Anda di halaman 1dari 7

Penelitian Operasional II Programa Dinamik 1

1. PROGRAM DINAMIK

PENDAHULUAN
Definisi 1.1:
Program dinamik adalah suatu teknik matematik untuk menentukan serangkaian
keputusan yang saling terkait, serta memberikan suatu
prosedur yang sistematik untuk menentukan kombinasi
optimal dari keputusan yang hendak ditentukan itu.

Perbedaan antara program dinamik dengan program linear adalah :


Pada masalah program dinamik tidak terdapat rumusan matematika secara
baku
Progam dinamik adalah suatu tipe penyelesaian masalah yang didekati secara
umum.

CONTOH PROTOTYPE
Contoh 1.2:
Ada seorang pengembara yang hendak berjalan dari Kota A menuju Kota J,
ditangannya terbentang sehelai peta yang mengambarkan arah perjalanan beserta
jaraknya. Jalan-jalan yang manakah yang harus dipilih oleh pengembara ini agar
jarak tempuh yang akan dilaluinya sependek mungkin.

7
B E
4 1
6 4

H 3

2 3 6
A 4 C 2 F
4 3 J
3

4
I
3
state 4 1 G 3
D 5

stage1 stage2 stage3 stage4

Gb.1.1 Peta dari kota A menuju ke Kota J

Siana Halim Teknik Industri UK. Petra


Programa Dinamik 2 Penelitian Operasional II

Penyelesaian
Permasalahan di atas dapat dibagi menjadi 4 tahapan (stage) seperti terlihat pada
gambar. Pada tiap tahapan ini akan ditentukan :
Peubah keputusan : xn (n = 1,2,3,4) adalah tujuan langsung pada stage n
Jalur yang dipilih : A x1 x2 x3 x4 = J
Misalkan fn(s,xn) adalah total jarak yang terpendek ditempuh dari seluruh
kebijakan (polcy) untuk tahapan-tahapan yang tersisa, pada saat pengembara
ini berada di state s dan siap untuk memulai tahapan ke-n serta memilih xn
sebagai tujuan berikutnya.
Diberikan s dan n
Misalkan xn* menunjukkan nilai xn yang meminimumkan fn(s,xn) dan
fn*(s) adalah nilai minimumnya, yaitu :
*
fn*(s) = min fn(s,xn) = fn(s,xn ) dimana
Xn
fn(s,xn) = Biaya pada tahapan ke-n + Biaya minimum pada tahapan ke-n+1
(x )
=C + f*
sxn n+1 n
karena tujuan akhir (state J) dicapai pada tahapan terakhir yaitu tahapan ke-4,
maka f* (J)
5 =0
*
Tujuan : mendapatkan f 1(A) dan jalur-jalur yang bersesuaian.
Ada dua kemungkinan, yaitu :

- Mundur : f* (J) f* (s) f* (s) f* (s) f* (A)


5 4 3 2 1
- Maju :f* (A) f* (s) f* (s) f* (s) f* (J)
1 2 3 4 5

Prosedur Penyelesaian
n=4
S f4*(s) x4*

H 3 J

I 4 J

n=3
x3 f3(s,x3)=csx3 + f4*(x3) f3*(s) x3*
s H I
E 1+3=4 4+4=8 4 H
F 6+3=9 3+4=7 7 I
G 3+3=6 3+4=7 6 H

Siana Halim Teknik Industri UK. Petra


Penelitian Operasional II Programa Dinamik 3

n=2
x2 f2(s,x2)=csx2 + f3*(x2) f2*(s) x2*
S E F G
B 7+4=11 4+7=11 6+6=12 11 E/F
C 3+4=7 2+7=9 4+6=10 7 E
D 4+4=8 1+7=8 5+6=11 8 E/F

n=1
x1 f1(s,x1)=csx1 + f2*(x1) f1*(s) x1*
S B C D
A 2+11=13 4+7=11 3+8=11 11 C/D

Biaya minimum adalah 11


Jalur yang ditempuh adalah : A C E H J atau
A D E H J
F I J

KARAKTERISTIK DARI MASALAH-MASALAH PADA PROGRAM


DINAMIK

(1) Masalah tersebut dapat dibagi ke dalam tahapan-tahapan, serta membutuhkan


sebuah keputusan kebijakan (policy decision) pada tiap tahapan.

(2) Tiap tahapan memiliki sejumlah state yang bersesuaian dengannya. Secara
umum, state memiliki berbagai macam kemungkinan kondisi tergantung pada
sistem yang ada pada tahapan masalah tersebut. Jumlah dari state mungkin
terbatas mungkin pula tak terbatas.

(3) Efek dari kebijakan keputusan yang diambil pada tiap tahapan adalah untuk
mentransformasikan state pada saat itu ke state yang bersesuaian pada tahapan
berikutnya (dimungkinkan juga sebuah sebuah distribusi probabilitas)

(4) Prosedur penyelesaian dirancang untuk mendapatkan kebijakan optimal untuk


seluruh permasalahan, yaitu, suatu perumusan dari keputusan kebijakan
optimal pada tiap tahapan untuk tiap state yang mungkin.

(5) Diberikan state saat ini, kebijakan optimal untuk tahapan yang tersisa
independen terhadap kebijakan yang diambil pada tahapan-tahapan
sebelumnya. (Principle of optimality for dinamic programming)

(6) Prosedur penyelesaian diambil dengan mendapatkan kebijakan optimal pada


tahapan terakhir.

(7) Tersedia suatu relasi rekursif yang mengidentifikasikan kebijakan optimal


untuk tahapan ke-n, jika diberikan kebijakan optimal pada tahapan ke-n+1

Siana Halim Teknik Industri UK. Petra


Programa Dinamik 4 Penelitian Operasional II

(8) Jika relasi rekursif ini digunakan, prosedur penyelesaian berpindah mundur
tahapan demi tahapan. Tiap kali mendapatkan kebijakan optimal untuk
tahapan tersebut hingga didapat kebijakan optimal yang diawali pada tahapan
mula-mula.

PROGRAM DINAMIK DETERMINISTIK


Pada masalah-masalah deterministik, state yang berada pada tahapan berikutnya
ditentukan seluruhnya berdasarkan state dan kebijakan keputusan pada tahapan
saat ini. Sedangkan pada masalah probabilistik, state berikutnya ditentukan pada
distribusi probabilitas yang berlaku pada masalah tersebut.

Program Dinamik Deterministik

Tahapan ke-n Tahapan ke-n+1

State : Sn Sn
Kontribusi dari xn

fn(sn,xn) f*n+1(sn+1 )

Salah satu cara untuk mengkatagorikan program dinamik deterministik adalah


melalui bentuk fungsi obyektifnya. Sebagai contoh, fungsi obyektif tersebut
mungkin saja merupakan minimum dari jumlahan kontribusi-kontribusi dari tiap-
tiap tahapan.
Secara khusus, state sn mungkin saja berupa peubah diskrit, kontinu atau mungkin
saja berupa suatu vektor.

Contoh 1.3:
WHO bermaksud untuk menyempurnakan pelayanan kesehatan di negara-negara
yang sedang berkembang. Saat ini WHO mempunyai 5 team kesehatan yang
harus ditempatkan di 3 negara. WHO harus menentukan berapa team yang harus
ditempatkan di tiap-tiap negara, sehingga keefektifan total dari kelima tim ini
dapat dimaksimumkan. Sebagai alat ukur dari keefektifan ini ialah pertambahan
umur (ribuan orang/tahun) jika tim ini datang ke negara itu.

Tabel 1.1 pertambahan umur


Jumlah Team yang Pertambahan Umur(Ribuan Orang/Tahun)
dialokasikan 1 2 3
0 0 0 0
1 45 20 50
2 70 45 70
3 90 75 80
4 105 110 100
5 120 150 130

Siana Halim Teknik Industri UK. Petra


Penelitian Operasional II Programa Dinamik 5

Penyelesaian
Tahapan : Negara (1,2,3)
Peubah keputusan : xn = jumlah team yang akan dialokasikan di negara n
(n = 1,2,3)
State dari sistem : sn = jumlah team medis yang masih tersedia untuk
dialokasikan pada negara-negara yang belum
menerima bantuan, yaitu n,,3

Membangun fungsi obyektif, berupa fungsi rekursif


Misalnya : pI(xi) : ukuran performansi dari pengalokasian xi team medis ke
negara-i.
3

Fungsi obyektif : max pi (xi )


i1
3
Kendala : xi 5 , xi nonnegatif integer
i1
dengan menggunakan stuktur dasar program dinamik, dibentuk :
3

fn(sn,xn) = pn(xn) + max pi (xi )


in1
dimana nilai max diambil untuk seluruh xn+1, , x3 sedemikian hingga

x s
i1
i n , xi nonnegatif integer, n = 1,2,3
selanjutnya :

f*n(sn) = max fn(sn,xn)


xn 0,1,...,sn
karena itu :

fn(sn,xn) = pn(xn) + f *n+1


(s -xnn) dengan f* = 04

berarti relasi rekursifnya adalah :

f*n(sn) = max { pn(xn) + f *n+1(sn-xn)}, n=1,2


xn 0,1,...,sn

Tahapan ke-n Tahapan ke-n+1

state Sn xn
Sn - Xn
*
fn(sn,xn) pn(xn) f n+1
= pn(xn) + f *n+1
(sn-xn)

Siana Halim Teknik Industri UK. Petra


Programa Dinamik 6 Penelitian Operasional II

Prosedur
n=3
s3 f3*(s3) x3*
0 0 0
1 50 1
2 70 2
3 80 3
4 100 4
5 130 5

n=2

x2 f2(s2,x2) = p2(x2) + f *3(s2-x2) f2*(s2) x2*


s2 0 1 2 3 4 5
0 0 - - - - - 0 0
1 50 20 - - - - 50 0
2 70 70 45 - - - 70 0/1
3 80 90 95 75 - - 95 2
4 100 110 115 125 110 - 125 3
5 130 120 125 145 160 150 160 4

n=1

x1 f1(s1,x1) = p1(x1) + f * (s -x1) f1*(s1) x1*


s1 21
0 1 2 3 4 5
5 160 170 165 160 155 120 170 1

Penyelesaian optimal :
x1* = 1, s2 = 5 -1 = 4
x2* = 3, s2 = 4 -3 = 1
x3* = 1, dengan f1*(s) = 170

Siana Halim Teknik Industri UK. Petra


Penelitian Operasional II Programa Dinamik 7

Contoh 1.4:
Nasa sedang mengadakan riset untuk mengatasi masalah rekayasa tertentu yang
harus diselesaikan sebelum orang dapat terbang ke planet Mars dengan selamat.
Tiga team ilmuwan sedang mencoba tiga pendekatan untuk menyelesaikan
masalah ini. Diberikan tabel estimasi probabilitas yang menyatakan kegagalan
bila ditambahkan 0,1,2 ilmuwan pada team tersebut.
Jumlah ilmuwan Probabilitas Kegagalan
baru Team
1 2 3
0 0.40 0.60 0.80
1 0.20 0.40 0.50
2 0.15 0.20 0.30
Bagaimana cara mengalokasikan ilmuwan-ilmuwan baru ini agar didapat
probabilitas kegagalan minimum dengan menggunakan metode programa
dinamis?

Contoh 1.5
Beban kerja pada suatu perusahaan yang menerapkan local job shop berfluktuasi
secara musiman. Namun demikian, terdapat kesulitan untuk mempekerjakan
operator-operator mesin dan biaya trainingnya mahal. Karena itu pihak manajer
agak segan untuk mengurangi jumlah pekerja selama jumlah permintaan sedikit.
Dia lebih menyukai untuk mengeluarkan pembayaran seperti pada saat jumlah
permintaan banyak walaupun hal ini tidak diperlukan. Dia juga tidak menyukai
kerja lembur. Karena seluruh pekerjaan dilakukan dengan cara-cara biasa,
tidaklah dimungkinkan adanya inventori selama jumlah permintaan sedikit.
Bagaimana kebijakan yang harus diambil oleh manajer ini dengan menggunakan
metode programa dinamis?

Diberikan estimasi jumlah tenaga kerja minimum adalah sbb :


Musim Semi Panas Gugur Dingin Semi
Kebutuhan 255 220 240 200 255

Jumlah pekerja tidak boleh lebih rendah dari kebutuhan di atas. Jika jumlah
pekerja melebihi kebutuhan, akan terjadi pemborosan sebesar
$2000/orang/musim. Estimasi dari biaya mengangkat dan memecat pegawai
sedemikian hingga total biaya dari perubahan jumlah pekerja dari satu musim ke
musim berikutnya adalah $200 kali kuadrat beda jumlah / level pekerja. Jumlah
pekerja ini mungkin berupa pecahan, karena adanya pekerja paruh waktu,
demikian juga dengan upahnya.

Siana Halim Teknik Industri UK. Petra

Anda mungkin juga menyukai