Di suatu sekolah ternama , bisa dibilang sih khusus anak-anak orang kaya
aja yang bisa masuk, bisa sih masuk sekolah itu asalkan pinter.
kriiiinggg bel istirahatpun berbunyi. Di kantin Bu Minah udah
dipadatin anak-anak yang perutnya udah keroncongan setelah pelajaran
usai.
Pada saat itu, Mawar akan menuju meja makan disamping meja makan
The Barbies sambil membawa satu mangkok bakso dan 1 botol mizone.
Ketika sedang berjalan , salah satu kaki anggota The Barbies memalang
jalan sehingga Mawar tersandung dan akhirnya bakso didalam mangkuk
tumpah ke rok yang dipakai Adin. Heh, bersihin nggak rok gw! Berani
lu sama gw! , ucap Adin yang marah-marah nggak karuan. Yee, siapa
suruh kaki anak buah lu malang ditengah jalan. Harusnya lu marahin dia
balas Mawar. Eh berani lu ya, dasar anak kampung! jawab Adin.
Akhirnya, mereka berduapun saling menjambak rambut masing-masing.
Pada saat itu juga, guru BK datang dan memanggil mereka ke kantor
untuk dimintai penjelesan. Lalu mereka berdua di hukum untuk
membersihkan WC sekolah.
Ketika mereka berdua sudah selesai membersihkan WC, pada saat itu
juga bel pulang sekolah berbunyi. Pada saat itu Mawar sedang mengetik
tugas makalah B.Inggris sehingga harus pulang sore. Seusai mengetik,
Mawar melihat Adin kebingungan didepan pintu gerbang sekolah. Dia
bingung bagaimana pulang karena supir pribadinya sedang pulang
kampung. Din, belum pulang lu? Ayo bareng gw mumpung belum
keburu ujan nih ucap Mawar yang duduk diatas motor Scoppy miliknya.
Namun, Adin hanya diam dan memandang sinis Mawar. Sedangkan
Mawar masih diam menunggu jawaban Adin dan memandang Adin yang
sedang menelfon sahabat-sahabatnya. Sha, jemput gw dong! Supir gw
lagi pulang kampung. Nyokap sama Bokap sibuk pinta Adin kepada
Marsha lewat telepon selulernya yang bermerk apple. Semua sahabat
yang dihubungi oleh Adin selalu memiliki alasan tersendiri agar tidak
menjemput Adin. Ada yang bilang lagi sibuk, nemenin nyokap belanja ,
jaga rumah, dan lain sebagainya.
Keesokan hari dan hari-hari berikutnya Adin dan Mawar selalu bersama
seperti magnet yang nggak bisa dipisahkan. Melihat hal itu, anggota The
Barbies menjadi kesal. Din, tunggu!, panggil Rose. Iya, ada apa?,
jawab Adin. Lu kenapa sih din, lu berubah tau nggak? Lu udah lupa
sama geng The Barbies!, ucap Rose. Iya bener kata Rose, jangan-
jangan lu udah di cuci otak sama anak use itu?, susul Siska. Maaf ya
temen-temen sebelumnya, gw mau bilang kalo gw mau keluar dari geng
ini, gw sadar selama ini kalian itu Cuma manfaatin gw doang, kalian
bukan sahabat gw. Sahabat itu selalu datang kalo kita ada kesusahan
nggak Cuma ada maunya aja. Oh ya, satu lagi Mawar itu emang nggak
kaya, tapi dia itu punya hati yang baik nggak kaya lu lu pada . Mawar
juga nggak pernah tuh ngehasut gw yang ada juga kalian yang ngehasut
gw buat jadi orang jahat selama ini, jawab Adin dan segera
meninggalkan geng The Barbies itu.
Hari demi hari nama geng The Barbies tidak lagi terdengar di SMA
Permata. Kini geng The Barbies sudah musnah bagai ditelan bumi.
Mereka sudah sadar bahwa apa itu persahabatan. Persahabatan itu nggak
ada sejarahnya bikin geng dengan beberapa anggota dan itu dinamakan
persahabatan. Itu semua salah, sekarang mereka bermain dengan semua
murid tanpa memandang status sosial dari masing-masing murid. Adin,
Tika , Mira , Tiara , Marsha , Mawar , Siska, Angel , dan Rose menjadi
sahabat yang selalu ada disaat susah maupun senang dan selalu
melengkapi kekurangan masing-masing.