Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman Materi Kuliah

METODOLOGI PENELITIAN
“The Critical Literatur Review”

Disusun Oleh:
Kelompok 5

LISDAYANTI A31113526
SUTIARGI A31114013
BILQIS RATU ZHABRINA A31114326

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
Chapter 2
Pendekatan Ilmiah dan Alternatif Pendekatan Investigasi

1. Keunggulan Riset Ilmiah


Ciri atau karakter utama penelitian ilmiah dapat didaftarkan sebagai berikut:
1.1. Tujuan Jelas
Fokusnya adalah meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi,
disamping manfaat lain penelitian tersebut dalam banyak bidang. Peningkatan komitmen
karyawan akan terwujud dalam berkurangnya pergantian, absensi, dan mungkin menaikkan
level kinerja, yang kesemuanya akan menguntungkan organisasi.
1.2. Ketepatan
Ketepatan mengandung arti kehati-hatian, kecermatan, dan tingkat ketelitian dalam
investigasi penelitian. Dalam contoh kasus, katakan manajer sebuah organisasi meminta 10
sampai 12 karyawannya untuk mengungkapkan apa yang akan meningkatkan level
komitmen mereka pada organisasi. Jika hanya berdasarkan respon manajer menarik
kesimpulan mengenai bagaimana komitmen karyawan dapat ditingkatkan, seluruh
pendekatan investigasi akan tidak ilmiah. Hal tersebut akan mengurangi ketepatan karena
alasan berikut :
1. kesimpulan akan ditarik secara salah karena hal tersebut hanya berdasarkan respon
dari sedikit karyawan yang pendapatannya mungkin tidak mewakili seluruh
karyawan lain.
2. cara menyusun dan mengajukan pertanyaan dapat menimbulkan bias atas
ketidaktepatan dalam respons.
3. mungkin ada banyak pengaruh penting lain pada komitmen organisasi, sampel
responden yang kecil tidak dapat dikatakan selama wawancara, dan peneliti akan
gagal untuk menyertakannya. Ketepatan penelitian memerlukan dasar teori yang
baik dan metodologi yang dipikirkan dengan hati-hati.Faktor-faktor tersebut
memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan jenis informasi yang benar dari
sampel yang tepat dengan tingkat bias minimum, dan memfasilitasi analisis yang
sesuai terhadap data yang diperoleh.
1.3. Dapat Diuji
Bila, setelah mewawancarai sekelompok acak karyawan organisasi dan mempelajari
penelitian sebelumnya yang dilakukan dalam bidang komitmen organisasi, manajer atau
peneliti membuat hipotesis tertentu mengernai bagaimana meningkatkan komitmen
karyawan, maka hal tersebut dapat diuji dengan meneraplan uji statitstik tertentu pada data
yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut. Penelitian ilmiah menguji secara logis hipotesis
yang disusun untuk melihat apakah data mendukung perkiraan atau hipotesis yang dibuat
setelah studi yang mendalam terhadap situasi masalah. Dengan demikian, Dapat
Diuji menjadi cirri lain dari penelitian ilmiah.

1.4. Dapat Ditiru


Manajer/peneliti, berdasarkan hasil studi, menyimpulkan bahwa partisipasi dalam
pengambilan keputusan salah satu factor terpenting yang memengaruhi komitmen
karyawan terhadap organisasi. Hasil uji hipotesis harus didukung lagi dan lagi ketika jenis
penlitian serupa diulang dalam keadaan lain yang mirip. Bila hal tersebut terjadi, kita akan
memperoleh keyakinan dalam sifat ilmiah penelitian kita. Dengan kata lain, hipotesis kita
tidak hanya bersifat kebetulan, tetapi merupakan refleksi dari keadaan populasi yang
sebenarnya. Dengan demikian, Dapat Ditirumerupakan ciri lain dari penelitian ilmiah.
1.5. Ketelitian dan Keyakinan
Dalam segala kemungkinan, sampel dalam pertanyaan mungkin tidak
mencerminkan karakteristik yang setepat-tepatnya dari fenomena yang kita coba pelajari.
Kesalahan pengukuran dan masalah lainnya juga menimbulkan unsur bias atau kesalahan
dalam temuan kita. Tetapi, kita harus mendesain penelitian dalam suatu cara yang
memastikan bahwa temuan kita sedekat mungkin dengan realitas, sehingga dapat menaruh
kepercayaan atau keyakinan terhadap hasilnya.
Ketelitian (precision) mengacu pada kedekatan temuan dengan “realitas” berdasarkan
sebuah sampel. Dengan kata lain, ketelitian mencerminkan tingkat keakuratan atau
keyakinan hasil berdasarkan sebuah sampel, terkait apa yang benar-benar eksis dalam
keseluruhan.

Keyakinan (confidende) mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi kita. Ketelitian dan
keyakinan merupakan aspek penting penelitian, yang dicapai melalui desain sampling
ilmiah yang tepat. Semakin besar ketelitian dan keyakinan yang kita bidik dalam penelitian,
semakin ilmiah investigasi kita dan semakiin berguna hasilnya.
1.6. Objektivitas
Kesimpulan yang ditarik dari interprestasi hasil analisis data harus objektif; yaitu,
harus berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data actual, dan bukan nilai-
nilai subjektif atau emosional kita. Banyak kerugian yang akan di derita oleh organisasi
yang melaksanakan kesimpulan yang tidak berdasar data atau menyesatkan yang di tarik
dari penelitian. Semakin objektif interprestasi data, semakin ilmiah investigasi penelitian.
Meskipun manajer atau peneliti dapat memulai dengan beberapa keyakinan dan nilai
subjektif awal, interprestasi mereka terhadap data sebaiknya bebas dari nilai dan bias
pribadi. Bila manajer berusaha melakukan penelitian sendiri, mereka harus sangat peka
terhadap aspek tersebut. Dengan demikian, objektivitas merupakan ciri lain dari investigasi
ilmiah.
1.7. Dapat Digeneralisasi
Dapat Digeneralisasi mengacu pada ckupan penerapan temuan penelitian dalam
satu konteks organisasi ke konteks organisasi lainnya. Tidak dapat dipungkiri lagi,
semakinluas jangkauan penerapan solusi yang di hasilkan oleh penelitian, semakin berguna
penelitian tersebut bagi para pengguna. Untuk generalisasi yang lebih luas, desain sampling
penelitian harus disusun secara logis dan sejumlah rincian lain dalam metode pengumpulan
data perlu diikuti secara cermat. Tetapi, desain sampling yang semakin terperinci, yang
tidak diragukan lagi akan meningkatkan generalisasi hasil, juga akan menaikkan biaya
penelitian.
1.8. Hemat
Sifat ekonomis dalam model penelitian dicapai jika kita memasukkan ke dalam
kerangka penelitian lebih sedikit jumlah variable yang akan menjelaskan varians secara
jauh lebih efisien disbanding seperangkat variable kompleks yang hanya akan sedikit
menambah varians yang dijelaskan. Sifat hemat ini dapat dicapai dengan pemahaman yang
baik terhadap masalah dan factor penting lainnya yang memengaruhi hal tersebut. Model
teoritis konseptual yang baik semacam itu dapat diperoleh melalui wawancara terstruktur
dan tidak terstruktur dengan pihak terkait, dan tinjauan literature yang menyeluruh terhadap
hasil penelitian sebelumnya dalam bidang masalah tertentu.
2. Metode Hipotetis-deduktif
Tujuh (7) langkah dalam memproses metode hipotesis deduktif :
1. Pengamatan
tahap pertama, dimana seseorang merasakan perubahan bahwa tertentu sedang terjadi,
atau bahwa beberapa perilaku, sikap dan perasaan baru sedang mengemuka dalam
lingkungan seseorang (dalam hali ini, tempat kerja).
2. Pengumpulan informasi awal
meliputi mencari informasi secara mendalam mengenai hal yang diamati. Hal ini dapat
dilakukan dengan berbicara secara informal dengan beberapa orang dalam konteks
kerja atau klien, atau kepada sumber relevsn lainnya, dengan demikain dapat
mengumpulkan informasi mengenai apa dan mengapa sesuatu hal terjadi.
3. Perumusan Teori
yaitu usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara yang logis, sehingga
faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah ini dapat dikonseptualisasi dan diuji.
4. Penyusunan Hipotesis
langkah logis selanjutnya setelah perumusan teori. Dari jaringan asosiasi teori diantara
vaeiabel, hipotesis atau perliraan tertentu yang dapat diuji pun bisa dihasilkan.
5. Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut
diperlukan untuk menguji hipotesis yang dihasilkan dalam studi.
6. Analisis Data
data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik untuk melihat apakah hipotesis
terbukti.
7. Deduksi
proses toba pada kesimpulan dengan menginterpretasikan arti dari hasil analisis data.

3. Beberapa Hambatan untuk Melakukan Penelitian Ilmiah di Management Area

Kesulitan yang dihadapi dalam pengukuran dan pengumpulan data dalam bidang
subjektif seperti perasaan, emosi, sikap, dan persepsi yang persoalan-persoalan tersebut
muncul kapan pun kita berusaha untuk mengkuantifikasi perilaku manusia. Sifat bisa
diperbandingkan, konsistensi, dan generalisasi yang luas sering sulit dicapai dalam
penelitian. Tetap saja, dalam rangka mendesain penelitian untuk memastikan kejelasan
tujuan, ketepatan, dan sifat dapat diuji, dapat ditiru, dapat digeneralisasi, objektivitas,
hemat, dan ketelitian serta keyakinan yang semaksimal mungkin, kita harus berusaha keras
untuk menggunakan investigasi ilmiah. Ada beberapa hal penting dalam pespektif
penelitian bisnis sekarang seperti positifisme, constructionism, realisme kritis, dan
pragmatisme.

DAFTAR PUSTAKA

Business Risearch Methods, 2001, Donal R. Cooper & Pamela S. Schindler, McGraw Hill,
Inc. 7th edition, USA.
Uma Sekaran, 2016, Research Methods for Business: A Skill Building Approach, 7th
Edition, John Wiley & Son, i9nc. New York, USA.

Anda mungkin juga menyukai