Sop Ppi
Sop Ppi
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
1. Perawat Ruangan
UNIT TERKAIT
2. Tim PPI
PANDUAN KRITERIA RISIKO AKIBAT DAMPAK RENOVASI
ATAU PEKERJAAN PEMBANGUNAN BARU
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 3
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
2. Titik pengukuran
a. Minimal 10% dari jumlah masing-masing ruangan
b. Jumlah titik pengukuran sekurang-kurangnya 1 untuk tiap jenis
PROSEDUR
ruangan
3. Waktu pengukuran
Siang hari (10.00 13.00 WIB)
4. Cara pengukuran
a. Nama alat : Low Volume Air Sampler (LVS)
b. Persiapan alat :
1) Kalibrasi alat lakukan uji fungsi alat
PANDUAN KRITERIA RISIKO AKIBAT DAMPAK RENOVASI
ATAU PEKERJAAN PEMBANGUNAN BARU
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 2dari 3
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
2) Persiapkan kertas filter dengan cara sebagai berikut :
a) Ambil kertas filter dari kemasannya
b) Kertas filter yang akan dipakai diperiksa dahulu dari
kemungkinan adanya lubang/kerusakan
c) Panaskan di dalam oven pada temperature 100 C
selama 60 menit
d) Keluarkan kertas filter dari dalam oven kemudian
masukkan ke dalam desicator ( 10 menit)
e) Setelah dingin keluarkan dari desicator dan segera
lakukan penimbangan, catat berat kertas filter (berat
awal)
f) Kertas filter disimpan pada amplop/map, setelah itu
siap untuk digunakan
c. Pengoperasian :
1) Letak alat
Letakkan alat pada ruangan dengan menggunakan meja
atau tripod
PROSEDUR 2) Pelaksanaan pengukuran :
a) Siapkan alat
b) Letakan kertas filter yang telah ditimbang pada filter
holder
c) Hidupkan alat sampai waktu yang ditentukan
d) Atur flow meter dungeon kecepatan aliran udara
e) Setelah selesai pengukuran, ambil kertas filter, lipat
dan masukan dalam amplop
3) Lama pengukuran
Flowmeter diatur sesuai kecepatan aliran udara yang di
inginkan, amati setiap 15 menit dan catat
5. Metode analisis
a. Panaskan kertas filter hasil sampel dalam oven dengan suhu 100
C selama 60 menit
b. Dinginkan didalam desicator 10 menit
c. Lakukan penimbangan dan catat beratnya (berat akhir)
d. Lakukan perhitungan
PANDUAN KRITERIA RISIKO AKIBAT DAMPAK RENOVASI
ATAU PEKERJAAN PEMBANGUNAN BARU
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 3 dari 3
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Cara menghitung kadar debu total dngan mengggunakan rumus :
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
2. Pajanan terhadap virus HIV :
a. Risiko terpajan 0,2 0,4 % per injuri
b. Segera pasca pajanan harus dilakukan pemeriksaan HIV dan
dicatat sa,pai jadwal pemeriksaan monitoring lanjutnya,
kemungkinan serokonversi
c. Petugas yang terkena harus melaporkan semua gejala sakit
yang dialami dalam 3 bulan
d. Segera periksa status serologi sumber pajanan
e. Profilabsis pasca pajanan harus telah diberikan dalam waktu 4
jam, dianjurkan pemberian antirettrovv (ARV) kombinasi AZT
PROSEDUR (zidovudine) 3 TC (Lamivudine) san minovire
f. Penelusuran pasca pajanan harus standar sampai 1 tahun
Pemeriksaan laboratorium diulang 2 minggu pasca pajanan,
kemudian tiap 3 bulan sampai 9 bulan atau 1 tahun
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 2 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
1. Petugas terpajan melaporkan kejadian kepada kepala ruangan dan
Tim PPIRS dalam waktu 1 x 24 jam, kemudian kepala ruanganatau
supervise yang bertuhas langsung melavak sumber pajanan dan
anamnesa sumber pajanan
PROSEDUR 2. Bila diperlukan luka ditangani oleh IGD
3. Petugas terpajan menyerahkan formulir terpajan dan formulir
permintaan pemeriksaan lab untuk diambil sampel darah
4. Tim PPIRS menerima formulir terpajan dan hasil lab untuk dibuat
berita acara untuk dilaporkan ke Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
a. Tahap pemisahan
1) Gunakan APD masker dan sarung tangan
2) Bersihkan Instrumen kotor dibawah air mengalir untuk
menghilangkan sisa diberi cairan tubuh setelah digunakan
3) Letakkan Instrumen bersih dalam tempat khusus untuk
instrument sebelum disterilkan
4) Lakukan pada seluruh Instrumen yang telah selesai digunakan
pasca tindakan
5) Lepaskan APD
b. Tahap perendaman
1) Lakukan Hand Hygiene
2) Gunakan APD tutup kepala, google, sarung tangan panjang.
Apron dan sarung tangan latex secara berurutan
3) Rendam Instrumen yang telah melalui tahap pemisahan dengan
PROSEDUR
larutan enzymatic selama 15 menit untuk mencegah koagulasi
darah pada alat dan juga membantu menghilangkan kotoran sisa
tindakan
4) Instrument yang berbentuk klem dan sejenisnya tidak bleh
dalam keadaan terkunci
5) Instrument harus terendam seluruhnya
c. Tahap pencucian
1) Sikat Instrumen untuk membersihkan sisa-sisa noda / kotoran
yang masih melekat terutama pada bagian engsel atau gerigi
2) Bilas di bawah air yang mengalir
3) Masukkan Instrumen yang telah bersih ke dalam bak berisi
cairan desinfektan dan Rendam selama 15 menit
STERILISASI INSTRUMEN
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 2dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
d. Tahap pengeringan
1) Laukan Hand hygiene
2) Gunakan APD sarung tangan latex
3) Kringkan Instrumen bersih dengan handuk steril
e. Tahap pengemasan
1) Masukkan Instrumen bersih dan kering ke dalam pouches khusus
untuk sterilisasi dry heat
2) Masukkan Indikator Internal bersama alat dalam Pouches
3) Press Pouches dengan alat khusus
g. Dokumentasi
Lakukan proses pencatatan dan pelaporan dalam form sterilisasi
yang telah tersedia
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
2. Cara kerja :
a. Lakukan Hand Hygiene
b. Buka dan letakkan tutup kotak spil kit pada sisi luar kotak
c. Letakkan 2 (dua) kantorng plastik kuning dengan posisi terbuka
PROSEDUR
d. Gunakan APD
e. Tuangi Tumpahan cairan tubuh dengan desinfektan/hipoklorit
0,05% secukupnya, diamkan selama 2 menit
f. Tutp cairan tubuh dengan menggunakan kain / Koran / kertas
penyerap
g. Serap darah / cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan arah
memutar dan menggemgam searah jarum jarm
h. Buang kertas/kain penyerap yang telah digunakan ke dalam
kantong berwarna kuning yang kedap air lalu ikat
i. Buang plastik ke dalam tempat sampah infeksius
j. Tuangi kembali bekas tumpahan dengan Hipoklorit/desinfektan
0,05%, biarkan 10 menit kemudian bersihkan
DEKONTAMINASI TUMPAHAN CAIRAN TUBUH
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 2dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
k. Bilas dengan lap basah bersih hingga klorin terangkat
l. Lepaskan APD, masukkan kedalam kantong berwarna kuning
PROSEDUR lainnnya
m. Rapikan Spill Kit
n. Lakukan Hand Hygiene
1. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Tim PPI
PENCEGAHAN INFEKSI
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
Sebagai acuan atau pedoman dalam pengelolaan sampah medis dan non
TUJUAN
medis dalam rangka mengendalikan infeksi di rumah sakit
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari
PENGERTIAN
adanya kemungkinan potensi bahaya atau kecelakaan kerja
(Budiono,2003)
Keputusan Direktur RSGM Gusti Hasan Aman Nomor Kep/ 187 / I /2016
KEBIJAKAN tentang Alat Pelindung Diri
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 2 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
5. Pakai masker :
a. Ambil masker bersih dengan memegang bagian sisi yang bertali
b. Tempelkan pada bagian mulut dan hidung
c. Bagian sisi atas menutupi hidung dan lekukan kawat sesuai
bentuk hidung
d. Bagian bawah harus menutup sampai dagu
e. Ikatkan tali masker pada bagian belakang kepala senyaman
mungkin tidak terlalu ketat dan tidak terlalu kendur
6. Pakai kaca mata pelindung sesuai prosedur
a. Ambil kaca mata pelindung dengan memegang bagian sisi
bertali atau tangkainya
PROSEDUR b. Bersihkan kaca dengan tissue bila buram atau kotor
c. Pakaikan kaca mata senyaman mungkin
7. Pakai sarung tangan :
a. pakai sarung tangan bagian kanan tangan dengan tangan kiri
dengan cara memegangbbagian dalam sisi lengannya dan
masukan tangankanan sampai lengan tertutup dan semua
bagian sarung tangan tidak ada yang terlipat
b. ambil sarung tangan bagian kiri tangan dengan tangan kanan
dengan cara memegang bagian dalam sisi lengannya dan
masukan tangan kiri sampai lengen tertutup dan semuabagian
sarung tangan tidak ada yang terlipat
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
Tahapan pengelolaan Linen kotor mulai dari ruangan klinik oleh perawat
PENGERTIAN sampai dengan penyerahannnya kepada petugas penanggung jawab
Loundry
1. proses pengelolaan linen kotor tertib dan teratur
TUJUAN 2. menghindari terjadinya kontaminasi karena bercampurnya linen
infeksius dan Non infeksius
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
KEBIJAKAN
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 2 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
B. Pengelolaan linen oleh penanggung jawab laundry
1. Jadwal penerimaan linen kotor adalah pukul 11.00 WIB 12.00
WIB
2. Lakukan Hand Hygiene dan gunakan APD (sarung tangan,
masker dan apron)
3. Tidak dilakukan pembongkaran muatan linen untk mencegah
PROSEDUR
penyebaran infeksi
4. Kelompokkan kantong plastic kuning dan kantong palstik putih
di dalam ember tertutup yang berbeda
5. Lepaskan APD dan lakukan Hand Hygiene
6. Penanggung jawab laundry membawa linen kotor ke unit linen
RSGM Gusti Hasan Aman
1. Unit Rawat jalan
2. IGD
UNIT TERKAIT
3. Penanggung Jawan Loundry
4. Tim PPI
MONITORING DAN EVALUASI
PENGELOLAAN LINEN
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
Sebagai acuan dalam praktik cuci tangan bagi semua pegawai dan
TUJUAN pengunjung RSGM Gusti Hasan Aman untuk menghindari penularan
penyakit
Cuci tangan dengan alcohol gel (hand rubing) dilaksanakan selama 20-30
detik sesuai dengan keputusan Direktur RSGM No Kep/ / /2016
KEBIJAKAN
tentang Kebijakan Cuci tangan
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
Sebagai acuan dalam praktik cuci tangan bagi semua pegawai dan
TUJUAN pengunjung RSGM Gusti Hasan Aman untuk menghindari penularan
penyakit
Cuci tangan dengan air dan sabun (hand washing) dilaksanakan selama
40 sampai 60 detik sesuai dengan keputusan Direktur RSGM No Kep/ /
KEBIJAKAN
/2016 tentang Kebijakan Cuci tangan
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
Lima momen yang harus dilakukan dan dipatuhi oleh semua personel
PENGERTIAN
yang terlibat dengan pasien di rumah sakit
Sebagai acuan dalam praktik cuci tangan bagi semua pegawai dan
TUJUAN pengunjung RSGM Gusti Hasan Aman untuk menghindari penularan
penyakit
Surat keputusan Direktur RSGM No Kep/ / /2016 tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Cuci tangan
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 2 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
c. Penyimpanan
Simpan pada daerah bersih dan kering agar terhindar dari
kontaminasi lingkungan
3. Tingkat resiko rendah (non-kritis)
a. Definisi
PROSEDUR Alat yang kontak dengan kulit
b. Proses
Bersihkan alat dengan deterjen dan air, bila menggunakan
desinfektan pakai yang kompatibel
c. Penyimpanan
Simpan dalam keadaan bersih di temapt yang kering
1. Poliklinik Rawat Jalan
2. IGD
UNIT TERKAIT
3. Radiologi
4. PPI
PENANGANAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
1. Pewadahan
a. Pewadahan sampah medis
1) Sampah medis infeksius
Pewadahan sampah medis infeksius di ruangan perawatan
dan instalasi penunjang dimasukan dalam temapt sampah
medis yang dilapisi plastic warna kuning
2) Sampah medis benda tajam infeksius
Pewadahan sampah medis benda tajam dimasukan dalam
PROSEDUR box persegi panjang (safety box) yang diberi label infeksius
berwarna kuning
b. Pewadahan sampah non medis
1) Sampah non medis kering dari ruang klinik danperkantoran
disimpan dalam temapt sampah non medis yang dilapisi
plastic berwarna hitam
2) Sampah non medis basah dan sisa makanan disimpan dalam
trolly sampah non medis yang dilapisi plastik berwarna hitam
PENANGANAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 2 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
2. Pengumpulan
a. Pengumpulan sampah medis infeksius
Sampah medis infeksius dalam plastik kuning setelah penuh atau
2/3 bagian kantong sudah terisi diikat dan segera diangkat ke
TPS oleh petugas pengangkut sampah menggunakan trolly
tertutup
b. Pengumpulan sampah non medis
Sampah non medis yang telah dikumpulkan diruangan
menggunakan plastic berwarna hitam setelah penuh diangkut ke
TPS oleh petugas pengangkut sampah menggunakan trolly
PROSEDUR tertutup. Untuk sampah non medis basah diangkut ke TPS
menggunakan trolly tertutup
3. Pemusnahan
a. Sampah medis infeksius
Sampah medis infeksius dan beda tajam ditempat penampungan
sementara (TPS) khusus sampah medis yang selanjutnya dikelola
oleh pihak ke tiga
b. Sampah non medis
Sampah non medis dari ruangan di tempat penampungan
sampah sementara (TPS) dimasukan dalam container yang
selanjutnya akan dibuang ke TPA oleh pihak ke tiga
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ 23 / / /PPI 1 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 2 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
5. Tambahkan cairan enzymatic ke dalam air yang sudah
disiapkan
6. Goyangkan wadah ke atas dan kebawah agar pencampuran
menjadi sempurna
7. Tutp bak dan larutan siap digunakan
8. Lepaskan APD
9. Ganti larutan baru bila sudah selesai digunakan
10. Bersihkan wadah dengan air dan detergent kemudian
keringkan sebelum digunakan kembali
11. Hindari pencampuran dengan produk berbasis alcohol
B. LARUTAN DESINFEKTAN
1. Lakukan Hand Hygiene
2. Gunakan APD masker dan sarung tangan latex
3. Siapkan air berish dalam wadah penampungan
4. Lihat dosis penambahan larutan
TABEL DOSIS 60 45 30 15
MENIT MENIT MENIT MENIT
0.25% 0.50% 1% 1.50% 2%
1 LITER 2.5 ml 5 ml 10 ml 15 ml 20 ml
JUMLAH TOTAL LARUTAN
PENGERTIAN 2 LITER 5 ml 10 ml 20 ml 30 ml 40 ml
3 LITER 7.5 ml 15 ml 30 ml 45 ml 60 ml
4 LITER 10 ml 20 ml 40 ml 60 ml 80 ml
YANG DIGUNAKAN
1. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. PPI
DEKONTAMINASI PERMUKAAN
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
Keputusan Direktur RSGM Gusti Hasan Aman Nomor Kep/ /I/ 2016
KEBIJAKAN
tentang Pedoman Pelayanan Sterilisasi
1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. Larutan Klorin 0,5%
b. Alkohol 70%
c. Deterjen
d. Air
e. Sikat halus
f. Sarung tangan
g. Masker
2. Cara kerja :
PROSEDUR
1. Lakukan Hand Hygiene
2. Gunakan APD
3. Usap permukaan yang terkena cairan tubuh pasien dengan
larutan klirin 0,05%
4. Sikat noda yang sulit hilang dengan deterjen bila perlu
5. Lap permukaan yabg berkontak langsung dengan rongga mulut
pasien dengan menggunakan Alkohol 70%
6. Lap seluruh permukaan dengan lap dan air bersih
7. Lepas APD
8. Lakukan Hand Hygiene
1. Unit rawat jalan
UNIT TERKAIT
2. Tim PPI
MELEPAS ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
Alat ppelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi selurh atau sebagian tubuhnya dari
PENGERTIAN
adanya kemungkinan potensi bahay atau kecelakaan kerja (Budiono,
2003)
Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk melepaskan
TUJUAN
APD
Keputusan Direktur RSGM Gusti Hasan Aman Nomor Kep/ /I/ 2016
KEBIJAKAN
tentang Alat Pelindung Diri
1. Pelindung kaki/boot
a. Semprotkan lartan chlorine 0,5% dan ratakan keseluruh bagian
pelindung kaki(desinfeksi)
b. Buka dan lepaskan pelindung kaki : pegang alas kaki kanan
bagian atas kemudian angkat kaki kanan ke atas sampai
terlepas dari alas kaki
c. Pegang alas kaki kiri bagian atas kemudian angkat kaski kiri
sampai terlepas dari alas kaki
d. Letakkan alas kaki di tempat semula
2. Sarung Tangan
a. Masukan tangan yang masih menggunakanan sarung tangan
PROSEDUR
kedalam washcorn dengan larutan chlorine 0,5% dan ratakan
keseluruh bagian sarung tangan (desinfeksi)
b. Buka/lepaskan sarung tangan : Tarik sarung tangan kiri dengan
tangan kanan dari bagian atas sarung tangan sisi luarnya sampai
terlepasa dari tangan dan genggam oleh tangan kanan
c. Tarik sarung tangan kanan dengan tangan kiri dari bagian atas
sarung tangan sisi dalamnya sanpai terlepas dari tangan
d. Buang dan masukan sarung tangan ke tempat sampah infeksius
e. Cuci tangan dengan prosedur 6 langkah
MELEPAS ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 2 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
3. Kaca Mata Pelindung
a. Pegang tangkai kaca mata dan tarik kearah depan
b. Lapkaca menggunakan tissue dengan dibasahi alcohol 70%
c. Buang tissue ke tempat sampah infeksius
d. Cuci tangan dengan prosedur 6 langkah
4. Masker
a. Lepaskan ikatan simpul dibagian belakang kepala atau karet
yangmelingkar di telinga dengan kedua tangan
b. Pegang ujung tali atau ujung karet dengan cara dibalik yang
sebelumnya bagian sisi dalam masker menjadi diluar dan
satukan dengan tangan kanan sementara tangan kiri memegang
bagian sisi masker yang sudah terlipat kemudian tali masker
digulung di tengah masker yang terlipat
c. Buang masker ke tempat sampah infeksius
d. Cuci tangan dengan prosedur 6 langkah
6. Penutup kepala
a. Buka ikatan/simpul penutup kepala dari bagian belakang kepala
dengan kedua tangan
b. Pegang sisi penutup kepala dengan tangan kanan dan tangan
kiri memegang bagian dalam penutup kepala kemudian tarik
bagian dalam penutup kepala sehingga terbalik dan lipat
penutup kepala
c. Gulung tali dibagian tengah lipatan penutup kepala
d. Buang atau simpan di tempat cucian infeksius untuk penutup
kepala dari kain untuk di cuci sesuai dengan prosedur
e. Cuci tangan dengan prosedur 6 langkah
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
APD adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk
PENGERTIAN melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari adanya kemungkinan
potensi,bahaya atau kecelakaan kerja (Budiono, 2003)
Sebagai acuan bagi tenaga kerja RSGM Gusti Hasan Aman agar semua
TUJUAN pegawai dapat terlindungi dari nahay akibat kecelakaan kerja maupun
penyakit akibat kerja
Keputusan Direktur RSGM Gusti Hasan Aman Nomor Kep/ /I/ 2016
KEBIJAKAN
tentang Alat Pelindung Diri
1. APD dikenakan sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum menggunakan APD, cuci tangan dengan prosedur 6
langkah cuci tangan
3. Ambil alat pelindung diri (sepatu boot,masker, sarung tangan dll)
dan gunakan APD tersebut secara hati-hati dengan baik dan benar
agar tidak menyebarkan kontaminasi
PROSEDUR
4. Apabila aktifitas telah selesai bersihkan kembali APD yang telah
digunakan dan simpan pada tempat yang telah disediakan
5. Untuk APD steril sekali pakai,lepas dan buang secara hati-hati ke
tempat limbah infeksius yang telah disediakan
6. Cuci tangan dengan prosedur 6 langkah cuci tangan sesuai
pedoman
UNIT TERKAIT Seluruh Unit di RSGM Gusti Hasan Aman
PENGELOLAAN SAMPAH NON MEDIS
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)
Sampah non medis adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah
PENGERTIAN sakit di luar medis yang berasal dari dapur,perkantoran, taman dan
halaman
Agar terhindar dari pencemaran, penularan penyakit serta bahaya
TUJUAN
infeksi
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN
1. Sampah non medis harus dibungkus menggunakan plastic berwarna
hitam
2. Kantong plastik yg digunakan tidak boleh bocor
3. Kantong plastic sampah non medis yang sudah penuh diikat dan di
angkut dari ruangan ke tempat pembuangan sampah menggunakan
PROSEDUR
trolly sampah tertutup
4. Kantong plastik yang telah diangkut dari ruangan TPS dimaqsukkan
ke dalam container sampah non medis
5. Pengangkutan container sampah non medis ke TPA dilaksanakan
oleh Dinas Kebersihan Kota
UNIT TERKAIT Seluruh Unit di RSGM Gusti Hasan Aman
PENANGANAN LIMBAH MEDIS
BENDA TAJAM DAN JARUM
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /PPI 1 dari 1
Jl.Simpang Ulin
A. Yani No. 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Tanggal terbit Banjarmasin
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTI HUTASOIT, Sp.Ort
............................ Pembina Tk I
(SPO)