Anda di halaman 1dari 9

KLIPING

Perkembangan Dan Pengelompokkan Unsur

Disusun oleh:
Nama :Ade Anwar Rizky W
Kelas :X TKJA

SMK NEGERI 11 SAMARINDA 2019


8 Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur-Unsur
Pengelompokan unsur-unsur kimia terus berkembang seiring dengan penemuan unsur
kimia dan perkembangan ilmu kimia. Usaha pengelompokan unsur-unsur ini telah
dimulai pada akhir abad ke-18 mulai dari tabel periodik Lavoisier hingga tabel
periodik modern yang saat ini digunakan. Pada awalnya, hanya terdapat 20 unsur
yang digolongkan menjadi logam dan nonlogan. Dasar pengelompokan unsur-unsur
kimia berkembang pesat setelah John Dalton mengemukakan teori atom. Bahkan jauh
sebelum itu, yaitu sekitar tahun 330 SM, Plato mengemukakan konsep “empat
elemen” yang terdiri dari bumi, air, udara, dan api. Namun konsep tersebut tidak
dapat menjelaskan unsur secara keseluruhan. Berikut adalah perkembangan dasar
pengelompokan unsur-unsur kimia. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Tabel Periodik Lavoisier


Ilmuwan kimia asal Perancis, Antoine Lavoisier, mengelompokkan 33 unsur kimia
ke dalam empat golongan pada tahun 1869 dalam bukunya yang berjudul Traite
Elementaire de Chimie. Golongan-golongan tersebut antara lain gas, nonlogam,
logam, dan tanah (logam oksida). Berikut adalah tabel periodik Lavoisier:

Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV


Cahaya Sulfur Arsen Kalsium oksida
Kalor Asam klorida Emas Barium oksida
Nitrogen Fosfor Bismut Silikon (IV) oksida
Oksigen Asam fluorida Raksa Magnesium oksida
Hidrogen Karbon Kobalt Aluminium oksida
Asam borak Tembaga
Klor Timbal
Fluor Besi
Seng
Platina
Nikel
Tungsen
Perak
Timah

Tabel periodik ini masih memiliki kekurangan antara lain tidak semua unsur
dimasukkan ke dalam tabel dan unsur-unsur dalam golongan yang sama tidak
memiliki sifat-sifat kimia yang sama.
2. Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, John Wolfgang Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur kimia
berdasarkan kemiripan yang ia temukan. Ia telah menemukan hubungan antara sifat
unsur dengan massa atom. Dobereiner menemukan bahwa massa atom relatif
stronsium (Sr=88) berdekatan dengan rata-rata massa atom relatif dua unsur lain yang
mirip dengan stronsium yaitu kalsium (Ca=40) dan barium (Ba=137) yaitu 88,5.
Kemudian Dobereiner mengelompokkan semua unsur dalam bentuk triade dimana
unsur yang berada di tengah merupakan unsur yang memiliki massa atom relatif yang
hampir sama dengan rata-rata massa atom relatif unsur yang berada di atas dan
bawah. Triade Dobereiner tersusun atas beberapa triade yang disusun berdasarkan
kenaikan massa atom relatifnya.

Triade 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5


Li Ca S Cl Mn
Na Sr Se Br Cr
K Ba Te I Fe

Contoh:

Triade 1 Ar Rata-rata Ar Unsur Pertama dan Ketiga


Li 7
Na 23 Ar = (7+39) / 2 = 23
K 39

Penemuan Dobereiner menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara massa atom


relatif dengan sifat-sifat unsur kimia. Ia adalah pelopor penyusunan tabel periodik
berdasarkan berat atom. Namun, triade Dobereiner masih memiliki kekurangan yaitu
kemiripan tidak hanya terjadi pada tiga unsur dalam satu triade. Contohnya adalah
unsur fluorin yang mirip dengan triade 4 (klorin, bromin, dan iodin).

3. Cara Chancourtois
Tahun 1862, ahli geologi Perancis, Alexander Beguyer de Chancourtois
mengelompokkan unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan berat atom. Unsur-unsur
kimia disusun membentuk suatu spiral. Unsur-unsur yang sifatnya mirip terletak pada
kolom yang sama.
4. Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1864, John Alexander Reina Newlands, seorang ahli kimia Inggris,
mengumumkan penemuannya yang disebut hukum oktaf atau teori Oktaf. Hukum
oktaf adalah pemgelompokan unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan berat atom.
Hukum ini ditemukan setelah Newlands menemukan hubungan antara sifat unsur dan
kenaikan berat atom. Sifat-sifat unsur akan berulang pada unsur kedelapan sebanyak
tujuh kali sehingga disebut hukum oktaf (delapan). Berikut adalah bunyi hukum
oktaf: “Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor massa atom, sifat
unsur tersebut akan berulang pada unsur kedelapan.” Uniknya, satu kelompok unsur
dinamakan sesuai tangga nada. Berikut adalah pengelompokan unsur dalam oktaf
Newlands.
Do Re Mi Fa Sol La Si
1 2 3 4 5 6 7
H Li Be B C N O
F Na Mg Al Si P S
Cl K Ca Cr Ti Mn 7
Co, Ni Cu Zn Y In As Se
Br Rb Sr Ge, La Zr Di, Mo Ro, Ru
Pd Ag Cd U Sn Sb I
Te Cs Ba, V Ta W Nb Au
Pt, Ir Os Hg Tl Pb Bi Th

Kekurangan dari hukum oktaf Newlands adalah hanya berlaku untuk 17 unsur
pertama yakni dari hidrogen hingga kalsium dan hanya sesuai untuk unsur-unsur
ringan dengan massa atom relatif rendah. Perlu diketahui bahwa saat itu unsur-unsur
gas mulia masih belum ditemukan.

5. Tabel Periodik Mendeleev


Pada tahun 1869, Dmitri Ivanovich Mendeleyev, kimiawan dari Rusia,
mengelompokan 63 unsur yang sudah dikenal saat itu berdasarkan massa atom
relatifnya. Ia menemukan bahwa sifat-sifat unsur fungsi periodik diketahui dari
massa atom relatifnya. Hal itu berarti unsur dengan sifat-sifat yang sama akan
tersusun secara periodik. Unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom
relatif dan persamaan sifat. Berikut adalah tabel periodik Mendeleev:

Per.\Gol. I II III IV V VI VII VIII


1 H=1
2 Li=7 Be=9,4 B=11 C=12 N=14 O=16 F=19
3 Na=23 Mg=24 Al=27,3 Si=28 P=31 S=32 Cl=35,5
4 K=39 Ca=40 ?=44 Ti=48 V=51 Cr=52 Mn=55 Fe=56,
Co=59,
Ni=59
5 (Cu=63) Zn=65 ?=68 ?=72 As=75 Se=78 Br=80
6 Rb=65 Sr=87 ?Yt=88 Zr=90 Nb=94 Mo=96 ?=100 Ru=104,
Rh=104,
Pd=106
7 (Ag=108) Cd=112 In=113 Sn=118 Sb=122 Te=125 J=127
8 Cs=133 Ba=137 ?Di=138 ?Ce=140
9
10 ?Er=178 ?La=180 Ta=182 W=184 Os=195,
Ir=197,
Pt=198
11 (Au=199) Hg=200 Tl=204 Pb=207 Bi=208
12 Th=231 U=240
Tabel periodik terdiri dari 8 golongan dan 12 periode. Beberapa kotak pada tabel
periodik Mendeleev kosong. Mendeleev mengatakan bahwa kotak kosong itu
nantinya akan diisi oleh unsur yang ditemukan di masa yang akan datang. Ramalan
unsur tersebut terbukti setelah beberapa ilmuwan menemukan unsur baru yang
memiliki sifat yang mirip dengan unsur-unsur yang diramalkan Mendeleev.
Contohnya adalah galium dan germanium. Unsur gas mulia juga dapat dimasukkan
ke dalam tabel periodik tanpa mengubah posisi unsur yang telah tersusun.

Kekurangan dari tabel periodik Mendeleev adalah belum ditemukan metode


pemisahan antara unsur logam dan nonlogam, panjang periode tidak sama dan tidak
diketahui penyebabnya, terlalu banyak tempat yang kosong, beberapa urutan unsur
terbaik bila disusun sebagai fungsi nomor massa atom, dan penempatan unsur
cenderung acak karena terkadang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatif.

6. Tabel Periodik Meyer


Pada tahun 1864, Lothar Meyer menyusun 28 unsur ke dalam tabel periodik yang
susunannya mirip dengan tabel periodik Mendeleev. Namun, ia kurang dikenal
karena ia baru mempublikasikan tabel periodik tersebut pada tahun 1870. Sedangkan
Mendeleev telah mempublikasikannya sejak tahun 1869. Tabel periodik Meyer
disusun berdasarkan valensi, dalam bentuk tabel, dan merupakan pengembangan dari
grafik hubungan antara volume dengan berat atom. Grafik tersebut menunjukkan
suatu pola periodik terhadap susunan unsur yang diurutkan berdasarkan berat atom.
Volume suatu atom dicari dengan membagi massa 1 mol atom unsur dengan
kerapatan unsur. Tabel periodik Meyer terdiri dari 9 golongan dan 16 periode.
Berikut adalah tabel periodik Meyer:
I II III IV V VI VII VIII IX
- B Al(27,3) - - - In Tl -
(11,0) (113,4) (202,7)
- - - - - - - - -
- C Si - - - Sn - Pb
(11,97) (28) (117,8) (206,4)
- - - Ti - Zr - - -
(48) (89,7)
- N P - As - Sb - Bi
(14,01) (30,9) (74,9) (122,1) (207,5)
- - - V - Nb - Ta -
(51,2) (93,7) (182,2)
- O - - Se - Te - -
(15,96) (78) (128)
- - - Cr - Mo - W -
(52,4) (95,6) (183,5)
- F Cl - Br - J - -
(19,1) (35,38) (79,75) (126,5)
- - - Mn - Ru - Os -
(54,8) (103,5) (198,6)
- - - Fe - Rh - Ir -
(55,9) (140,1) (196,7)
- - - Co=Ni - Pd - Pt -
(58,6) (106,2) (196,7)
Li Na K - Rb - Cs - -
(7,01) (22,99) (39,04) (85,2) (132,7)
- - - Cu - Ag - Au -
(63,3) (107,66) (196,2)
Be Mg Ca - Sr - Ba - -
(9,3) (23,9) (39,9) (87) (136,8)
- - - Zn - Cd - Hg -
(64,9) (111,6) (199,8)
 

7. Pengelompokan Unsur Moseley


Setelah Rutherford menemukan proton dan inti atom, Henry Moseley mencoba
menyusun unsur kimia dalam bentuk tabel periodik berdasarkan kenaikan nomor
atom. Penyusunan tersebut berdasarkan hasil percobaan spektrum sinar X terhadap
kenaikan nomor atom. Hasil percobaannya berupa garis lurus yang menunjukkan
hubungan antara nomor atom dan sifat atom secara periodik. Tabel periodik Moseley
menyempurnakan kekurangan tabel periodik Mendeleev yaitu penempatan unsur
yang terkadang tidak sesuai dengan kenaikan berat atom. Selain itu, tabel periodik ini
juga dapat memuat gas-gas mulia yang ditemukan Sir William Ramsay. Tabel
periodik ini berlaku dan diakui hingga pertengahan abad ke-20. Berikut adalah
pengelompokan unsur Moseley:

8. Pengelompokan Unsur Seaborg


Pengelompokan unsur Seaborg berupa tabel periodik modern yang digunakan saat
ini. Awalnya Glenn Seaborg menemukan unsur transuranium pada tahun
1940 dengan nomor atom 94 sampai 102, namun timbul masalah penempatan unsur-
unsur tersebut dalam tabel periodik Mendeleev. Kemudian tabel periodik
dimodifikasi hingga menjadi tabel periodik yang digunakan saat ini. Tabel periodik
ini disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Pengelompokan
unsur Seaborg terdiri dari 7 periode dan 18 golongan yang terbagi menjadi 8
golongan utama (A) dan 8 golongan transisi (B). Berikut adalah pengelompokan
unsur cara Seaborg:

Anda mungkin juga menyukai