Anda di halaman 1dari 3

Menurut buku 1

Sub grup

Definisi 1 misalkan G grup dan H ⊆ G, Hdikatakan subgrup dari G dituliskan H <G. jika
H ≠ ∅ , H sendiri merupakan grup dengan operasi biner yang sama dengan G.

Teorema Misal G adalah grup , himpunan H adalah subgrup dari G jika dan hanya jika untuk
∀ x , y ∈ H berlaku xy-1 ∈ H .

Bukti

Diketahui H subgrup dari G untuk membuktikan ∀ x , y ∈ H berlaku xy-1 ∈ H Ambil


sembarang x , y ∈ H , karena H subgrup maka jelas ∃ y -1 ∈ H , sehingga xy-1 ∈ H .

Diketahui xy-1 ∈ H , untuk ∀ x , y ∈ H Akan dubuktikan bahwa H subgrup dari G

 Ambil sembarang x ∈ H , maka xx-1 = e∈ H , sehingga ada elemen identitas di H


 Ambil sembarang x , y ∈ H , ∃ y -1 ∈ H sehingga xy = x(y-1)-1, artinya berlaku sifat
tertutup di H
 Ambil sembarang x ∈ H , maka ∃ a-1 ∈ H . Jadi setiap elemen di H mempunyai invers
 Sifat asosiatif jelas dipenuhi karena H H ⊂ G

sehingga dari 4 pembuktian tersebut, dapat kita simpulkan H subgrup G

Definisi 2 Jika G adalah Grup, maka G dan {e} adalah subgrup tak sejati dari G, dan semua
subgrup yang lain adalah subgrup sejati.

Teorema Sebuah subhimpunan H dari grup G adalah sebuah subgrup dari G, jika dan hanya
jika:

(i) H tertutup terhadap operasi biner pada G


(ii) Elemen identitas e di G, adalah identitas pula di H
(iii) Untuk setiap a ∈ H , maka a-1 ∈ H

Bukti:

H subgrup G, sehingga dapat kita amati dengan mudah bahwa (i),(ii),(iii) terpenuhi.

diketahui (i),(ii),(iii)

Akan kita selidiki bahwa H subgrup dari G untuk membuktikan bahwa H subgrup dari
G, maka tinggal kita buktikan bahwa berlaku sifat assosiatif pada H. Karena H ⊂ G ,
maka sifat asosiatif di H mengikuti sifat asosiatif pada G, karena G grup maka jelaslah
berlaku sifat asosiatif pada G, sehingga berlaku pula sifat asosiatif pada H.

sehingga terbukti bahwa H subgrup dari G.


Menurut buku 2

Definisi (Subgrup) Diberikan grup ( G,∗) dan himpunan bagian tidak kosong H ⊆ G.
Himpunan H disebut subgrup dari G jika H juga merupakan grup terhadap operasi biner “∗”
yang sama pada grup G, dinotasikan dengan H ≤ G.

(Teorema Subgrup I) Diberikan grup (G,∗) dan H suatu himpunan bagian tidak kosong dari
G, maka H subgrup dari G jika dan hanya jika memenuhi:

1. ( ∀ a , b ∈ H ) a*b ∈ H
2. ( ∃ e ∈ H ) ( ∀ a∈ H ) a∗e=e∗a=a
3. ( ∀ a ∈ H ) ¿-1∈ H ¿ a∗a -1 = a -1 * a=e

(Teorema Subgrup II) Diberikan grup ( G,∗ ) dan H suatu himpunan bagian tidak kosong
dari G, maka H subgrup dari G jika dan hanya jika memenuhi:

1. ( ∀ a , b ∈ H ) a*b ∈ H
2. ( ∀ a ∈ H ) ¿-1∈ H ¿ a∗a -1 = a -1 * a=e

(Teorema Subgrup III) Diberikan grup ( G,∗) dan H suatu himpunan bagian tidak kosong
dari G, maka H subgrup dari G jika dan hanya jika: ( ∀ a , b ∈ H ) a*b-1 ∈ H

Menurut Buku 3

SUBGRUP

Misalkan (G,*) sebuah grup dan H ⊆ G. Jika (H,*) membentuk grup, maka (H,*) merupakan
subgrup dari grup (G,*).

SUBGRUP NORMAL

Misalkan (G,) sebuah grup dan (H,) merupakan subgrup dari grup (G,).
Koset kiri dari H adalah himpunan
aH = { a  h   h  H } dan koset
kanan dari H adalah
Ha = { h  a   h  H }, untuk setiap a  G.
GRUP KUOSIEN

Himpunan koset dari subgrup normal H pada grup (G, ) membentuk grup kuosien
di bawah operasi perkalian koset.

Anda mungkin juga menyukai