Tujuan Pembelajaran
Teori atom Niels Bohr menyatakan bahwa inti atom tersusun atas proton dan neutron, sedangkan
kulit atom tersusun atas elektron-elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasannya.
Gambaran letak penyebaran elektron dalam orbital-orbital disebut dengan konfi gurasi elektron.
Konfi gurasi elektron dibagi menjadi dua, yaitu konfi gurasi elektron berdasarkan kulit dan konfi
gurasi elektron berdasarkan subkulit.
1
a. Elektron Valensi
Elektron valensi adalah elektron yang berada pada kulit terluar. Konfigurasi elektron untuk
beberapa atom dan elektron valensinya dapat dilihat pada tabel berikut.
Nama Kuli t ElektronValensi
Unsur
K L M N O
O 2 6 6
8
P 2 8 5 5
15
Ca 2 8 8 2 2
20
Ga 2 8 18 3 3
31
Kr 2 8 18 8 8
36
I 2 8 18 18 7 7
53
Catatan:
Angka- angka pada konfigurasi elektron tersusun seperti
bukit.
Contoh:
36 Kr
2
Jumlah elektron pada kulit terluar tidak boleh lebih dari 8 elektron.
Beberapa unsur kelompok transisi memiliki pola konfigurasi berbeda, karena elektron
sudah mengisi subkulit d.
Contoh:
22 Ti = 2 8 10 2
26 Fe = 2 8 14 2
2
1. 11 Na+: atom natrium telah melepas 1 elektron, sehingga jumlah elektronnya
menjadi 11 1 = 10. Dengan demikian, konfigurasi elektronnya menjadi: 11Na+ =
2 8
2. 13 Al3+: 2 8, karena atom Al telah melepas 3 elektron.
3. 20 Ca2+: 2 8 8, karena atom Ca telah melepas 2 elektron.
2. Anion
Anion (ion negatif) adalah atom yang telah menyerap elektron.
Contoh:
1. 9 F-: atom fluorin telah menyerap 1 elektron, sehingga jumlah elektronnya
menjadi 9 + 1 = 10. Dengan demikian, konfigurasi elektronnya menjadi:
9 F- = 2 8
2. 8 O2- = 2 8, karena atom O telah menyerap 2 elektron.
3. 15 P3- = 2 8 8, karena atom P telah menyerap 3 elektron.
Contoh Soal 1
Jika konfigurasi elektron untuk ion X2+ = 2 8 8, maka konfigurasi elektron untuk atom X
= ....
Pembahasan:
X2+ = 2 8 8
Ketika atom X melepas 2 elektron membentuk ion X2+, berarti jumlah elektronnya adalah 2
+ 8 + 8 = 18 elektron. Dengan demikian, jumlah elektron atom X saat netral adalah 18 + 2 =
20 elektron. Jadi, konfigurasi elektron untuk atom X = 2 8 8 2.
Contoh Soal 2
Jika konfigurasi elektron untuk ion A3- = 2 8, maka konfigurasi elektron untuk atom A = ....
Pembahasan:
A3- = 2 8
Ketika atom A menyerap 3 elektron membentuk ion A3-, berarti jumlah elektronnya adalah
2 + 8 = 10. Dengan demikian, jumlah elektron atom A saat netral adalah 10 3 = 7. Jadi,
konfigurasi elektron untuk atom A = 2 5.
3
B. KONFIGURASI ELEKTRON BERDASARKAN SUBKULIT
Konfigurasi elektron berdasarkan kulit memiliki keterbatasan karena pada logam transisi
terjadi penyimpangan aturan. Untuk mengatasinya, muncullah konfigurasi elektron
berdasarkan subkulit.
a. Asas Aufbau
Asas Aufbau menyatakan bahwa pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah.
Urutan pengisian elektron berdasarkan tingkat energinya adalah sebagai berikut.
Contoh Soal 3
4
2. 13 Al 5. 26 Fe
3. 35 Br Pembahasan:
Contoh:
1) 11 Na = [Ne] 3s1
2) 17 Cl = [Ne] 3s2 3p5
5
3) 22 Ti = [Ar] 4s2 3d2
4) 26 Fe = [Ar] 4s2 3d6
5) 34 Se = [Ar] 4s2 3d10 4p4
(Benar, penulisan didasarkan pada urutan masuknya elektron dari tingkat energi
terendah).
(Benar, penulisan didasarkan pada urutan kulit. Meskipun demikian, pengisian elektron
setelah 3p6 adalah 4s2 dan terakhir di 3d5).
(Salah, karena setelah mengisi subkulit 3p6, seluruh elektron masuk ke 3d dan tidak ada
yang masuk ke subkulit 4s).
5. 28 Ni = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 Ni = [Ar] 4s2 3d8
28
6
(Benar, berdasarkan urutan kulit)
Dari contoh tersebut, dapat diketahui bahwa subkulit d cenderung terisi setengah penuh
(3d5) atau terisi penuh (3d10) agar lebih stabil.
Jika 1 elektron pada 2p loncat ke subkulit 3p, maka konfigurasi elektronnya menjadi:
6 C = 1s2 2s2 2p1 3p1
7
f. Konfigurasi Bentuk Ion
Konfigurasi ion berbeda dengan konfigurasi atom. Hal ini dikarenakan pada bentuk ion,
atom-atom tersebut telah melepas atau menyerap elektron sehingga jumlah elektronnya
berubah. Atom-atom yang melepas elektron akan membentuk ion positif (kation),
sedangkan atom-atom yang menyerap elektron akan membentuk ion negatif (anion).
1. Konfigurasi Kation
Kation (ion positif) terbentuk ketika suatu atom melepas elektron. Elektron yang dilepas
berasal dari kulit terluar.
Contoh:
1. 13 Al = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Al+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 (melepas 1 elektron)
Al2+ = 1s2 2s2 2p6 3s1 (melepas 2 elektron)
Al3+ = 1s2 2s2 2p6 (melepas 3 elektron)
2. 26 Fe = 1s 2s 2p 3s 3p 4s2 3d6
2 2 6 2 6
2. Konfigurasi Anion
Anion (ion negatif) terbentuk ketika suatu atom menyerap elektron. Elektron yang diserap
akan mengisi orbital berikutnya yang masih kosong.
Contoh:
1. F = 1s2 2s2 2p5
9
16
8
Contoh Soal 4
Ubahlah konfigurasi atom berikut ini ke konfigurasi ion atau konfigurasi ion ke konfigurasi
atom.
1. 20 Ca (1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2) ke 20Ca2+
2. 25 Mn ([Ar] 4s2 3d5) ke Mn2+, Mn4+, dan Mn7+
3. 27 Co (1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2) ke 27Co3+
4. X4+ (1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6) ke X
5. A3+ ([Ar] 3d10) ke A
6. X5+ ([Ar] 3d3) ke X
7. 8 O (1s2 2s2 2p4) ke 8O28. 17Cl (1s2 2s2 2p6 3s2 3p5) ke 17Cl9. X3- (1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5) ke X
10. A4- ([Kr] 5s2 4d10 5p6) ke A
Pembahasan:
1. 20 Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
8. 17 Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 17Cl- = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
9
9. X3- = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5 X = 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2
10. A4- = [Kr] 5s2 4d10 5p6
A = [Kr] 5s2 4d10 5p2
g. Membuat Diagram Orbital
Konfigurasi elektron dapat digambarkan dalam diagram orbital. Sebagai contoh, atom 1H
dengan konfigurasi elektron 1s1 memiliki diagram orbital berikut.
1s1
Untuk atom yang berelektron banyak, diagram orbitalnya harus mengikuti kaidah larangan
Pauli dan aturan Hund.
1. Larangan Pauli
Prinsip larangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada elektron-elektron dalam suatu atom
yang keempat bilangan kuantumnya (n, , m, s) sama. Dalam sebuah orbital, elektron
maksimumnya adalah 2. Dengan demikian, jika dua elektron menempati orbital yang
sama, maka bilangan kuantum n, , dan m bernilai sama. Oleh karena itu, bilangan
kuantum spinnya harus berbeda.
Contoh:
1. He = 1s2, diagram orbitalnya:
2
11
bukan
1s2 1s2
2. Be = 1s2 2s2, diagram orbitalnya:
4
1s2 2s2
3. 13 Al = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1, diagram orbitalnya:
1
1
0
2. Aturan Hund
Aturan Hund menyatakan bahwa untuk tingkat energi yang sama, elektron akan
menempati orbital sendiri-sendiri terlebih dahulu dengan spin searah, setelah itu
orbital diisi elektron berikutnya dengan arah spin berlawanan. Tujuan aturan Hund ini
adalah untuk meminimalkan gaya tolak menolak antar-elektron sehingga keadaan
stabil dapat tercapai.
Contoh:
1. 7 N = 1s2 2s2 2p3, diagram orbitalnya:
1 1 1
Untuk konfigurasi elektron yang harus distabilkan, diagram orbitalnya adalah sebagai
berikut.
Contoh:
1. Cr = 1s2 2s2
24 2p6 3s2 3p6
4s2 3d4, diagram orbitalnya:
Lebih stabil
(terisi setengah penuh)
1
1
2. Cu = 1s2
29 2s2 2p6 3s2 3p6
4s 3d
Untuk konfigurasi elektron yang berbentuk ion, diagram orbitalnya adalah sebagai berikut.
Contoh:
1. 3 Li = 1s2 2s1
1
Li+ =
3
1s2
O2- = 1s2
8 2s2
2p6
h. Menentukan Bilangan Kuantum Elektron Terakhir
Untuk menentukan harga keempat bilangan kuantum dari elektron tertentu, perhatikan
langkah-langkah berikut.
1. Tuliskan konfigurasi elektronnya.
2. Gambarkan diagram orbitalnya.
3. Tentukan bilangan kuantumnya, yaitu:
- n, menunjukkan kulit.
- , menunjukkan subkulit (s = 0, p = 1, d = 2, f = 3) - m,
menunjukkan letak orbital (- sampai +) .
1
2
- s, menunjukkan arah rotasi elektron.
Contoh:
Be = 1s2 2s2
4
Untuk menentukan harga keempat bilangan kuantum dari elektron terakhir, perhatikan
langkah-langkah berikut.
1. Tuliskan konfigurasi elektronnya.
2. Gambarkan diagram orbital elektron terakhirnya.
3. Tentukan bilangan kuantum elektron terakhirnya, yaitu: - n, menunjukkan
kulit.
- , menunjukkan subkulit (s = 0, p = 1, d = 2, f = 3) -
m, menunjukkan letak orbital (- sampai +) .
1
3
- s, menunjukkan arah rotasi elektron.
Contoh Soal 5
Tentukan bilangan kuantum elektron terakhir dan jumlah elektron tidak berpasangan dari
atom berikut. a. 15 P
b. 26 Fe
Pembahasan:
a. 15 P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Elektron terakhir: 3p3
Gambar diagram orbital elektron terakhir:
3p3 =
-1 0 +1
Bilangan kuantum elektron terakhir:
n =3 (kulit ke-3) =1
(subkulit p) m = +1 (nomor
3d6 = 1 1 1 1
-2 -1 0 +1 +2
Bilangan kuantum elektron terakhir:
n =3 (kulit ke-3) =2
(subkulit d) m = -2 (nomor
1
4
orbital = -2) s = - (elektron ke
arah bawah)
Jumlah elektron tidak berpasangan = 4 elektron.
Contoh Soal 6
-1 0 +1
Dari diagram tersebut, dapat diketahui bahwa elektron terakhir terletak di 4p2. Dengan
demikian, diperoleh:
- Konfigurasi atom X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2.
- Jumlah elektron = 2 + 2 + 6 + 2 + 6 + 2 + 10 + 2 = 32. Oleh karena X merupakan atom
(bukan ion), maka jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom = 32
- Nomor massa = jumlah proton + neutron = 32 + 30 = 62
Contoh Soal 7
1
5
Diagram orbital 3d5 = 1 1 1 1 1
1
6