Anda di halaman 1dari 16

Karya tulis ilmiah yang sudah dipublikasikan oleh instansi maupun lembaga

tertentu umumnya memiliki ciri yang berbeda, mulai dari penulisan daftar

pustaka, cover, maupun penulisan cara mengkutip pada suatu sumber. Perbedaan

ini disebabkan oleh perbedaan penggunaan gaya penulisan pada karya tulis ilmiah.

Oleh sebab itu, hasil karya tulis ilmiah seseorang tidak bisa ditelan dibulat-bulat

untuk menjadi contoh atau model pada suatu instansi atau lembaga. Hal ini

dikarenakan lembaga maupun instansi ini memiliki aturan maupun gaya

penulisannya sendiri, baik itu mulai tingkat lokal, regional, nasional, maupun

internasional. Berikut, penulis akan menjabarkan secara garis besar mengenai

gaya penulisan internasional, dan gaya selingkung (Suyono, Amaliah, Ariani, dan

Luciandika. 2015)

1. Gaya Penulisan Internasional


Pada karya tulis ilmiah tingkat internasional, terdapat beberapa gaya

penulisan. Dari beberapa gaya penulisan internasional, berikut meruapakan

tiga gaya yang sering digunakan, antaralain: Modern Language Association

(MLA), American Psychological Association (APA), dan Harvard Reference Style.

Ketiga gaya penulisan ini umumnya berkaitan dengan tata pengutipan, penulisan

daftar rujukan.
2. Gaya Selingkung

Gaya selingkung merupakan gaya penulisan yang digunakan oleh lembaga

tertentu. Helianti (2011) dalam Suyono, dkk (2015:69) mendefinisikan gaya

selingkung sebagai penyelarasan atau pembakuan dalam penyampaian

informasi secara taat asas dengan memperhatikan jati diri dan cirri khas

lembaga atau jurnal tertentu. Pada bagian yang sebelumnya, telah dibahas

mengenai berbagai gaya penulisan karya ilmiah, antara lain: APA, MLA,
dan Harvard Reference Style. Gaya penulisan inilah yang merupakan contoh

adanya variasi gaya penulisan di berbagai instansi. Hal ini juga terjadi di

Indonesia, baik dari perguruan tinggi maupun pemerintah memiliki

sistematika dan teknik penulisan karya tulis ilmiahnya sendiri. Gaya yang

digunakan sebagai aturan dalam penulisan karya tulis ilmiah pada masing-

masing instansi inilah yang dikenal sebagai gaya selingkung, misalnya

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah (PPKI) Universitas Negeri Malang

(UM).

Dari pemahaman mengenai gaya penulisan diatas, berikut merupakan gaya

penulisan diantaranya: (1) pengetikan dan penjilidan; (2) penggunaan jenis dan

ukuran huruf; (3) penulisan lambang; serta (4) penulisan tanda baca yang hanya

digunakan di Universitas Negeri Malang atau gaya selingkung UM.


3

A. Pengetikan dan Penjilidan


Pengetikan dalam penulisan karya tulis ilmiah memiliki cara penulisan yang berbeda-beda, berikut merupakan teknik pengetikan

menurut beberapa sumber.

H. Bahdin Nur Tanjung, SE., MM.


Ir. I Made Wirartha, M.Si. (2006) dan Drs. H. Ardial, M.Si. (2008)
Universitas Negeri Malang (2010) Universitas Negeri Malang (2017)
dalam bukunya Pedoman dalam Pedoman Penulisan Karya
dalam bukunya Pedoman dalam bukunya Pedoman Penulisan
Penulisan Usulan Penelitian, Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis)
Penulisan Karya Ilmiah edisi ke-5 Karya Ilmiah edisi ke-6
Skripsi, dan Tesis dan Mempersiapkan Diri Menjadi
Penulis Artikel Ilmiah
Naskah asli skripsi memakai kertas
Kertas yang digunakan adalah kertas Kertas yang digunakan adalah jenis Kertas yang digunakan adalah jenis
Jenis Kertas HVS 70 gram dan salinannya dapat
HVS putih A4 ataupun kuarto HVS putih ataupun kuarto HVS putih A4 atau kuarto
berupa fotokopi
A4 (21,0 cm x 29,7 cm) atau kuarto (21 A4 (21,0 cm x 29,7 cm) atau kuarto A4 (21,0 cm x 29,7 cm) atau kuarto (21
Ukuran Kertas 21 cm x 28 cm
cm x 28 cm) (21 cm x 28 cm) cm x 28 cm)
Minimal 70 gram untuk skripsi, tesis,
Minimal 70 gram untuk skripsi,
Minimal 70 gram untuk skripsi, tesis, disertasi, makalah perkuliahan, dan
tesis, dan disertasi dan 60 gram
Berat Kertas 70 gram dan disertasi dan 60 gram untuk laporan penelitian. Namun, bila dicetak
untuk makalah artikel, dan laporan
makalah artikel, dan laporan penelitian. bolak-balik dapat menggunakan kertas
penelitian.
dengan berat minimal 80 gram
Batas atas : 3 cm Batas atas : 3 cm Batas atas : 3 cm Batas atas : 3 cm
Bidang Batas bawah : 3 cm Batas bawah : 3 cm Batas bawah : 3 cm Batas bawah : 3 cm
Pengetikan Batas kanan : 3 cm Batas kanan : 3 cm Batas kanan : 3 cm Batas kanan : 3 cm
Batas kiri : 4 cm Batas kiri : 4 cm Batas kiri : 4 cm Batas kiri : 4 cm
Spasi Antarkata Batas antarkata dalam kalimat tidak Spasi antara dua kata tidak boleh Spasi antara kata tidak boleh terlalu Spasi yang diperbolehkan maksimal
lebih dari empat ketuk. terlalu renggang. Spasi yang boleh renggang. Spasi yang sama dengan ukuran satu huruf. Tepi
dibolehkan maksimal sama dengan diperbolehkan maksimal sama kanan boleh rata (full justification) atau
ukuran satu huruf. Tepi kanan boleh dengan ukuran satu huruf. Tepi tidak rata. Jika tepi kanan rata (full
rata (full justification) atau tidak rata. kanan boleh rata (full justification) justification), diupayakan spasi
Jika tepi kanan rata (full justification), atau tidak rata. Jika tepi kanan rata antarkata maksimal satu huruf.
harap diupayakan spasi antarkata cukup (full justification), harap
diupayakan spasi antarkata cukup
rapat. Agar spasi antarkata cukup rapat, rapat. Agar spasi antarkata cukup
kata yang terletak di pinggir jika perlu rapat, kata yang terletak di pinggir
diputus menurut suku katanya (fasilitas jika perlu diputus menurut suku
hypernation diaktifkan: on) mengikuti katanya (fasilitas hyphenation
kaidah bahasa Indonesia yang baku. diaktifkan: on) mengikuti kaidah
bahasa Indonesia yang baku.
Artikel ilmiah dicetak dengan spasi Asrtikel ilmiah dicetak dengan
Tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi,
1,5 sedangkan skripsi, tesis, makalah, spasi 1,5 sedangkan skripsi, tesis,
makalah perkuliahan, dan laporan
dan laporan penelitian dicetak dengan disertasi, makalah, tugas akhir, dan
penelitian dicetak dengan 1,5 spasi
spasi 2 (ganda), kecuali keterangan laporan penelitian dicetak dengan
sedangkan spasi untuk artikel diatur
gambar, grafik, lampiran, tabel, daftar spasi 2 (ganda), kecuali keterangan
oleh pengelola jurnal. Keterangan
rujukan dengan spasi tunggal. gambar, grafik, lampiran, tabel, dan
gambar, grafik, lampiran, tabel, dan
Judul bab dicetak turun 4 spasi dari daftar rujukan dicetak dengan spasi
daftar rujukan dicetak dengan spasi
garis tepi atas bidang ketikan. Jarak tunggal. Judul bab dicetak turun 4
tunggal. Judul bab dicetak turun 3 spasi
antara akhir judul bab dan awal teks spasi dari tepi atas bidang ketikkan.
dan garis tei atas bidang ketikan. Jarak
adalah 4 spasi. Jarak antara akhir teks Jarak antara akhir judul bab dan
antara akhir judul bab dan awal teks
Spasi Naskah skripsi dan tesis diketik 1,5 dengan subjudul 3 spasi dan jarak awal teks adalah 4 spasi. Jarak
adalah 3 spasi. Jarak antaraakhir teks
Antarbaris spasi (1 spasi). antara subjudul dengan awal teks antara akhir teks dengan subjdul 3
dengan subjudul 2 spasi dan jarak
berikutya 2 spasi. Jarak antara spasi dan jarak anatara subjudul
antara subjudul dengan awal teks
paragraph sama dengan bahan pustaka dengan awal teks berikutnya 2
berikutnya 1,5 spasi. Jarak antara
lain dalam rujukan menggunakan 2 spasi. Jarak antara paragraph sama
paragraph sama dengan jarak antara
spasi (ganda) dengan jarak antar baris, yaitu 2
baris, yaitu 1,5 spasi untuk tugas akhir,
spasi untuk skipsi dan makalah, dan
skripsi, tesis, disertasi, makalah
1,5 spasi untuk artikel. Jarak antara
perkuliahan, dan laporan penelitian.
satu macam bahan pustaka dengan
Jarak antara satu macam bahan pustaka
bahan pustaka lain dalam daftar
denga bahan pustaka lain dalam daftar
rujukan menggunakan spasi ganda
rujukan menggunakan 1,5 spasi.
(2 spasi).
5

Dari keempat sumber ini, dapat dilihat bahwa antara satu sumber dengan sumber

lainnya memiliki aturan yang hampir sama. Namun, untuk sumber dari

Universitas Negeri Malang dari edisi kelima dan edisi keenam memiliki beberapa

perubahan. Perubahan tersebut diantaranya: saat dicetak, khususnya bolak-balik,

menggunakan berat kertas 80 gram, spasi antara baris menggunakan 1,5 spasi

untuk tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, makalah perkuliahan, dan laporan

penelitian.
Setelah diketik, hasil karya tulis ilmiah ini umumnya dicetak dan dijadikan

sebuah buku atau dikenal dengan sebutan dijilid. Penjilidan karya tulis ilmiah ini

pun diatur oleh pihak yang bersangkutan, misalnya penjilidan untuk skripsi, tesis,

dan disertasi ditentukan oleh institusi yang bersangkutan (gaya selingkung);

sedangkan makalah dan tugas akhir diatur oleh dosen yang memberi tugas

ataupun dosen pembimbing. Salah satu contohnya adalah ketentuan penjilidan

skripsi, tesis, dan disertasi di Universitas Negeri Malang, yaitu sebagai berikut.
Skripsi, tesis, dan disertasi harus dijilid dengan menggunakan
karton tebal. Pada punggung skripsi hendaknya dimuat nama
penulis dan judul. Skripsi dijilid sebanyak 3 eksemplar (1 untuk
jurusan, 1 untuk perpustakaan pusat, dan 1 untuk arsip penulis).
Tesis dijilid sebanyak 5 eksemplar (2 untuk pembimbing, 1 untuk
perpustakaan pusat, 1 untuk perpustakaan PPS, dan 1 untuk arsip
penulis). Disertasi dijilid sebanyak 6 eksemplar (3) untuk
pembimbing, 1 untuk perpustakaan pusat, 1 untuk perpustakaan
PPS, dan 1 untuk arsip penulis) (Universitas Negeri Malang edisi
kelima, 2010:121).

B. Penggunaan Jenis, Ukuran, dan Modus Huruf.

Penulisan karya tulis ilmiah juga memperhatikan jenis, ukuran, dan modus

huruf yang digunakan dalam penulisannya. Ketentuan penggunaan huruf ini juga

antara instansi berbeda. Seperti yang telah dijelaskan pada subbab diatas,
ketentuan huruf yang dipakai ini juga berkaitan dengan gaya penulisan yang dianut oleh institusi atau lembaga. Berikut merupakan penggunaan

jenis, ukuran dan modus dari berbagai sumber.

Ir. I Made Wirartha, M.Si. H. Bahdin Nur Tanjung, SE., MM. Universitas Negeri Malang (2010) dalam Universitas Negeri Malang (2017) dalam
(2006) dalam bukunya dan Drs. H. Ardial, M.Si. (2008) bukunya Pedoman Penulisan Karya bukunya Pedoman Penulisan Karya
Pedoman Penulisan Usulan dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah edisi ke-5 Ilmiah edisi ke-6
Penelitian, Skripsi, dan Tesis Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis)
dan Mempersiapkan Diri Menjadi
Penulis Artikel Ilmiah
Penulisan skripsi dapat ditulis Karya ilmiah hendaknya diketik dengan Karya ilmiah hendaknya diketik dengan Karya ilmiah hendaknya diketik dengan
dengan menggunakan mesin komputer, menggunakan program komputer, menggunakan program komputer, menggunakan program
ketik maupun computer. Bila Windows (antara lain Windows 3.11. Windows dengan jenis huruf (font) Times Windows dengan jenis huruf (font) Times
menggunakan mesin ketik, atau Windows 98), dengan jenis huruf New Roman atau sejenisnya, antara lain New Roman atau sejenisnya, antara lain
maka huruf yang digunakan (font) Times New Roman atau Times, CG Times, dan Dutch. Times, CG Times, dan Dutch.
Jenis Huruf
adalah huruf pika. Sedangkan, sejenisnya, antara lain Times, CG Times,
huruf yang digunakan pada dan Dutch.
computer antaralain: jenis
huruf Roman atau Times New
Roman.
Ukuran Ukuran huruf untuk huruf pika Bagian-bagian suatu bab untuk skripsi, Bagian-bagian suatu bab untuk skripsi, Bagian-bagian suatu bab untuk skripsi,
antara lain: satu inci memuat tesis, makalah, dan laporan penelitian tesis, makalah, dan laporan penelitian tesis, makalah, dan laporan penelitian
Huruf 10 huruf). Sedangkan, menggunakan ukuran huruf yang menggunakan ukuran huruf yang berbeda menggunakan ukuran huruf yang berbeda
computer menggunakan ukuran berbeda seperti berikut. seperti berikut. seperti berikut.
10 untuk jenis huruf Roman
atau ukuran 13 untuk jenis 12 poin Judul bab, judul subbab, 12 poin Judul bab, judul subbab, 12 poin Judul bab, judul subbab, teks
huruf Times New Roman. teks induk, abstrak teks induk, abstrak (skripsi, induk, abstrak (tugas akhir
(skripsi, tesis, dan tesis, dan disertasi), skripsi, tesis, dan disertasi),
disertasi), lampiran, daftar lampiran, daftar rujukan lampiran, daftar rujukan.
rujukan
7

10 poin Kutipan blok, abstrak 10 poin Kutipan blok, abstrak 10 poin Kutipan blok, abstrak makalah
makalah dan artikel, judul makalah dan artikel, judul perkuliahanl, judul tabel, judul
tabel, judul bagan/gambar, tabel, judul bagan/gambar, bagan/gambar, teks tabel, teks
teks tabel, teks bagan/ teks tabel, teks bagan/ bagan/ gambar, catatan akhir,
gambar, catatan akhir, gambar, catatan akhir, catatan kaki, indeks, header,
catatan kaki, indeks, catatan kaki, indeks, header, footer.
header, footer. footer.
Untuk huruf Traditional Arabic Untuk huruf Traditional Arabic dapat Untuk huruf Traditional Arabic dapat
dapat menggunakan ukuran sebagai menggunakan ukuran sebagai berikut. menggunakan ukuran sebagai berikut.
berikut.
26 Judul bab 26 Judul bab 26 Judul bab
18 Judul subbab, judul 18 Judul subbab, judul abstrak, 18 Judul subbab, judul abstrak,
abstrak, judul daftar judul daftar rujukan, judul judul daftar rujukan, judul tabel,
rujukan, judul tabel, judul tabel, judul gambar, dan judul gambar, dan judul indeks.
gambar, dan judul indeks. judul indeks.
16 Teks induk, indeks, dan 16 Teks induk, indeks, dan yang 16 Teks induk, indeks, dan yang
lain sebagainya. lain. lain.
Modus Huruf - Penggunaan huruf normal, miring Penggunaan huruf normal, miring (italic), Penggunaan huruf normal, miring (italic),
(italic), tebal (bold), dan garis bawah tebal (bold), dan garis bawah (underlibe), dan tebal (bold), yaitu sebagai berikut.
(underlibe), yaitu sebagai berikut. yaitu sebagai berikut.
Normal Teks induk, abstrak, kata Normal Teks induk, abstrak, kata Normal Teks induk, abstrak, kata-kata
kunci, tabel, gambar, kunci, tabel, gambar, bagan, kunci, tabel, gambar, bagan,
bagan, catatan, lampiran. catatan, lampiran. catatan, lampiran.
Miring 1. Kata nonIndonesia Miring 1. Kata nonIndonesia Miring 1. Kata asing dilihat dari
(italic) (bahasa asing dan (italic) (bahasa asing dan bahasa (italic) bahasa teks yang digunakan.
bahasa daerah). daerah). 2. Istilah yang belum lazim.
2. Istilah yang belum 2. Istilah yang belum lazim. 3. Contoh yang disajikan pada
lazim. 3. Bagian penting (untuk teks utama.
3. Bagian penting (untuk bagian penting tidak 4. Judul subbab peringkat 4
bagian penting tidak boleh menggunakan pada Alternatif 1.
boleh menggunakan bold-normal, tetapi boleh 5. Judul buku, jurnal, majalah,
bold-normal, tetapi italic-bold). dan surat kabar dalam teks
boleh italic-bold). 4. Contoh yang disajikan utama dalam daftar rujukan.
4. Contoh yang disajikan pada teks utama. 6. Semua huruf yang digaris-
pada teks utama. 5. Judul subbab peringkat 4 bawahi diganti dengan huruf
5. Judul subbab peringkat pada Alternatif 1. miring (italic).
4 pada Alternatif 1. 6. Judul buku, jurnal,
6. Judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar
majalah, dan surat dalam teks utama dalam
kabar dalam teks daftar rujukan.
utama dalam daftar
rujukan.
Tebal 1. Judul bab. Tebal 1. Judul bab. Tebal 1. Judul bab.
(bold) 2. Judul subbab (bold) 2. Judul subbab (heading). (bold) 2. Judul subbab (heading).
(heading). 3. Bagian penting dari 3. Bagian penting dari suatu
3. Bagian penting dari suatu contoh dicetak contoh dicetak bold-italic.
suatu contoh dicetak bold-italic. 4. Contoh: Amir anak Amat
bold-italic. Contoh: Amir anak sedang belajar di Akademi
Contoh: Amir anak Amat sedang belajar di Militer.
Amat sedang belajar di Akademi Militer.
Akademi Militer.
9

Garis Garis bawah tidak boleh Garis Garis bawah tidak boleh - -
Bawah dipergunakan, kecuali Bawah dipergunakan, kecuali dalam
(underline dalam hal-hal yang amat (underline hal-hal yang amat khusus.
) khusus. Garis bawah ) Garis bawah dipergunakan
dipergunakan untuk teks untuk teks yang dicetak
yang dicetak dengan huruf dengan huruf mesin ketik
mesin ketik (Courier dan (Courier dan Prestige). Pada
Prestige). Pada teks yang teks yang dicetak dengan
dicetak dengan huruf huruf Times New
Times New Romangaris Romangaris bawah diganti
bawah diganti dengan dengan huruf miring (italic).
huruf miring (italic).
Dari keempat sumber ini, dapat dilihat bahwa antara satu sumber dengan

sumber lainnya memiliki aturan yang hampir sama. Pada sumber karya Ir. I Made

Wirartha, M.Si. masih ada penggunaan mesin ketik untuk penulisan karya ilmiah.

Sedangkan, pada ketiga sumber yang lain sudah menggunakan komputer. Dari

ketiga sumber inilah, ketentuan pemakaian huruf mayoritas sama. Namun, untuk

PPKI edisi keenam karya Universitas Negeri Malang sudah tidak menggunakan

garis bawah dan telah digabungkan pada garis miring.

C. Penulisan Lambang

Menurut M. Hariwijaya (2006:78), lambang dapat dibagi menjadi dua, yaitu

lambang huruf dan lambang gambar, yaitu sebagai berikut. Pertama, lambang

huruf sendiri ialah satu huruf atau lebih yang melambangkan konsep dasar

ilmiah, seperti: mata uang, kuantitas, satuan, dan unsur.

Tabel 2.1 Lambang Huruf yang Melambangkan Konsep Dasar Ilmiah


LAMBANG HURUF
Mata Uang Kuantitas Satuan Unsur
Lambang Satuan Lambang Satuan Lambang Satuan Lambang Satuan
Dasar Dasar Dasar Dasar
12
$ dolar 1 lusin A ampere P Fosfor
buah
12
Rp rupiah 1 gross cd kandela H2O Air
lusin
gulden mol mol Fe Besi
euro kg kilogram Zn Zink
yen m meter O2 Oksigen
K kelvin Ca Kalsium
sekon,
s N nitrogen
detik

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, lambang huruf melambangkan

konsep dasar khususnya adalah satuan. Satuan ini merupakan satuan dasar

Systeme Internasional dUnits (SI), yaitu satuan yang diputuskan sebagai satuan

internasional. Salain satuan internasiona (SI), lambang huruf juga memiliki


11

kelipatan atau turunan dari satuan. Lambang ini diantaranya, yaitu sebagai

berikut.

2.2 Tabel Lambang Huruf yang Memiliki Kelipatan atau Turunan dari Satuan
Faktor Lambang Bentuk Terikat Misal
1012 T tera- teraherts
109 G giga- gigawatt
106 M mega- megaton
103 k kilo- kiloliter
102 h hekto- hektoliter
101 da deka- dekaliter
10-1 d desi- desigram
10-2 c senti- sentimeter
10-3 m mili- milivolt
10-6 u mikro- mikrometer
10-9 n nano- nanogram
10-12 p piko- pikofarad
10-15 f femto- emtoampere
10-18 a ato- atogram

Kedua, gambar lambang ialah gambar atau tanda lain yang melambangkan

konsep ilmiah menurut konversi bidang ilmu yang bersangkutan. Gambar ini

umumnya tidak dapat dibuat dengan menggunakan huruf, melainkan simbol.

Gambar lambang ini diantaranya, adalah sebagai berikut.

Tabel 2.3 Gambar Lambang


Kongruen (matematika)
Identik (matematika)
Jumlah beruntun (matematika)
Setara (matematik)
/ Jantan/betina (biologi)
x Disilangkan dengan; hybrid (biologi)
Menunjukkan endapan zat (biologi)
Dram; 3.887 gram (farmasi)

D. Penulisan Tanda Baca


Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia (Peraturan Mendikbud Nomor 50 Tahun 2015 dalam

Universitas Negeri Malang, 2017:48). Berikut ini merupakan penjelasan mengenai

tada baca.

1. Tanda titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda Tanya (?), tanda persen (%)

diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.

2.4 Tabel Tanda Titik (.), Koma (,), Titik Dua (:), Tanda Tanya (?), Tanda Persen (%)
Baku Tidak Baku
Hasil penelitian ini dipilah Hasil penelitian ini dipilah

menjadi tiga. menjadi tiga .

Instrumen perlu dirancang, Instrumen perlu dirancang,

dikembangkan, dan divalidasi. dikembangkan, dan divalidasi.

Bagaimana karakteristik Bagaimana karakteristik

karyasiswa? karyasiswa ?

Sampel ditentukan 30% dari Sampel ditentukan 30 % dari

populasi. populasi .

2. Tanda kutip () dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari
kata atau frasa yang diapit.

Tabel 2.5 Tanda Kutip () dan Tanda Kurung ()


Baku Tidak Baku
Sampel dipilih setara dengan Sampel dipilih setara dengan

populasi. populasi.

Data kuantitatif (skor) diperoleh Data kuantitatif ( skor ) diperoleh

melalui tes. melalui tes.


13

3. Tanda hubung (-), tanda pisah ( ), dangaris miring (/) diketik rapat

dengan huruf/angka yang mendahului dan mengikutinya.

Tabel 2.6 Tanda Hubung (-), Tanda Pisah ( ), dan Garis Miring (/)
Baku Tidak Baku
Observasi dilakukan pada sub- Observasi dilakukan pada sub -

organisasi. organisasi.

Observasi dilakukan 2-25 januari Observasi dilakukan 2 - 25

2017. januari 2017.

Observasi dilakukan/dilaksanakan Observasi dilakukan/

serentak. dilaksanakan serentak.

4. Tanda perhitungan, yaitu sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil

(<), tambah (+), kurang (-), kali (x), danbagi (:) diketik dengan jarak

satu ketukan dengan angka/huruf sebelum dan sesudahnya.

Tabel 2.7 Tanda Perhitungan


Baku Tidak Baku
R=2+q R= 2+q

P > 0,05 P >0,05

Q < 0,1 Q<0,1

5 + 5 = 10 5+5=10

50 - 5 = 45 50-5 =45

7 x 3 = 21 7x3=21

12 : 4 = 3 12:4 =3
5. Tanda titik dua (bukan tanda bagi) yang dipakai untuk memisahkan

tahun penerbitan dengan nomor halaman pada rujukan diketik rapat

dengan angka yang mendahului dan mengikutinya.

Tabel 2.7 Tanda Titik Dua Bukan Tanda Bagi


Baku Tidak Baku
Gizi Pangan (2017:12) Gizi Pangan (2017 : 12)

menyampaikan bahwa menyampaikan bahwa

ilmu pengetahuan bahan ilmu pengetahuan bahan

pangan (Dadang, 2016:20) pangan (Dadang, 2016 : 20)

E. PETUNJUK PRAKTIS TEKNIK PENULISAN

Berikut ini disajikan beberapa pertunjuk praktik teknik penulisan secara

ringkas (Nur Tanjung dan Ardial, 2005:111).

1. Hal-hal Perlu Diperhatikan


Berilah jarak 3 spasi antara tabel atau gambar dengan teks sebelum

atau sesudahnya.
Judul tabel atau gambar beserta tabel atau gambarnya harus

ditempatkan pada halaman yang sama (jika memungkinkan).

Penyebutan tabel atau gambar dalam teks menggunakan kata Tabel

atau Gambar ... (diberi nomor sebagai identitas).


Tepi kanan teks dan harus rata, oleh karena itu kata pada akhir baris

tidak harus dipotong. Jika terpaksa harus dipotong, tanda hubungnya

ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukandiletakkan di

bawahnya.
Tempatkan nomor halaman di pojokkan atas pada setiap halaman,

kecuali halaman pertama setiap bab dan halaman Bagian Awal.


15

Nomor halaman Awal bab dan Bagian Awal ditulis di tengah bagian

bawah halaman.
Semua nama penulisan dalam daftar rujukan harus ditulis, walaupun

penulis yang sama memiliki beberapa karya yang dijadikan acuan

dalam teks.
Daftar Rujukan hanya berisi sumber yang digunakan sebagai acuan

dalam teks, dari semua sumber yang dikutip (secara langsung atau

tidak langsung) harus ditulis dalam Daftar Rujukan.

2. Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan


Tidak boleh ada bagian yang kosong pada halaman, kecuali jika

halaman tersebut merupakan akhir suatu bab.


Tidak boleh memotong tabel menjadi duabagian (dalam dua halaman)

jika memang bisa ditempatkan pada halaman yang sama.


Tidak boleh memberi tand aapa pun sebagai pertanda berakhirnya

suatu bab.
Tidak boleh menempatkan judul subbab dan identitas tabel pada akhir

halaman (kaki halaman).


Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-), tetapi

menggunakan tanda bulat ( atau). Ukuran besar kecilnya bulit yang

yang di digunakan disesuaikan dengan ukuran huruf yang digunakan.

Bulit diletakkan di tepi kiri, terpisah satu ketukan dengan huruf yang

mengikutinya. Rincian dengan menggunakan angka hanya

diperbolehkan jika mengandung pengertian langkah-langkah atau

prosedur.
Tidak boleh menambahkan antarkata dalam suatu baris yang bertujuan

meratakan tepi kanan.


Daftar rujukan tidak boleh ditempatkan di kaki halaman atau akhir

setiap bab. Daftar Rujukan hanya boleh ditempatkan setelah bab

berakhir dan sebelum lampiran-lampiran jika ada.


DAFTAR RUJUKAN

Nur Tanjung, Bahdin & Ardial, H. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

(Proposal, Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis

Artikel Ilmiah. Jakarta: Kencana.


Hariwijaya, M. 2006. Pedoman Teknik Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan

Disertasi. Yogyakarta: Citra Pustaka.


Wirartha, I Made. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan

Tesis. Yogyakarta: Andi.

Suyono, Amaliah, Ariani, dan Luciandika. 2015. Cerdas Menulis Karya Ilmiah.

Dari Google Books, (Online), (https://books.google.co.id/books?

id=HdksDwAAQBAJ&pg=PA72&dq=penulisan+gaya+apa&hl=en&sa=X&

redir_esc=y#v=onepage&q=penulisan%20gaya%20apa&f=false), diakses

30 September 2017.

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi,

Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian Edisi

Kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.

Universitas Negeri Malang. 2017. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi,

Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian Edisi

Keenam. Malang: Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai