Berdasarkan teori atom tersebut, Dalton membuat daftar massa suatu atom. Pada 1828, Jons
Jakob Berzelius mengembangkan teori atom yang dikemukakan Dalton. Dengan diketahuinya
massa suatu atom, unsur-unsur kimia mulai dikelompokkan berdasarkan massa atomnya.
Ilmuwan yang kali pertama mengelompokkan unsur kimia berdasarkan massa atom adalah
Johann Dobereiner. Pada 1829, ia mengelompokkan unsur-unsur kimia ke dalam suatu kelompok
yang terdiri atas 3 unsur yang sifatnya sama (Triad). Jika unsur-unsur dalam satu triade tersebut
disusun menurut kenaikan massa atom-atomnya, ternyata massa atom maupun sifat-sifat unsur
yang kedua merupakan rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga.
Penemuan ini memperlihatkan adanya hubungan antara massa atom dengan sifat-sifat unsur.
[1] Dobereiner menamakan pengelompokan unsurnya dengan nama Triade. Kelompok unsur-
unsur tersebut, yaitu: litium, natrium, dan kalium; kalsium, stronsium, dan barium; belerang,
selenium, dan tellurium; klorin, bromin, dan iodin.
Sistem triad ini ternyata ada kelemahannya. Sistem ini kurang efisien karena ternyata ada
beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam satu triad, tetapi mempunyai sifat-sifat mirip
dengan triad tersebut, [1] atau pada kenyataan bahwa jumlah unsur yang memiliki kemiripan
sifat tidak hanya 3 buah. [2]
Unsur-unsur kimia diurutkan dari kiri ke kanan. Ternyata unsur yang berselisih 1 oktaf (unsur ke-1 dan ke-
8, unsur ke-2 dan unsur ke-9), menunjukkan kemiripan sifat atau kelompok unsur-unsur yang mirip
terulang setiap 8 unsur. Jika hitungan diawali dari Li, unsur kedelapan adalah unsur Na dan unsur
keenambelas adalah K. Unsur Li, Na, dan K memiliki sifat yang mirip. Begitu juga dengan unsur Be, Mg,
dan Ca. Pengelompokan unsur yang dilakukan Newlands pada 1864 tersebut dikenal dengan nama
Hukum Oktaf. Akan tetapi, teorinya ini dianggap hal yang konyol oleh banyak orang. Sampai lima tahun
kemudian, Dmitri Mendeleev memperkenalkan suatu bentuk tabel periodik berdasarkan massa atom.
Gambar 1.menunjukkan susunan unsur-unsur kimia yang dikelompokkan Newlands. [1]
Sistem Periodik Newlands. [2]
Kelebihan Hukum Oktaf Newlands
Newlands merupakan orang yang pertama kali menunjukkan bahwa unsur-unsur kimia bersifat
periodik.
Pada saat daftar Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn)
belum ditemukan. Gas Mulia ditemukan oleh Rayleigh dan Ramsay pada tahun 1894. Unsur gas
mulia yang pertama ditemukan ialah gas argon. [3]
Pada 1871, Mendeleev memperbaiki tabel periodiknya. Ia memutar 90° posisi tabelnya sehingga
menjadi seperti tabel berikut.
Tabel 1. Tabel Periodik yang Diputar 90° oleh Mendeleev
Unsur-unsur kimia dalam tabel periodik Mendeleev dikelompokkan ke dalam 8 kolom dan 12
baris. Unsur-unsur satu kolom dan satu baris memiliki sifat kimia yang mirip. Pada tabel
tersebut, Mendeleev menyediakan kotak kosong untuk unsur-unsur yang menurut dugaannya
akan ditemukan pada masa mendatang. Mendeleev memberi nama unsur-unsur tersebut dengan
istilah eka-aluminium (nomor atom 44), eka-boron (nomor atom 68), dan eka-silikon (nomor
atom 72).
Dugaan Mendeleev terbukti. Pada bulan November 1875, ilmuwan Prancis Lecoq de
Boisbaudran menemukan unsur yang sifatnya sama dengan eka-aluminium, ia menamakan unsur
tersebut galium. Perhatikan tabel berikut untuk mengetahui persamaan antara prediksi
Mendeleev dan penemuan de Boisbaudran.
Tabel 2. Persamaan Sifat antara Eka-aluminium Menurut Mendeleev dan Galium Menurut de
Boisbaudran
Sifat Eka-aluminium (Ea) Galium
Massa atom Sekitar 68 69,72
Massa jenis 6,0 g/cm3 5,9 g/cm3
Titik leleh Rendah 29,78 °C
Valensi 3 3
Kemungkinan dari bentuk
Metode penemuan Spektroskopi
spektrumnya
Rumus: Ea2O3, larut dalam Rumus: Ga2O3, larut dalam
Sifat oksida
asam dan basa asam dan basa
Sama halnya dengan eka-aluminium, dua unsur lain yang diprediksi Mendeleev (eka-boron dan
eka-silikon) ternyata diketahui memiliki sifat yang sama dengan skandium dan germanium. Sifat
unsur skandium yang ditemukan ilmuwan Swedia, Lars Nilson pada 1879 mirip dengan eka-
boron, sedangkan sifat unsur germanium yang ditemukan ilmuwan Jerman, Clemens Winkler
pada 1886 mirip dengan eka-silikon.
Mendeleev membagi unsur atas 8 golongan dan 12 periode sehingga unsur dalam satu golongan
mempunyai sifat yang mirip. Hal penting yang terdapat dalam sistem periodik Mendeleev antara
lain sebagai berikut: [1]
a. dua unsur yang berdekatan, massa atom relatifnya mempunyai selisih paling kurang dua atau
satu satuan;
b. terdapat kotak kosong untuk unsur yang belum ditemukan, seperti 44, 68, 72, dan 100;
c. dapat meramalkan sifat unsur yang belum dikenal seperti ekasilikon;
d. dapat mengoreksi kesalahan pengukuran massa atom relatif beberapa unsur, contohnya Cr =
52,0 bukan 43,3.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan sistem periodik Mendeleev: [1]
Tokoh Kimia
Tabel 1. Unsur-Unsur Kimia dalam Bentuk Tabel Periodik yang Disusun Moseley
Tabel periodik Moseley berhasil memperbaiki kelemahan tabel periodik Mendeleev. Dalam tabel
periodik Mendeleev, penempatan telurium (massa atom 128) dan iodin (nomor atom 127) tidak
sesuai dengan kenaikan massa atomnya. Namun, berdasarkan tabel periodik Moseley,
penempatan unsur Te dan I sesuai dengan kenaikan nomor atomnya.
Tabel Sistem Periodik Seaborg (Modern), Kelemahan dan Kelebihan, Unsur Kimia - Hingga
pertengahan abad ke-20, tabel periodik Moseley diakui sebagai tabel periodik modern. Pada
1940, Glenn Seaborg berhasil menemukan unsur transuranium, yaitu unsur dengan nomor atom
94–102. Penemuan tersebut menimbulkan masalah mengenai penempatan unsur-unsur
transuranium dalam tabel periodik. Masalah itu akhirnya terpecahkan dengan cara membuat baris
baru sehingga tabel periodik modern berubah menjadi seperti gambar berikut.
Tabel periodik bentuk panjang terdiri atas lajur vertikal (golongan) yang disusun menurut
kemiripan sifat dan lajur horizontal (periode) yang disusun berdasarkan kenaikan nomor
atomnya. [1]
A.Lajur vertikal (golongan) ditulis dengan angka Romawi terdiri atas 18 golongan.
IA : Alkali
IIA : Alkali Tanah V
IIIA : Aluminium
IVA: Karbon
VA : Nitrogen
IA : Kalkogen
VIIA : Halogen
VIIIA (0): Gas Mulia
a) Golongan Transisi (Gol. B), yaitu : IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB,VIIIB (VIII), IB, dan IIB.
b) Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :
(1) Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 57La).
(2) Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 89Ac).
Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat mirip sifatnya, yaitu unsur-unsur
Lantanida. Demikian juga pada periode 7 yaitu unsur-unsur Aktinida. Supaya tabel tidak terlalu
panjang, unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian bawah sistem periodik.
Golongan B terletak di antara Golongan IIA dan IIIA. Unsur-unsur yang berada dalam satu
golongan mempunyai persamaan sifat karena mempunyai elektron valensi (elektron di kulit
terluar) yang sama.
B.Lajur Horizontal (Periode) ditulis dengan angka Arab terdiri atas 7 periode.
Jumlah periode dalam sistem periodik ada 7 dan diberi tanda dengan angka : [2]
NAMA KELOMPOK :
- PUTU KARTIKA WARDANI (12) (X MIA
4)
- IDA AYU SITA NARASWARI (30) (X MIA
4)
- I PUTU WAHYU WEDANTARA (34) (X
MIA 4)
- IRHAS ALI FATAH HAQIQI (10) (X MIA
4)