Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN

AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KINERJA MANAJERIAL


PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

JURNAL

Diajukan Kepada Universitas Halu Oleo untuk memenuhi


salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1)

OLEH:

BILY HASYIR JIHAN


NIM: B1C1 17 223

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN
AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KINERJA MANAJERIAL
PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

JURNAL

Diajukan Kepada Universitas Halu Oleo Untuk Memenuhi Salah Satu


Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

OLEH
BILY HASYIR JIHAN
B1C117223

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 2


PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN AKUNTABILITAS
PUBLIK TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DINAS KOPERASI DAN
USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Bily Hasyir Jihan H. Hasbuddin


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Halu Oleo Universitas Halu Oleo
bilyhasyir@gmail.com

Sulavariani Tamburaka
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Halu Oleo

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan
akuntabilitas publik terhadap kinerja manajerial pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah kepala dinas, kepala subbagian,
kepala seksi, serta pejabat fungsional. Pemilihan sampel menggunakan sampling jenuh
dengan jumlah responden 32 orang. Data yang digunakan adalah data primer dengan media
pengumpulan data melalui kuesioner. Teknik analisa yang digunakan adalah analisis regresi
linear berganda dan uji hipotesis menggunakan uji f, uji t dan koefisien determinasi. Hasil
penelitian menunjukkan variabel partisipasi penyusunan anggaran dan akuntabilitas publik
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Adapun secara simultan,
partisipasi penyusunan anggaran dan akuntabilitas publik juga berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial. Dari penelitian ini diperoleh nilai R square (R2) sebesar 53,1%.
Hal tersebut berarti bahwa 53,1% variabel dependen yaitu kinerja manajerial dapat dijelaskan
oleh variabel independennya yaitu partisipasi penyusunan anggaran dan akuntabilitas publik.
Sisanya 46,9% dijelaskan oleh variabel lain misalnya, kejelasan sasaran anggaran,
desentralisasi, dan pengendalian akuntansi.

Kata kunci : partisipasi penyusunan anggaran, akuntabilitas publik, kinerja manajerial, teori
agensi, teori kinerja.

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 3


ABSTRACK

This study aims to determine the effect of budgetary participation and public accountability
on managerial performance at the Department of Cooperatives and Micro, Small and
Medium Enterprises, Southeast Sulawesi. The method used in this research is a quantitative
research method. The population of this research is the head of department, head of sub-
section, head of section, and functional officials. The sample selection used saturated
sampling with 32 respondents. The data used is primary data with data collection media
through questionnaires. The analysis technique used is multiple linear regression analysis
and hypothesis testing using f test, t test and coefficient of determination. The results showed
that the variables of budgetary participation and public accountability partially had a
significant effect on managerial performance. Simultaneously, budgetary participation and
public accountability also have a significant effect on managerial performance. From this
research, the value of R square (R 2) is 53.1%. This means that 53.1% of the dependent
variable, managerial performance, can be explained by the independent variable, budgetary
participation and public accountability. The remaining 46.9% is explained by other
variables, for example, clarity of budget targets, decentralization, and accounting controls.

Keywords: budgetary participation, public accountability, managerial performance, agency


theory, performance theory.

I. PENDAHULUAN

Sebagai organisasi sektor publik, pemerintah daerah dituntut agar memiliki kinerja
yang berorientasi pada kepentingan masyarakat dan mendorong pemerintah untuk senantiasa
tanggap dengan lingkungannya, dengan berupaya memberikan pelayanan terbaik secara
transparan dan berkualitas serta adanya pembagian tugas yang baik pada pemerintah tersebut.
Tuntutan yang semakin tinggi diajukan terhadap pertanggungjawaban negara atas
kepercayaan yang diamanatkan kepada mereka.
Kinerja sektor publik sebagian besar dipengaruhi oleh kinerja aparat atau manajerial.
Kinerja manajerial merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup organisasi.
Kinerja manajerial merupakan hasil kerja organisasi dalam menjalankan kegiatannya
melayani masyarakat. Salah satu organisasi sektor publik adalah Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD).
Keberhasilan organisasi sektor publik pemerintah yang baik memiliki tujuan dan
kebijakan instansi yang ditetapkan ketika instansi berdiri. Untuk memudahkan pencapaian
tersebut, suatu instansi membutuhkan kinerja manajerial yang efektif dalam menjalankan
organisasi sektor publik.
Kinerja manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan gambaran
mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan
strategi instansi pemerintah daerah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi aparatur
pemerintah. Menurut Mahoney et. al. (1963), kinerja manajerial adalah kinerja para individu
anggota organisasi dalam kegiatan manajerial, antara lain perencanaan, investigasi,
pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negoisasi, perwakilan dan kinerja
keseluruhan.

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 4


Untuk termotivasi mencapai kinerja yang di harapkan, partisipasi penyusunan
anggaran melibatkan bawahan dalam proses penyusunannya. Menurut Brownell (1982),
partisipasi penyusunan anggaran adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh seseorang dalam
proses penyusunan anggaran. Partisipasi merupakan perilaku, pekerjaan, dan aktivitas yang
dilakukan oleh manajer selama aktivitas berlangsung.
Ketidakefektifan penggunaan, inefesiensi dan private inurement (penggunaan dana
untuk kepentingan pribadi) merupakan tiga permasalahan dalam penyusunan anggaran yang
dapat dikatakan serius, karena mempengaruhi dalam hal pengambilan keputusan. Minimnya
kebijakan yang mendukung tepatnya sasaran anggaran dan tidak terdapat daya saing seperti
sektir privat yang mampu meningkatkan efisiensi anggaran pada sektor publik merupakan
akar masalah yang menyebabkan terjadinya hal tersebut. Selain itu, tidak adanya tolak ukur
yang menjadi titik keberhasilan pemerintah daerah dalam mengemban tugasnya, maka
dengan begitu, sulit untuk mengukur tingkat keberhasilan pemerintah daerah.
Salah satu unsur yang harus terpenuhi untuk mewujudkan pemerintahan yang baik
adalah adanya komitmen dari semua anggota dalam satuan organisasi/lembaga dalam
mewujudkan kepemerintahan yang bersih, mengedepankan dan mempertimbangkan unsur-
unsur efektivitas, efisiensi dan ekonomis dalam memberikan layanan prima kepada publik
yang mengedepankan kesejahteraan masyarakat, maka pemerintah daerah yang berorientasi
terhadap kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, akuntabilitas publik diharapkan mampu
menjawab kekhawatiran para stakeholder dan pengguna informasi lainnya. Selain itu,
dampak yang kemudian muncul dalam rangka otonomi daerah adalah tuntutan terhadap
pemerintah untuk menciptakan good corporate governance sebagai prasyarat
penyelenggaraan pemerintahan dengan mengedepankan akuntabilitas, transparansi serta
partisipasi masyarakat sebagai bagian dari stakeholder pemerintah daerah.

II. TEORI DAN HIPOTESIS

Teori keagenan muncul dalam proses penyusunan anggaran dilihat dari dua perspektif
yaitu hubungan antara rakyat dengan legislatif, dan legislatif dengan eksekutif. Ditinjau dari
perspektif hubungan keagenan antara legislatif dengan eksekutif. Eksekutif adalah agent dan
legislatif adalah principal. Apabila dilihat dari perspektif hubungan keagenan legislatif
dengan rakyat, pihak legislatif adalah agent yang membela kepentingan rakyat (principal).
Akan tetapi, tidak ada kejelasan mekanisme dan pengaturan serta pengendalian dalam
pendelegasian kewenangan rakyat terhadap legislatif. Hal inilah yang seringkali
menyebabkan adanya distorsi anggaran yang disusun oleh legislatif sehingga anggaran tidak
mencerminkan alokasi pemenuhan sumber daya kepada masyarakat melainkan cenderung
mengutamakan self-interest para pihak legislatif tersebut. Jika hal ini terjadi, besar
kemungkinan anggaran yang disahkan adalah alat untuk melancarkan aksi pencurian hak
rakyat atau sering dikenal dnegan istilah korupsi (Salma, 2020).
Menurut Soepomo dan Indriantoro (1998), kinerja dinyatakan efektif apabila tujuan
anggaran tercapai dan bawahan mendapatkan kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam
proses penyusunan anggaran serta memotivasi bawahan, mengidentifikasi dan melakukan
negoisasi dengan atasan mengenai target anggaran, menerima kesepakatan anggaran dan
melaksanakannya sehingga dapat menghindarkan dampak negatif anggaran yaitu faktor

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 5


kriteria, sistem penghargaan (reward) dan konflik. Penilaian kinerja manajerial harus
dilaksanakan sebaik mungkin sehingga memberikan manfaat bagi organisasi secara
menyeluruh, dan dengan adanya penilaian kinerja dapat diketahui keadaan sebenarnya
tentang kinerja pegawai sehingga mampu memberikan manfaat dalam peningkatan kualitas
pengambilan keputusan (Kanji, 2018).
Menurut Mahoney et.al (1963) kinerja manajerial merupakan seberapa jauh manajer
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Kinerja manajerial ini diukur dengan menggunakan
indikator :
1. Perencanaan adalah penentuan kebijakan dan sekumpulan kegiatan untuk selanjutnya
dilaksanakan dengan mempertimbangkan kondisi waktu sekarang dan yang akan datang.
Perencanaan bertujuan untuk memberikan pedoman dan yang akan datang. Perencanaan
bertujuan untuk memberikan pedoman dan tatacara pelaksanaan tujuan, kebijakan,
prosedur, penganggaran dan program kerja sehingga terlaksana sesuai dengan sasaran
yang telah ditetapkan.
2. Investigasi merupakan kegiatan untuk melakukan pemeriksaan melalui pengumpulan
dan penyampaian informasi sebagai bahan pencatatan, pembuatan laporan, sehingga
mempermudah dilaksanakannya pengukuran hasil dan analisis terhadap pekerjaan yang
telah dilakukan.
3. Pengkoordinasian merupakan proses jalinan kerjasama dengan bagian-bagian lain dalam
organisasi melalui tukar-menukar informasi yang dikaitkan dengan penyesuaian
program-program kerja. Koordinasi menyelaraskan tindakan yang meliputi pertukaran
informasi dengan orang-orang dalam unit organisasi lainnya, guna dapat berhubungan
dan menyesuaikan program yang akan dijalankan.
4. Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan oleh pimpinan terhadap rencana yang telah
dibuat, dan ditunjukkan untuk menilai pegawai dan catatan hasil kerja sehingga dari
hasil penilaian tersebut dapat diambil keputusan yang diperlukan.
5. Evaluasi, yaitu penilaian yang dilakukan oleh pimpinan terhadap rencana yang telah
dibuat, dan ditunjukkan untuk menilai pegawai dan catatan hasil kerja sehingga dari
hasil penilaiam tersebut dapat diambil keputusan yang diperlukan.
6. Supervisi, yaitu penilaian atas usulan kinerja yang diamati dan dilaporkan.
7. Staffing, yaitu memelihara dan mempertahankan bawahan dalam suatu unit kerja,
menyeleksi pekerjaan baru, menempatkan dan mempromosikan pekerjaan tersebut
dalam unitnya atau unit kerja lainnya.
8. Negoisasi, yaitu usaha untuk memperoleh kesepakatan dalam hal pembelian, penjualan
atau kontrak untuk barang-barang dan jasa.
9. Representasi, yaitu menyampaikan informasi tentang visi, misi, dan kegiatan-kegiatan
organisasi dengan menghadiri pertemuan kelompok bisnis dan konsultasi dengan kantor-
kantor lain.
Berdasarkan Penjelasan Teori diatas, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut :
H1: Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
H2: Akuntabilitas publik berpengaruh siginfikan terhadap kinerja manajerial.
H3: Partisipasi penyusunan anggaran dan akuntabilitas publik berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial.

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 6


III. METODE PENELITIAN

Objek Penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran, akuntabilitas publik dan
kinerja manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada saat penyusunan anggaran
tahun 2020.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017 : 80). Adapun Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh manajerial Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi
Sulawesi Tenggara yang terdiri dari kepala dinas, kepala bidang, kepala bagian, kepala seksi,
kepala sub bidang, kepala sub bagian, dan kepala sub seksi.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif adalah data
yang dapat diukur dalam skala numerik (Indriantoro dan Supomo, 2014). Data kuantitatif
dalam penelitian ini adalah jawaban responden atas pernyataan kuesioner yang diukur
menggunakan skor dari skala nominal.
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data penelitian
ini diperoleh dengan cara melakukan penelitian langsung ke lapangan guna memperoleh atau
mengumpulkan keterangan untuk selanjutnya diolah sesuai kebutuhan penelitian. Data primer
berupa jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner berisi item-item pertanyaan yang
terdapat dalam 4 (empat) instrumen penelitian, yaitu partisipasi penyusunan anggaran,
akuntabilitas publik, dan kinerja manajerial. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara
tidak langsung oleh pihak yang melaksanakan penelitian (Sugiyono, 2017:205). Data
penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode studi literatur atau metode tinjauan
pustaka dan mengakses website maupun situs-situs jurnal terpublikasi.
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode
survey kuesioner yang merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan
pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontrak atau hubungan antara
penulis dan subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan
(Sugiyono, 2017:142).
Metode analisis data yang digunakan yaitu sebagai berikut :
1. Analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
persentase. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai variabel-variabel
penelitian. Berdasarkan data primer yang diperoleh, distribusi frekuensi masing-masing
jawaban dikelompokan sesuai dengan indikator dan item jawaban.Skala yang digunakan
untuk menilai pertanyaan adalah skala likert yang mempunyai skor 1 sampai 5. Nilai rata-
rata pembobotan atau nilai skor jawaban responden yang diperoleh diklasifikasi ke dalam
rentang skala kategori nilai yang disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2
Penentuan Kategori Rata-rata Skor Pernyataan Responden
No Nilai Rata-rata Skor Jawaban Makna Kategori/Interpretasi
1. 1 – 1,8 Sangat Rendah/Tidak baik
2. 1,8 ≤ 2,6 Rendah/Kurang baik
3. 2,6 ≤ 3,4 Cukup Tinggi/cukup baik
4. 3,4 ≤ 4,2 Tinggi/Baik

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 7


5. ≥4,22 Sangat tinggi/Sangat baik
          Sumber : Solimun, 2017
2. Analisis Regresi Linier Berganda adalah alat analisis yang digunakan dalam penelitian
ini untuk mengetahui keeratan hubungan yang ada di antara variabel dengan bantuan
software IBM Statistical Package for Social Sciences (SPSS).
Y = α+ β1X1 + β2X2 + ε

Keterangan: 
Y : Kinerja Manajerial
X1 : Partisipasi Penyusunan Anggaran
X2 : Akuntabilitas Publik
a : Nilai Konstanta
β1 , β2 : Koefisien Regresi Masing-Masing Variabel
ε : Epsilon (Variabel Pengganggu)

Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji statistik f, uji statistik t dan uji koefisien
determinasi. Pengujian dapat dilakukan setelah model regresi bebas dari gejala-gejala asumsi
klasik. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji autokorelasi,
uji normalitas, uji heterokedastisitas dan uji multikolinearitas.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil koefisien korelasi dan cronbach alpha untuk menguji validitas dan reabilitas
penggunakan item pernyataan dari indicator varibel sebagai berikut :
Tabel 3
Hasil Uji Validitas
Total
Item Keteranga
Variabel Correlatio Rtabel
Pernyataan n
n
1 0,494 0,287 Valid
2 0,685 0,287 Valid
3 0,502 0,287 Valid
Partisipasi Penyusunan
4 0,567 0,287 Valid
Anggaran (X1)
5 0,794 0,287 Valid
6 0,300 0,287 Valid
7 0,703 0,287 Valid
1 0,643 0,287 Valid
2 0,714 0,287 Valid
Akuntabilitas Publik 3 0,626 0,287 Valid
(X2) 4 0,485 0,287 Valid
5 0,438 0,287 Valid
6 0,646 0,287 Valid

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 8


7 0,780 0,287 Valid
8 0,711 0,287 Valid
9 0,622 0,287 Valid
1 0,617 0,287 Valid
2 0,720 0,287 Valid
3 0,641 0,287 Valid
4 0,671 0,287 Valid
Kinerja Manajerial (Y)
5 0,789 0,287 Valid
6 0,777 0,287 Valid
7 0,750 0,287 Valid
8 0,777 0,287 Valid
Sumber : Output SPSS, diolah 2021.
Berdasarkan table 3 hasil uji validitas, diketahui bahwa seluruh item pernyataan
digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel partisipasi penyusunan anggaran,
akuntabilitas publik, dan kinerja manajerial adalah valid. Nilai masing-masing item
pernyataan berdasarkan kolom Total Correlation memiliki nilai koefisien korelasi positif dan
lebih besar dari pada 0,287.
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas
Cornbach.s Critical
Variabel Keterangan
Alpha Value
Partisipasi Penyusunan Anggaran
(X1) 0,677 0,600 Reliabel
Akuntabilitas Publik (X2) 0,803 0,600 Reliabel
Kinerja Manajerial (Y) 0,864 0,600 Reliabel
Sumber : Output SPSS, diolah 2021.

Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai Cornbach’s Alpha besar dari 0,60 sehingga
dinyatakan handal atau layak digunakan untuk menjadi alat ukur instrument kuesioner dalam
penelitian ini.

Uji Asumsi Klasik


Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolineritas dilakukan dengan melihat
Tolerance Value dan variance inflation factor (VIF).
Tabel 5
Tolerance and VIF Test
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
TOTAL_X1 .993 1.007
TOTAL_X2 .993 1.007

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 9


a. Dependent Variable: TOTAL_Y
Sumber : Output SPSS, diolah 2021.
Nilai tolerance masing-masing variabel yaitu partisipasi penyusunan anggaran dan
akuntabilitas publik memiliki nilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF masing-masing lebih
kecil dari 10. Hal ini menunjukkan kedua variabel independen tersebut tidak terdapat
hubungan multikolinieritas.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) mempunyai distribusi normal. Model
Regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal.

Gambar 1 Gambar 2

Sumber : Output SPSS, diolah 2021.

Berdasarkan gambar normal probability plot di atas, terlihat bahwa titik-titik


menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
Sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi kinerja manajerial Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan masukan variabel
bebasnya.. Gambar histogram diatas, tampak bahwa residual terdistribusi secara normal
ditunjukkan dengan pola berbentuk simetris tidak melenceng ke kanan atau ke kiri. Dengan
demikian model regresi telah memenuhi asumsi normal.
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model
regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas.
Gambar 3

Sumber : Output SPSS, diolah 2021.

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 10


Berdasarkan gambar scatter plot diatas, terlihat secara visual bahwa titik-
titikmenyebar secara acak (tidak membentuk pola yang jelas) dan tersebar baik diatas
maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
dalam penelitian ini terbebas dari masalah heteroskedastisitas.

Uji Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis membuktikan apakah variabel kesadaran membayar pajak
dan pengetahuan tentang peraturan perpajakan secara parsial dan simultan mempunyai
pengaruh terhadap kemauan membayar pajak. Untuk membuktikan hal tersebut maka
digunakan uji t dan uji f. Ringkasan hasil uji t, uji f, dan koefisien determinasi disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 6
Persamaan

Variabel Thitung ttabel Sig. Fhitung Ftabel Sig. R. Square


X1 7,503 1,6938 0,000 156,760 3,29 0,000 0,531
X2 8,241 1,6938 0,000
Sumber : Output SPSS, diolah 2021.

Tabel di atas menunjukkan bahwa t-hitung untuk variabel partisipasi penyusunan


anggaran sebesar 7,503 > dari t-tabel yaitu sebesar 1,6938 atau tingkat signifikansi sebesar
0,000 < dari α = 0,05, maka dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa H1
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran (X1) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial Dinas Koperasi dan UMKM.
Tabel 6 menunjukkan bahwa t-hitung untuk variabel akuntabilitas publik sebesar
8,241 > dari t-tabel yaitu sebesar 1,6938 atau tingkat signifikansi sebesar 0,000 < dari α =
0,05, maka dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa akuntabilitas publik (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial Dinas Koperasi dan UMKM.
Tabel 6 menunjukan bahwa tingkat signifikan F memiliki nilai sig. = 0,00 lebih
kecil dari nilai a = 0,05 atau F hitung 156,760 > F tabel = 3,29. Maka dari hasil pengujian
tersebut dapat disimpulkan bahwa H3 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi
penyusunan anggaran, dan akuntabilitas publik secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Sulawesi Tenggara.
Pada tabel 6 diketahui besarnya R 2 (R-Square) = 0,531 menunjukkan bahwa besarnya
pengaruh langsung variabel partisipasi penyusunan anggaran (X 1) dan akuntabilitas publik
(X2) terhadap kinerja manajerial (Y) adalah sebesar 53,1%. Hal ini berarti bahwa ada variabel
epsilon (ɛ) sebesar 46,9% yang mempengaruhi variabel Y namun tidak diukur dalam
penelitian ini.

Pembahasan

1. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial


Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (uji statistik t) menunjukkan bahwa nilai
signifikansi 0,000 lebih kecil dari α 0,05 dan memiliki nilai koefisien sebesar 7,503 yang

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 11


artinya bahwa variabel partisipasi penyusunan anggaran (X1) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
sehingga hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini diterima.
Pada partisipasi penyusunan anggaran tidak ditentukan oleh jenis kelamin maupun
lama bekerja seseorang. Sebagian besar pejabat struktural dijabat oleh orang-orang yang
berpendidikan tinggi yang di dominasi oleh lulusan S1 dan S2. Hasil penelitian menemukan
bahwa pejabat struktural yang memiliki jenjang pendidikan tinggi dianggap mampu
memberikan pengetahuan dan kontribusi yang memadai untuk terlibat dalam partisipasi
penyusunan anggaran. Sedangkan, menurut Purwantini (2018) pada dasarnya seseorang yang
berpendidikan tinggi maupun rendah mempunyai tingkat partisipasi penyusunan anggaran
yang sama. Tingkat keterlibatan dalam penyusunan anggaran, perasaan puas ketika dilibatkan
dalam penyusunan anggaran, frekuensi pemberian pendapat, besarnya pengaruh, tingkat
kepentingan sumbang saran yang diberikan dalam penyusunan anggaran dan frekuensi atasan
dalam meminta pendapat bawahan tidak berbeda antara berpendidikan tinggi maupun rendah.
Dalam penyusunan anggaran, keterlibatan berbagai komponen unit kerja suatu
instansi sangat diperlukan. Jika penganggaran dilakukan dengan sistem top-down maka
rencana dan jumlah anggaran telah ditetapkan oleh atasan sehingga bawahan atau pelaksana
anggaran hanya melakukan apa yang telah disusun. Dalam hal ini, bawahan akan dapat
kesulitan untuk mencapai anggaran. Sebaliknya jika anggaran disusun sesuai kehendak
bawahan maka menimbulkan rendahnya motivasi bawahan mencapai target-target optimal.
Pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pendekatan yang digunakan
dalam menyusun anggaran adalah pendekatan partisipatif yaitu melibatkan atasan dan
bawahan dalam menyusun anggaran. Keterlibatan bawahan dalam penyusunan anggaran akan
sangat memungkinkan mereka memberi informasi lokal yang diketahui. Dengan cara ini,
bawahan dapat mengkomunikasikan beberapa informasi yang dapat menjadi dasar
pertimbangan dalam standar penyusunan anggaran.
Partisipasi anggaran dapat melibatkan individu-individu secara langsung
didalamnya dan mempunyai pengaruh terhadap penyusunan tujuan anggaran (Ermawati,
2017). Sehingga, dengan adanya proses partisipasi penyusunan di Satuan Kerja Perangkat
Daerah akan memunculkan komitmen manajemen untuk mencapai tujuan unit kerja, dan jika
tercapainya tujuan tersebut dapat dikatakan kegiatan kinerja manajemen telah berjalan
dengan baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Laksmi (2018)
dan Candrakusuma (2017) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa partisipasi
penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

2. Pengaruh Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja Manajerial


Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (uji statistik t) menunjukkan bahwa variabel
akuntabilitas publik memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari  0,05 dan
memiliki nilai koefisien sebesar 8,241 yang artinya bahwa variabel akuntabilitas publik
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial sehingga hipotesis kedua (H2) dalam
penelitian ini diterima.
Hipotesis kedua (H2) ini diterima mengindikasikan bahwa manajerial mampu
bertanggung jawab terhadap pemerintah sebagai principal dan mampu bertanggungjawab
kepada publik maupun masyarakat bahwa anggaran dapat dilaksanakan dengan baik sehingga
membuat kinerja manajerial menjadi baik pula. Menurut kondisi praktis di lapangan

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 12


akuntabilitas publik berhubungan langsung terhadap kinerja manajerial. Principal
memberikan tanggungjawab sebagai amanah terhadap SKPD sehingga kinerja lebih baik.
Manajerial sebagai agent mampu memberikan tanggungjawab atas pelaksanaan anggarannya.
Pernyataan tersebut terbukti dengan adanya portal resmi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah untuk menjadi media bagi publik dalam melihat transparansi
pertanggungjawaban anggaran dan realisasinya.
Hal tersebut sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh Mulgan (2000), bahwa
principal dan agent memiliki kewajiban untuk memperhitungkan apa yang telah dilakukan
sesuai kontrak antara kedua belah pihak. Teori agensi menyatakan bahwa pemerintah selaku
agent harus mampu menyediakan informasi keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan,
tepat waktu, konsisten dan dapat dipercaya (Kumorotomo, 2015).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh D. Efrizar (2017)
dan Asrini (2019) yang menyatakan bahwa akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial.

3. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja


Manajerial
Dari hasil uji hipotesis (uji statistik f) menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar
0,000 lebih kecil dari  0,05 dan memiliki nilai koefisien f sebesar 156,760 yang artinya
partisipasi penyusunan anggaran, dan akuntabilitas publik secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Sulawesi Tenggara sehingga hipotesis ketiga (H3) diterima.
Pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah, kinerja manajerial dinilai
dari usaha para pejabat struktural untuk dapat mencapai visi misi instansi secara umum, dan
dapat merealisasikan target anggaran secara efisien dan efektif berlandaskan transparansi dan
tanggung jawab publik. Menurut Kanji (2018) kinerja manajerial satuan kerja perangkat
daerah merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan sebagai
penjabaran dari visi, misi dan strategis instansi pemerintah daerah yang mengindikasikan
tingkat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi aparatur pemerintah.
Hasil penelitian menujukkan bahwa dalam mengimplementasikan anggaran yang
telah ditetapkan sangat diperlukan sistem pelaporan yang baik agar dapat memantau dan
mengendalikan kinerja manajerial. Laporan umpan balik (feedback) diperlukan untuk
mengukur aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan dalam meningkatkan kinerja dan
akuntabilitas. Pemerintah sebagai pengelola dana publik juga harus mampu mengeluarkan
keputusan yang bijak dalam mengelola anggaran. Sesuai dengan teori kinerja yang
diungkapkan oleh Garrison (1988) bahwa kinerja instansi pemerintah daerah dapat meningkat
setelah adanya desentralisasi, transparansi laporan keuangan, melibatkan bawahan dan
pengambilan keputusan organisasi harus mengadopsi pengendalian-pengendalian yang
diperlukan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mbon (2019) dan
Melia (2019) bahwa partisipasi penyusunan anggaran dan akuntabilitas publik secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Sulawesi Tenggara

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 13


V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
1. Partisipasi penyusunan anggaran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Akuntabilitas Publik secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi
Sulawesi Tenggara.
3. Partisipasi penyusunan anggaran dan akuntabilitas publik secara simultan atau
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial di Dinas Koperasi
dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Saran
Penelitian ini masih membutuhkan beberapa item perbaikan untuk dilakukan pada
penelitian-penelitian selanjutnya yang memiliki keterkaitan dengan objek penelitian yang
sejenis sehingga dapat menjadikan penelitian ini lebih baik. Adapun beberapa saran
perbaikan yaitu sebagai berikut.
1. Saran untuk Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Para Manajerial Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah diharapkan
untuk memahami bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan sebuah
kesempatan untuk menyusun anggaran terbaik dengan tujuan meningkatkan kinerjanya,
bukan menjadi kesempatan untuk membuat anggaran yang lebih rendah dari kinerja
yang sebenarnya mampu untuk dicapai.
2. Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek dan sampel penelitian
sehingga dapat memperoleh keterwakilan yang lebih luas dan general atas populasi
penelitian. Serta diharapkan dapat menambahkan beberapa variabel kontinjensi lain
berupa faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial, misalnya
gaya kepemimpinan, kualitas sumber daya manusia, pengendalian akuntansi, tingkat
pengawasan dan lain sebagainya.

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 14


Daftar Pustaka

Brownell, Peter. 1982. The Roll of Accounting Data in Performance Evaluation, Budgetary
Participation, and Organizational Effectiveness. Journal of Accounting Research.
Vol 20, Page: 12-27.

Indriantoro, Nur., dan Bambang Supomo. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE.

Kanji, Lusiana. 2018. Pengaruh Akuntabilitas Publik dan Kejelasan Sasaran Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial SKPD di Kota Makassar. Bongaya Journal of
Research in Accounting. Vol 1 (1) : Page 58-64.

Mahoney, Thomas A. Thomas H. Jerdee. And Stephan J. Carol. 1963. Development of


Manageria Performance a Research Approadct. Southwestern Publishing.

Mardiasmo. 2018. Perpajakan Edisi Terbaru Tahun 2018. Andi. Yogyakarta.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. (Online),
(https://sipkddki.jakarta.go.id/files/permendagri_13_2006), diakses pada tanggal 20
Januari 2021.

Salma, Nur. 2020. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan
Motivasi terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Manajemen Bisnis Syariah,Vol 2 (2) :
Page 15-26.

Soepomo dan Indriantoro. 1998. Pengaruh Struktur dan Kultur Organisasi terhadap
Keefektifan Anggaran Partisipatif dalamPeningkatan Kinerja Manajerial. Jurnal
Kelola, Vol. VII (18) : Page 61-84.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 15


Lampiran I

KUESIONER PENELITIAN

PENGANTAR KUESIONER

Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner

Lampiran : Satu Berkas

Judul Skripsi : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Akuntabilitas Publik


Terhadap Kinerja Manajerial Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dengan homat,

Saya memohon kesedian Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu sejenak guna


berpastisipasi dalam mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner
ini. Penelitian ini digunakan untuk menyusun skripsi dengan judul “PENGARUH
PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA.”
Saya berharap Bapak/Ibu menjawab dengan leluasa sesuai denan apa yang Bapak/Ibu
rasakan, lakukan, dan alami, bukan apa yang seharusnya atau yang ideal. Bapak/Ibu
diharapkan menjawab dengan jujur dan terbuka karena tidak ada jawaban yang benar atau
salah. Sesuai dengan koda etik penelitian, saya menjamin kerahasiaan semua data. Kesediaan
Bapak/Ibu mengisi angket ini adalah bantuan tak ternilai bagi saya.
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu yang telah
meluangkan waktu untuk mengisi angket ini dan saya mohon maaf apabila ada pertanyaan
yang tidak berkenan di hati Bapak/Ibu.

Hormat Saya

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 16


Bily Hasyir Jihan

DATA RESPONDEN

1. Umur : tahun
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan
3. Pendidikan : SMU/Sederajat
Diploma
S1
S2
Lainnya
4. Lama Bekerja : Tahun/Bulan
5. Seksi/Departemen :
6. Jabatan :

Petunjuk pengisian :
a. Isilah semua nomor dalam angket ini dan sebaiknya jangan ada yang terlewatkan.
b. Pengisian jawaban cukup dengan memberi tanda ( √ ) pada pernyataan yang dianggap sesuai
dengan pendapat responden (satu jawaban dalam setiap nomor pernyataan).
c. Pilihan Jawaban :
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Ragu-Ragu (RR)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 17


1. Kuesioner Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1)

No. Pertanyaan STS TS RR S SS

1 Semua pihak ikut dilibatkan dalam


menyusun kegiatan dalam anggaran
2 Saya diberikan banyak kesempatan
untuk ikut dalam penyusunan anggaran.
3 Saya memberikan banyak informasi
dalam pelaksanaan anggaran
4 Kontribusi semua pihak terhadap
partisipasi anggaran sangat besar
5 Saya memiliki pengaruh yang kuat
terhadap proses penyusunan rencana
anggaran.
6 Pendapat saya jarang diterima ketika
menetapkan perencanaan anggaran di
satuan unit kerja
7 Karena kendala waktu, saya sering
menetapkan anggaran yang tidak sesuai
dengan rencana anggaran di satuan unit
kerja

2. Kuesioner Akuntabilitas Publik (X2)

No. Pertanyaan STS TS RR S SS

1 Pelaksanaan Kebijakan Umum


Anggaran dipertanggungjawabkan
pemerintah daerah kepada DPRD dan
masyarakat luas
2 Anggaran yang dirancang dan
ditetapkan pemerintah daerah bersama
DPRD harus sesuai dengan realisasinya
bagi kepentingan publik
3 Program-program anggaran dirancang
dengan mempertimbangkan prinsip
efisiensi bahwa dana masyarakat
menghasilkan output maksimal

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 18


4 Program-program anggaran dirancang
dengan mempertimbangkan prinsip
efektifitas bahwa penggunaan anggaran
mencapai target atau tujuan kepentingan
publik
5 Pelaksanaan program-program APBD
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
6 Anggaran yang diusulkan
mencerminkan visi, misi, tujuan,
sasaran, dan hasil yang ditetapkan
7 Pengalokasian dana anggaran mengikuti
proses-proses dan prosedur yang berlaku
8 Penggunaan dana anggaran didasarkan
atas hukum dan peraturan yang berlaku
9 Audit kepatuhan dilakukan agar setiap
penggunaan dana dilandasi peraturan
dan hukum yang berlaku

3. Kuesioner kinerja Manajerial (Y)

No. Pertanyaan STS TS RR S SS

1 Saya berperan dalam penentuan tujuan,


kebijakan, rencana kegiatan, seperti
penjadwalan kerja, penyusunan
anggaran, dan penyusunan program
2 Saya berperan dalam pengumpulan dan
penyiapan informasi yang biasanya
berbentuk catatan laporan
3 Saya ikut berperan dalam tukar-menukar
informasi dalam organisasi untuk
mengkoordinasikan atau menyesuaikan
laporan
4 Saya berperan dalam mengevaluasi dan
menilai rencana kerja, laporan kinerja,
maupun kinerja yang diamati pada
unit/subunit saya
5 Saya berperan dalam mengarahkan,
memimpin, dan mengembangkan para
bawahan pada unit/sub unit saya
6 Saya berperan dalam mengelola,
mengatur, dan memilih pegawai pada
unit/sub unit saya
7 Saya berperan dalam melakukan kontrak
untuk barang/jasa yang dibutuhkan pada

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 19


unit/sub unit saya dengan pihak luar
8 Saya berperan dalam mewakilkan
organisasi saya untuk berhubungan
dengan pihak lain diluar organisasi

Jurnal Akuntansi (JAK) Page 20

Anda mungkin juga menyukai