Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL KEGIATAN KAJIAN

IMPLEMENTASI JUSTIFIKASI PAPARAN MEDIK


DALAM FASILITAS KESEHATAN OLEH BADAN
PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Oleh,

Rahmat Hidayat
Adhitia Darmansyah
Fredy Setiawan

INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT RAJAWALI BANDUNG


A. PENDAHULUAN

Pada Pasal 15 UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran dinyatakan bahwa


pengawasan yang dilakukan oleh BAPETEN ditujukan untuk menjamin keselamatan dan
kesehatan pekerja dan anggota masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup.
Dalam hal paparan medik tujuan pengawasan adalah menjamin keselamatan dan
kesehatan anggota masyarakat dalam hal ini pasien. Hal tersebut juga sejalan dengan
salah satu program prioritas BAPETEN yaitu Penguatan Jaminan Keselamatan Pasien
Radiologi Selain itu pada Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang
Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif diatur terkait
persyaratan keselamatan radiasi yang harus dipenuhi oleh setiap orang atau badan yang
akan memanfaatkan tenaga nuklir sebagai prasyarat untuk memiliki izin pemanfaatan
tenaga nuklir dari BAPETEN. Adapun salah satu persyaratan keselamatan radiasi yang
dimaksud adalah persyaratan proteksi radiasi yang meliputi justifikasi, limitasi dosis dan
optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi (pasal 21). Kemudian, pasal 22 ayat (1)
menyatakan bahwa pemegang izin dalam melaksanakan pemanfaatan tenaga nuklir, wajib
memenuhi prinsip justifikasi yang didasarkan pada manfaat yang diperoleh lebih besar
daripada risiko yang ditimbulkan. Sementara itu, perlindungan terhadap pasien, pekerja,
anggota masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi diperkuat oleh Peraturan
Kepala BAPETEN No. 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan
Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, khususnya justifikasi telah
diatur dalam Pasal 26 yang menyatakan pemberian paparan radiasi kepada pasien untuk
keperluan diagnostik dan intervensional harus diberikan oleh dokter atau dokter gigi
dalam bentuk surat rujukan atau konsultasi. Lebih detailnya dalam Pasal 17 menyebutkan
salah satu tugas dan tanggung jawab dokter spesialis radiologi atau dokter yang
berkompeten adalah memberikan rujukan dan memberikan justifikasi pelaksanaan
diagnostik atau intervensional dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan
sebelumnya, dan menetapkan prosedur diagnostik dan intervensional bersama dengan
fisikawan dan radiographer. Dengan demikian tugas dan tanggung jawab dalam
melakukan justifikasi di fasilitas kesehatan adalah praktisi medik.

B. TUJUAN KEGIATAN

1. Mendukung salah satu program prioritas BAPETEN yaitu Penguatan Jaminan


Keselamatan Pasien Radiologi.
2. Mengetahui profil atau gambaran implementasi justifikasi paparan medik di
fasilitas kesehatan
3. Memberikan gambaran perkembangan pengawasan BAPETEN mengenai
implementasi justifikasi paparan medik dalam peningkatan efektifitas pengawasan
C. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN

Tanggal : 6 8 September 2017


Tempat : Hotel Santika Bandung
Jam : 09.00 WIB 13.30 WIB

D. PEMBAYAAN
Kegiatan tersebut tidak di mengeluarkan biaya

E. NARASUMBER

1. Dr. Syahrir, M.Sc (Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan
Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif)
2. Rini Suryanti, M.Si (Kepala Bidang Pengkajian Kesehatan)

F. AGENDA KEGIATAN

Hari / Tanggal Waktu Agenda Pelaksana


7 september 2017 09.00-09.30 regristrasi Tim bapeten
09.30-09.45 Pembukaan Kepala pusat
09.45-10.30 Presentasi overview Kadib pengkajian
kegiatan kesehatan
10.30-12.00 Diskusi Seluruh peserta
12.00-12.10 Penutupan Kepala pusat
12.10-13.30 Makan siang Seluruh peserta
bersama

G. RINGKASAN MATERI KEGIATAN

Pengertian justifikasi paparan medis adalah penggunaan radiasi dimana manfaat


penggunaan lebih besar di bandingkan dengan resiko yang di timbulkan.
Introduksi dan impelmentasi prinsif justifikasi dibagi menjadi 3 :
Awarnes ( kepedulian terhadap paparan ): penegetahuan terhadap proeksi dan
keselamatan radiasi ,komunikasi antara sesama dokter atau praktisi medis,
Approtiateness ( referral guedelines yamg tepat )
Auidit : internal dan external audit
UU No 10 Tahun 1997 tentang ketenaganukliran
PP no 33 Tahun 2007
Peraturan kepala BAPETEN No 8 tahun 2011 tentang keselamatan radiasi dalam
penggunaan pesawat sinar x
Adapun 3 level justifikasi
Level 1 : level umum penggunaan radiasi pengion, dimana manfaat lebih besar
dibandingkan resikonya
Level 2 : penggunaan prosedur yang tepat tujuannya adalah untuk memberikan
informasi tambahan
Level 3 : aplikasi penerapan prosedur khusus
Sasaran proses justifikasi paparan medik di fasilitas kesehatan direncanakan
dilakukan secaran berkelanjutan dimulai dari tahun 2017, sifat berkelanjutan
tersebut dimaksudkan untuk menjembatani kebutuhan koordinatif terhadap
implementasi justifikasi paparan medik

H. KESIMPULAN DAN SARAN

Pengertian justifikasi paparan medis adalah penggunaan radiasi dimana manfaat


penggunaan lebih besar di bandingkan dengan resiko yang di timbulkan. Sasaran proses
justifikasi paparan medik di fasilitas kesehatan direncanakan dilakukan secaran
berkelanjutan dimulai dari tahun 2017, sifat berkelanjutan tersebut dimaksudkan untuk
menjembatani kebutuhan koordinatif terhadap implementasi justifikasi paparan medic

I. PENUTUP

Demikian laporan Laporan hasil kegiatan kajian implementasi justifikasi paparan medik
dalam fasilitas kesehatan oleh badan pengawas tenaga nuklir.sebagai bentuk pertanggung
jawaban terhadap tugas yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai