Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN Tn.

WR
PENYAKIT INFARK MIOKARD AKUT (IMA)
DI RUANG ICCU (PJT) RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 15-17 DESEMBER 2014

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 15 Desember 2014 pukul 18.00 WITA di Ruang
ICCU (PJT) RSUP Sanglah. Pasien masuk rumah sakit pada hari Senin , 15 Desember 2014
pukul 15.40 WITA. Sumber data diperoleh dari teknik anamnesa, observasi, pengkajian
fisik, dan catatan medik. No RM : 14072401

A. IDENTITAS PASIEN
Pasien Penanggung jawab
Nama : MA : PE
Jenis kelamin : perempuan : perempuan
Usia : 59 tahun : 29 tahun
Status perkawinan : Menikah : Menikah
Agama : Hindu : Hindu
Suku bangsa : Bali, Indonesia : Bali, Indonesia
Pendidikan : SD : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga : Wiraswasta
Alamat : Perum Kori Nuansa Ungasan
Diagnosa medis : Stemi Anterior Onset 5 jam
Sumber biaya : JKBM
Hubungan dengan pasien : Anak

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada dada
kiri hingga temus ke pungung dari pukul 9 pagi
b. Keluhan Utama
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri dada kiri.
c. Kronologis Keluhan
Pasien datang dengan keadaan sadar, keluhan nyeri dada kiri
sejak ,5 jam sebelum masuk rumah sakit pukul 9 pag,saat
memasak. Nyeri yang dirasakan hingga tembus ke punggung dan
tangan kiri. Pasien merasa berkeringat dingin dan mual Sebelum
dibawa ke RSUP Sanglah sebelumnya pasien sempat ke RS
Surya Husada kemudian di rujuk ke RSUP Sanglah dan di
pindahkan ke ruang ICCU (PJT). Pasien masuk rumah sakit
dengan diagnose medis Stemi Anterior. Setelah pasien masuk
rumah sakit pasien mendapat terapi :
1) IVFD Nacl 0,9 % 8 tpm
1) Acetosal 1x80 mg
2) Clopidogler 1x75 mg
3) Heparin bolus 3600 unit
4) Streptokinase 1,5 juta unit
5) Heparin mainterance 720 unit/jam
6) Bisoprolol 1x2,5 mg
7) Asetosal 160 mg (di UGD) 1x 80 mg
8) Simvastatin 1x20 mg
9) ISDN 2 mg / jam
10) Pantoprazole 1x40 mg
11) Laxadin syr 3x CI
12) Captropil 3X6,25 mg
13) Diazepam 3x5 gr
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat Imunisasi
Saat pengkajian, pasien mengatakan sudah mendapatkan
imunisasi secara lengkap.
b. Riwayat Alergi
Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak mempunyai alergi
terhadap makanan ataupun obat.
c. Riwayat Kecelakaan
Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak pernah mengalami
kecelakaan.
d. Riwayat Dirawat di Rumah Sakit
Saat pengkajian, pasien mengatakan sebelumnya tidak
pernah dirawat di rumah sakit
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Saat pengkajian, pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada
yang memiliki riwayat penyakit serupa, pasien mengatakan tidak
mempunyai riwayat sesak.
C. DATA BIO-PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Bernafas
Pasien mengatakan sebelum dan sesudah MRS mengalami sesak saat nyeri
pada dada kiri. Pasien mendapatkan terapi O2 melalui nasal kanul 4 lt pm.
2. Makan dan Minum
Makan
Sebelum masuk rumah sakit, dalam satu harinya biasa makan tiga
porsi. Setelah masuk rumah sakit, pasien hanya mampu menghabiskan
porsi makanan yang disediakan karena pasien tidak terlalusuka dengan
bubur, dia biasanya menggantinya dengan roti.

Minum
Saat pengkajian, pasien mengatakan sebelum dan setelah masuk rumah
sakit selalu rajin untuk minum air putih. Pasien mengatakan sebelum dan
sesudah MRS jumlah cairan atau konsumsi airnya sama yakni kurang lebih
7 8 Gelas / 2000 ml per hari.
3. Eliminasi
BAB
Saat pengkajian, pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit tidak
mengalami masalah BAB, saat pengkajian pasien belum BAB dari tadi pagi.
BAK
Sebelum dan sesudah MRS, Pasien mengatakan tidak mengalami
gangguan dalam BAK. BAK 4 5 x sehari, berwarna kuning jernih , bau
khas urine, volume 1500 ml / hari.
4. Gerak dan Aktivitas
Sebelum MRS, pasien mengatakan masih dapat beraktivitas dan bekerja
seperti biasanya, namun setelah MRS, pasien mengeluhkan sulit beraktivitas /
bergerak karena pasien merasa lemas sehingga pasien lebih banyak bed rest di
atas TT.
ADL 0 1 2 3 4 KET.

Makan dan minum V 0 = Mandiri

Toileting V 1 = Dengan alat bantu

Mobilisasi dari TT V 2 = dibantu orang lain

Berpakaian V 3 = dibantu orang lain


dan alat

Berpindah V 4 = Tergantung total


Ambulansi V

5. Istirahat Tidur
Sebelum dan sesudah MRS, pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
pola tidur. pasien biasa tidur siang selama 3 jam dan tidur malam selama 8 jam
per hari.
6. Pengaturan Suhu Tubuh
Saat pengkajian, pasien mengatakan sebelum dan setelah masuk rumah
sakit pasien tidak pernah mengeluhkan suhu tubuhnya panas. Saat pengkajian
suhu tubuh pasien 360C.
7. Kebersihan Diri
Saat pengkajian, pasien mengatakan sebelum dan setelah masuk rumah
sakit tidak mengalami gangguan dalam menjaga kebersihan diri. Saat
pengkajian, pasien mengatakan hanya dilap dengan air hangat di pagi dan sore
hari oleh perawat.
8. Rasa Aman
Sebelum dan sesudah masuk rumah sakit pasien merasa gelisah.
9. Rasa Nyaman
- P : pasien menyatakan merasakan nyeri dada kiri. pasien juga terlihat
meringis dan sesekali memegangi dadanya. penjalaran sampai punggung.
- Q : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk, di dada
bagian kiri.
- R : Nyeri yang dirasakan pasien terletak pada dada bagian kiri.
- S : Skala nyeri yang dirasakan pasien adalah 4 dari 0-10.
- T : rentang waktu yang dirasakan pasien rentang waktu lamanya 10-15
menit yang dirasakan dalam kurun waktu yang tidak menentu.
10. Sosial
Saat pengkajian, pasien mampu berkomunikasi dengan baik, mampu
memberikan respon yang tepat, bahkan dapat memberikan pertanyaan kepada
perawat yang merawatnya. Selain itu pasien bisa bercanda dengan keluarga
yang mendampinginya.
11. Rekreasi
Saat pengkajian, pasien mengatakan suka mendengarkan lagu pop Bali
melalui siaran radio yang dihidupkan dari handphonenya.
12. Prestasi
Saat pengkajian, pasien mengatakan pendidikan terakhirnya adalah SD.
13. Pengetahuan
Saat pengkajian, pasien mengatakan sudah mengetahui mengenai
penyakitnya.
14. Spiritual
Saat pengkajian, pasien mengatakan selalu memohon dan berserah diri
kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar dia diberikan kesembuhan dan
kemoterapi yang akan dijalankan lancar dan berhasil.

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Kesan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis (GCS = 15, E4V6M5)
c. Bentuk tubuh : Tegak
d. Warna Kulit : Sawo matang
e. TB/BB : 158cm / 60kg
f. Turgor Kulit : Sedang
g. Kebersihan Diri : Baik
2. Gejala Kardinal
a. TD : 140/90 mmHg
b. Suhu : 360 C
c. Nadi : 84x/menit
d. Respirasi : 20x/menit
3. Keadaan Fisik
a. Kepala : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, warna
rambut
hitam berisi putih tidak menyebar secara merata, tidak ada
nyeri.
b. Mata : bentuk simetris, sklera putih, konjungtiva pucat, lensa tidak
keruh, pergerakan bola mata normal.
c. Hidung : bentuk simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi, tidak
ada sekret, tepat berada ditengah-tengah wajah.
d. Telinga : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, tidak
ada nyeri tekan, tidak ada serumen.
e. Mulut : bentuk simetris, tidak ada lesi, mukosa bibir agak lembab.
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada
pembesaran vena jugularis.
g. Thorax
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi dan terpasang
elektrode
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Pulmo sonor
Auskultasi : Suara napas vesikuler, bunyi jantung S1, S2 reguler,
tidak ada murmur.
h. Abdomen :
Inspeksi : Bentuk normal, tidak ada lesi, Perut tidak buncit,
bersih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Bising usus 12 x / menit
Perkusi : Suara Timpani
i. Ekstermintas
Atas : terpasang infus Ns 0,9% dengan 8 tpm, tangan sebelah
kiri, tidak ada edema kanan dan kiri, jari-jari tangan
lengkap
Bawah : tidak ada edema kanan dan kiri, jari-jari kaki lengkap.
j. Genetalia
Inspeksi : tidak ada lesi.
k. Anus
Inspeksi : tidak ada eritema, tidak ada lesi.

4. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium Pemeriksaan Darah Lengkap 09 Desember 2014.
TEST RESULT NORMALS UNITS

WBC 10.2 ( 4.10 11.0 ) 10e3/L

NEU 8.27 ( 2.50 7.50) %

LYM 1.47 ( 1.00 4.00 ) %

MONO .351 ( .100 1.20 ) %

EOS .004 ( 0.00 .500 ) %

BASO .075 ( 0.00 .100 ) %

RBC 4.45 ( 4.00 5.20 ) 10e6/L

HGB 13.1 (12.0 16.0 ) g/dL

HCT 41.7 ( 34.0 46.0 ) %

MCV 89.5 ( 80 100 ) fL

MCH 32.1 ( 26.0 34.0 ) Pg

MCHC 33.3 ( 31.0 36.0 ) g/dL


RDW 12.4 ( 11.6 14.8 ) %

PLT 213 ( 140. 440 ) 10e3/L

MPV 7.32 ( 5.50 10.0 ) fL

Hasil pemeriksaan SGOT/AST pada tanggal 15 Desember 2014

PARAMETER HASIL SATUAN NILAI REMARKS


RUJUKAN

KIMIA KLINIK

SGOT 96,9 U/L 11 27 Tinggi

SGPT 21,8 U/L 11.00 34.00

Albumin 4,09 g/dL 3.40 4.80

BS acak / glukosa acak 120 mg/dL 70.00 140.00

BUN 13 mg/dL 8.00 23.00

Creatinin 0.64 mg/dL 0.50- 0.90

Natrium (Na) 142 mmol/L 136 145

Kalium (K) 4,03 mmol/L 3.50 5.10

CKMB Massa >40 IU/mL 0 5.00 tinggi

Troponin T 720 mg/mL <50 = negatif

50-100 = low

> 100 = AMI


II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Analisa Data

MASALAH
DATA STANDAR
NO. DATA FOKUS ETIOLOGI KEPERAWAT
NORMAL
AN

DS:
- pasien
- pasien
mengeluh
mengatakan
mengalami
tidak nyeri pada
nyeri pada Suply oksigen ke
dada kiri
dada kiri miokard turun
pasien
- Pasien
mengatakan
mengatakan
merasa nyeri
tidak merasa
seperti
nyeri / nyeri Metabolisme anaerob
tertusuk-tusuk,
hilang di dada
di dada bagian
1 kiri dengan skala nyeri
kiri dengan
nyeri 0 (0-10).
skala 4 (0-10)
DO: Timbunan asam
laktat meningkat
- pasien terlihat
gelisah

- pasien sesekali
- Pasien terlihat Nyeri
terlihat
memegangi tidak gelisah
dadanya & - px tidak
ekspresi memegangi
meringis dadanya dan
tidak meringis /
Ekspresi wajah
rileks/tenang
DS : pasien - Pasien mampu Supply oksigen ke Intoleransi
mengeluhkan sulit - beraktivitas miokard turun aktivitas
beraktivitas /
bergerak karena Metabolisme anaerob
pasien merasa
lemas timbunan asam lemak
meningkat
2

DO : pasien
fatique
tampak bed rest dan
- Pasien tidak bed
pasien tampak
rest
lemah, aktivitas
- Pasien tidak
pasien dibantu
lemah
intoleransi aktivitas

b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan berhubungan dengan iskemia miokard akibat
sumbatan arteri coroner yang ditandai dengan pasien mengeluh mengalami
nyeri pada dada kiri , nyeri seperti tertusuk-tusuk, di dada bagian kiri dengan
skala 4 (0-10), pasien terlihat gelisah, sesekali terlihat memegangi dadanya &
ekspresi meringis
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen ke miocard dan kebutuhan tubuh akan oksigen ditandai dengan pasien
mengeluhkan sulit beraktivitas / bergerak karena pasien merasa lemas, pasien
tampak bed rest dan pasien tampak lemah, aktivitas pasien dibantu
III. PERENCANAAN
1. Perencanaan Diagnosa I
No Hari, tgl, Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
jam Keperawatan
1 Senin, 15 1. Nyeri Setelah diberikan 1. Observasi 1. Untuk
Desember berhubungan asuhan KU pasien mengetahui
2014 pukul dengan keperawatan dan TTV keadaan pasien
18.00 wita berhubungan selama 2 x 24 jam, saat ini
dengan iskemia diharapkan nyeeri
2. Pantau/catat
miokard akibat px berkurang 2.Variasi penampilan
karakteristik
sumbatan arteri dengan kriteria dan prilaku pasien
nyeri,
coroner yang hasil : karena nyeri terjadi
laporan
ditandai dengan sebagai temuan
1. Pasien verbal,
pasien pengkajian.
mengatakan petunjuk
mengeluh Kebanyakan pasien
tidak merasa non verbal,
mengalami dengan IMA tampak
nyeri atau nyeri dan respon
nyeri pada dada sakit, distraksi, dan
hilang di dada hemodinami
kiri , nyeri berfokus pada nyeri.
kiri dengan k (meringis,
seperti tertusuk- Pernafasan mungkin
skala nyeri 0 gelisah,
tusuk, di dada meningkat sebagai
(0-10) berkeringat,
bagian kiri akibat nyeri dan
2. Pasien terlihat mencengkra
dengan skala 4 berhubungan
tidak gelisah m dada,
(0-10), pasien dengan cemas.
3. Ekspresi wajah nafas cepat,
terlihat gelisah,
rileks/tenang TD/
sesekali terlihat
frekuensi
memegangi
jantung
dadanya &
berubah
ekspresi
3. Ambil 3. Nyeri sebagai
meringis
gambaran pengalaman
lengkap subyektif dan harus
terhadap digambarkan oleh
nyeri dari pasien. Bantu pasien
pasien untuk menilai nyeri
termasuk dengan
lokasi, membandingkannya
intensitas (0- dengan pengalaman
10), yang lain.
lamanya,
kualitas
(dangkal/me
nyebar dan
penyebaran
4. Kaji ulang 4. Dapat
riwayat membandingkan
angina nyeri yang ada dari
sebelumnya, pola
nyeri sebelumnya,sesuai
menyerupai dengan identifikasi
angina, atau komplikasi seperti
nyeri IM. meluasnya infark,
Diskusikan emboli paru, atau
riwayat perikarditis.
keluarga.

5. Anjurkan
pasien
melaporkan 5.Penundaan
nyeri dengan pelaporan nyeri
segera menghambat
peredaan nyeri/
memerlukan
peningkatan dosis
obat. Selain itu,
nyeri berat dapat
menyebabkan syok
dengan merangsang
sistem saraf
simpatis,
mengakibatkan
kerusakan lanjut dan
mengganggu
diagnostik dan
hilangnya nyeri.

6.Membantu dalam
6. Bantu penurunan
melakukan persepsi/respons
tehnik nyeri. Memberikan
relaksasi, control situasi,
misal nafas meningkatkan
dalam, perilaku positif
prilaku
distraksi,
visualisasi,
bimbingan
imajinasi.
7. Meningkatkan
jumlah oksigen
7. Kolaborasi
yang ada untuk
pemberian
pemakaian miokard
O2 sesuai
dan juga
indikasi
mengurangi
ketidaknyamanan
sehubungan dengan
iskemia jaringan.
8. Pemberian obat
obatan nantinya
akan dapat
membantu
mengurangi nyeri
8. Kolaborasi dan memberikan
pemberian rasa nyaman kepada
obat sesuai pasien. Obat obat
indikasi golongan
vasodilator dapat
membantu
meningkatkan
suplai oksigen ke
daerah yang
iskemik, sedangkan
golongan beta
bloker dan analgetik
dapat membantu
mengurangi
kebutuhan oksigen
miokard.

2. Perencanaan diagnosa II
Hari, tgl, Diagnosa Tujuan Rasional
No. Intervensi
jam Keperawatan Keperawatan
2. Selasa, 15 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Kaji ulang Menurunkan stress
Desember berhubungan asuhan tanda/gejala yang dan rangsanagn
2014 dengan keperawatan menunjukkan tidak berlebihan,
pukul ketidakseimbangan selama 2x24 jam toleran terhadap meningkatkan
18.00 wita antara suplai diharapkan aktivitas istirahat.
oksigen ke miocard mampu
Berikan lingkungan Menurunkan stress
dan kebutuhan tubuh melakukan
tenang dan batasi dan rangsanagn
akan oksigen aktivitas dalam pengunjung selama berlebihan,
ditandai dengan batas yang fase akut sesuai meningkatkan
pasien mengeluhkan ditoleransi dengan indikasi. istirahat.
sulit beraktivitas / kriteria hasil :
Jelaskan pentingnya Tirah baring
bergerak karena - Pasien mampu
istirahat dalam dipertahankan
pasien merasa beraktivitas
rencana pengobatan selama fase akut
lemas, pasien - Pasien tidak
dan perlunya untuk menurunkan
tampak bed rest dan bed rest
keseimbangan kebutuhan
pasien tampak - Pasien tidak
aktivitas dan metabolic,
lemah, aktivitas lemah
istirahat. menghemat energy
pasien dibantu
untuk
penyembuhan.

Anjurkan pasien Aktivitas yang


menghindari memerlukan
peningkatan menahan napas dan
tekanan abdomen, menunduk
contohnya (manuver Valsava)
mengejan saat dapat
defekasi mengakibatkan
bradikardi, juga
menurunkan curah
jantung, dan
takikardi dengan
peningkatan TD.

Bantu aktivitas Meminimalkan


perawatan diri yang kelelahan dan
diperlukan. Berikan membantu
kemajuan keseimbanagnsuplai
peningkatan dan kebutuhan
aktivitas selama oksigen.
fase penyembuhan.
IV. PELAKSANAAN

No Hari/tgl/ No Implementasi Evaluasi Paraf


jam DX Formatif

1 Senin, 15 1,2 Mengobservasi TTV pasien TD : 140/90


Desember mmHg
2014 , pukul
18.00 wita Suhu : 360 C

Nadi : 84x/menit

RR : 20x/menit

Pukul 18.05 1 Memberikan nasal kanul O2 4 Pasien


wita lpm kooperatif

Pukul 21.00 1,2 Menciptakan lingkungan yang Keluarga pasien


nyaman dan membatasi mau mengikuti
pengunjung
saran perawat
agar
mengunjungi
pasien 1 per satu

Pukul 22.00 1,2 Mengkolaborasikan Obat masuk


mmberikan obat :
Alergi (-)
Drip heparin 720 unit / jam

Captropil 6,25 mg

Simvastasin 40 mg

Pukul 05.00 1,2 Mengobservasi TTV TD : 130mg / 60


wita mmhg

HR : 70 x/menit
Rr = 16x/menit

Suhu = 36 C

Selasa, 16 1,2 Mengobservasi KU pasien Pasien tampak


Desember lemas, skala
2014 nyeri 3

Pukul
07.30 wita

Pukul 07.45 2 Memberi pasien ma/mi Pasien


kooperatif,
pasien mau
mencoba untuk
makan sendiri,
pasien mampu
menghabiskan
porsi

Pukul 08.00 1,2 Mengkolaborasikan pemberian Obat masuk


wita obat :
Alergi (-)
Captopil 6,5 mg

Pukul 08.45 2 Membantu pasien dalam Pasien


wita perawatan diri (memandikan ) kooperatif dan
mau dimandikan
oleh perawat

Pukul 09.00 1 Membantu pasien melakukan Pasien mau


wita teknik relaksasi dan nafas mengikuti
dalam intruksi perawat

Pukul 11.45 2 Membantu pasien ma/mi Pasien mau


dibantu oleh
perawat untuk
makan/minum,
pasien mau
mencoba untuk
makan sendiri.

Pukul 12.00 1,2 Mengkolaborasikan pemberian


wita obat :

Acetosal 1x80 mg
Clopidogler 1x75 mg

PCT 500 mg (untuk nyeri pada


tenggorokan )

Pukul 14.00 1,2 Mengobservasi Ku pasien Pasien mengeluh


Wita nyeri pada
tenggorokan dan
pinggang

Ku : baik

Pukul 14.15 1,2 Mengobservasi TTV TD : 102/ 59


wita mmhg

HR : 96 x/menit

S : 36 C

RR 18x/menit

Pukul 16.00 2 Membantu perawatan diri Pasien


wita (memandikan ) kooperatif dan
mau dimandikan
oleh perawat

Pukul 18.00 2 Membantu pasien makan dan Pasien mau


wita minum disuapi makan
oleh perawat dan
pasien mau
mencoba makan
sendiri

Pukul 18.15 1,2 Mengkolaborasikan pemberian Obat masuk


obat oral :
Alergi (-)
Bisoprolol 2,5 mg

Captopril 12,5 mg

Laxadyn 1 CT

Diazepam 5 mg

Pukul 20.00 1,2 Mengobservasi vital sign TD : 100/56


wita mmhg
HR : 97 x/ menit

RR : 20 x/ menit

S : 36 C

Pukul 22.00 1,2 Mengkkolaborasikanpemberian Obat masuk


wita obat oral :
Alergi (-)
Captopril 12,5mg

Simvastasin 40 mg

Laxadin 1 CI

Pukul 23.00 1 Menciptakan lingkungan yang Keluarga pasien


wita nyaman dan membatasi mau mengikuti
pengunjung
saran perawat
agar
mengunjungi
pasien 1 per satu

Pukul 05.00 1,2 Mengobservasi TTV TD : 833/52


wita mmhg

HR : 81x/mnt

RR : 18 x/ menit

S : 36 C

Rabu, 17 1,2 Mengobsevasi KU pasien Ku pasien baik


Desember
2014 Pukul Keluhan nyeri (-
07.30 wita )

Pukul 07.45 2 Memberi pasien ma/mi Pasien


kooperatif,
pasien mau
mencoba untuk
makan sendiri,
pasien mampu
menghabiskan
porsi

Pukul 08.00 1,2 Mengkolaborasikan pemberian Obat masuk


wita obat :
Alergi (-)
Captopil 6,5 mg

Pukul 08.45 2 Membantu pasien dalam Pasien


wita perawatan diri (memandikan ) kooperatif dan
mau dimandikan
oleh perawat

Pukul 11.45 2 Membantu pasien ma/mi Pasien mau


dibantu oleh
perawat untuk
makan/minum,
pasien mau
mencoba untuk
makan sendiri.

Pukul 12.00 1,2 Mengkolaborasikan pemberian Obat masuk


wita obat :
Alergi (-)
Acetosal 1x80 mg

Clopidogler 1x75 mg

PCT 500 mg (untuk nyeri pada


tenggorokan )

Pukul 14.00 1,2 Mengobservasi Ku pasien Keluhan nyeri (-


Wita )

Ku : baik

Pukul 14.15 1,2 Mengobservasi TTV TD : 102/ 59


wita mmhg

HR : 96 x/menit

S : 36 C

RR 18x/menit
Pukul 16.00 2 Membantu perawatan diri Pasien
wita (memandikan ) kooperatif dan
mau dimandikan
oleh perawat

Pukul 17.45 2 Membantu pasien makan dan Pasien mau


wita minum disuapi makan
oleh perawat dan
pasien mau
mencoba makan
sendiri

Pukul 18.00 1,2 Mengkolaborasikan pemberian Obat masuk


obat oral :
Alergi (-)
Bisoprolol 2,5 mg

Captopril 12,5 mg

Laxadyn 1 CT

Diazepam 5 mg

V. EVALUASI

NO Hari/tgl/jam NO Evaluasi Sumatif Paraf


DX

1 Rabu, 17 1 S : pasien mengatakan tidak ada keluhan


Desember nyeri pada dada kiri nya , skala nyeri 0
2014
O : pasien tidak tampak gelisah , ekspresi
pasien tenang

A : masalah teratasi

P : pertahankan kondisi pasien


Denpasar, 13 Desember 2014
Mengetahui,
Pembimbing Praktik Mahasiswa

( ) ( Ni Made Dwi Astiti Wulandari)


NIP. NIM. P07120013033

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

( )
NIP.
NO Hari / tgl / No Evaluasi Sumatif Paraf
jam DX

2 Rabu, 17 2 S : pasien mengatakan sudah bisa


Desember beraktivitas seperti biasa
2014 pukul
18.00 wita O : pasein tampak tidak bed rest , pasien
sudah bisa jalan ke toilet sendiri,
pasien tidak tampak lemah

A : masalah teratasi

P : pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai