Efusi Pleura Maligna
Efusi Pleura Maligna
Definisi: pengumpulan cairan yang berlebihan dari rongga pleura, karena proses keganasan, didiagnosis
dengan menemukan sel maligna pada cairan pleura atau jaringan pleura.
Merupakan efusi pleura pada keganasan, yang bukan merupakan metastasis keganasan pada pleura.
Sehingga sel maligna tidak akan ditemukan pada cairan atau jaringan pleura.
1. Sesak nafas tjd akibat peningkatan tek.intrapleural, berkurangnya complient dinding dada,
depresi diafragma ipsilateral, bergesernya mediastinum, berkurangnya volume paru-paru
sehingga merangsang reflex neurogenik
2. Nyeri dada terjadi bila proses sudah mencapai pleura parietal, iga, dan struktur intratorakal
lainnya
3. Batuk
1. Komposisi kimia:
- Protein
- Lactat dehydrogenase (LDH)
- Albumin
- Amylase
- pH
- glukosa
Light criteria u/ efusi exudatif, bila dijumpai 1 dari 3:
4. Jika dugaan TB periksa TB marker (Adenosin Deaminase > 45 IU/L, interferon > 140 pg/ml /
PCR tbc DMA (+) )
6. Test lain diusulkan sesuai dengan situasi klinik : lipid, kultur jamur, kultur virus, immunoglobulin
spesifik
Karakteristik Emphyema:
- pH > 7,3
- glukosa > 60 mg/dL
- Low LDH < 500 U/L
1. Kebocoran paru yang massif sehingga paru tidak mengembang (bula/fistel bronkhopleura)
2. Pneumotoraks berulang
3. Adanya komplikasi (empyema, hemotoraks, tension pneumotoraks)
4. Pneumotoraks bilateral
5. Indikasi social (pilot, penyelam, penderita yang tinggal di daerah terpencil
Dr.Rama
Antibiotic Antiseptik
Aminoglikosid
* bila terdapat rongga dalam rongga maka dapat sebabkan rekurensi sehingga harus dioperasi
(Jh.Ade denyut)
BTA harus (-) sebelum Op bila tdk/tetap (+) bikin eloviser flap
Teknik:
Muscle plumbarg
Thorakoplasty
Omentopeksi
EFUSI PLEURA
Vol.normal rongga pleura : 1-20 cc
Pemeriksaan Fisik:
- Inspeksi : Nampak sakit, B/G asimetris, gerak dada yang sakit tertinggal dan lebih cembung
- Transudat putih jernih spt air, ex.DC, NS, Ascites, Meigg syndrome, VCSS
- Haemorhagic merah bata dan cair, ex.trauma, tumor, infeksi spesifik/non spesifik
TRANSUDAT EKSUDAT
Sitologi:
- Eri 100 rb/mm3 keganasan (sudah invasi vascular), trauma, infark paru
Kimia Klinik:
Chylotoraks Chiliform
Kolesterol
Lecitin Normal
Th/ :
- WSD
Tujuan CTT : pengembangan paru
1. Pneumotoraks Ro paru mengembang jangan cabut CTT k/ butuh waktu untuk wound
healing. 48 jam sesudah tjd healing proses.
Eksudat
Efusi
cairan pleura normal 10-30cc, produksinya oleh pleura parietalis, resorbsinya oleh limfe thoracicus
Chylothorax Emphyema
Milky white Milky + kuning / hijau
Kolesterol >>, TGA >> Bau
Masif dehidrasi Tanda-tanda inflamasi
Status gizi menurun Leukosit, glukosa menurun
Protein >>
Empyema
Efusi pleura terkadang disertai dgn infeksi, terutama bila disertai dgn pneumonia sehingga terjadi reaksi
fibrinosa, ditandai dgn adanya pus empyema.
1. Uncomplicated
Eksudatif, terdapat netrofil dominan, cairan bisa keruh atau jernih, tanpa ditemukan bakteri
pada pewarnaan Gram atau kultur. Th/ AB.
2. Complicated
Invasi bakteri ke dlm rongga pleura menyebabkan neutofil , glucosa , asidosis cairan pleura,
dan LDH . Efusi ini biasanya steril k/ bakteri dibersihkan dgn cepat dari rongga pleura. Warna
cairan keruh. Th/ drainase dan AB.
3. Empyema thoracic
Akumulasi pus pada rongga pleura. Pus terlihat setelah dilakukakn torakosentesis atau drainase
rongga pleura, dgn warna putih kuning / hijau, tebal, viscous, opak. Etiologi: bacterial neumonia
(70%) Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus; komplikasi oprasi sebelumnya (30
%) S. Aureus. Th/ drainase + AB, dekortikasi.
Patofisiologi:
1. Eksudatif : 2 5 hari setelah terjadi pneumonia. Cairan pleura yg steril mengisi rongga pleura
dgn cepat, berasal dari ruang interstitial.