Anda di halaman 1dari 8

Biografi Presiden Soekarno

Profil atau Biografi Presiden Soekarno sang Proklamator. Mungkin sampai sekarang
beliau adalah tokoh yang paling banyak dikagumi orang di Indonesia. Banyak orang yang
mencari mengenai perjalanan hidup, profil atau biografi singkat mengenai Soekarno.

Dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia sekaligus pencetus Pancasila, beliau
lebih akrab di panggil Bung Karno ini berasal dari Blitar, dia merupakan pahlawan
Proklamasi bersama dengan Mohammad Hatta.

Presiden Soekarno sangat disegani oleh para pemimpin negara-negara di dunia pada waktu
itu. Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama asli
bernama Koesno Sosrodihardjo, karena sering sakit yang mungkin disebabkan karena
namanya tidak sesuai maka ia kemudian berganti nama menjadi Soekarno.

Kehidupan Presiden Soekarno


Ayah beliau bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibu bernama Ida Ayu Nyoman Rai.
Orang tuanya bertemu di Bali ketika ayahnya menjadi guru di Bali dan ibunya merupakan
bangsawan di Bali. Soekarno diketahui memiliki saudara atau kakak kandung perempuan
bernama Sukarmini.

Masa Kecil dan Masa Muda Soekarno


Mengenai kisah hidup Presiden Soekarno, semasa kecilnya ia tidak tinggal bersama dengan
orang tuanya yang berada di Blitar. Ia tinggal bersama kakeknya yang bernama Raden
Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.

Soekarno bahkan sempat bersekolah disana walaupun tidak sampai selesai ikut bersama
dengan orang tuanya pindahh ke Mojokerto.

Di Mojokerto, Soekarno kemudian di sekolahkan di Eerste Inlandse School dimana ayahnya


juga bekerja disitu sebagai guru. Namun ia dipindahkan tahun 1911 ke ELS (Europeesche
Lagere School) yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk di HBS (Hogere
Burger School) di Surabaya.

Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal di rumah Haji
Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto yang merupakan kawan dari ayah
Soekarno.

Soekarno, Kartosuwiryo dan Muso


H.O.S Cokroaminoto dikenal sebagai pendiri dari Serikat Islam (SI). Di rumah Cokroaminoto
lah Soekarno berkenalan dengan para pemimpin Sarekat Islam (SI) seperti Haji Agus Salim
dan Abdul Muis.

Soekarno juga akrab dengan Muso, Alimin, Darsono dan Semaun yang kelak dikenal sebagai
tokoh berhaluan kiri dan serta Kartosuwiryo yang kelak mendirikan Darul Islam dan
memimpin pemberontakan melawan Soekarno, meskipun pada akhirnya Soekarno sendiri
yang menandatangani persetujuan eksekusi mati terhadap Kartosuwiryo yang menjadi
sahabatnya ketika masih muda.
Mereka bersama-sama tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk menimba ilmu dan
belajar berorganisasi melalui Sarekat Islam (SI). Disini jiwa nasionalismenya akan bangsa
Indonesia menjadi sangat besar. Soekarno juga sempat ikut dalam organisasi pemuda tahun
1918 yang bernama Tri Koro Darmo yang kemudian berubah nama menjadi Jong Java.
Soekarno bahkan aktif sebagai penulis di koran harian bernama Oetoesan Hindia yang
dikelola oleh Cokroaminoto.

Soekarno Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial


Dari keberanian Soekarno ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya di
Yogyakarta dan memasukkannya ke penjara Banceuy di Bandung. Kemudian tahun 1930,

1
Soekarno dipindahkan ke penjara Suka Miskin.

Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia menemaninya
yaitu Inggit Ganarsih yang menikah dengan Soekarno pada tahun 1923 yang sebelumnya
Soekarno telah menceraikan Siti Oetari secara baik-baik pada saat masih di Bandung.

Inggit yang juga dibantu oleh kakak Soekarno bernama Sukarmini sering membawakan
makanan kepada Soekarno di penjara Suka Miskin, hal itulah yang kemudian membuat
pengawasan di penjara Suka Miskin makin diperketat.

Menurut Biografi Presiden Soekarno dari beberapa sumber, ia dikenal belanda sebagai
seorang tahanan yang mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk merdeka sehingga ia
kemudian dianggap cukup berbahaya.

Dibuang ke Bengkulu dan Bertemu dengan Mohammad Hatta dan Fatmawati

Tahun 1938, ia kemudian dibuang ke Bengkulu, disini Soekarno bertemu dengan Mohammad
Hatta yang akan menjadi teman seperjuangannya yang kemudian keduanya akan
memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia.

Di Bengkulu juga Soekarno kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istri
Soekarno dan ibu negara pertama. Fatmawati merupakan putri dari Hassan Din yang
mengajak Soekarno untuk mengajar di Sekolah Muhammadiyah di Bengkulu.

Soekarno dan Jalan Berliku Menuju Kemerdekaan Indonesia


Jepang bahkan menunjuk Soekarno untuk memimpin tim persiapan kemerdekaan bangsa
Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI setelah berjanji memberikan kemerdekaan bagi Indonesia.
Soekarno bahkan sempat terbang ke Jepang untuk bertemu dengan Kaisar Hirohito.

Soekarno terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Jepang dengan tujuan
agar Indonesia segera diberi kemerdekaan. Segala persiapan untuk kemerdekaan Indonesia
dilakukan oleh Soekarno seperti merumuskan Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi dan
dasar negara serta perumusan teks proklamasi kemerdekaan bersama Mohammad Hatta dan
Ahmad Soebardjo.

Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus 1945, Soekarno


bersama Mohammad Hatta bersama pemimpin Indonesia yang lainnya terbang ke Dalat,
Vietnam untuk menemui pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di Asia Tenggara yaitu
Marsekal Terauchi. Menjelang proklamasi kemerdekaan, terdapat perbedaan pandangan
antara golongan tua dan golongan tua.

Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok


Golongan Tua menghendaki agar kemerdekaan Indonesia dipersiapkan secara matang dan
golongan muda menghendaki agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepatnya. Hal
inilah yang kemudian membuat golongan muda melakukan penculikan terhadap Soekarno
dan Mohammad Hatta pada tanggal 16 agustus 1945.

Keduanya kemudian dibawa ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar segera


memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh Jepang.
Peristiwa penculikan ini kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok.

Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia dan Menjadi Presiden Pertama Indonesia


Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal tersebut juga diperingati
sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana pancasila kemudian dibentuk oleh
Soekarno sebagai dasar dari negara Indonesia.

2
Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama dengan
Mohammad Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia
dalam sejarah bangsa Indonesia.

Indonesia Selama Pemerintahan Presiden Soekarno


Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia sebagai negara baru ketika itu bertahan
dari berbagai permasalahan yang kerap menggoyahkan stabilitas negara Indonesia. Pertama
kali dengan agresi militer yang dilakukan oleh Belanda yang kembali menjajah Indonesia
setelah Jepang menyerah.

Kemudian muncul pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso (kawan lama Soekarno)
dan Amir Syarifudin, Pemberontakan Permesta, Pemberontakan Republik Maluku,
Pemberontakan APRA oleh Westeling, dan pemberontakan Darul Islam atau DI/TII oleh
Kartosuwiryo yang merupakan kawannya sendiri ketika Soekarno masih muda.

Meskipun banyak dilanda masalah pada awal-awal lahirnya negara, dibawah pemerintahan
Soekarno, Indonesia mulai terkenal di mata Internasinal. Banyak pemimpin dunia seperti
John F. Kennedy yang merupakan presiden Amerika ketika itu dan Fidel Castro yaitu
presiden Kuba dan pemimpin negara lain menaruh hormat pada Presiden Soekarno.

Indonesia ketika itu dikenal sebagai negara non blok, dan sempat berhubungan erat dengan
Rusia dan ditandai dengan pembelian senjata untuk pertahanan secara besar-besaran dari
Rusia dan juga untuk melawan Belanda ketika sedang melakukan upaya pembebasan Irian
Barat. Selain itu Indonesia melalui presiden Soekarno membentuk poros Jakarta-Beijing-
Moskow yang membuat konfrontasi dengan blok barat semakin tinggi.

Hal ini juga membuat Indonesia semakin berhaluan kiri ditandai dengan semakin
berkembangnya komunis ketika itu dimana muncul istilah 'NASAKOM' yang dicetuskan oleh
Presiden Soekarno.

Indonesia bahkan sempat berganti sistem pemerintahan dari sistem parlementer menjadi
presidensil dari tahun 1945 hingga 1960an. Dan pada tahun 1960an pergolakan politik yang
amat hebat terjadi di Indonesia, penyebab utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh
PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari
peristiwa ini kemudian membuat akhir cerita dari pemerintahan Presiden Soekarno dan juga
orde lama berakhir.

Hal ini ditandai dengan adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun
1966 yang terkenal dan masih menjadi kontroversi sejarah sebab naskah aslinya tidak
diketahui keberadaannya sampai sekarang. Supersemar dikeluarkan oleh Presiden Soekarno
dan berisi himbauan dari Presiden Soekarno ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan
dan juga ketertiban negara yang ketika itu sedang kacau dan juga berisi mandat pemindahan
kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto yang kelak menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang
baru bagi bangsa Indonesia.

Akhir Jabatan Sebagai Presiden


Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir ditandai dengan diangkatnya Soeharto sebagai
Presiden, Ir Soekarno kemudian banyak menghabiskan waktunya di istana Bogor, lama-
kelamaan kesehatannya terus menerus menurun sehingga ia mendapat perawatan oleh tim
dokter kepresidenan hingga tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970 Presiden Soekarno atau Bung
Karno menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

3
Biografi B.J Habibie

Biografi B.J Habibie - Banyak orang mencari


mengenai kisah, profil atau biografi singkat B.J
Habibie. Beliau adalah salah satu tokoh panutan
dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di
Indonesia, selain dikenal sebagai orang paling
cerdas di Indonesia, ia juga dikenal sebagai
presiden ketiga Republik Indonesia.

Nama lengkapnya adalah Prof. DR (HC). Ing.


Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Ia
dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada
tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak
keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi
Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini
Puspowardojo.

Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun


Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai
dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama
saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah
ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak.

Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas
ketika masih menduduki sekolah dasar, namun ia harus kehilangan bapaknya yang meninggal
dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung saat ia sedang shalat Isya.

Tak lama setelah ayahnya meninggal, Ibunya kemudian menjual rumah dan kendaraannya
dan pindah ke Bandung bersama Habibie, sepeninggal ayahnya, ibunya membanting tulang
membiayai kehidupan anak-anaknya terutama Habibie.

Karena kemauan untuk belajar Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments


Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam
pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.

Masuk ITB dan Kuliah di Jerman


Karena kecerdasannya, Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB
(Institut Teknologi Bandung), Ia tidak sampai selesai disana karena beliau mendapatkan
beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman,
karena mengingat pesan Bung Karno tentang pentingnya penguasaan Teknologi yang
berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara dikala Indonesia
pada waktu itu masih berkembang.

Pada waktu itu pemerintah Indonesia dibawah Soekarno gencar membiayai ratusan siswa
cerdas Indonesia untuk bersekolah di luar negeri menimba ilmu disana. Habibie adalah
rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai
negara. Habibie kemudian memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi
Konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).

Rumus Faktor Habibie


Rumus yang di temukan oleh Habibie dinamai "Faktor Habibie" karena bisa menghitung
keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga
ia di juluki sebagai "Mr. Crack". Pada tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru
Besar) pada Institut Teknologi Bandung. Dari tempat yang sama tahun 1965.

4
B.J Habibie Kembali Ke Indonesia dan Membuat Pesawat Buatan Indonesia Pertama
Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin
10 perusahaan BUMN Industri Strategis. Pada tahun 1995, Habibie berhasil memimpin
pembuatan pesawat N250 Gatot Kaca yang merupakan pesawat buatan Indonesia yang
pertama.

Pesawat N250 rancangan Habibie kala itu bukan sebuat pesawat yang dibuat asal-asalan.
Didesain sedemikian rupa oleh Habibie, Pesawat N250 ciptaannya sudah terbang tanpa
mengalami Dutch Roll (istilah penerbangan untuk pesawat yang oleng) berlebihan,
teknologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan Habibie untuk 30 tahun kedepan.

Habibie memerlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal. Pesawat N250 Gatot

Habibie Menjadi Presiden Republik Indonesia


Setelah ditutupnya IPTN, Habibie yang ketika itu masih menjabat sebagai Menteri Riset dan
Teknologi (Menristek) kemudian diangkat menjadi wakil presiden Indonesia pada tanggal 14
maret 1998 mendampingi Soeharto dalam kabinet Pembangunan VII. Ia menjabat sebagai
wakil presiden hanya beberapa bulan saja hingga 2 mei 1998.

Gejolak politik hebat serta reformasi yang dituntut oleh masyarakat Indonesia mencapai
puncaknya pada bulan Mei 1998. Lengsernya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998
yang disertai pengumuman pengunduran dirinya membuat B.J Habibie kemudian resmi
menggantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Beliau disumpah oleh Ketua
Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik
Indonesia ke 3.

Biografi Megawati Soekarno Putri

Biografi Megawati Soekarno Putri. Bernama Lengkap Diah Permata Megawati Setiawati
Soekarnoputri atau akrab di sapa Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari
1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden RI yang ke-8
dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI
pertama yang juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati. Megawati, pada awalnya menikah
dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki
bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.

Pada suatu tugas militer, tahun 1970, di kawasan Indonesia Timur, pilot Surendro bersama
pesawat militernya hilang dalam tugas. Derita tiada tara, sementara anaknya masih kecil dan
bayi. Namun, derita itu tidak berkepanjangan, tiga tahun kemudian Mega menikah dengan
pria bernama Taufik Kiemas, asal Ogan Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan keluarganya
bertambah bahagia, dengan dikaruniai seorang putri Puan Maharani. Kehidupan masa kecil
Megawati dilewatkan di Istana Negara. Sejak masa kanak-kanak, Megawati sudah lincah dan
suka main bola bersama saudaranya Guntur. Sebagai anak gadis, Megawati mempunyai hobi
menari dan sering ditunjukkan di hadapan tamu-tamu negara yang berkunjung ke Istana.

5
Pendidikan Megawati Soekarno Putri
Wanita bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya,
dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua
Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972). Kendati lahir dari keluarga politisi
jempolan, Mbak Mega -- panggilan akrab para pendukungnya -- tidak terbilang piawai dalam
dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah mata oleh teman dan lawan
politiknya. Beliau bahkan dianggap sebagai pendatang baru dalam kancah politik, yakni baru
pada tahun 1987. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya sebagai salah
seorang calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara.

Terjun Ke Dunia Politik


Masuknya Megawati ke kancah politik, berarti beliau telah mengingkari kesepakatan
keluarganya untuk tidak terjun ke dunia politik. Trauma politik keluarga itu ditabraknya.
Megawati tampil menjadi primadona dalam kampanye PDI, walau tergolong tidak banyak
bicara. Ternyata memang berhasil. Suara untuk PDI naik. Dan beliau pun terpilih menjadi
anggota DPR/MPR. Pada tahun itu pula Megawati terpilih sebagai Ketua DPC PDI Jakarta
Pusat.

Terpilih Menjadi Presiden RI


Tetapi, posisi kedua tersebut rupanya sebuah tahapan untuk kemudian pada waktunya
memantapkan Mega pada posisi sebagai orang nomor satu di negeri ini. Sebab kurang dari
dua tahun, tepatnya tanggal 23 Juli 2001 anggota MPR secara aklamasi menempatkan
Megawati duduk sebagai Presiden RI ke-5 menggantikan KH Abdurrahman Wahid.
Megawati menjadi presiden hingga 20 Oktober 2003. Setelah habis masa jabatannya,
Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden langsung
tahun 2004. Namun, beliau gagal untuk kembali menjadi presiden setelah kalah dari Susilo
Bambang Yudhoyono yang akhirnya menjadi Presiden RI ke-6.

6
A. Kesimpulan
Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki beragam suku
bangsa, bahasa dan getnis di dalamnya. Untuk menyatukan keberagaman tersebut,
indonesia membutuhkan sosok seorang pemimpin yang mapu mengorganisasikan
negara dan menyejahterakan rakyat. Dalam perkembangannya, indonesia yang
merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 ini mengalami banyak restrukturisasi,
terutama dalam bidang politik. Selama 66 tahun berdirinya, indonesia mengalami 6
kali pergantian pemimpin.
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa
dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di
Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya
Ida Ayu Nyoman Rai. Bung karno sebagai pemimpin dari sebuah negara yang baru
berdiri tidak pernah lepas dari sorotan publik. Kehidupan politik, asmara dan
keluarganya senantiasa menjadi perhatian. Layaknya manusia biasa bung karno
memiliki sifat humanisasi. Seperti Beliau adalah sosok yang mudah tertarik dan
menarik perhatian wanita, Dalam kepemimpinannya presiden Indonesia yang
pertama ini di sebut sebagai orator ulung yang mampu menggetarkan semangat
siapapun yang mendengarnya. Soekarno di kenal sebagai orang yang sangat tegas
baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Terlihat dalam keberaniannya pada aksi
Ganyang Malaysia yang saat itu di anggap melecehkan Indonesia. Soekarno
merupakan sosok yang di kenal Bijaksana dan berkepala dingin. Soekarno merupakan
orang yang sangat percaya diri dan tidak mau kalah dari orang lain.
Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie
lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936, Beliau merupakan seorang
ilmuwan yang sangat jenius, sehingga jika ada penulis yang menulis mengenai dirinya
dalam sebuah buku berjudul kecil tapi otak semua memang merupakan refleksi dari
diri presiden yang satu ini. Habibi di kenal sebagai sosok yang sabar, setia dan sangat
menyayangi keluarga. Beliau adalah sosok pemimpin yang sangat akrab dengan
wartawan, Dari tindakannya yang dengan sangat berani mengadakan referendum
demi rakyat Timor-timur, tersirat bahwa beliau adalah orang yang peka dan
mengambil keputusan menggunakan nurani.
Megawati Soekarnoputri atau umum dikenal sebagai Mega (lahir di
Yogyakarta, 23 Januari 1947; umur 64 tahun) adalah Presiden Indonesia yang kelima
yang menjabat sejak 23 Juli 2001-20 Oktober 2004. Ia merupakan presiden wanita
Indonesia pertama dan anak presiden Indonesia pertama yang mengikuti jejak
ayahnya menjadi presiden. Megawati dibesarkan dalam suasana kemewahan di Istana
Merdeka.

7
Karier politik Mega yang penuh liku seakan sejalan dengan garis
kehidupan rumah tangganya yang pernah mengalami kegagalan. Suami pertamanya,
seorang pilot AURI, tewas dalam kecelakaan pesawat di laut sekitar Biak, Irian Jaya.
Waktu itu usia Mega masih awal dua puluhan dengan dua anak yang masih kecil.
Namun, ia menjalin kasih kembali dengan seorang pria asal Mesir, tetapi
pernikahannya tak berlangsung lama. Kebahagiaan dan kedamaian hidup rumah
tangganya baru dirasakan setelah ia menikah dengan Moh. Taufiq Kiemas, rekannya
sesama aktivis di GMNI dulu, yang juga menjadi salah seorang penggerak PDIP.
B. Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia.
Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk
memimpin diri sendiri.
Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi
luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin,
pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya
adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung
kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang
dipimpin.

Anda mungkin juga menyukai