pada penurunan pH dari 7.5 menjadi 5.8 dan
pengukuran pH dan kapasitas buffer pada sendi dengan gout gagal untuk
e. Manifestasi klinik
tanda peradangan lokal seperti yang terlihat pada gambar 4, yang disertai
gejala & Tanda khas gout adalah bengkak, kemerahan, panas dan rasa
nyeri yang hebat pada sendi metatarsofalangeal ibu jari kaki (podagra)12
2. Tahap Akut
Serangan radang sendi disertai dengan rasa nyeri yang hebat terjadi
denyut.9 Rasa sakit tersebut hilang dalam beberapa hari dan dapat
mengalami tahap yang lebih serius atau tidak akan mengalaminya lagi.
Interval serangan yang cukup lama dan sendi masih dalam keadaan
normal disebut arthitis gout akut. Pada kasus artritis gout yang akut, kristal
3. Tahap Interkritikal
sementara.1
4. Tahap Kronis
yang tidak dapat berubah ke bentuk semula (irreversible). Hal ini disebut
arthritis gout kronis. Gejala penyakit ini adalah linu dan nyeri terutama di
f. Diagnosa
penunjang .1 Adanya kristal kristal asam urat yang terlihat pada gambar
petunjuk diagnostik.1
berikut
Artritis monoartikuler
g. Penatalaksanaan
anagesik dan antipiretik, efek antipiretiknya baru terlihat pada dosis yang
lebih besar daripada efek analgesiknya, dan NSAID relative lebih toksik
spondylitis ankilosa dan artritis gout. Efek samping yang sering terjadi
obatobat ini. Akhir-akhir ini efek toksik terhadap ginjal lebih banyak
mg sehari. 3,10
b) Kolkisin
sintesis atau kadar asam urat dalam darah. Obat ini berkaitan dengan
infeksi juga ditekan. Dosis kolkisin 0,5-0,6 mg tiap jam atau 1,2 mg
sebagai dosis awal diikuti 0,5-0,6 mg tiap 2 jam sampai gejala penyakit
hilang atau gejala saluran cerna timbul. Dosis maksimal 7-8 mg. pada
efeksamping dari kolkisin paling sering yaiti muntah, mual dan diare dapat
15
c) Allupurinol
urat dan mengurangi besarnya tofi. Obat ini terutama berguna untuk
mengobati penyakit gout kronik dengan insufiensi ginjal atau batu urat
dalam ginjal. obat ini bekerja dengan menghambat enzim xantin dan
selanjutnya akan menjadi asam urat. Dosis yang diberikan untuk gout
sehari. Efek samping obat ini yang sering terjadi adalah reaksi kulit, bila
d) Terapi Operatif
Pasien gout yang terdiagnosa dan terapi lebih awal biasanya tidak
memerlukan operasi, tetapi gout yang tidak diterapi dan sudah memiliki
h. Komplikasi
Komplikasi yang biasa terjadi akibat adanya penyakit asam urat adalah
Masalah dibedakan menjadi dua yaitu nefropati asam urat yaitu adanya
batu asam urat yang terjadi pada penderita dengan kadar asam urat 13
i. Pencegahan
jeroan (ginjal, hati), bahkan ikan asin. Dengan mengenali makanan yang
kadar purinnya tinggi, sedang dan rendah, maka kita dapat mengontrol
adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis,
c) Makanan kadar purin rendah (di bawah 50 mg/ 100 gram), misal: gula,
j. Prognosis
BAB III
LAPORAN KASUS
1. Idenditas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 55 tahun
Pekerjaan :-
Agama : Islam
2. Anamnesis
Keluhan Utama:
Pasien laki-laki umur 55 tahun masuk dengan keluhan keluar cairan putih
pada lutut sebelah kiri disertai nyeri dan berbau amis. Dirasakan sejak 2
minggu sebelum pasien masuk rumah sakit. Nyeri yang diraskan seperti di
tusuk tusuk dan terasa panas. Awalnya nyeri terjadi pada sendi kaki dan
lutut, tangan dan kaki yang Asimetrik. Pasien juga mengeluh demam
19
kadang kadang. Pasien tidak mual dan muntah. Buang air besar dan
Pasien sebelumnya sudah menderita penyakit ini sejak 20 tahun yang lalu
dan sudah menjalani 4 kali operasi tapi setelah itu kembali bengkak.
Riwayat minum obat tidak teratur dan sering makan tinggi purin. Pasien
juga menkonsumsi jamu untuk mengurangi nyeri. Riwayat asam urat (+)
disangkal.
Hipertensi (-)
Diabetes (-)
Kolesterol (-)
3. Pemeriksaan Fisik :
TANDA VITAL
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Suhu : 36,5 oC
Pernapasan : 20 kali/menit
KEPALA
Bentuk : Normochepal
MATA
LEHER
DADA
Paru paru
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, vocal vrenicus kiri sama dengan
kanan
Jantung
Perut
Perkusi : Tympani
Splenomegali (-)
22
Ekstremitas
III, IV sinistra
dextra
4. Pemeriksaan Penunjang
GDS : 99 mg/dl
5. Resume
Pasien laki-laki umur 55 tahun masuk dengan keluhan keluar cairan putih
pada artikulatio genu dextra disertai nyeri dan berbau amis. Dirasakan
sejak 2 minggu sebelum pasien masuk rumah sakit. Nyeri yang diraskan
seperti di tusuk tusuk dan terasa panas. Awalnya nyeri terjadi pada
poliatritis pada sendi siku, lutut, tangan dan kaki yang Asimetris. Pasien
juga mengeluh febris hilang timbul. pasien sudah menderita penyakit ini
sejak 20 tahun dan sering masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama,
minum obat tidak teratur dan kebiasaan makan tinggi purin. Riwayat
keadaan umum : baik, tanda vital, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84
6. Diagnosis
7. Diagnosis Banding
- Osteoartritis
- Rematoid Artritis
8. Terapi
- Kolkisin 3 X 1
- Allupurinol 3 X 300 gr
- Ceftriaxon 1 gr / 12 jam
- Ketorolak 2 X 1 amp
9. Prognosis
Dubia at bonam
26
BAB IV
PEMBAHASAN
keluar cairan warna putih seperti susu dari sendi lutut kanan sejak 2
minggu sebelum masuk rumah sakit disertai nyeri dan berbau amis.
nyeri dan panas kemudian hilang timbul selama 20 tahun. Ada riwayat
asam urat, pasien juga sudah 4 kali menjalani operasi tofus. Sekarang
masuk dengan gejala yang sama dan tofus yang lebih besar dari
sebelumnya. Keluhan lain yang dirasakan pasien yaitu febris yang hilang
timbul.
artritis gout dengan multiple tofus kronik dan infeksi sekunder. 1,3,12
27
dengan arteritis gout didapatkan nyeri sendi yang asimetris pada fase akut
baik dan pengaturan asam urat yang tidak benar ,maka dapat timbul
serangan akut yang lebih sering yang dapat mengenai bebrapa sendi dan
stadium menahun dan kronik dengan pembentukan tofus. Tofus pada gout
pecah dan sulit sembuh dengan obat. Kadang - kadang dapat timbul
infeksi sekunder paling sering tofus ditemukan pada cuping telinga, MTP-
1, olecranon, tendo achiles dan jari tangan. Biasanya juga sering disertai
ditemukan pada pasien ini sudah menderita artitis gout kurang lebih 20
pasien, pada pasien ini berupa nyeri somatic yaitu nyeri yang timbul pada
organ visceral, misalnya nyeri pasca bedah, nyeri metasatik, nyeri tulang
dan sendi. 11
pada jaringan akan dirubah menjadi potensial aksi. Proses ini disebut
dorsalis ini neuron aferen primer bersinap dengan neuron susunan saraf
pusat. Dari sini jaringan neuron tersebut akan naik ke atas di medula
timbal balik antara thalamus dan pusat pusat yang lebih tinggi di otak
nyeri. Selama transmisi, implus nyeri di modulasi . pada tahap ini akan
melibatkan aktivasi saraf melalui jalur-jalur saraf. Selain itu, di proses ini
terakhir dari nyeri ini adalah presepsi dimana akan menghasilkan pesan
nyeri yang di relai menuju ke otak sehingga akan menimbulkan rasa yang
tidak menyenangkan. 11
tubuh di atas normal yang diakibatkan oleh karena adanya infeksi atau
poliartritis hal ini juga sesuai dengan teori artritis gout yang merupakan
tanda dari gout kronik atau menahun, 1,3 hal tersebut terjadi karena reaksi
IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator tersebut akan memperkuat respon
putih yang disebut tofus ditulang rawan atau kapsul sendi, yang akan
lekosit pasien adalah 12,7 103/mm3. Nilai ini melebihi dari nilai normal yang
peradangan dan adanya infeksi sekunder. Hal ini juga sesuai juga dengan
teori yang ada pada artritis gout. Sedangkan Pada pemeriksaan kimia
darah didapatkan kadar asam urat meningkat 9,3 mg/dL. Nilai ini melebihi
dari nilai normal yang disbut juga dengan hiperurisemia. Nilai normal dari
asam urat yaitu >7,5 mg/dL.3 Hiperurisemia pada artritis gout terjadi
urat urin, atau gabungan keduannya.1 Pada pasien ini juga tidak
mengkonsumsi obat dengan rutin dan sering makan makanan tinggi purin
adanya tofus yang berisi Kristal urat, terdapat lebih dari satu kali serangan
artritis akut, inflamasi maksimal terjadi dalam waktu satu hari, artritis
lebih dari 6 kriteria ACR pada pasien ini yang lebih mengarahkan pada
artritis gout. 1
Allupurinol, Kolkisin, dan NSAID menurut teori terapi pada artritis gout.
allopurinol diberikan karena dapat menurunkan kadar asam urat. Obat ini
menjadi xantin dan selanjutnya akan menjadi asam urat. Alupurinol sendiri
31
yang mempunyai masa paruh yang lebih panjang dengan dosis untuk gout
ringan 200-400 mg sehari, 400-600 untuk gout yang lebih berat. 3,10
dan radang sendi. Dosis kolkisin 0,5-0,6 mg tiap jam atau 1,2 mg sebagai
dosis awal diikuti 0,5-0,6 mg tiap 2 jam sampai gejala penyakit hilang atau
dalam hal ini Ketorolak 30 mg 2 x 1 ampul. Obat ini memiliki efek anti
lambung. Obat ini juga digunakan sebagai analgesik pasca bedah yang
sekunder yaitu pecahnya tofus pada sendi lutut kanan disertai bau amis
bisa bekerja terhadap garm postif dan gram negative contohnya antibiotic
gram postif saja ataupun gram negative contoh eritromisin yang hanya
bekerja terhadap bakteri gram positif dan streptomisin yang hanya bekerja
pada bakteri gram negatif. 13 Serta pada pasien ini diberikan menejemen
diet untuk menurunkan kadar asam urat. Dalam hal ini mengurangi
Pada pasien ini juga dilakukan tindakan bedah, yaitu biopsy eksisi
meningkat. 12
33
BAB V
KESIMPULAN
2. Diagnosis pada kasus ini adalah Artritis Gout Dengan Multiple Tofus
DAFTAR PUSTAKA
1. Tehupelory, E.S. 2009. Artritis Pirai (Artritis Gout) Dalam Buku Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V Jilid III. Pusat Penerbitan Ilmu
Penyakit Dalam Fkui : Jakarta. Hal. 2556-2560.
2. Dep. of Health. Arthritis and gout. Victoria. 2010. 2012 Diunduh tgl
09-11-2014 dari:
www.health.vic.gov.au/edfactsheets/downloads/arthritis-and-gout.pdf
10. FK UI. 2007. Farmakologi dan Terapi. UI. Jakarta. Hal. 239-245
11. Tehupelory, E.S. 2009. Nyeri Dalam Buku Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi V Jilid III. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fkui :
Jakarta. Hal. 2483-2493.
12. FK UI. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Artritis Gout (Pirai) UI.
Jakarta. Hal 542 546.
14. R. Sjamsuhidrajat Dkk, Artritis Pirai Dalam Buku Buku Ajar Ilmu
Bedah Dalam Edisi III Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal