Anda di halaman 1dari 3

CERPEN

SAHABAT YANG SESUNGGUHNYA

Di suatu sekolah ternama , bisa dibilang sih khusus anak-anak orang kaya
aja yang bisa masuk, bisa sih masuk sekolah itu asalkan pinter.
kriiiinggg bel istirahatpun berbunyi. Di kantin Bu Minah udah
dipadatin anak-anak yang perutnya udah keroncongan setelah pelajaran
usai.

Woy , minggir-minggir ! jangan di tengah jalan dong! Emang ni


sekolahan milik nenek lo apa? sentak Tika salah satu anggota geng The
Barbies. Semua anak-anak di SMA Permata memang sudah sangat
mengenal siapa anggota-anggota geng The Barbies itu. Sifatnyapun
terkenal sangat angkuh dan tidak mau berteman dengan siswa yang
miskin. Ada 8 anggota The Barbies, yaitu Adin (ketua geng The
Barbies), Tika , Mira , Tiara , Marsha , Siska , Rose , dan Angel. Mereka
semua adalah anak orang kaya yang setiap hari selalu berangkat sekolah
diantar oleh supir pribadi masing-masing.

Keesokan hari sebelum pelajaran dimulai, Bu Dewi selaku guru B.Inggris


memperkenalkan seorang siswa baru bernama Mawar. Mawar bukanlah
anak orang kaya seperti geng The Barbies, namun dia bisa masuk sekolah
SMA Permata karena dia pintar sehingga mendapat beasiswa. Hal ini
tentu jadi trending topic buat geng The Barbies untuk dijadikan bahan
celaan.

Jam istirahatpun berlangsung. Seperti biasa anak-anak sudah berada di


meja makan kantin Bu Minah. Iuh, berani-beraninya sekolah di tempat
orang kaya, nggak nyadar apa kalo dia miskin. Ya nggak? Ucap Tiara.
Tenang aja , gw bakal bikin dia itu nyesel sekolah disini jawab Adin.
Eh, eh liat tuh si orang use teriak Angel.

Pada saat itu, Mawar akan menuju meja makan disamping meja makan
The Barbies sambil membawa satu mangkok bakso dan 1 botol mizone.
Ketika sedang berjalan , salah satu kaki anggota The Barbies memalang
jalan sehingga Mawar tersandung dan akhirnya bakso didalam mangkuk
tumpah ke rok yang dipakai Adin. Heh, bersihin nggak rok gw! Berani
lu sama gw! , ucap Adin yang marah-marah nggak karuan. Yee, siapa
suruh kaki anak buah lu malang ditengah jalan. Harusnya lu marahin dia
balas Mawar. Eh berani lu ya, dasar anak kampung! jawab Adin.
Akhirnya, mereka berduapun saling menjambak rambut masing-masing.
Pada saat itu juga, guru BK datang dan memanggil mereka ke kantor
untuk dimintai penjelesan. Lalu mereka berdua di hukum untuk
membersihkan WC sekolah.

Ketika mereka berdua sudah selesai membersihkan WC, pada saat itu
juga bel pulang sekolah berbunyi. Pada saat itu Mawar sedang mengetik
tugas makalah B.Inggris sehingga harus pulang sore. Seusai mengetik,
Mawar melihat Adin kebingungan didepan pintu gerbang sekolah. Dia
bingung bagaimana pulang karena supir pribadinya sedang pulang
kampung. Din, belum pulang lu? Ayo bareng gw mumpung belum
keburu ujan nih ucap Mawar yang duduk diatas motor Scoppy miliknya.
Namun, Adin hanya diam dan memandang sinis Mawar. Sedangkan
Mawar masih diam menunggu jawaban Adin dan memandang Adin yang
sedang menelfon sahabat-sahabatnya. Sha, jemput gw dong! Supir gw
lagi pulang kampung. Nyokap sama Bokap sibuk pinta Adin kepada
Marsha lewat telepon selulernya yang bermerk apple. Semua sahabat
yang dihubungi oleh Adin selalu memiliki alasan tersendiri agar tidak
menjemput Adin. Ada yang bilang lagi sibuk, nemenin nyokap belanja ,
jaga rumah, dan lain sebagainya.

Tiba-tiba gemericik air hujan mulai membasahi mereka. Sedikit demi


sedikit air hujan bertambah deras. Mau tidak mau akhirnya Adin mau
menerima bantuan dari Mawar. Saat itu Mawar hanya membawa 1 jas
hujan . Akhirnya Mawar membiarkan Adin yang memakainya sedangkan
Mawar hujan-hujanan.

Di perjalanan mereka sempat berbincang-bincang dan lama kelamaan


mereka semakin akrab. Mawar, kenapa sih lo baik sama gw padahal gw
jahat banget tadi sama lo tanya Adin. Ya emang kenapa, lu kan temen
gw, singkat Mawar. Dan Adin pun hanya tersenyum mendengar
jawaban Mawar dan menyadari karena selama ini sahabat-sahabatnya
tidak sebaik Mawar. Dan Adin berfikir bahwa akan keluar dari geng The
Barbies karena merasa dia hanya dimanfaatkan saja oleh sahabat-
sahabatnya. Adin mulai merasa bahwa Mawar lah sahabat yang cocok
untuk dirinya. Akhirnya sampai juga, ucap Mawar. Seketika itu ucapan
Mawar membuat Adin sadar dari lamunanya sejak di perjalanan tadi. Oh
iya, makasih Mawar dan maafin gw soal yang tadi siang , ucap Adin
sambil meneteskan air mata. Oh iya sante aja kali din, hehe, jawab
Mawar. Mulai sekarang kita sahabatan ya?, ucap Adin. Emm, okeh,
balas Mawar.

Keesokan hari dan hari-hari berikutnya Adin dan Mawar selalu bersama
seperti magnet yang nggak bisa dipisahkan. Melihat hal itu, anggota The
Barbies menjadi kesal. Din, tunggu!, panggil Rose. Iya, ada apa?,
jawab Adin. Lu kenapa sih din, lu berubah tau nggak? Lu udah lupa
sama geng The Barbies!, ucap Rose. Iya bener kata Rose, jangan-
jangan lu udah di cuci otak sama anak use itu?, susul Siska. Maaf ya
temen-temen sebelumnya, gw mau bilang kalo gw mau keluar dari geng
ini, gw sadar selama ini kalian itu Cuma manfaatin gw doang, kalian
bukan sahabat gw. Sahabat itu selalu datang kalo kita ada kesusahan
nggak Cuma ada maunya aja. Oh ya, satu lagi Mawar itu emang nggak
kaya, tapi dia itu punya hati yang baik nggak kaya lu lu pada . Mawar
juga nggak pernah tuh ngehasut gw yang ada juga kalian yang ngehasut
gw buat jadi orang jahat selama ini, jawab Adin dan segera
meninggalkan geng The Barbies itu.

Hari demi hari nama geng The Barbies tidak lagi terdengar di SMA
Permata. Kini geng The Barbies sudah musnah bagai ditelan bumi.
Mereka sudah sadar bahwa apa itu persahabatan. Persahabatan itu nggak
ada sejarahnya bikin geng dengan beberapa anggota dan itu dinamakan
persahabatan. Itu semua salah, sekarang mereka bermain dengan semua
murid tanpa memandang status sosial dari masing-masing murid. Adin,
Tika , Mira , Tiara , Marsha , Mawar , Siska, Angel , dan Rose menjadi
sahabat yang selalu ada disaat susah maupun senang dan selalu
melengkapi kekurangan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai