Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATERI KULIAH

AUDIT SIKLUS PENDAPATAN : Pengujian Pengendalian

Disusun Oleh:

BILQIS RATU ZHABRINA

A31114326

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
AUDIT SIKLUS PENDAPATAN: Pengujian Substantif

A. Deskripsi Piutang
Piutang merupakan klaim kepada pihak lain atas uang,barang atau jasa yang dapat
diterima dalam jangka waktu satu tahun,atau dalam satu siklus kegiatan
perusahaan.Piutang umumnya dibagi dalam dua kelompok:
1) Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa
dalam kegiatan normal perusahaan. Piutang usaha ini umumnya merupakan jumlah
yang material di neraca bila dibandingkan dengan piutang nonusaha.
2) Piutang non usaha, timbul dari transaksi selain penjualan barang dan jasa kepada
pihak luar, seperti misalnya piutang kepada karyawan, piutang penjuala saham,
piutang klaim asuransi, piutangpengembalian pajak, piutang dividen dan bunga.
Contoh transaksi yang mempengaruhi piutang usaha:
a. Transaksi penjualan kredit barang dan jasa kepada customer. Jurnalnya adalah:
Piutang Usaha xx
Pendapatan penjualan xx
b. Transaksi retur penjualan. Jurnalnya adalah:
Retur Penjualan xx
Piutang Usaha xx
c. Transaksi Penerimaan Kas dan Debitur. Jurnalnya adalah:
Kas xx
Piutang Usaha xx
d. Transaksi Penghapusan Piutang. Jurnalnya adalah:
Cadangan Kerugian Piutang xx
Piutang Usaha xx

B. Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Piutang Usaha Dineraca


1. Sebelum membahas pengujian substantif terhadap piutang, perlu diketahui terlebih dahulu
prinsip akuntansi yang lazim dalam penyajian piutang dan pengujian neraca berikut ini :
Piutang dagang harus disajikan di dalam neraca sebesar jumlah yang diperkirakan dapat
ditagih dari debitur pada tanggal neraca. Piutang dagang disajikan di dalam neraca dalam
jumlah bruto dikurangi dengan taksiran kerugian tidak tertagihnya piutang.
2. Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang dagang, harus dicantumkan
penjelasannya di dalam neraca bahwa saldo piutang dagang tersebut adalah jumlah bersih
(neto).
3. Jika piutang dagang bersaldo material pada tanggal neraca, harus disajikan rinciannya di
dalam neraca.
4. Piutang dagang yang bersaldo kredit (terdapat di dalam kartu piutang pada tanggal neraca
harus disajikan dalam kelompok utang lancar).
5. Jika jumlahnya material, piutang nondagang harus disajikan terpisah dari piutang dagang.

C. Tujuan Pengujian Subtantif Terhadap Piutang Usaha


a. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan piutang usaha.
b. Membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan
dengan piutang usaha yang di cantumkan di neraca.
c. Membuktikan kelengkapan transaksi yang di catat dalam catata akuntansi dan
kelengkapan saldo piutang usaha yang disajikan dalam neraca.
d. Membuktikan hak kepemilikan klien atas piutang usaha yang di cantumkan di
neraca.
e. Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang di cantumkan di neraca.
f. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengukngkapan piutang usaha di neraca.

D. Program Pengujian Substantif Terhadap Piutang Usaha


Berbagai prosedur audit dilaksanakan dalam lima tahap berikut ini :
1. Prosedur audit awal
2. Prosedur analitik
3. Pengujian terhadap transaksi rinci
4. Pengujian terhadap saldo akun rinci
5. Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan

E. Prosedur Audit Awal


1. Usut saldo piutang usaha yang tercantum di neraca ke saldo akun piutang usaha
yang bersangkutan di dalam buku besar
2. Hitung kembali saldo akun piutang usaha di dalam buku besar
3. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting
dalam akunpiutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang usaha
4. Usut saldo awal akun piutang usaha dan akun cadangan kerugiann piutang ke
kertas kerja tahun yang lalu
5. Usut posting pendebitan akun piutang usaha ke dalam jurnal yang bersangkutan
6. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol piutang usaha dalam buku besar ke buku
pembantu piutang usaha.

F. Prosedur Analitik
1. Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun piutang usaha ke dokumen yang
mendukung timbulnya transaksi tersebut
2. Periksa pendebitan akun piutang ke dokumen pendukung : faktur penjualan,laporan
pengiriman barang,dan order penjualan.
3. Periksa pengkreaditan akun piutang ke dokumen pendukung : buku kas
masuk,memo kredit unutk retur penjualan atau penghapusan piutang
4. Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi penjualan dan retur penjualan
5. Periksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang usaha dalam minggu terakhir
tahun yang di audit dan minggu pertama setelah tanggal neraca
6. Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya piutang usaha dalam minggu
terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.

G. Prosedur Audit Terhadap Transaksi Rinci


Keandalan saldo piutang usaha sangat ditentukan oleh keterjadian transaksi
berikut ini yang didebit dan dikreditkan kedalam akun piutang usaha:
a. Transaksi penjualan kredit
b. Transaksi retur penjualan
c. Transaksi penghapusan piutang usaha, dan
d. Transaksi penerimaan kas dari piutang usaha.
Keandalan saldo piutang usaha juga ditentukan oleh kepatan pisah batas yang
digunakan untuk mencatat berbagai transaksi tersebut. Auditor melakukan pengujian
substantif terhadap transaksi rinci yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
berkaitan dengan akun tersebut.
1. Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun piutang usaha ke dokumen
yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.
2. Periksa pendebitan akun piutang ke dokumen pendukung: faktur penjualan,
laporan pengiriman barang, dan order penjualan.
3. Periksa pengkreditan akun piutang ke dokumen pendukung: bukti kas masuk,
memo kredit untuk retur penjualan atau penghapusan piutang.
4. Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi penjualan dan retur penjualan.

H. Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci


Tujuan pengujian saldo akun piutang usaha rinci adalah untuk memverifikasi :
a. Keberadaan atau keterjadian
b. Kelengkapan
c. Hak kepemilikan
d. Penilaian
Lakukan konfirmasi piutang,ada tiga tahap yang harus ditempuh oleh auditor dalam
mengirimkan surat konfirmasi kepada debitur :
a. Tentukan metode,saat,dan luas konfirmasi yang akan dilaksanakan
b. Pilih debitur yanng akan dikirimi surat konfirmasi,dan
c. Kirimkan surat konfirmasi

I. Penyajian Dan Pengungkapan Akun Dalam Laporan Keuangan


1. Bandingkan penyajian piutang usaha dengan penyajian menurut prinsip akuntansi
berterima umum
2. Periksa klasifikasi piutang ke dalam kelompojk aktiva lancar dan aktiva tidak lancar
3. Periksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok piutang usaha dan non usaha.
4. Tentukan kecukupan pengungkapan dan akuntansi untuk transaksi antarpihak yang
memiliki hubungan istimewa, piutang yang digadaikan, piutang yang telah
dianjakkan (factored account receivable) ke perusahaan anjak piutang.

Anda mungkin juga menyukai