Bab ini mempunyai peran penting untuk mempelajari bab berikutnya yaitu
mengenai subgrup normal dan grup faktor. Disini kita dikenalkan dengan pengertian koset
kiri maupun koset kanan, juga lebih jauh membahas suatu teorema yang sangat terkenal
yakni Teorema Lagrange.
4.3 KOSET-KOSET
Misalkan H subgrup dari suatu grup G, yang orde-nya berhingga dan tak berhingga.
Kita akan membahas dua partisi pada G lewat definisi relasi ekuivalensi ~ L dan ~ R pada
G.
TEOREMA 4.1
56
Bukti
Dengan cara yang sama kita dapat menunjukan relasi ~ L pada G merupakan relasi
ekuivalensi.
1
g 2 G , Kg 2 { x G x ~ R g 2 } { x G xg 2 H } [ g 2 ]
1
e G , Ke { x G x ~ R e } { x G xe x H } H
dan seterusnya untuk setiap elemen dalam G , { Hg1 , Hg 2 , .....} merupakan keluarga
kelas-kelas ekuivalensi yang saling asing. Perhatikan bahwa
[ g1 ] [ g 2 ] [ g1 ] [ g 2 ]
57
1
g1 R g 2 g1g 2 H
.
SIFAT 4.2
1
(2). g H , [ g ] [ g ] g ~
1
R g g 1g 1 H
Bukti
Akan dubuktikan (2) sedangkan bukti (1) diberikan untuk latihan.
1 1 1
(2). Andaikan [ g ] [ g ] maka g ~ R g g g H , berarti g H kontradiksi
1
CONTOH 1
Subgrup H 3 { L , 9, 6, 3, 0, 3, 6, 9, L } dalam G .
Koset kiri H yang memuat 0 G adalah H 3 sendiri.
Koset kiri H yang memuat 1 G adalah
1 + H 1 + 3 { L , 8, 5, 2, 1, 4, 7, 10, L }
Koset kiri H yang memuat 2 G adalah
2 + H 2 + 3 { L , 7, 4, 1, 2, 5, 8, 11,L }
Koset-koset kiri ini merupakan partisi-partisi pada , karena grupa abelian koset kiri
m + 3 dan koset kanan 3+ m adalah sama, sehingga koset kanan juga merupakan
partisi pada .
Kesimpulan yang kita dapat dari contoh 1, untuk suatu subgrup abelian dari grup G, partisi
G kedalam koset-koset kiri H dan kedalam koset-koset kanan H adalah sama.
58
CONTOH 2
Grup 6 abelian terhadap operasi penjumlahan. Tentukan partisi pada 6 kedalam koset-
{0, 3}, {1, 4}, dan {2, 5} merupakan partisi-partisi pada 6 dan Operasi untuk setiap
+ 0 3 1 4 2 5
0 0 3 1 4 2 5
3 3 0 4 1 5 2
1 1 4 2 5 3 0
4 4 1 5 2 0 3
2 2 5 3 0 4 1
5 5 2 0 3 1 4
Tabel 1
Sekarang kita misalkan koset itu masing-masing CH (cahaya), MD (medium), dan GL
(gelap), mengikuti tabel 1 maka dapat kita ganti arsiran tersebut seperti yang terlihat dalam
tabel 2 berikut ini.
CH MD GL
CH CH MD GL
MD MD GL CH
GL GL CH MD
Tabel 2
SIFAT 4.4
g G [ g ] {x G x ~ R g}
Jika H subgrup dalam G, , dan koset kanan
Hg { hg h H } [ Hg ] maka [ g ] [ Hg ] .
Bukti
Harus ditunjukkan [ g ] [ Hg ] dan [ Hg ] [ g ] .
1
Ambil sebarang x [g ] maka x ~ R g xg H
59
xg 1 h untuk suatu h H
1 1
elemen g G , ( xg ) g hg , karena asiosiatif x(g g ) hg didapat x hg untuk suatu
h H sehingga x Hg atau x [Hg ] .
CONTOH 3
n1 , n2 , n1 ~ R n2 n1 n2 S
3 , S 3 [S 3 ] { s + 3 s S } { n1 n1 ~ R 3 }
{ n1 n1 3 S }
{ n1 3 k 6 untuk suatu k }
{ k6 + 3 k } { 3, 9, 15, ...... } 3 6 .
TEOREMA 4.5
Jika H subgrup G dan g G berlakulah
(i). gH H g H
(ii). gH kH g 1 k H
(iii). k gH gH kH
(iv). Koset-koset kiri H saling asing
(v). Koset-koset kiri selain H sendiri bukan subgrup
(vi). Koset-koset kiri H ekuivalen
Bukti
(i). gH H g H
() Diketahui gH H , dibuktikan g H
60
Karena gH H maka ge gH H dengan e H elemen identitas. Dengan demikian
didapat g H terbukti.
() Diketahui g H , dibuktikan gH H
Ambil sebarang x gH maka x gh untuk setiap h H
Karena g H , h H maka x H . Jadi gH H .
Menurut teorema untuk setiap h H persamaan gx h mempunyai penyelesaian tunggal
x H . Maka h gx untuk suatu x H atau h gH . Jadi H gH
Karena gH H dan H gH maka gH H terbukti.
(ii). gH kH g 1 k H
() Diketahui gH kH , dibuktikan g 1 k H
Untuk setiap g G , g 1 gH g 1 kH
eH g 1 kH
H g 1 kH
kH gH terbukti.
(iii). k gH gH kH
() Diketahui k gH , dibuktikan gH kH
Untuk suatu k gH maka k gh untuk suatu h H
Untuk setiap g G , terdapat g 1 G , g 1 k g 1 gh
g 1 k eh
g 1 k h untuk suatu h H
Untuk setiap g G , gg 1 k gh
61
ek gh
k gh untuk suatu h H
Jadi k gH terbukti.
atau gH kH .
Kontraposisi, gH kH maka gH kH , yaitu koset-koset kiri H saling asing.
62
3. Surjektif
Ambil sebarang y kH maka y kh untuk suatu h H .
df
y kh ( gh) ( x) , dengan x gh gH
Jika H subgrup dalam G maka terjadi dekomposisi grup G relatif terhadap subgrup H
G H + k1 H + k 2 H + ........ + k n 1 H .
dengan sifat
Hg1 Hg 2 g 1 ~ g 2 dan Hg1 Hg 2 g1 ~ R g2
H + H + ....... + H
k H
63
AKIBAT 4.7
Setiap grup berorde prima adalah grup siklik
Bukti
Misalkan G suatu grup dengan G p bilangan prima dan misalkan a G dengan a e ,
e elemen identitas. Maka subgrup siklik H a dari G yang dibangun oleh a, mempunyai
elemen paling kurang terdiri dari dua elemen yaitu a dan e. Tetapi oleh Teorema Lagrange,
siklik terbukti.
TEOREMA 4.8
Orde dari suatu grup berhingga G habis dibagi oleh orde dari pada setiap subgrup dari G.
Buktinya sebagai latihan!
DEFINISI 4.9
Indeks subgrup H dalam grup G ditulis G: H adalah banyaknya koset kiri relatif
terhadap H dalam G.
CONTOH 4
Misalkan H { 0, 3 } subgrup dalam grup G 6 , maka indeks H dalam G yaitu
G 6
G:H 3.
H 2
CONTOH 5
Misalkan grup G dengan elemen tak hingga dan
4 { ......, 12, 8, 4, 0, 4, 8, 12, ...... }
subgrup dalam G. Indeks 4 dalam adalah : 4 4 .
Koset-koset kiri dalam relatif terhadap 4,1 + 4, 2 + 4,3 + 4
1 + 4 { ......, 11, 7, 3, 1, 5, 9, 13, ...... }
2 + 4 { ......, 10, 6, 2, 2, 6, 10, 14, ...... }
3 + 4 { ......, 9, 5, 1, 3, 7, 11, 15, ...... }
4 + 4 { ......, 8, 4, 0, 4, 8, 12, 14, ...... } 4
Jadi ada 4 koset kiri dalam relatif terhadap 4, yaitu : 4 4 .
64
Dengan cara sama kita mendapat : 2 2 , : 3 3 , : 6 6 .
TEOREMA 4.10
Jika K dan H keduanya subgrup G dengan indeks-indeks berhingga berturut-turut n dan j
sedangkan K H maka :
(i). ( H : K ) berhingga
(ii). (G : K ) (G : H )( H : K )
Bukti
(i). Karena H dan K keduanya subgrup dalam G dengan K H maka K juga merupakan
subgrup dalam G.
Grup G terpecah menjadi koset-koset kiri relatif terhadap K dengan banyaknya koset
kiri n G : K dan grup G terpecah menjadi koset-koset kiri relatif terhadap H dengan
banyaknya koset kiri j G : H .
Perhatikan bahwa tidak ada koset dari K didalam G yang memotong H, karena
misalkan gK koset kiri K dalam G dengan s gK dan s H , oleh karena K H
maka sK gK H .
Himpunan semua koset kiri K dalam H merupakan himpunan bagian dari himpunan
semua koset kiri K dalam G maka ( H : K ) (G : K ) . Karena G : K n berhingga maka
H : K berhingga terbukti.
(ii).Pandang dekomposisi H relatif terhadap K
H s1 K + s2 K + L + sh K dengan si H
x asi K & x as j K
65
(G : K )
(H : K )
(G : H )
terbukti.
6. Tentukan semua koset-koset kiri dari subgrup { 0 , 2 } pada grup D4 yang diberikan
dalam tabel 2 (Bab III)
7. Ulangi lagi soal 6, tetapi untuk semua koset-koset kanan apakah sama dengan koset-
koset kiri?
Misalkan H suatu subgrup dari grup G dan misalkan a, b G . Buktikan pernyataan dan
berikan kontraposisi dalam soal-soal 13 s/16.
13. Jika aH bH maka Ha Hb
14. Jika Ha Hb maka b Ha
15. Jika aH bH maka Ha 1 Hb 1
16. Jika aH bH maka a 2 H b 2 H
66
17. Misalkan G suatu grup berorde (tingkat) pq, dimana p dan q adalah bilangan-bilangan
prima. Tunjukkan bahwa untuk setiap suubgrup dari G adalah siklik.
18. Tunjukkan bahwa jika suatu grup G dengan elemen identitas e mempunyai orde
berhingga n, maka a n e untuk setiap g G .
19. Tunjukkan bahwa untuk setiap koset kiri subgrup dari grup penjumlahan bilangan
real memuat tepat satu elemen x sedemikian sehingga 0 x 1 .
20. Misalkan H dan K subgrup-subgru- dari grup G. Didefinisikan ~ pada G dengan a ~ b
jika dan hanya jika a hbk untuk suatu h H dan suatu k K .
a. Buktikan bahwa ~ adalah suatu relasi ekuivalensi pada G.
b. Jelaskan elemen-elemen dalam klas-klas ekuivalensi yang memuat a G (klas-klas
ekuivalensi ini disebut koset-koset ganda (double cosets).
21. Misalkan S A grup dari semua permutasi himpunan A dan misalkan c satu elemen
khusus dari A.
a. Tunjukkan bahwa { S A (c) c} adalah subgrup Sc ,c dari S A .
b. Misalkan d c elemen khusus yang lain dari A, apakah
Sc , d { S A (c ) d }
subgrup dari S A
22. Tunjukkan bahwa suatu grup siklik berhingga berorde n mempunyai tepat satu subgrup
dari setiap orde d membagi n dan bahwa itu adalah semua subgrup-subgrup yang
dipunyai grup siklik tersebut.
4.6 REFERENSI
1. Fraleigh J.B.,1994, A First Course in Abstract Algebra, Fifth Edition, Addison-Wesley
Publising Company, New York.
2. Soehakso R.M.J.T, 1980, Pengantar Teori Grup, Edisi Ketiga, terbitan Jurusan
Matematika FMIPA UGM
67