TABEL PERIODIK
3.4
DAN KD
SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR
Indikator :
1. Menjelaskan perkembangan sistem periodik unsur
2. Menghubungkan letak atom dalam sistem periodic unsure berdasarkan
konfigurasi elektron
3. Memahami hubungan kenaikan nomor atom dengan sifat-sifat yang dimiliki
oleh suatu unsure
4. Memprediksi sifat fisika yang dimiliki oleh suatu berdasarkan konfigurasi
dan kedudukan dalam sistem periodik
Amatilah fenomena alam yang sering terjadi di dalam kehidupan sehari-hari Anda, dari mulai
proses bernapas, besi berkarat, hingga roti membusuk. Semua proses tersebut merupakan bentuk
fenomena kimia yang berlangsung di dalam kehidupan sehari-hari.
Jika Anda mempelajari Kimia, berarti Anda mempelajari tiga dunia, yaitu dunia nyata
(makroskopik), dunia atom (mikroskopik), dan dunia lambang. Dunia nyata adalah sesuatu yang
dapat Anda amati menggunakan pancaindera. Setiap benda tersusun atas jutaan partikel yang
sangat kecil yang disebut atom. Itulah yang disebut dunia atom. Dunia atom sangat kecil
sehingga Anda tidak dapat menggunakan pancaindera untuk mengamatinya. Namun, justru
melalui dunia atom inilah Anda dapat menjelaskan misteri di balik fenomena kehidupan.
Bagaimana dengan dunia lambang? Oleh karena atom tidak dapat diamati menggunakan
pancaindera, para ahli kimia men-jelaskannya dengan menggunakan lambang berupa angka,
model, dan huruf, seperti struktur molekul pada aspirin.
Sistem periodik unsur dikelompokkan berdasarkan (1) kemiripan sifat, dan (2) Berdasarkan
massa atom.
1. Sistem Periodik Berdasarkan Kemiripan Sifat
Antoine Lavoisier hidup pada abad ke-17. Selain mempelajari ilmu Kimia, "bapak kimia
modern" ini juga mempelajari ilmu lain seperti Botani, Astronomi, dan Matematika. Lavoisier
telah menghasilkan banyak teori kimia di antaranya teori mengenai pengelompokan unsur-
unsur kimia.
2.
Chemistry Is Sunnatullah
Menurut Lavoisier, unsur kimia adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
yang lebih sederhana. Unsur kimia yang sudah ditemukan pada saat itu berjumlah 33 unsur.
Pengelompokan unsur-unsur kimia oleh Lavoisier dipublikasikan dalam bukunya yang
berjudul Traité Élémentaire de Chimie pada 1789. Buku tersebut merupakan buku teks kimia
modern yang pertama. Lavoisier mengelompokkan ke-33 unsur kimia tersebut ke dalam 4
kelompok berdasarkan sifat kimianya, yaitu kelompok gas, kelompok nonlogam, kelompok
logam, dan kelompok tanah. Tabel berikut menunjukkan pengelompokan unsur kimia
menurut Lavoisier.
Ternyata, kelompok unsur-unsur yang mirip terulang setiap 8 unsur. Jika hitungan
diawali dari Li, unsur kedelapan adalah unsur Na dan unsur keenambelas adalah K. Unsur
Li, Na, dan K memiliki sifat yang mirip. Begitu juga dengan unsur Be, Mg, dan Ca.
Pengelompokan unsur yang dilakukan Newlands pada 1864 tersebut dikenal dengan nama
Hukum Oktaf. Akan tetapi, teorinya ini dianggap hal yang konyol oleh banyak orang.
Sampai lima tahun kemudian, Dmitri Mendeleev memperkenalkan suatu bentuk tabel
periodik berdasarkan massa atom.
1 H=1
2 Li = 7 Be = 9,4 B = 11 C = 12 N = 14 O = 16 F = 19
3 Na = 23 Mg = 24 Al = 27,3 Si = 28 P = 31 S = 32 Cl = 35,5
5 (Cu = 63) Zn = 65 – = 68 – = 72 As = 75 Se = 78 Br = 80
9 – – – – – – –
12 – – – Th = 231 – U = 240 –
Chemistry Is Sunnatullah
Unsur-unsur kimia dalam tabel periodik Mendeleev dikelompokkan ke dalam 8 kolom
dan 12 baris. Unsur-unsur satu kolom dan satu baris memiliki sifat kimia yang mirip. Pada
tabel tersebut, Mendeleev menyediakan kotak kosong untuk unsur-unsur yang menurut
dugaannya akan ditemukan pada masa mendatang. Mendeleev memberi nama unsur-unsur
tersebut dengan istilah eka- aluminium (nomor atom 44), eka-boron (nomor atom 68), dan
eka-silikon (nomor atom 72).
Dugaan Mendeleev terbukti. Pada bulan November 1875, ilmuwan Prancis Lecoq de
Boisbaudran menemukan unsur yang sifatnya sama dengan eka-aluminium, ia menamakan
unsur tersebut galium. Perhatikan tabel berikut untuk mengetahui persamaan antara
prediksi Mendeleev dan penemuan de Boisbaudran.
Tabel. Persamaan Sifat antara Eka-aluminium Menurut Mendeleev dan Galium Menurut
de Boisbaudran
Sama halnya dengan eka-aluminium, dua unsur lain yang diprediksi Mendeleev (eka-
boron dan eka-silikon) ternyata diketahui memiliki sifat yang sama dengan skandium dan
germanium. Sifat unsur skandium yang ditemukan ilmuwan Swedia, Lars Nilson pada
1879 mirip dengan eka-boron, sedangkan sifat unsur germanium yang ditemukan ilmuwan
Jerman, Clemens Winkler pada 1886 mirip dengan eka-silikon.
Hampir mirip dengan sistem periodik yang dikemukakan Mendeleev, Lothar Meyer
mengusulkan sistem periodik berdasarkan massa atom. Menurut Meyer, volume atom suatu
unsur yang diplotkan dengan massa atom tersebut akan membentuk grafik yang berperiodik
secara teratur. Perhatikan grafik antara volume atom dan massa atom berikut.
Chemistry Is Sunnatullah
Berdasarkan grafik tersebut terlihat bahwa unsur-unsur yang sifatnya mirip membentuk
suatu keteraturan. Misalnya, unsur logam alkali, yaitu Na, K, dan Rb, berada di puncak.
Kemudian, Meyer mengembangkan penemuannya ke dalam bentuk tabel seperti berikut.
Tabel Periodik Meyer yang Berdasarkan pada Grafik antara Volume dan Massa Atom
– – – – – – – – –
– – – Ti = 48 – Zr = 89,7 – – –
– O = 15,96 – – Se = 78 – Te = 128 – –
Pada 1911, Ernest Rutherford berhasil menemukan salah satu partikel dasar penyusun
atom, yaitu proton. Dua tahun kemudian, Henry Moseley meneliti hubungan antara sifat
suatu atom dan jumlah protonnya (nomor atom) menggunakan spektroskopi sinar-X. Ia
memplotkan frekuensi sinar-X dan kenaikan nomor atom. Kemudian, Moseley menyusun
unsur-unsur tersebut dalam bentuk tabel periodik sebagai berikut.
Chemistry Is Sunnatullah
Tabel periodik Moseley berhasil memperbaiki kelemahan tabel periodik Mendeleev.
Dalam tabel periodik Mendeleev, penempatan telurium (massa atom 128) dan iodin (nomor
atom 127) tidak sesuai dengan kenaikan massa atomnya. Namun, berdasarkan tabel
periodik Moseley, penempatan unsur Te dan I sesuai dengan kenaikan nomor atomnya.
Hingga pertengahan abad ke-20, tabel periodik Moseley diakui sebagai tabel periodik
modern. Pada 1940, Glenn Seaborg berhasil menemukan unsur transuranium, yaitu unsur
dengan nomor atom 94–102. Penemuan tersebut menimbulkan masalah mengenai
penempatan unsur-unsur transuranium dalam tabel periodik. Masalah itu akhirnya
terpecahkan dengan cara membuat baris baru sehingga tabel periodik modern berubah
menjadi seperti gambar berikut.
Chemistry Is Sunnatullah
Chemistry Is Sunnatullah
B. Periode dan Golongan Suatu Unsur Dalam Tabel Sistem Periodik Unsur
1) Periode
Periode merupakan barisan dalam sistem periodik unsur dengan nomor atom yang urut
dari kiri ke kanan. Meneurut teori atom Bohr, periode menyatakan banyaknya kulit atom yang
terisi elektron. Terdapat 7 periode.
Tabel distribusi unsur dalam pariode.
Periode/Kulit Disebut Periode.. Jumlah Unsur Terdiri dari Golongan
1 Sangat pendek 2 Utama 2 unsur (Gol. IA & VIIIA)
2 Pendek 8 Utama 8 unsur (Gol. IA s.d VIIIA)
3 Pendek 8 Utama 8 unsur (Gol. IA s.d VIIIA)
Utama 8 unsur
4 panjang 18
Transisi 10 unsur
Utama 8 unsur
5 Panjang 18
Transisi 10 unsur
Utama 8 unsur
6 Terpanjang 32 Transisi 10 unsur
Lantanida 14 unsur
Utama 8 unsur
7 Terpanjang 32 Transisi 10 unsur
Lantanida 14 unsur
2) Golongan
Golongan merupakan kolom dalam sistem periodik unsur yang mempunyai kemiripan
sifat. Golongan dalam sistem periodik terbagi menjadi 2 yaitu golongan utama (Gol. A) , dan
golongan transisi (Gol. B). Unsur transisi terdiri dari dua bagian, yaitu transisi luar dan transisi
dalam. Golongan transisi dalam berupa lantanida dan aktinida.
Golongan utama (A) terdiri dari8 golongan, dimana setiap golongan tersebut memiliki
nama khusus atau nama lain.
Golonga
Nama Lain Elektron pada kulilt terluar Jumlah Unsur
n
IA Alkali 1 7
IIA Alkali Tanah 2 6
IIIA Boron 3 6
IVA Karbon 4 6
VA Nitrogen 5 6
VIA Oksigen 6 6
VIIA Halogen 7 6
VIIIA Gas mulia 8 8
Chemistry Is Sunnatullah
Jika konfigurasi elektron berakhir pada sub kulit ns-np, maka golongan utama (A)
Jika konfigurasi elektron berakhir pada sub kulit ns-nd, maka golongan transisi (B)
Jika konfigurasi elektron berakhir pada sub kulit f:
4f = lantanida
5f = akktinida
Penyelesaian:
Letak Unsur 17Cl.
Tentukan konfigurasi elektron terlebih dulu : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Chemistry Is Sunnatullah
Konfigurasi elektron berakhir pada 3p5, berarti jumlah elektron pada ns-np = ns 2 + np5 =7.
Dengan demikian Cl termasuk dalam golongan VII, tepatnya VIIA karna berakhir pada sub
kulit ns-np.
Konfigurasi elektron berakhir pada ns-np = 3s2 3p5. Angka 3 pada konfigurasi tersebut
menunjukkan nomor kulit atau periode. Karena pada kulit 3s2 3p5, berarti unsur Cl terdapat
pada periode 3.
Konfigurasi elektron terakhir memiliki nomor kulit terbesar yaitu 3, maka unsur Mg terletak
pada periode 3
Konfigurasi adalah ns-nd, yaitu 4s2 3d1, maka jumlah elektron pada sub kulit (d) + sub kulit
(s) yaitu 1 + 2= 3, menandakan golongan dari unsur. Dengan demikian Sc terletak pada Gol.
IIIB, karena berakhir pada sub kulit d.
Konfigurasi elektron terakhir memiliki nomor kulit terbesar yaitu 4, maka unsur Mg terletak
pada periode 4.
Isilah tabel berikut untuk memahami bagaimana cara penentuan letak suatu unsur