Anda di halaman 1dari 4

SOAL KELOMPOK 10 ARITMIA NODUS AV

1. Seorang perempuan 30 tahun mengeluh berdebar-debar tiba-tiba sewaktu mengepel


lantai rumah. Di poliklinik di temukan laju jantung 170/menit dan TD 100/70 mmHg.
Segera dilakukan massase karotis dan beberapa saat kemudian laju jantung menurun
menjadi 80/menit

Apa jenis kelainan irama jantung pada penderita ini?

A. Takikardia sinus
B. Takikardia ventrikal
C. Flutter atrial paroximal
D. Fibrilasi atrium respons cepat
E. Takikardia supraventikular paroximal

2. Tn. A, 42 tahun mengeluh jantung berdebar. Dari pengkajian diketahui: Tn. A adalah
PNS bertugas sebagai bendaharawan di suatu instansi pemerintah, riwayat merokok,
riwayat minum kopi. Gambaran ECG menunjukkan HR 124x/mnt, delombang P
mendahului QRS kompleks, kompleks QRS normal, irama reguler. Berdasarkan
pengkajian dapat disimpilkan bahwa Tn. A mengalami :
A. Sinus tachikardi
B. Sinus bradikardi
C. Paroksismal atrial tachikardi
D. Kontraksi prematur atrium
E. Kontraksi prematur ventrikel

3. Tn. S umur 50 tahun, BB 80 kg TB 165cm mengeluh sesak nafas, nyeri dada, dan
berdebar - debar saat melakukan aktivitas maupun saat istirahat, Tn. S diantar oleh
anaknya ke RS karna sesak napasnya makin parah dan dilakukan pemeriksaan EKG
untuk memastikan kelainan jantung pada Tn. S, dari pemeriksaan EKG didapatkan
gelombang P hilang/terbalik pada setiap kompleks.
Apa diagnosa Tn. S?

a. Ventrikular Takikardi
b. AV nodal reentrant ekstrasistol
c. Premature Ventricular Contraction
d. Atrial Fibrilasi
e. Atrial Flutter

4. Tn. S umur 50 tahun, BB 80 kg TB 165cm mengeluh sesak nafas, nyeri dada, dan
berdebar - debar saat melakukan aktivitas maupun saat istirahat, Tn. S diantar oleh
anaknya ke RS karna sesak napasnya makin parah dan dilakukan pemeriksaan EKG
untuk memastikan kelainan jantung pada Tn. S, dari pemeriksaan EKG didapatkan
gelombang P hilang/terbalik pada setiap kompleks.
Dari kasus diatas apa diagnosis keperawatan prioritas yang tepat?

a. Intoleransi aktivitas ybd imobilitas


b. Harga diri rendah kronik ybd Gangguan psikiatrik
c. Disfungsi seksual ybd konflik nilai
d. Ketidakefektifan pola nafas ybd nyeri di dada
e. Gangguan pola tidur ybd Imobilisasi

5. Tn. X berusia 50 th. 2 bulan ini tidak bisa lagi kepasar karena kedua kakinya bengkak.
Menurutnya kurang lebih 1 tahun belakangan ini Tn. X semakin sering mengalami
nyeri dada dan pusing. Pasien juga mengeluh sesak nafas dan kadang disertai batuk
berdahak. Pasien juga mempunyai riwayat hipertensi dan jarang memeriksakan diri.
Pada pemeriksaan didapatkan TD: 150/110 mmHg, nadi: 70x/menit, RR: 37x/menit,
suhu: 36,5C, irama jantung tidak teratur, suara jantung hipersonor dan pasien
mengalami sianosis. Dan hasil foto dada adalah pembesaran bayangan dada. Diagnosa
keperawatan yang muncul pada kasus diatas adalah :
a. Hipertermi berhubungan dengan penyakit atau trauma.
b. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi.
c. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
kontraktilitas miokardium
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan
suplai dan kebutuhan oksigen.
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit.
6. Tn. X berusia 50 th. 2 bulan ini tidak bisa lagi kepasar karena kedua kakinya bengkak.
Menurutnya kurang lebih 1 tahun belakangan ini Tn. X semakin sering mengalami
nyeri dada dan pusing. Pasien juga mengeluh sesak nafas dan kadang disertai batuk
berdahak. Pasien juga mempunyai riwayat hipertensi dan jarang memeriksakan diri.
Pada pemeriksaan didapatkan TD: 150/110 mmHg, nadi: 70x/menit, RR: 37x/menit,
suhu: 36,5C, irama jantung tidak teratur, suara jantung hipersonor dan pasien
mengalami sianosis. Dan hasil foto dada adalah pembesaran bayangan dada. Pada
kasus diatas, gejala yang menunjukan jika Tn. X terkena Aritmia adalah :
a. Sesak napas, nyeri dada, pusing, lelah, edema pada ekstermitas, sianosis
b. RR: 37x/menit, sianosis, hipertensi, cardiomegali
c. Nyeri dada, kaki bengkak, hipertermi, hipertensi
d. Mual, kehilangan nafsu makan, sesak napas, meningkatnya frekuensi output
cairan
e. Lemah, letih, pusing, sesak napas, nyeri dada
7. Tn A dengan usia 50 tahun berat badan 60kg dating ke RS.A dengan keluhan lemah
dan lelah, merasa denyut jantungnya bertambah cepat, mengeluh cemas dan takut
akan kematian, akral dingin dan kulit terlihat pucat. Hasil pemeriksaan gambaran
EKG aritmia dan kalium 1,8 mmol/L, didapati dengan tanda-tanda vital, TD :
130/100x /menit, nadi : 150-210x /menit , RR : >20x /menit, dan terdapat bunyi nafas
tambahan (krekels, ronki, mengi). Diagnosis keperawatan dari kasus diatas
adalah..
A. kardiomegali
B. Penurunan curah jantung.
C. Anemia
D. Gagal jantung kronik
E. Kurangnya pengetahuan.
8. Tn A dengan usia 50 tahun berat badan 60kg dating ke RS.A dengan keluhan lemah
dan lelah, merasa denyut jantungnya bertambah cepat, mengeluh cemas dan takut
akan kematian, akral dingin dan kulit terlihat pucat. Hasil pemeriksaan gambaran
EKG aritmia dan kalium 1,8 mmol/L, didapati dengan tanda-tanda vital, TD :
130/100x /menit, nadi : 150-210x /menit , RR : >20x /menit, dan terdapat bunyi nafas
tambahan (krekels, ronki, mengi).. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan oleh
perawat untuk menghentikan aritmia pasien pada kasus di atas adalah ?
A. Auskultasi bunyi jantung
B. Kaji irama jantung
C. Palpasi nadi dan kaji kelainan yang timbul
D. Kolaborasi untuk pemberian obat antiaritmia.
E. Periksa tanda-tanda vital

Anda mungkin juga menyukai