Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH PERKEMBANGAN TABEL PERIODIK UNSUR

Kelompok :

Nama anggota :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN 2020
Sejarah Tabel Periodik Unsur

Pada tahun 1661, banyak para ahli yang berpendapat bahwa unsur merupakan suatu zat yang
tidak mungkin dapat diuraikan atau dibagi-bagi menjadi dua zat atau lebih dengan cara kimia. Orang
pertama yang memberikan tentang definisi tersebut yaitu Robert Boyle. Sejak itu orang dapat
menyimpulkan bahwa unsur-unsur mempunyai sifat yang jelas dan ada kemiripan diantara sifat-sifat
unsur itu. Pada saat itu, baru dikenal beberapa unsur, yaituantimon, arsen, bismuth, karbon, tembaga,
emas, timbal, air raksa, perak, belerang, timah, dan seng.

Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala
dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya. Hal ini dilakukan
agar mudah mempelajari unsur-unsur yang begitu banyaknya, dan bahkan dapat digunakan untuk
meramalkan sifat-sifat unsur yang belum ditemukan tetapi diyakini ada.

Penemu sebenarnya yang pertama kali menggambarkan tabel periodik pertama dari unsur
unsur diselenggarakan elemen dengan meningkatkan berat atom yaitu de Chancourtois. Sementara
Dmitri Mendeleev biasanya mendapatkan kredit untuk penemuan tabel periodik modern di tahun
1869, Alexandre-Emile Béguyer de Chancourtois diselenggarakan elemen berat atom lima tahun
sebelumnya.

1. Pengelompokan unsur menurut Antoine Lavoisier


Setelah Boyle memberi penjelasan tentang konsep unsur, Lavoiser pada tahun 1769
menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-unsur dalam unsur logam
dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 33 unsur. Pengelompokan ini
merupakan metode paling sederhana , dilakukan. Pengelompokan ini masih sangat
sederhana karena antara unsur – unsur logam sendiri masih banyak perbedaan.
Tabel 1.1 Perbedaan unsur Logam dan non-Logam
No. Perbedaan
Logam Non-Logam
1. Berwujud padat pada suhu Ada yang berupa zat padat, cair,
kamar (250), kecuali raksa (Hg) atau gas pada suhu kamar

2. Mengkilap jika digosok Tidak mengkilap jika digosok,


kecuali intan (karbon)
3. Merupakan konduktor yang baik Bukan konduktor yang baik

4. Dapat ditempa atau Umumnya rapuh, terutama yang


direnggangkan berwujud padat
5. Penghantar panas yang baik. Bukan penghantar panas yang
baik.

Pada akhir abad 18, baru ditemukan adanya 11 unsur baru yang dipublikasikan oleh
Lavoisier, yaitu klorin, kobalt, hydrogen, mangan, molibdat, nikel, nitrogen, oksigen,
fosfor, platina, dan wolfram.

 Kelebihan :

Sudah mengelompokkan 33 unsur berbeda berdasarkan sifat kimia sehingga bisa


dijadikan referensi Bgi ilmuwan setelahnya.

 Kelemahan :

Pengelompokkannya masih terlalu umum

2. Pengelompokkan unsur menurut Johann Wolfgang Dobereiner

Dobereiner dalah orang pertama menemukan hubungan antara sifat unsur dengan
massa atom relatifnya yaitu pada tahun 1829. Unsur-unsur dikelompokkan
berdasarkan kemiripan sifat sifatnya. Setiap kelompok terdiri atas tiga unsur sehingga
disebut triade. Di dalam triade, unsur kedua mempunyai sifat yang Berada diantara
unsur ke-1 dan ke-3 dan memiliki massa atom sama dengan massa rata-rata unsur ke-1
dan ke-3.

Tabel 1.2 Daftar unsur triade

Triade 1 Triade 2 Triade 3 Triade Triade 5


4
Li Ca S Cl Mn
(litium) (kalsium) (sulfur) (klor) (mangan)
Na Sr Se Br Cr
(natrium (strontium (selenium) (brom) (krom)
) )
K Ba Te I Fe
(kalium) (barium) (telurium) (iodine) (ferrum)

Tabel 1.3 Pengelompokkan unsur unsur menurut Dobereiner

Kelompok Unsur Massa Kelompok Unsur Massa


Atom Atom
Senyawa Cl 35,5 Senyawa Li 7
Pembentuk Br 80 Pembentuk Na 23
Garam I 127 Alkali K 39
Senyawa S 32 Senyawa Ca 40
Pembentuk Se 79 Pembentuk Sr 88
Garam Te 12,8 Alkali Ba 136

Dalam tabel tersebut dapat dihitung secara matematis, misalkan Massa atom Li = 7
dan K = 39. Maka,

Massa atom Na = Massa atom Li + Massa atom K = 7 + 39 = 23


2 2
Kelebihan dan kekurangan Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang
Dobereiner
 Kelebihan :
Keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip massa atom (Ar) unsur yang kedua
(Tengah) merupakan massa atom rata -rata di  massa atom unsur pertama dan ketiga
 Kekurangan :
Kurang efisien karena ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam kelompok
Triade padahal sifatnya sama dengan unsur di dalam kelompok triade tersebut.

3. Pengelompokkan unsur menurut John Newlands

Dalam mempelajari sifat unsur, dobereiner  hanya menitikberatkan pada hubungan


masing-masing unsur dalam Triade  dan tidak berhasil menjelaskan hubungan antara
Triade  yang satu dengan yang lain. Dobereiner  mendorong John Alexander Reina 
Newlands untuk melanjutkan upaya pengelompokan unsur-unsur berdasarkan
kenaikan massa atom dan keterkaitannya dengan sifat unsur. Baru pada tahun
1865, John newlands yang juga seorang penggemar musik menyusun daftar unsur
yang lebih banyak melibatkan unsur-unsur yang sudah dikenal pada saat itu. Menurut
Newlands, jika unsur-unsur diurutkan letaknya sesuai dengan kenaikan massa atom
relatifnya,  Maka  sifat unsur akan terulang pada tiap unsur kedelapan.  keteraturan ini
sesuai dengan pengulangan not lagu atau Oktaf  sehingga disebut hukum Oktaf adalah
law of octaves. 

Tabel 1.4 Daftar unsur oktaf Newlands

Sifat Li mirip dengan sifat Na, K, Cu, Rb, Ag, dan Cs. Sifat Be mirip dengan Mg, Ca,
Zn, Sr, Cd, dan Hg.
Kelemahan :
Dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan
unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat
besar.

4. Pengelompokkan unsur menurut Dmitri Ivanovich Mendeleev

Pada tahun 1869, Mendeleev, Seorang ilmuwan Rusia,  membuat daftar  unsur-unsur
yang Didasarkan pada sifat fisis dan sifat kimia Dihubungkan dengan atom unsur.
Mendeleev melakukan pengamatan 63 unsur yang sudah dikenal dan mendapatkan hasil
bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Kemudian
Dmitri Mendeleev disajikan tabel periodik tentang unsur-unsur berdasarkan pada
peningkatan berat badan atom itu pada tanggal 6 Maret 1869 dalam presentasi ke Rusia
Chemical Society.
Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu
lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan
massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode.

Mendeleev Menyusun tabel dari unsur-unsur yang disusun oleh Newland dengan


beberapa perbaikan, Antara lain sebagai berikut.

 a. Beberapa tempat disediakan untuk unsur yang diramalkan Dan diyakini oleh
Mendeleev akan ditemukan.  diramalkan massa atom 44, 68, 72, dan 100.

 b.  Ditempatkannya unsur-unsur yang sekarang disebut sebagai unsur transisi pada
lajur khusus.

c.  Mengadakan koreksi terhadap massa  atom yang kurang tepat,  misalnya atom Cr 
yang semula diyakini 43,3  dikoreksi menjadi 52,0.

d.  Meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan dan ternyata ramalannya tepat
setelah unsur tersebut ditemukan.
  Tabel 1.5 Tabel periodik Mendelevv

Sistem periodik ini pertama kali terbit pada Jurnal Ilmiah Annalen der Chemie
pada tahun 1871. Dan pada akhirnya, unsur yang diramalkan tersebut  memang
ditemukan  dan sifatnya  sangat mirip,   bahkan beberapa  sifat  sama Persis Seperti
yang diramalkan Mendeleev,  Misalnya unsur germanium dan galium.

Tabel 1.6 Perbandingan sifat unsur eka silikon (Es) dan germanium (Ge).

Sifat Eka silikon (ramalan Germanium


Mendeleev) (unsur yang ditemukan
kemudian)
Massa Atom 72 72,6
Massa jenis ( 5,5 4,47
g/cm3 ¿
Titik leleh Tinggi 958
(℃)
Volume atom ( 13 13,2
cm3/mol)
Rumus dan EsCl 4 mendidih pada GeCl4 mendidih pada
sifat 100℃ 83℃
kloridanya
Rumus dan EsO2 padatan putih, GeO 2 padatan putih, titik
sifat titik leleh tinggi leleh 1.100℃
oksidasinya

 Kelebihan :
1. Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-unsur
yang belum ditemukan.
2. Meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.
 Kelemahan :
1. Masih terdapat unsur – unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur
yang massanya lebih kecil.
2. Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
3. Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.

5. Pengelompokkan unsur menurut Henry Moseley

Tabel periodik Mendeleev dikemukakan sebelumnya penemuan struktur


atom, yaitu partikel-partikel penyusun atom.  Partikel penyusun inti atom yaitu proton
dan neutron, sedangkan elektron mengitari inti atom.  setelah partikel-partikel
penyusun atom ditemukan, ternyata ada beberapa unsur yang mempunyai jumlah
partikel proton atau elektron sama, tetapi jumlah neutron berbeda.  Unsur tersebut
dikenal sebagai isotop.  Jadi, terdapat atom yang mempunyai jumlah proton dan sifat
kimia sama, tetapi massanya berbeda karena massa atom dan neutron menentukan
massa atom.

Dengan demikian, sifat kimia tidak ditentukan oleh massa atom, tetapi ditentukan
oleh jumlah proton dalam atom tersebut. Jumlah proton menyatakan nomor atom.
Dengan demikian sifat-sifat unsur ditentukan oleh nomor atom. Keperiodikan sifat
fisika dan kimia unsur disusun berdasarkan nomor atomnya. Pernyataan tersebut
disimpulkan berdasarkan hasil percobaan Henry Moseley pada tahun 1913. Menurut
Moseley, sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.
Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-
sifat unsur akan berulang secara periodik. Susunan periodik yang disusun oleh
moseley akhirnya kembali lebih baik sampai  didapatkan bentuk yang sekarang ini
ikuti hukum periodik bahwa bila unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom,
maka sifat unsur akan berulang secara periodik.

Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang,
terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang disebut golongan. 

Jumlah periode dalam sistem periodik modern dan diberi tanda dengan angka
berikut.

a. Periode 1 disebut periode Sangat pendek dan berisi  2 unsur.


b. Periode 2 dan periode 3 Periode  disebut periode pendek dan masing-masing berisi
8 unsur.
c. Periode 4 dan 5 disebut periode panjang dan masing-masing berisi 18 unsur.
d. Periode ini disebut periode yang berisi 32 unsur. Pada periode ini,  terdapat deretan
unsur yang disebut deret lantanida,  yaitu unsur dengan nomor 58 sampai nomor 71
dan diletakkan pada bagian bawah.
e. Periode 7 disebut periode lengkap karena mungkin masih akan bertambah lagi
jumlah unsur yang menempatinya,  di mana sampai saat ini berisi 24 unsur.  Pada
periode ini, Terdapat pula berdasarkan unsur yang disebut dengan deret aktinida, 
yaitu unsur bernomor 90 sampai nomor 103,  dan diletakkan pada bagian bawah .
Gambar 1.1Tabel periodik modern

Jumlah golongan pada periodik modern ada 8 dan ditandai dengan angka Romawi.
Selain itu, ada dua kelompok besar pada golongan, yaitu golongan utama atau
golongan A dan golongan transisi atau golongan B. Beberapa  gunung diberi nama
khusus,  misalnya golongan alkali,  alkali tanah, atau transisi. 

Gambar 1.2 Perbedaan cara penomoran golongan (lama dan baru)

Terdapat perbedaan cara penomoran golongan yang dikenal selama ini,  yaitu
penomoran golongan gaya Amerika, dan penomoran yang direkomendasikan oleh
badan internasional yang mengurusi satuan dan tata nama kimia IUPAC. Oleh karena
itu,  IUPAC  kemudian membuat penomoran yang baru pada tahun 1995 dan dikenal
dengan rekomendasi IUPAC 1995.

Tabel 1.7 Perbedaan cara penomoran golongan

Nama Lama Baru


Gaya IUPAC
golongan (IUPAC
Amerika lama
1995)
Alkali IA IB 1
Alkali IIA IIB 2
tanah
Tabel lanjutan

Nama Lama Baru


Gaya IUPAC
golongan (IUPAC
Amerika lama
1995
Boron- IIIA IIIB 13
aluminium
Karbon IVA IVB 14
Nitrogen- VA VB 15
belerang
Halogen VIA VIB 16
Gas mulia VIIIA VIIIB 18
Transisi IIIB IIIA 3
Transisi IVB IVA 4
Transisi VB VA 5
Transisi VIB VIA 6
Transisi VIIB VIIA 7
Transisi VIIIB VIIIA 8
Transisi VIIIB VIIIA 9
Transisi VIIIB VIIIA 10
Transisi IB IB 11
Transisi IIB IIB 12

Kesimpulan

1. Pada tahun 1661, Robert Boyle mendefinisikan bahwa unsur merupakan suatu zat yang tidak
mungkin dapat diuraikan atau dibagi-bagi menjadi dua zat atau lebih dengan cara kimia dan
menyimpulakan bahwa unsur-unsur mempunyai sifat yang jelas dan ada kemiripan diantara
sifat-sifat unsur itu.
2. Pada tahun 1769, Lavoiser menerbitkan suatu daftar unsur dengan membagi unsur-unsur
dalam unsur logam dan non logam.
3. Pada tahun 1829, Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-
sifatnya. Dan setiap kelompok terdiri dari tiga unsur yang disebut Triade.
4. Pada tahun 1865, John Newlands menyusun daftar unsur sesuai dengan kenaikan massa atom
relatifnya sehingga sifat unsur akan terulang pada tiap unsur kedelapan. Keteraturan ini sesuai
dengan pengulangan not lagu atau Oktaf, sehingga disebut hukum Oktaf.
5. Pada tahun 1869, Mendeleev Membuat daftar unsur unsur berdasarkan sifat fisis dan sifat
kimianya. Mendeleev menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur
vertical yang disebut golongan dan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, ditempatkan
dalam satu lajur disebut periode.
6. tahun 1913 Moseley menyimpulkan, sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi periodik dari
nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan nomor atomnya,
maka sifat-sifat unsur akan berulang secara periodik. Akhirnya susunan periodik ini terus
dikembangkan dan menjadi susunan periodik yang lebih baik hingga seperti sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

Sudarmo,Unggul.2013.Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:Erlangga.

https://bisakimia.com/2014/03/04/sejarah-perkembangan-sistem-periodik-unsur-spu/ diakses pada 9


Oktober 2020 pada pukul 20:11

https://www.greelane.com/id/sains-teknologi-matematika/ilmu/who-invented-the-periodic-table-
608823/ diakses pada 9 Okt-ober pada pukul 20:39

Anda mungkin juga menyukai