Anda di halaman 1dari 5

Jurnal 1

Dasar teori
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai
sejumlah daun. Alat ini terdapat pada batang saja tidak pernah ada bagian yang lain pada tumbuhan. Daun
biasanya tipis melebar dan kaya akan zat hijau daun (Klorofil). Jika kita memperhatikan berbagai jenis
tumbuhan akan terlihat bahwa ada daun tunggal dan daun majemuk. (Gembong, 2005).

Daun dibagi menjadi daun tunggal dan daun majemuk tergantung pada jumlah daun yang muncul pada tangkainnya, satu atau
lebih dari satu anak daun. Pada daun majemuk tangkainnya yang umum disebut sumbu daun (Rakhis), sedangkan daun tunggal adalah daun
yang memiliki helaian dan tangkai daun saja. (katzer, 2002).

Daun yaitu suatu bentuk yang terdiri dari sejumlah jaringan-jaringan yang
menjalankan fungsi umum dalam kehidupan suatu organisme. Fungsi utama daun adalah
membuat zat makanan molekul proses fotosintesis (Kristiani, 2006).

Alat dan Bahan


a. Alat :

- Alat tulis menulis

b. Bahan :

- Tebu (Saccaharum officinarum)

- Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis.L)

- Keladi (Colocasia esculenta Schutt)

- Jarak (Ricinus comunis)

VI. Cara Kerja


1. Ditulis nama preparat dan nama familinya.

2. Digambarkan bagian-bagian daun lengkap dan daun tidak lengkap dengan keterangan dalam bahasa Indonesia dan latin.

a. Upih daun (Vagina) c. Tangkai daun (Petiolus)

b.Lidah-lidahan (Ligula) d. Helaian daun (Lamina)

3. Digambar daun dari tiap-tiap bahan dan sebutkan :

a. Bangun daun (Circumscriptio)

- Bagian-bagian terlebar terletak dibagian tengah daun.

- Bulat (Orbicularis)

- Perisai (Peltatus)

- Jorong (Ovalis)

- Bulat memanjang (Oblongus)

- Lancet (Lanceolatus)

- Bulat telur (Ovatus)

- Segi tiga (Triangualis)

- Delta (Deltoideus)

- Belah ketupat (Rhomboideus)

- Jantung (Cordatus)

- Ginjal (Reniformis)
- Bangun panah (Sagitatus)

- Bangun tombak (Hastatus)

- Bertelinga (Auriculatus)

- Bulat telur terbalik (Obovatus)

- Segitiga terbalik (Cuneatus)

- Jantung terbalik (Obcardatus)

- Bangun sudip (Spatulatus)

- Bangun garis (Linearis)

- Bangun pita (Ligulatus)

- Bangun pedang (Ensiformis)

- Bangun paku (Subulantus)

- Bangun jarum (Acerosus)

b. Ujung daun (Apex)

- Runcing (Acutus) - Rompang (Truncatus)

- Tumpul (Obtutus) - Terbelah (Retatus)

- Meruncing (Acuminatus) - Berduri (Mucronatus)

- Membulat (Rotundatus)

c. Pangkal daun (Basis)

- Runcing (Acutus) - Rompang (Truncatus)

- Tumpul (Obtutus) - Meruncing (Acuminatus)

- Membulat (Rotundatus) - Tumpul (Obtutus)

- Bentuk baji (Cuneatus) - Bertelinga (Auriculatus)

d. Susunan tulang daun (Nervatio atau Venaatio)

- Daun bertulang menyirip (Penninervis)

- Daun bertulang menjari (Palminervis)

- Daun bertulang melengkung (Ceurvinervis)

- Daun bertulang sejajar (Rectinervis)

e. Tepi daun (Margo)

- Rata (Integer) - Bercangap menyirip (Pinnatifidus)

- Bertoreh (Divisus) - Berbagi menyirip (Pinnapartitus)

- Bergerigi (Serratus) - Berlekuk menjari (Palmatilobus)

- Bergigi (Dentatus) - Bercanggap menjari (Palmatifidus)

- Bergerigi ganda (Biserratus) - Berbagi menjari (Palmatipartitus)

- Beringgit (Crenatus) - Berlekuk (Lubatus)

- Berombak (Repandus) - Bercanggap (Fissus)

- Berlekuk menyirip (Pinnatilobus) - Berbagi (Partitus)

f. Daging daun (Intervenium)

- Tipis seperti selaput (Membranaceus)

- Seperti kertas (Papyraceus/Chartaceus)

- Tipis lunak (Herbaceus)


- Seperti perkamen (Perkamentus)

- Seperti kulit/bertulang (Coriaceus)

- Berdaging (Carnosus)

g. Warna

h. Permukaan helaian daun

- Licin (Laevis) - Berkerut (Rugosus)

- Mengkilap (Nitidus) - Berbulu (Pilosus)

- Suram (Opacus) - Berbingkul-bingkul (Bullatus)

- Berlilin (Pruinosus) - Berbulu kasar (Hispidus)

- Gundul (Glaber) - Bersisik (Lepidus)

- Kasap (Scaber)

Daftar pustaraka(harus sesuai dengan hurub besar dan abjadnya)

Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University press. (garis bawahi yang huruf
aku tebalin)

Katzer. 2002.Botani Umum. Jakarta : Erlangga


Kristiani. 2006. Galeri Tanaman Hias Daun. Bogor: Penebar.

Jurnal 2

Dasar teori
Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhan-tumbuhan
dalam divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-organ tumbuhan, dan fungsinya ialah
untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf
lebih tinggi, biji-biji merupakan generasi berikutnya, dan bertindak sebagai cara yang
utama untuk penyebaran individu-individu spesies secara luas. (Safitri, 2005).

Bunga adalah alat pembiakan Angiospermae. Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga
uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu bunga hanya ada salah satu
jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina sedangkan bunga biseksual yaitu
jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti bunga jantan dan
betina gabung dalm satu bunga (Sujana, 2007).
Berdasarkan jumlah bunga, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan berbunga
banyak (planta multiflora). Berdasarkan letaknya, bunga dibedakan menjadi bunga terminal bila letaknya di ujung cabang atau ujung batang; dan
bunga aksiler apabila bunga terletak di ketiak daun (Sulasmi, 2004).

Daftar pustaka (harus sesuai dengan hurub besar dan abjadnya)

Safitri, Evika. 2005. Anatomi Tumbuhan. Malang: UIN Malang.


Sujana,Arman. 2007. Kamus Lengkap Biologi . Jakarta : Mega Aksara
Sulasmi. 2004. Macam Macam Tanaman Dataran Tinggi dan Rendah. Bogor: IPB Press.

Jurnal 3
Tujuan pratikum :

Setelah melakukan praktikum diharapkan mampu:

1. Mengenal bermacam-macam buah:

- Buah sejati atau telanjang (Fructus nudus)

- Buah semu atau tertutup (Fructus spurius)

2. Mengenal bagian-bagian biji.

Dasar teori
Setelah terjadinya penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buat tumbuh menjadi buah, dan
bakal biji tumbuh menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (Spermathophyta), biji ini merupakan alat
perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga) (Rafi, 2006).
Bakal biji yang berkembang masih berhubungan dengan tumbuhan induk melalui plasenta sehingga air
dan makanan dapat mengalir ke kantung embrio. Sebagian makanan itu digunakan untuk perkembangan sel
sebagian lagi disimpan sebagai cadangan makanan (Hidayat, 2013).
Biji dari buah jambu merah dilakukan penelitian dengan cara Bakal biji yang berkembang masih
berhubungan dengan tumbuhan induk melalui plasenta sehingga air dan makanan dapat mengalir ke kantung
embrio. Sebagian makanan itu digunakan untuk perkembangan sel sebagian lagi disimpan sebagai cadangan
makanan (Rahmaawati, 2013).
V. Alat dan Bahan :
A. Alat
1. Alat tulis menulis
B. Bahan
1. Buah mangga (Mangifera indica)
2. Padi (Oryza sativa)
3. Kacang tanah (Arachis hipogea)
4. Kacang merah (Phaseolus vulgaris)
5. Jagung (Zea mays)

VI. Cara Kerja

1. Ditulis nama ilmiah dan familinya.

2. gambar skematis dan diberi keterangan bagian-bagiannya:

A. Buah

1. sebutkan bagian-bagian yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah:

- Daun-daun pelindung

- Daun-daun kelopak

- Tangkai kepala putik

- Kepala purik

- Tangkai bunga

- Dasar bunga

- Kelopak bunga

- Daun tenda bunga dan ibu tangkai bunga


2. sebutkan macam-macam buah:

- Buah semu (Fructus spurius) atau buah telanjang (Fructus clausus): Buah semu tunggal, berganda dan majemuk.

- Buah sejati (Fructus nudus)

1. Buah sejati tunggal: kering (Siccus) dengan:

Satu biji :

Buah padi (Caryopsis)

Buah kurung (Achenimu)

Buah keras (Nux)

Buah kers bersayap (Samara)

Lebih dari satu biji:

Buah berbelah (Schizocarpium)

Buah kendaga (Regma)

Buah kotak

2. Buah sejati ganda: Kurung dua, buah batu ganda, buah bumbung ganda, buah bni ganda.

3. Buah sejati majemuk: Buah buni majemuk, buah batu majemuk, buah kurung majemuk.

B. Biji

Dituliskan/disebutkan bagian-bagian biji:

a. Kulit biji (Spermodermis)

- Tertutup: Luar (Testa) dan kulit dalam (Tegmen)

- Tertutup: Kulit luar (Sarcotesta), kulit tengah (Sclerotesta) dan kulit dalam (Endotesta).

Pada kulit biji ada terdapat bagian-bagian lain:

- Sayap (Ala), bulu (Coma), salut biji (Arrilus), selaput biji semu (Arrilodium), pusar biji (Micropyle), bekas-bekas pembuluh

penganhkut (Chalaza), dan tulang biji (Raphe).

b. Tali pusat (Funiculus)

c. Inti biji (Nucleus seminis)

Terdiri dari lembaga (Embryo) yang merupakan calon individu:

- Akar lembaga atau calon akar (Radicula)

- Daun lembaga (Cotyledo)

- Batang lembaga (Cauliculus), dapat dibedakan:

1. Ruang batang diatas daun lembaga (Internodium epicotylum)

2. Ruang batang di bawah daun lembaga (Internodium hypocotylum)

- Pucuk lembaga (Plumula) dan sarung pucuk lembaga (Coleoptilum)

- Putik lembaga (Albumen), dapat dibedakan atas:

1. Putik lembaga dalam (Endospermium)

2. Putik lembaga luar (Perispermium).

Daftar pustaka
Hidayat. 2013. Biji dan Buah . Bandung : ITB

Rafi. 2006. Morfologi tumbuhan. Bandung: penebar.

Rahmawati F. 2013. Biologi Umum. Bogor: IPB press.

Anda mungkin juga menyukai