Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA .


Mata Pelajaran : SEJARAH
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pokok : Kerajaan-Kerajaan Besar Indonesia pada Masa
Kekuasaan Hindu-Buddha dan Islam
Sub Materi Pokok : 1. Kerajaan Sriwijaya
2. Kerajaan Majapahit
3. Kerajaan Demak
4. Kerajaan Mataram

Alokasi Waktu : 4 X 135 Menit / 4 mg x 3 jp

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat
Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Hindu-Buddha untuk menentukan
faktor yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa itu
dan masa kini

Indikator
3.1.1. Siswa dapat menjelaskan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
pada masa kerajaan Sriwijaya.
3.1.2. Siswa dapat menjelaskan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
pada masa kerajaan Majapahit.

Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat
Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Islam untuk menentukan faktor
yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia pada masa itu dan
masa kini.

Indikator

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 1
3.2.1. Siswa dapat menjelaskan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
pada masa kerajaan Demak.
3.2.1. Siswa dapat menjelaskan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
pada masa kerajaan Mataram

Kompetensi Dasar
4.1 Menyajikan warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Hindu-Buddha yang
berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini, dalam bentuk
tulisan dan media lain.

Indikator
4.1.1 Siswa dapat menyajikan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
pada masa kerajaan Sriwijaya
4.1.2 Siswa dapat menyajikan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
pada masa kerajaan Majapahit

Kompetensi Dasar
4.2 Menyajikan hasil identifikasi warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Islam di
Indonesia yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini,
dalam bentuk tulisan dan media lain.

Indikator
4.2.1 Siswa dapat menyajikan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
pada masa kerajaan Demak
4.2.2 Siswa dapat menyajikan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
pada masa kerajaan Mataram

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan membaca buku paket, siswa dapat menjelaskan sistem pemerintahan


kerajaan Sriwijaya.
2. Dengan melakukan presentasi di depan kelas siswa dapat menjelaskan kehidupan
sosial pada zaman kerajaan Sriwijaya.
3. Dengan melakukan melakukan diskusi siswa dapat menjelaskan kehidupan
ekonomi pada zaman kerajaan Sriwijaya
4. Dengan melakukan tanya jawab siswa dapat menjelaskan kehidupan kebudayaan
pada zaman kerajaan Sriwijaya

5. Dengan membaca buku paket, siswa dapat menjelaskan sistem pemerintahan


kerajaan Majapahit.
6. Dengan melakukan presentasi di depan kelas siswa dapat menjelaskan kehidupan
sosial pada zaman kerajaan Majapahit.
7. Dengan melakukan melakukan diskusi siswa dapat menjelaskan kehidupan
ekonomi pada zaman kerajaan Majapahit.
8. Dengan melakukan tanya jawab siswa dapat menjelaskan kehidupan kebudayaan
pada zaman kerajaan Majapahit.

9. Dengan membaca buku paket, siswa dapat menjelaskan sistem pemerintahan


kerajaan Demak.
10. Dengan melakukan presentasi di depan kelas siswa dapat menjelaskan kehidupan
sosial pada zaman kerajaan Demak.

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 2
11. Dengan melakukan melakukan diskusi siswa dapat menjelaskan kehidupan
ekonomi pada zaman kerajaan Demak.
12. Dengan melakukan tanya jawab siswa dapat menjelaskan kehidupan kebudayaan
pada zaman kerajaan Demak.

13. Dengan membaca buku paket, siswa dapat menjelaskan sistem pemerintahan
kerajaan Mataram.
14. Dengan melakukan presentasi di depan kelas siswa dapat menjelaskan kehidupan
sosial pada zaman kerajaan Mataram.
15. Dengan melakukan melakukan diskusi siswa dapat menjelaskan kehidupan
ekonomi pada zaman kerajaan Mataram.
16. Dengan melakukan tanya jawab siswa dapat menjelaskan kehidupan kebudayaan
pada zaman kerajaan Mataram.

D. MATERI PEMBELAJARAN

KERAJAAN SRIWIJAYA

A. Kehidupan Politik Kerajaan Sriwijaya

Raja-raja yang berhasil diketahui pernah memerintah Kerajaan Sriwijaya diantaranya


sebagai berikut :

Raja Dapunta Hyang

Berita mengenai raja ini diketahui melalui Prasasti Kedukan Bukit (683 M). Pada masa
pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah berhasil memeperluas wilayak
kekuasaannya sampai ke wilayah Jambi, yaitu dengan menduduki daerah
Minangatamwan.

Daerah ini memiliki arti yang sangat strategis dalam bidang perekonomian, karena
daerah ini dekat dengan jalur perhubungan pelayaran perdagangan di Selat Malaka.
Sejak awal pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah mencita-citakan agar Kerajaan
Sriwijaya menjadi Kerajaan Maritim.

Raja Balaputra Dewa

Pada awalnya, Raja Balaputra Dewa adalah raja dari kerajaan Syailendra (di Jawa
Tengah). Ketika terjadi perang saudara di Kerajaan Syailendra antara Balaputra Dewa
dan Pramodhawardani (kakaknya) yang dibantu oleh Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya),
Balaputra Dewa mengalami kekalahan. Akibat kekalahan itu, Raja Balaputra Dewa lari
ke Sriwijaya. Di Kerajaan Sriwijaya berkuasa Raja Dharma Setru (kakek dari Raja
Balaputra Dewa) yang tidak memiliki keturunan, sehingga kedatangan Raja Balaputra
Dewa di Kerajaan Sriwijaya disambut baik. Kemudian, ia diangkat menjadi raja.

Pada masa pemerintahan Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang


semakin pesat. Raja Balaputra Dewa meningkatkan kegiatan pelayaran dan
perdagangan rakyat Sriwijaya. Di samping itu, Raja Balaputra Dewa menjalin
hubungan dengan kerajaan-kerajaan yang berada di luar wilayah Indonesia, terutama
dengan kerajaan-kerajaan yang berada di India, seperti Kerajaan Benggala (Nalanda)
maupun Kerajaan Chola. Bahkan pada masa pemerintahannya, kerajaan Sriwijaya
menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara.

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 3
Raja Sanggrama Wijayattunggawarman

Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Sriwijaya mendapat ancaman dari Kerajaan


Chola. Di bawah pemerintahan Raja Rajendra Chola, Kerajaan Chola melakukan
serangan dan berhasil merebut Kerajaan Sriwijaya. Raja Sriwijaya yang bernama
Sanggrama Wijayattunggawarman berhasil ditawan. Namun pada masa pemerintahan
Raja Kulotungga I di Kerajaan Cho, Raja Sanggrama Wijayattunggawarman dibebaskan
kembali.

Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Pada abad ke-11 Raja Rajendra Cholamandala dari India Selatan melakukan dua kali
penyerangan ke Kerajaan Sriwijaya. Hal tersebut disebabkan adanya persaingan di
bidang pelayaran dan perdagangan. pada penyerangan yang kedua, Kerajaan Chola
berhasil menawan Raja Sri Sanggrama Wijayatunggawarman serta berhasil merebut
kota dan bandar-bandar penting Kerajaan Sriwijaya.

Sekalipun Kerajaan ini masih berdiri, namun kemashurannya sudah pudar. Bersamaan
dengan hal itu Pada abad ke-13 M, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran yang
luar biasa. Kerajaan besar di sebelah utara, seperti Siam melakukan perluasan wilayah
kekuasaannya ke wilayah selatan. Kerajaan Siam ( Kerajaan Kediri ) berhasil menguasai
daerah Semanjung Malaka, termasuk Tanah Genting Kra. Akibat dari perluasan
Kerajaan Siam tersebut, kegiatan pelayaran perdagangan Kerajaan Sriwijaya semakin
berkurang. Sriwijaya menjadi kerajaan kecil dan lemah yang wilayahnya terbatas di
daerah Palembang, pada abad ke-13 Kerajaan Sriwijaya dihancurkan oleh Kerajaan
Majapahit. Kerajaan Sriwijaya benar-benar tenggelam, hilang dan lenyap tanpa
jejaknya. Kira-kira pada 1377 habislah sejarah dari Kerajaan Sriwijaya yang semula

B. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya

Dilihat dari letak geografis, daerah Kerajaan Sriwijaya mempunyai letak yang sangat
strategis, yaitu di tengah-tengah jalur pelayaran perdagangan antara India dan Cina. Di
samping itu, letak Kerajaan Sriwijaya dekat dengan Selat Malak yang merupakan urat
nadi perhubungan bagi daerah-daerah di Asia Tenggara. Hasil bumi Kerajaan Sriwijaya
merupakan modal utama bagi masyarakatnya untuk terjun dalam aktivitas pelayaran
dan perdagangan.

C. Kehidupan Sosial dan Budaya

Sriwijaya merupakan kerajaan Budha terbesar. Hal itu membuat It-tsing, seorang
pendeta dari Cina pernah menetap selama 6 tahun di Sriwijaya untuk memperdalam
agama Buddha. Salah satu karya yang dihasilkannya, yaitu Ta Tiang si-yu-ku-fa-kao-
seng-chuan yang selesai ditulis pada tahun 692 M.

Selain itu Peninggalan Kerajaan Sriwijaya banyak ditemukan di daerah Palembang,


Jambi, Riau, Malaysia, dan Thailand. Hal ini disebabkan karena Sriwijaya merupakan
Kerajaan Maritim yang selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain
dalam kurun waktu yang lama.

Prasasti dan situs yang ditemukan disekitar Palembang, yaitu Prasasti Boom Baru (abad
ke7 M), Prasasti Kedukan Bukit (682 M), Prasasti Talangtuo (684 M), Prasasti Telaga
Batu ( abad ke-7 M), Situs Candi Angsoka, Situs Kolam Pinishi, dan Situs Tanjung
Rawa. Sedangkan peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya lainnya ditemukan di Jambi,
Sumatera Selatan dan Bengkulu, yaitu Candi Kotamahligai, Candi Kedaton, Candi

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 4
Gedong I, Candi Gedong II, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar batu, Candi
Astono dan Kolam Telagorajo, Situs Muarojambi. Selain itu Peninggalan Sejarah
Kerajaan Sriwijaya di Lampung terdapat Prasasti Palas Pasemah dan Prasasti Bungkuk
(Jabung). di Riau, Candi Muara Takus yang berbentuk stupa Budha.

KERAJAAN MAJAPAHIT

A. Sistem Pemerintahan Kerajaan Majapahit

Di bawah pimpinan Hayam Wuruk yang didampingi Mahapatih Gajah Mada,


Majapahit meluaskan wilayah kekuasaannya ke luar Jawa. Sedikit demi sedikit,
Majapahit mengusai seluruh wilayah nusantara. Seperti dipaparkan dalam kitab
Negarakertagama, daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit
meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Bahkan beberapa daerah di Asia Tenggara, seperti Semenanjung Melayu dan Filipina
bagian Selatan.

Sebagai kerajaan yang besar, Majapahit memiliki sistem ketatanegaraan yang teratur.
Raja Majapahit dan keraton dianggap sebagai pusat dunia yang memiliki kekuasaan
tertinggi. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas
politik tertinggi.

Dalam menjalankan tugasnya raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi. Para putra
dan kerabat dekat raja diberikan keduduk an tinggi dalam jabatan birokrasi kerajaan.
Sebelum menjadi raja, biasanya para putra mahkota diberi kedudukan sebagai raja
muda (Bhatara Saptaprabhu) yaitu suatu lembaga Dewan Pertimbangan Kerajaan.
Dewan ini bertugas memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada raja dalam
menjalankan pemerintahannya. Anggota Bhatara Saptaprabhu terdiri dari sanak-
saudara raja. Dewan ini pertama kali diketahui melalui Prasasti Singasari (1351) yang
dikeluarkan Mahapatih Gajah Mada. Di samping prasasti itu, juga diketahui dari
Kidung Sundayana yang menyebut Saptaprabhu dan kitab Negara Kertagama yang
menyebut Pohon Narendra.

B. Kehidupan Sosial Kerajaan Majapahit

Berdasarkan kitab Negarakertagama tersebut dapat diketahui, bahwa struktur


masyarakat Majapahit dibedakan atas lapisan-lapisan masyarakat yang yang disebut
kasta. Ada empat kasta yang juga dikenal dengan istilah catur warna dalam kehidupan
masyarakat tersebut adalah brahmana, ksatria, waisya, dan sudra. Ada pula golongan
yang berada di luar lapisan ini, yaitu candala, mleccha, dan tuccha, yang merupakan
golongan terbawah dari lapisan masyarakat Majapahit. Walaupun demikian aturan
kasta pada masyarakat Majapahit tidak ketat seperti yang terdapat di India, sehingga
kasta-kasta tersebut lebih bersifat teoritis dalam literatur istana.

Kaum Brahmana (kaum pendeta) mempunyai pengaruh di dalam pemerintahan,


kususnya dalam bidang keagamaan. Ada dua pimpinan keagamaan pada kerajaan
Majapahit, yaitu yaitu pimpinan agama Siwa yang disebut dengan
Saiwadharmadhyaksa dan pimpinan agama Buddha yang disebut
Buddhadarmadyaksa. Saiwadyaksa mengepalai tempat suci (pahyangan) dan tempat
pemukiman empu (kalagyan). Sedangkan Buddhadyaksa mengepalai tempat
sembahyang (kuti) dan bihara (wihara). Menteri berhaji mengepalai para ulama
(karesyan) dan para pertapa (tapaswi). Semua rohaniawan menghambakan hidupnya

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 5
kepada raja yang disebut sebagai wikuhaji. Para rohaniawan biasanya tinggal di
sekitar bangunan agama, yaitu: mandala, dharma, sima, dan wihara.

C. Kehidupan Sosial-Ekonomi Kerajaan Majapahit

Majapahit merupakan negara agraris dan juga sebagai negara maritim. Kedudukan
sebagai negara agraris tampak dari letaknya di pedalaman dan dekat aliran sungai.
Kedudukan sebagai negara maritim tampak dari kesanggupan angkatan laut kerajaan
itu untuk menanamkan pengaruh Majapahit di seluruh nusantara. Dengan demikian,
kehidupan ekonomi masyarakat Majapahit menitikberatkan pada bidang pertanian dan
pelayaran.

Panen padi terjadi dua kali dalam setahun menghasilkan butir berasnya amat halus.
Selain itu terdapat pula hasil pertanian berupa wijen putih, kacang hijau, dan rempah-
rempah. Buah-buahan banyak jenisnya, antara lain pisang, kelapa, delima, pepaya,
durian, manggis, langsa, dan semangka. Sayur mayur berlimpah baik jumlah maupun
jenisnya. Jenis binatang juga banyak, antara lain burung beo, ayam mutiara (kalkun),
burung nilam, merak, pipit, kelelawar dan hewan ternak seperti sapi, kambing, kuda,
babi, ayam dan bebek, serta hewan langka monyet putih dan rusa putih. Untuk
membantu pengairan pertanian yang teratur, pemerintah Majapahit membangun dua
buah bendungan, yaitu Bendungan Jiwu untuk persawahan dan Bendungan
Trailokyapur untuk mengairi daerah hilir.

Dalam bidang perdagangan banyak pedagang Majapahit berperan sebagai pedagang


perantara. Menurut catatan Wang Ta-yuan seorang pedagang dari Cina, komoditas
ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Sedangkan
komoditas impornya adalah mutiara, emas, perak, sutra, barang keramik, dan barang
dari besi. Daerah-daerah pelabuhan seperti Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan
Tuban menjadi pusat perdagangan karena mengangkut barang dagangan berupa hasil
bumi dari daerah pedalaman.

E. Kehidupan Keagamaan Kerajaan Majapahit

Pada masa Kerajaan Majapahit berkembang agama Hindu Siwa dan agama Budha.
Kedua umat beragama itu memiliki toleransi yang tinggi, sehingga tercipta kerukunan
umat beragama yang baik. Raja Hayam Wuruk menganut gama Siwa, sedangkan
Mahapatih Gajah Mada beragama Buddha. Namun, mereka dapat bekerja sama dengan
baik Bahkan dalam Negarakretagama pada pupuh ke LXXXI dijelaskan bahwa Raja
Hayam Wuruk berusaha keras untuk menyatukan tiga aliran agama di wilayah
Majapahit yang disebut dengan Tripaksa (tiga sayap) yaitu agama Siwa, Budha dan
Brahma, pupuh ini juga menyebutkan bahwa para pendetanya yang disebut caturdwija
tunduk rungkup kepada ajaran tutur. Sedangkan Empu Tantular menyatakan bahwa
kedua agama itu merupakan satu kesatuan yang disebut SyiwaBuddha. Hal itu
ditegaskan lagi dalam Kitab Sutasoma dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana
Dharmma Mangrwa. Artinya, walaupun beraneka ragam, tetap dalam satu kesatuan,
tidak ada agama yang mendua.

Urusan keagamaan diserahkan kepada pejabat tinggi yang disebut


Dharmmaddhyaksa. Jabatan itu dibagi dua, yaitu Dharmmaddhyaksa Ring Kasaiwan
untuk urusan agama Syiwa dan Dharmmaddhyaksa Ring Kasogatan untuk urusan agama
Buddha. Kedua pejabat itu dibantu oleh sejumlah pejabat keagamaan yang disebut
dharmmaupatti. Pejabat itu, pada zaman Hayam Wuruk yang terkenal ada tujuh orang
yang disebut sang upatti sapta. Di samping sebagai pejabat keagamaan, para upatti
juga dikenal sebagai kelompok cendekiawan atau pujangga. Misalnya, Empu Prapanca

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 6
adalah seorang Dharmmaddhyaksa dan juga seorang pujangga besar dengan kitabnya
Negarakertagama.

KERAJAAN DEMAK

Kerajaan Demak yang secara geografis terletak di Jawa Tengah dengan pusat
pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai yang dikelilingi oleh daerah rawa
yang luas dikelilingi peraiaran laut Muria.Bintoro yang menjadi pusat kerajaan Demak
yang terletak antara bergola dan jepara, dimana bergola adalah sebuah pelabuhan yang
penting pada masa Kerajaan Mataram ( Wangsa Syailendra ), sedangkan Jepara
akhirnya berkembang menjadi pelabuhan yang penting bagi kerajaan Demak.

Kehidupan politik lokasi kerajaan Demak yang strategis untuk perdagangan nasional,
karena menghubungkan perdagangan antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia
bagian Timur, serta keadaan Majapahit yag sudah hancur, maka Demak berkembang
menjadi kerajaan besar di pulau Jawa, dan memiliki peranan penting dalam rangka
penyebaran agama islam, khususnya di pulau Jawa, karena Demak berhasil
menggantikan peran Malaka, setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis 1511

Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya

Kehidupan Ekonomi kerajaan Demak, karena Demak terletak di wilayah yang sangat
strategis yaitu di jalur perdagangan nusantara memungkinkan Demak berkembang
menjadi kerajaan maritim. Dalam kegiatan perdagangannya, Demak berperan sebagai
penghubung daerah penghasil rempah-rempah di wilayah Indonesia bagian timur dan
penghasil rempah-rempah di Indonesia bagian barat. Dengan demikian perdagangan di
Demak semakin berkembang. Dan hal inI juga didukung oleh pengusaan Demak
terhadap pelabuhan-pelabuhan di daerah pesisir pantai pulau Jawa. Sebagai kerajaan
islam yang memiliki wilayah di pedalaman, maka Demak juga memperhatikan masalah
pertanian, sehingga beras merupakan salah satu hasil pertanian yang menjadi komoditi
dagang. Dengan demikian, kegiatan perdagangannya di tunjang oleh hasil pertanian,
yang mengakibatkan Demak memperoleh keuntungan dibidang ekonomi.

Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Demak lebih berdasarkan pada agama dan
budaya islam, karena pada dasarnya Demak adalah pusat penyebaran Islam pertama di
pulau Jawa. Sebagai pusat penyebaran Islam, Demak menjadi tempat berkumpulnya
para wali seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Bonang. Para
wali tersebut memiliki peranan yang penting pada masa perkembangan kerajaan
Demak, seperti yang dilakukan oleh Sunan Kudus yang memberi nasihat kepada Raden
Patah untuk membuat siasat menghancurkan kekuatan potugis dan membuat
pertahanan yang kuat di Nusantara. Dengan demikian terjalin hubungan yang erat
antara raja/ bangsawan, para wali/ulama dengan rakyat. Hubungan yang erat
tersebut, tercipta melalui pembinaan masyarakat yang diselenggarakan di Masjid
maupun di Pondok Pesantren, sehingga tercipta kebersamaan atau Ukhuwah Islamiah (
Persaudaraan di antara orang- orang Islam )

Demikian pula di bidang budaya, banyak hal yang menarik yang merupakan
peninggalan dari kerajaan Demak.Salah satunya adalah Masjid Demak, dimana salah
satu tiang utamanya terbuat dari pecahan- pecahan kayu yang disebut dengan soko
Tatal. Masjid Demak dibangun atas pimpinan Sunan Kalijaga. Di serambi depan Masjid
( pendopo ) itulah Sunan Kalijaga menciptakan dasar- dasar perayaan Sekaten (Maulud
Nabi Muhammad SAW) yang sampai sekarang masih berlangsung di Yogyakarta dan
Cirebon. Hal tersebut menunjukan adanya akulturasi kebudayaan Hindu dengan
kebudayaan Islam.

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 7
KERAJAAN MATARAM

A. Sistem Politik dan Pemerintahan

Di bawah pemerintahan Sultan Agung Mataram mencapai puncak kejayaannya. Sultan


Agung memindahkan pusat pemerintahan dari Kotagede ke Plered. Sultan Agung
bercita-cita untuk mempersatukan seluruh Pulau Jawa dibawah kekuasaan Mataram.
Oleh karena itulah Mataram terus menerus terlibat dalam perang yang berkepanjangan
baik dengan penguasa-penguasa daerah, maupun dengan VOC yang juga sedang
berkeingan untuk menguasai Pulau Jawa.

Pada tahun 1614, Sultan Agung menaklukkan Kediri, Pasuruan, Lumajang, dan
Malang. Pada tahun 1615, tentara Mataram lebih dikerahkan ke daerah Wirasaba,
sebuah tempat yang sangat strategis untuk menaklukkan Jawa Timur. Daerah ini pun
berhasil diduduki. pada tahun 1616. Pada tahun yang sama Lasem menyerah. Tahun
1619, Tuban dan Pasuruan dapat dipersatukan. Pada tahun 1622 Sultan Agung
memberanikan diri menyeberangi Laut Jawa untuk menundukkan Sukadana di
Kalimantan yang menjadi sekutu Surabaya. Pada tahun 1624 serangan Mataram
ditujukan ke Madura. Pamekasan, Sampang dan Sumenep dapat ditaklukkan.
Kemudian Adipati Sampang diangkat menjadi Adipati di Madura dengan gelar
Pangeran Cakraningrat I. Dan akhirnya, Surabaya dapat dikuasai pada tahun 1625.
Untuk menaklukkan Cirebon, Sultan Agung melakukan pernikahan politik dengan
putri Cirebon.

Pada tahun, 1627, hampir seluruh Pulau Jawa telah berhasil dipersatukan di bawah
kekuasaan Mataram, kecuali kesultanan Banten dan Batavia yang dikuasai VOC.
Sebagai pewaris kerajaan Demak, Sultan Agung merasa berhak pula terhadap kerajaan
Banten. Akan tetapi, antara Mataram dan Banten terdapat Batavia, markas VOC,
sebagai penghalang.

Sukses besar tersebut menumbuhkan kepercayaan diri Sultan Agung untuk


menghadapi VOC di Batavia dipimpin oleh Jan Pieterzoon Coen. Maka, pada tahun
1628, Mataram mempersiapkan pasukan di bawah pimpinan Tumenggung Baurekso
dan Tumenggung Sura Agul-agul, untuk mengempung Batavia.

Akan tetapi, karena kuatnya pertahanan Belanda, serangan ini gagal, bahkan
Tumenggung Baureksa gugur. Belajar dari kegagalan tersebut Mataram menyusun
kekuatan yang lebih terlatih, dengan persiapan yang lebih matang. Maka pada 1629,
pasukan Sultan Agung kembali menyerbu Batavia. Pada penyerangan kedua ini,
pasukan Mataram dipimpin oleh Ki Ageng Juminah, Ki Ageng Purbaya, Ki Ageng
Puger. Penyerbuan dilancarkan terhadap Benteng Hollandia, Bommel, dan Weesp. Akan
tetapi serangan ini kembali dapat dipatahkan. Setelah kekalahan itu serangan Mataram
ditujukan ke Blambangan sehingga dapat dipersatukan pada tahun 1639.

Sultan Agung wafat pada tahun 1645. la digantikan putranya yang bergelar
Amangkurat I (1645 -1677). Pada masa pemerintahannya, Belanda mulai masuk ke
daerah Mataram. Bahkan Amangkurat I menjalin hubungan baik dengan Belanda.
Selain itu sikap Amangkurat I yang sewenang-wenang menimbulkan pemberontakan-
pemberontakan. Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan
Trunojoyo dari Madura. Dalam pertempuran itu Amangkurat I terluka dan dilarikan
ke Tegalwangi, hingga meninggal.

B. Bidang ekonomi

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 8
Kerajaan Mataram adalah kelanjutan dari Kerajaan Demak dan Pajang. Kerajaan ini
menggantungkan kehidupan ekonominya dari sektor agraris. Posisi ibukota Mataram
di Kota Gede yang berada di pedalaman menyebabkan Mataram sangat tergantung
kepada hasil pertanian. Dengan mengandalkan dari pertanian, Mataram melakukan
penaklukan ke beberapa kerajaan-kerajaan di Jawa Timur dan Jawa Barat.

Sealin itu Mataram mampu meningkatkan produksi beras dengan mengembangkan


daerah persawahan dan memanfaatkan beberapa sungai di Jawa sebagai irigasi.
Mataram juga mengadakan pemindahan penduduk (transmigrasi) dari daerah kering
ke daerah yang subur dengan irigasi yang baik. Komoditi pertanian yang dihasilkan
oleh Kerajaan Mataram Islam, diantaranya, beras, di samping kayu, gula, kapas, kelapa dan
palawija.

C. Bidang Sosial Kemasyarakatan

Tatanan kehidupan masyarakat pada kerajaan Mataram didasarkan pada hukum Islam
tanpa meninggalkan norma-norma lama. Dalam pemerintahan Kerajaan Mataram
Islam, Raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. Untuk melaksanakan
pemerintahan, raja dibantu oleh seperangkat pegawai dan keluarga istana, yang
mendapatkan upah atau gaji berupa tanah lungguh atau tanah garapan. Tanah lungguh
tersebut dikelola oleh kepala desa (bekel) dan dikerjakan oleh petani penggarap dengan
membayar pajak atau sewa tanah.

Kehidupan masyarakat yang agraris membentuk tatanan masyarakat sistem feodal.


Dengan sistem tersebut maka raja adalah pemilik tanah kerajaan beserta isinya.
Sedangkan bangsawan, priyayi dan kerabat kerajaan yang memerintah suatu wilayah,
mendapatkan lahan tanah garapan yang luas. Sedangkan rakyat bertugas untuk
mengurus tanah tersebut. Dengan adanya sistem feodalisme tersebut, menyebabkan
lahirnya tuan-tuan tanah di Jawa yang sangat berkuasa terhadap tanah-tanah yang
dikuasainya.

D. Bidang Kebudayaan

Sultan Agung adalah raja Mataram yang berusaha membuat suasana harmonis antara
kebudayaan Jawa dengan nilai-nilai Islam. Dalam proses perkembangannya,
masyarakat Mataram sebelumnya telah mengenal tradisi-tradisi yang bersumber dari
kebudayaan asli Jawa dan kebudayaan Hindu dan Budha yang berasal dari India.
Masyarakat Mataram telah memilih secara selektif pengaruh kebudayaan dari luar
tersebut dan melakukan perpaduan budaya dengan kebudayaan Islam.

Berbagai aspek seni budaya berkembang dengan pesat baik seni tari, seni pahat, seni
suara dan seni sastra. Hal ini terlihat dari kreasi para seniman dalam pembuatan
gapura, ukiran-ukiran di istana maupun tempat ibadah. Misalnya gapura Candi Bentar
di makam Sunan Tembayat (Klaten) diperkirakan dibuat pada masa Sultan Agung.

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Keterampilan Proses


Model : Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode : 1. Ceramah Bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Diskusi

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 9
4. Penugasan
5. Presentasi / Pelaporan

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media :
a. Laptop, CPU
b. LCD Projector
c. Film / Video
d. Gambar
c. Tabel / Diagram

2. Sumber Belajar :
a. M. Habib Mustopo, 2014, Sejarah Indonesia, Program Peminatan, Jilid 21, Kelas
XI, Yudhistira : Jakarta,
b. Tim Penulis, 2013, . ,

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

(Pertemuan ke 1)

1. Pendahuluan ( 10 menit )

a. Motivasi dan Apersepsi

Guru menayangkan gambar-gambar dan video yang berhubungan kerajaan Sriwijaya,


seperti tentang Candi Muara Takus, Peta Kerajaan Sriwijaya, dan Prasasti-prasasti
Kerajaan Sriwijaya. Kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
dan memberikan komentar.

b. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran yang hendak dilakukan.

2. Kegiatan Inti ( 110 menit )

a. Mengamati
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca buku paket tentang
Kerajaan Sriwijaya.
2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menyaksikan film dokumenter tentang
Kerajaan Sriwijaya.

b. Menanyakan (merumuskan masalah/hipotesisi)


1. Guru memberikan kesempatan dan memberikan motivasi kepada seluruh siswa
untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan Kerajaan Sriwijaya,
2. Siswa mengajukan pertanyaan sehubungan dengan Kerajaan Sriiwijaya, seperti,
a. Apakah hubungan antara runtuhnya Kerajaan Funan dengan berdirinya
Kerajaan Sriwijaya ?
b. Mengapa Sriwijaya muncul sebagai kerajaan Maritim yang kuat ?
c. Mengapa Sriwijaya mendapatkan banyak serangan dari kerajaan-kerajaan di
sekitarnya ?

c. Mengumpulkan data/eksperimen/observasi/mengamati

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 10
1. Siswa mengumpulkan data untuk menemukan jawaban dengan membaca buku
paket dan sumber-sumber lainnya.
2. Siswa memberikan tanda pada kata-kata kunci (key word) pada buku teks dan
membuat ikhtisar.

d. Membuat Asosiasi (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi)


1. Siswa merumuskan keterkaitan antara keadaan geografis dengan perkembangan
perekonomian kerajaan Sriwijaya sebagai negara maritim.
2. Siswa menemukan contoh-contoh keunikan unsur-unsur budaya dari zaman
kerajaan Sriwijaya.
3. Siswa merumuskan keterkaitan antara sejarah Kerajaan Sriwijaya dengan fakta-
fakta masa kini.

e. Mengkomunikasikan
1. Siswa menyusun peta konsep berdasarkan kata kunci yang telah ditemukan.
2. Siswa mempresentasikan gambar-gambar yang berhubungan dengan Kerajaan
Sriwijaya.
3. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan diskusi tentang perkembangan
Sriwijaya sebagai pusat agama Budha di Asia Tenggara.
4. Siswa mempresentasikan hasil karya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )


a. Bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
b. Memberikan apresiasi terhadap semua siswa yang terlibat aktif dan kondusif
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
c. Melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan belajar mengajar.
d. Mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan rasa syukur

(Pertemuan ke 2)

1. Pendahuluan ( 10 menit )

a. Motivasi dan Apersepsi

Guru menayangkan gambar-gambar dan video yang berhubungan kerajaan Majapahit,


seperti tentang peninggalan-peninggalan Kerajaan Majapahit, rute perjalanan Hayam
Wuruk, dan Peta Kekuasaan Majapahit, Kemudian memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya dan memberikan komentar.

b. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran yang hendak dilakukan.

2. Kegiatan Inti ( 110 menit )

a. Mengamati
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca buku paket tentang
Kerajaan Majapahit.
2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menyaksikan film dokumenter tentang
Kerajaan Majapahit.

b. Menanyakan (merumuskan masalah/hipotesisi)


1. Guru memberikan kesempatan dan memberikan motivasi kepada seluruh siswa
untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan Kerajaan Majapahit,
2. Siswa mengajukan pertanyaan sehubungan dengan Kerajaan Majapahit, seperti,

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 11
a. Apakah hubungan antara runtuhnya Kerajaan Singasari dengan berdirinya
Kerajaan Majapahit ?
b. Mengapa terjadi banyak pemberontakan pada masa pemerintahan Jayanegara ?
c. Apa yang dimaksud dengan Mitrekasatata ?

c. Mengumpulkan data/eksperimen/observasi/mengamati
1. Siswa mengumpulkan data untuk menemukan jawaban dengan membaca buku
paket dan sumber-sumber lainnya.
2. Siswa memberikan tanda pada kata-kata kunci (key word) pada buku teks dan
membuat ikhtisar.

d. Membuat Asosiasi (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi)


1. Siswa merumuskan keterkaitan antara runtuhnya kerajaan Singasari dengan
berdirnya Kerajaan Majapahit.
2. Siswa menemukan contoh-contoh unsur-unsur budaya Indonesia asli pada
peninggalan-peninggalan kerajaan Majapahit.
3. Siswa merumuskan keterkaitan antara sejarah kerajaan Majapahit dengan fakta-
fakta masa kini.

e. Mengkomunikasikan
1. Siswa menyusun peta konsep berdasarkan kata kunci yang telah ditemukan.
2. Siswa mempresentasikan gambar-gambar yang berhubungan dengan Kerajaan
Majapahit.
3. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan diskusi tentang peninggalan-
peninggalan kerajaan Majapahit..
4. Siswa mempresentasikan hasil karya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )


a. Bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
b. Memberikan apresiasi terhadap semua siswa yang terlibat aktif dan kondusif
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
c. Melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan belajar mengajar.
d. Mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan rasa syukur

(Pertemuan ke 3)

1. Pendahuluan ( 10 menit )

a. Motivasi dan Apersepsi

Guru menayangkan gambar-gambar dan video yang berhubungan kerajaan Demak,


seperti tentang peninggalan-peninggalan Kerajaan Demak, silsilah raja-raja Demak dan
Peta Kekuasaan Demak, Kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan memberikan komentar.

b. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran yang hendak dilakukan.

2. Kegiatan Inti ( 110 menit )

a. Mengamati
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca buku paket tentang
Kerajaan Demak.
2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menyaksikan film dokumenter tentang
Kerajaan Demak.

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 12
b. Menanyakan (merumuskan masalah/hipotesisi)
1. Guru memberikan kesempatan dan memberikan motivasi kepada seluruh siswa
untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan Kerajaan Demak,
2. Siswa mengajukan pertanyaan sehubungan dengan Kerajaan Demak, seperti,
a. Apakah hubungan antara runtuhnya Kerajaan Majapahit dengan berdirinya
Kerajaan Demak ?
b. Mengapa terjadi perang saudara pada kerajaan Demak ?
c. Mengapa peninggalan kerajaan Demak masih menyerupai peninggalan
kerajaan Hindu-Budha ?

c. Mengumpulkan data/eksperimen/observasi/mengamati
1. Siswa mengumpulkan data untuk menemukan jawaban dengan membaca buku
paket dan sumber-sumber lainnya.
2. Siswa memberikan tanda pada kata-kata kunci (key word) pada buku teks dan
membuat ikhtisar.

d. Membuat Asosiasi (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi)


1. Siswa merumuskan keterkaitan antara runtuhnya kerajaan Majapahit dengan
berdirnya Kerajaan Islam Demak.
2. Siswa menemukan contoh-contoh unsur-unsur budaya Indonesia Hindu-Budha
pada peninggalan-peninggalan kerajaan Demak.
3. Siswa merumuskan keterkaitan antara sejarah kerajaan Demak dengan fakta-fakta
masa kini.

e. Mengkomunikasikan
1. Siswa menyusun peta konsep berdasarkan kata kunci yang telah ditemukan.
2. Siswa mempresentasikan gambar-gambar yang berhubungan dengan Kerajaan
Demak.
3. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan diskusi tentang peninggalan-
peninggalan kerajaan Demak.
4. Siswa mempresentasikan hasil karya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )


a. Bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
b. Memberikan apresiasi terhadap semua siswa yang terlibat aktif dan kondusif
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
c. Melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan belajar mengajar.
d. Mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan rasa syukur

(Pertemuan ke 4)

1. Pendahuluan ( 10 menit )

a. Motivasi dan Apersepsi

Guru menayangkan gambar-gambar dan video yang berhubungan kerajaan Mataram


Islam, seperti tentang peninggalan-peninggalan Kerajaan Mataram, gambar raja-raja
Mataram dan peta kekuasaan Mataram, Kemudian memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya dan memberikan komentar.

b. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran yang hendak dilakukan.

2. Kegiatan Inti ( 110 menit )

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 13
a. Mengamati
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca buku paket tentang
Kerajaan Mataram Islam.
2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menyaksikan film dokumenter tentang
Kerajaan Mataram Islam.

b. Menanyakan (merumuskan masalah/hipotesisi)


1. Guru memberikan kesempatan dan memberikan motivasi kepada seluruh siswa
untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan Kerajaan Mataram Islam,
2. Siswa mengajukan pertanyaan sehubungan dengan Kerajaan Mataram Islam,
seperti,
a. Apakah hubungan antara runtuhnya Kerajaan Demak dengan berdirinya
Kerajaan Pajang dan Mataram ?
b. Mengapa terjadi perang antara Mataram Islam dengan VOC di Batavia ?
c. Mengapa peninggalan terjadi akulturasi budaya pada peninggalan-peninggalan
kerajaan Mataram Islam ?

c. Mengumpulkan data/eksperimen/observasi/mengamati
1. Siswa mengumpulkan data untuk menemukan jawaban dengan membaca buku
paket dan sumber-sumber lainnya.
2. Siswa memberikan tanda pada kata-kata kunci (key word) pada buku teks dan
membuat ikhtisar.

d. Membuat Asosiasi (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi)


1. Siswa merumuskan keterkaitan antara runtuhnya kerajaan Mataram Islam dengan
berdirinya Kerajaan Pajang dan Mataram Islam.
2. Siswa menemukan contoh-contoh unsur-unsur budaya Indonesia Hindu-Budha
pada peninggalan-peninggalan kerajaan Mataram Islam.
3. Siswa merumuskan keterkaitan antara sejarah kerajaan Mataram Islam dengan
fakta-fakta masa kini.

e. Mengkomunikasikan
1. Siswa menyusun peta konsep berdasarkan kata kunci yang telah ditemukan.
2. Siswa mempresentasikan gambar-gambar yang berhubungan dengan Kerajaan
Mataram Islam.
3. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan diskusi tentang peninggalan-
peninggalan kerajaan Mataram Islam.
4. Siswa mempresentasikan hasil karya di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )


a. Bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
b. Memberikan apresiasi terhadap semua siswa yang terlibat aktif dan kondusif
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
c. Melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan belajar mengajar.
d. Mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan rasa syukur

H. PENILAIAN

1. Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 14
1. Lembar Pengamatan Sikap dan
1. Pengamatan Sikap
Rubrik
2. Portofolio 2. Panduan Penyusunan Portofolio
3. Tes Tertulis 3. Tes Uraian dan Pilihan Ganda

2. Lembar Pengamatan Sikap

No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 cKeterangan


Mengagumi mata sebagai
1
alat indera ciptaan Tuhan
Memiliki rasa ingin tahu
2
(curiosity)
Menunjukkan ketekunan
dan tanggungjawab dalam
3 belajar dan bekerja baik
secara individu maupun
berkelompok

3. Lembar Penilaian Sikap

No Aspek yang Dinilai Rubrik

3: Menunjukkan ekspresi kekaguman


terhadap materi pelajaran terkait dengan
ungkapan verbal yang menunjukkan rasa
syukur terhadap Tuhan

2: Belum secara eksplisit menunjukkan


ekspresi kekaguman atau ungkapan syukur,
Mengagumi terbentuknya
namun menaruh minat terhadap keseluruhan
1 kehidupan di muka bumi
kegiatan belajar mengajar.
sebagai ciptaan Tuhan
1: Belum menunjukkan ekspresi kekaguman,
atau menaruh minat terhadap belum
menunjukkan kekaguman terhadap
keseluruhan kegiatan belajar mengajar
dengan verbal yang menunjukkan rasa
syukur terhadap Tuhan

2 Menunjukkan rasa ingin


tahu (curiosity) 3: Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, terlibat aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.

2: Menunjukkan rasa ingin tahu, namun


tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif
ketika diminta atau disuruh.

1: Tidak menunjukkan antusias dalam


pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah didorong
untuk terlibat.

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 15
3: Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan
hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya
tepat waktu.
Menunjukkan ketekunan
dan tanggungjawab dalam
2: Berupaya tepat waktu dalam
belajar dan bekerja baik
3 menyelesaikan tugas, namun belum
secara individu maupun
menunjukkan upaya terbaiknya.
berkelompok
1: Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak
selesai

3. Tes Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Berita Arab menuliskan tentang A. Dharmawangsa dari Kediri


kerajaan Sriwijaya dengan B. Kertanegara dari Singasari
sebutan .... C. Hayam Wuruk dari Majapahit
A. Iabadiou D. Rajendra Coladewa dari
B. Chrisye Colamandala
C. Argyre E. Samaratungga dari Mataram
D. Suwarnadwipa
E. Sribuza 5. Dapunta Hyang Sri Jayanegara
memerintah untuk membuat taman
2. Bukti-bukti yang menunjukkan yang disebut Sri Ksetra. Hal ini
bahwa Sriwijaya merupakan negeri tertulis dalam sebuah prasasti dari
Sarwajala adalah sebagai berikut, Palembang, yaitu ....
kecuali .... A. Prasasti Kedukan Bukit
A. mendirikan asrama di Nalanda B. Prasasti Talang Tuo
B. berhasil menduduki Tanah C. Prasasti Kota Kapur
Genting Kra D. Prasasti Ligor
C. menguasai perairan Selat Malaka E. Prasasti Telaga Batu
D. membangun Candi di Muara
Takus 6. Prasasti dari kerajaan Sriwijaya yang
E. memiliki armada laut yang kuat menyebutkan tentang Dapunta
Hyang melakukan perjalanan suci
3. Keunikan prasasti-prasasti dari (Siddhayatra) dengan membawa
kerajaan Sriwijaya adalah sebagian 20.000 pasukan adalah ....
besar prasastinya ditulis dalam A. Prasasti Talang Tuo
bahasa .... B. Prasasti Kota Kapur
A. Sansekerta C. Prasasti Telaga batu
B. Melayu Kuno D. Prasasti Siddhayatra
C. Jawa Kuno E. Prasasti Ligor
D. Pranagari
E. Kawi 7. Prasasti dari kerajaan Sriwijaya yang
dikeluarkan oleh Raja Dharmasetu di
4. Seorang raja yang melakukan Semenanjung Malaka dan
penyerangan terhadap Sriwijaya menyebutkan nama seorang raja dari
pada tahun 1025 adalah .... keluarga Syailendra adalah ....

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 16
A. Prasasti Karang Birahi
B. Prasasti Palas Pasemah 13. Kemunduran dan keruntuhan
C. Prasasti Kota Kapur Sriwijaya disebabkan oleh hal-hal
D. Prasasti Telaga batu sebagai berikut, kecuali ....
E. Prasasti Ligor A. berulangkali diserang oleh
kerajaan Cola dari India
8. Prasasti yang menceritakan tentang B. terjadi perebutan kekuasaan
upaya raja Balaputra Dewa dari untuk menduduki tahta kerajaan
kerajaan Sriwijaya membangun C. negara-negara taklukan Sriwijaya
sebuah Wihara bagi para mahasiswa banyak yang melepaskan diri
dari Sriwijaya di India adalah .... D. terdesak oleh perkembang
A. Prasasti Ligor kerajaan Singasari dari Jawa
B. Prasasti Karang Birahi Timur
C. Prasasti Telaga Batu E. serangan Majapahit
D. Prasasti Nalanda
E. Prasasti Calcuta 14. Berikut ini adalah empat putri
Kertanegara yang dinikahi oleh
9. Seorang Musafir Cina yang Raden Wijaya agar tidak ada
mengadakan perjalanan ke India, 671 pertentangan di kemudian hari,
M dan singgah di Sriwijaya kecuali .
adalah .... A. Tribhuwana
A. I-Tsing B. Narendradhuhita
B. Hwi-Ning C. Dyah Pitaloka
C. Fa-Hien D. Gayatri
D. Meng-Chi E. Prajna Paramita
E. Cheng-Ho
15. Patung perwujudan Raden Wijaya
10. Beberapa pendeta dari luar negeri sebagai Siwa-Wisnu di candi
belajar agama di Sriwijaya, sebab di Simping, Blitar, Jawa Timur
Sriwijaya ada seorang guru besar disebut ....
agama Budha, yaitu .... A. Agastya
A. Attisa B. Kaiki
B. Wajrabodhi C. Harihara
C. Dapunta Hyang D. Narasinghamurti
D. Dharmakirti E. Siwa Nataraja
E. Wirarajendra
16. Peristiwa Bedander merupakan
11. Seorang guru besar agama Budha di sebuah pemberontakan di dalam
Sriwijaya yang mengarang kitab kerajaan Majapahit yang dipimpin
berjudul Hastadandasastra adalah .... oleh ....
A. Wajrabodi A. Ranggalawe
B. Amoghawajra B. Nambi
C. Sakyakirti C. Sora
D. Dharmakirti D. Gajah Biru
E. Atisa E. Kuti

12. Sebuah candi Budha yang terdapat 17. Mahapatih Gajah Mada
di dekat Sungai Kampar, Riau dari mengucapkan Sumpah Palapa pada
kerajaan Sriwijaya adalah .... masa pemerintahan .
A. Candi Mendut A. Jayanegara
B. Candi Muara Takus B. Tribhuwanatunggadewi
C. Candi Biaro Bahal C. Hayam Wuruk
D. Candi Plaosan D. Kusumawardhani
E. Candi Gunung Tua E. Wikramawardhaiia

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 17
D. Smaradhahana
18. Tribhuwanatunggadewi memerintah E. Negara Kertagama
Majapahit atas nama ibunya yang
memilih untuk hidup sebagai 24. Kitab Arjunawijaya berisi tentang
biksuni yaitu .... riwayat raja yang berhasil
A. Tribhuwaneswari menaklukkan raksasa dikarang
B. Narendra Dhuhita oleh ....
C. Prajna Paramita A. Pu Tantular
D. Dara Petak B. Pu Prapanca
E. Gayatri C. Pu Sedah
D. Pu Kanwa
19. Puncak kejayaan Majapahit 1350 - E. Pu Panuluh
1389, terjadi pada masa
pemerintahan . 25. Pejabat tinggi yang mengurus
A. Raden Wijaya masalah keagamaan pada zaman
B. Jayanegara Majapahit disebut ....
C. Tri Bhuwana Tunggadewi A. Dewan Saptaprabu
D. Rajasanegara B. Sapta Upatti
E. Kertarajasa Jayawardhana C. Dharmadyaksa
D. Rakryan Mahamantri i sirikan
20. Kitab hukum yang disusun oleh E. Rakryan kanuruhan
Mahapatih Gajah Mada pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk 26. Perang Paregreg pada mulanya
berjudul .... terjadi antara Wirabhumi, putra
A. Kutaramanawa Hayam Wuruk dari selir, dengan
B. Harsha Wijaya putri Wikramawardhana/cucu
C. Sonandaka Hayam Wuruk bernama ....
D. Surya Alam A. Kusumawardhani
E. Sutasoma B. Paduka Sori
C. Dyah Pitaloka
21. Peristiwa yang menyebabkan D. Suhita
retaknya hubungan antara Majapahit E. Dara Jingga
dan Pajajaran adalah ....
A. Perang Ganter 27. Pada tahun 1400 Saka atau 1478
B. Perang Bubad Masehi Ranawijaya berhasil
C. Perang Paregreg menggempur penguasa Majapahit
D. Ekspedisi Pamalyu yang merupakan ayah Raden Patah
E. Pralaya dari perkawinannya dengan putri
Campa yaitu ....
22. Karya sastra sejarah yang disusun A. Kertawijaya
oleh Pu Prapanca pada masa B. Rajasawardhana
pemerintahan Hayam Wuruk adalah C. Simhawikramawardhana
.... D. Kertabhumi
A. Arjunawiwaha E. Purwadisesa
B. Negarakertagama
C. Sutasoma 28. Berikut adalah prasasti-prasasti yang
D. Mahabharata dikeluarkan pada masa kerajaan
E. Smaradhahana Majapahit, kecuali ....
A. Prasasti Gajah Mada
23. Kitab sejarah Majapahit karya Pu B. Prasasti Brumbung
Prapanca berjudul .... C. Prasasti Jiu
A. Sutasoma D. Prasasti Gunung Butak
B. Pararaton E. Prasasti Dinoyo
C. Sonandaka

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 18
29. Berikut adalah candi-candi yang
dibangun pada kerajaan Majapahit 32. Kitab sastra yang mengisahkan
di Jawa Timur, kecuali .... peperangan antara Gajah mada
A. Candi Penataran dengan raja Pajajaran, Baduga
B. Candi Surawana Maharaja, yang dikenal sebagai
C. Candi Badut peristiwa Pasundan Bubad,
D. Candi Bajang Ratu disebut ....
E. Candi Jabung A. Kidung Sonandaka
B. Tantu panggelaran
30. Dalam Prasasti Brumbung, 1330 M, C. Carita Parahyangan
yang dikeluarkan oleh D. Kidung Sundayana
Tribhuwanatunggadewi E. Babad Pasundan
Jayawisnuwardhani disebutkan
nama lain dari Majapahit, yaitu.... 34. Pada masa kerajaan Majapahit sudah
A. Wilwatikta terjalin toleransi umat beragama.
B. Mitrekasatata Kerukunan hidup beragama tersebut
C. Medang Kahuripan ditulis dengan kalimat "Bhinneka
D. Trowulan Tunggal lka Tan hanna Dharma
E. Medang Poh Pitu mangrua" kalimat tersebt ditulis
dalam kitab ....
31. Politik luar negeri Majapahit yang A. Negara Kertagama karya Mpu
berprinsip perlunya kerja sama Prapanca
dengan negara tetangga atas dasar B. Lubdaka karya Tan Akung
persamaan derajat disebut .... C. Bharatayudha karya Mpu Sedah
A. Bhineka Tunggal lka dan Mpu Panuluh
B. Candra Wilwatikta D. Arjunawijaya karya Mpu
C. Mitreka Satata Tantular
D. Purusada Santa E. Sotasoma karya Mpu Tantular
E. Ekspedisi Pamalayu

4. Tes Uraian

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar !

1. Sebutkan faktor-faktor pendorong berdirinya kerajaan Sriwijaya !


2. Sebutkan bukti-bukti bahwa Sriwijaya menjadi pusat agama Budha!
3. Jelaskan hubungan Sriwijaya dengan kerajaan Mataram Kuno berdasarkan Prasasti
Ligor !
4. Mengapa terjadi Pemberontakan Ranggalawe?
5. Tuliskan isi "Sumpah Palapa"!
6. Apa yang dimaksud dengan :
a. Pasukan Bhayangkari
b. Madakaripura
7. Jelaskan terjadinya peristiwa "Pasundan Bubad"!
8. Apa yang dimaksud dengan Mitreka Satata?
9. Apa yang dimaksud dengan isi kitab Sutasoma yang dikarang Pu Tantular yang
berbunyi Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa.
10. Mengapa terjadi Perang Paregreg?
11. Sebutkan candi-candi dari Kerajaan Majapahit !

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 19
Surabaya, 15 Juli 2014

Mengetahui Penyusun,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Sejarah

(...............................................) (.................................................)
NIP. NIP.

RPP Sejarah / SMA / MA / SMK / MAK /Kelas XI / Peminatan / Kurikulum 2013/P-1-4/ Yudhistira 20

Anda mungkin juga menyukai